Revitalisasi Adab dengan Bahasa Arab
“Cintailah bahasa Arab karena tiga hal, yaitu bahwa saya adalah orang Arab, bahwa al-Qur’an adalah bahasa Arab, dan bahasa penghuni surga di dalam surga adalah bahasa Arab.”
(HR. Thabrani)
Itulah yang menjadi beberapa alasan sebagian orang mempelajari bahasa Arab. Sama halnya dengan mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (Prodi BSA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), selain untuk menuntut ilmu demi mencapai cita-cita, bahasa al-Qur’an juga menjadi alasan mereka mempelajari bahasa Arab.
Sabtu−Minggu (9−10/5/2015) Prodi BSA mengadakan Kemah Bahasa Arab di Selopamiro, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Dalam kegiatan tersebut, peserta diwajibkan menggunakan bahasa Arab dalam berkomunikasi. Harapannya, selain untuk meningkatkan kemampuan berbicara dengan bahasa Arab, mahasiswa dapat meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
Kegiatan yang bertema “Berbudaya Bahasa Arab dengan Revitalisasi Adab” tersebut menghadirkan Fitria Sari Yunianti, S.S., M.Hum. dan Abdul Malik, S.S., M.Hum. sebagai pembicara. Mereka merupakan dosen BSA UAD. Dalam kegiatan itu, juga diadakan sesi api unggun, jerit malam, juga outbound.
“Terdapat beberapa cara meningkatkan kemampuan bahasa Arab, di antaranya memperbanyak kosakata, sering menonton film-film berbahasa Arab, dan mengerti politik Timur Tengah. Namun, semua itu tidak akan meningkat jika tidak dibiasakan berbicara dengan bahasa Arab. Karena bahasa adalah kebiasaan,” ucap Fitria dalam pemaparan materi.
Sementara menurut Abdul Malik, belajar bahasa haruslah teliti, memiliki rasa percaya diri yang tinggi, serta membutuhkan kesabaran. “Kita punya mimpi, mari wujudkan mimpi itu. Bagi yang mimpinya sudah tercapai, kembalilah bermimpi dan cobalah untuk merealisasikannya.” (AKN)