Sinergi Dua IMM dalam Satu Fakultas
Adalah Fakultas Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah (FTDI), satu-satunya fakultas di UAD (Universitas Ahmad Dahlan) yang memiliki dua IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah). Kedua IMM tersebut yakni, IMM Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah (TDI) dan IMM Buya Hamka.
Pada tahun 2014, FAI UAD melebur bersama STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Wates. Dari peleburan inilah, terbentuk FTDI. Jika sebelumnya FAI (Fakultas Agama Islam), terdiri dari Program Studi (Prodi) Tafsir Hadits dan Bahasa dan Sastra Arab, dan prodi Pendidikan Agama Islam di STIT Wates, maka saat ini, ketiga prodi tergabung dan bersinergi dalam FTDI.
Untuk mengintensifkan mahasiswa dalam wadah kreativitas, IMM di FTDI tetap berjumlah dua. Sedangkan dalam Organisasi Mahasiswa (Ormawa), yang terdiri dari Dewan Perwakilan Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan Himpunan Mahasiswa Program Studi, tetap bersinergi dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) FTDI.
Saat ditemui Humas di sela kegiatan P2K, Irfan Zamzani, selaku ketua umum IMM TDI menuturkan, “Alhamdulillah, meskipun IMM di FTDI ada dua, tapi kami tetap bersinergi dalam hal program kerja. Pemisahan dua IMM ini hanya untuk mewadahi kreativitas mahasiswa. IMM TDI dengan mahasiswa Jogja-nya, dan IMM Buya Hamka dengan mahasiswa Wates-nya.”
Sedangkan untuk capaian terbesar, tambah Irfan, kedua IMM ini telah bekerja sama dalam mengadakan qurban Idul Adha dan Bakti Sosial (Baksos). “InsyaAllah, di tahun ini kami kembali bersama-sama menyukseskan program kerja qurban dan Baksos di Kulonprogo. Jika IMM Buya Hamka menyiapkan hewan qurban, maka kami menyiapkan sembako untuk baksos.” pungkas Irfan, mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab semester 5 tersebut.
Dengan kerja sama dan sinergi dari kedua IMM ini, dapat disimpulkan bahwa memang, sesuatu yang berat, akan terasa ringan jika dilakukan bersama-sama. (AKN)