Seminar International Fakultas Psikologi: Banyak Orang Kehilangan Kebahagiaan
Banyaknya negara-negara di asia tenggara yang mengalami berbagai persoalan ekonomi, politik, sosial dan keluarga, menyebabkan tataran dimensi spiritual ditemukan banyak orang mengalami kehampaan hidup dan kehilangan kebermaknaan hidup. Mereka kehilangan kepercayaan, dan terpenjara dalam kebingungan tentang eksistensi hidupnya. Banyak pula yang kemudian melakukan perilaku merusak diri yang justru berdampak lebih besar dalam hidup mereka seperti penyalahgunaan napza. “Akibat dari hilangnya kebermaknaan spiritual ini membuat mereka mengalami penurunan dalam kebahagiaan, dan kesejahteraan psikologis” tutur Triantoro Safaria Safaria, S.Psi., M.Si., selaku ketua panitia Southeast Asia Psychology International (SAPIC) yang diadakan Fakultas Ssikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Auditorium kampus 1 Sabtu (24/8/2013).
Akibat kehilangan kebahagiaan tersebut, Triantoro dosen psikologi tersebut menambahkan, orang-orang mudah sekali mengalami depresi, kesedihan dan stress. Terkadang pengalaman tidak bahagia ini membuat individu melakukan tindakan agresif, sebagai pelampiasan keputusasaannya. Akhir-akhir ini kekerasan terjadi dimana-mana, dan menjadi masalah di tengah-tengah masyarakat. Kekerasan ini seolah-olah menjadi cara untuk menyelesaikan masalah, dan menjadi sebuah edemi baru di masyarakat, sebagai indikasi adanya ketidakharmonisan sosial.
Southeast Asia Psychology International seminar atau disingkat sebagai SAPIC 2013 tersebut menghadirkan pembeicara Professor Dr. Hora Tjitra (Zhejiang University, China), Associate Professor Muhammad Nubli (University of Malaysia Pahang), Professor Noeng Muhadjir (University Ahmad Dahlan), Associate Professor AM Diponegoro (University Ahmad Dahlan), Associate Professor. Intan Hashimah (University of Sains Malaysia) dan Associate Professor. Bagus Riyono (Gadjah Mada University)
“Seminar Internasional ini bertujuan untuk mengumpulkan berbagai solusi, perspektif dan rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian ilmiah, terutama disesuaikan dengan budaya Asia Tenggara pada khususnya. Konferensi internasional ini mengundang akademisi, peneliti dan mahasiswa pascasarjana untuk berpartisipasi dalam menyampaikan ide-ide dan penelitian yang berkaitan dengan tema konferensi ini yaitu Spiritualitas, Kebahagiaan dan Harmoni sosial” pungkas Pak Triantoro.(Sbwh)