Sosialisasi Mobilisasi Dosen Pakar (MDP) di Program Pascasarjana UAD
Permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi di Indonesia adalah fakta bahwa kualitas dari 3000 PTN dan PTS belum merata. Kesenjangan tidak hanya terjadi di PTS saja, tetapi juga terjadi di PTN. Beberapa faktor penyebabnya antara lain, usia pendirian, letak geografis, dan kualitas sumber daya manusianya.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbud berupaya untuk memberikan perhatian tersebut dengan peningkatan kualitas melalui Program Detasering.
Melalui program tersebut, pemerintah melakukan seleksi dosen-dosen senior (yang disebut dengan Detaser) yang berkompeten dalam bidang tertentu yang berasal dari perguruan tinggi besar, yang disebut dengan Perguruan Tinggi Sumber (Pertisum). Selanjutnya para Detaser tersebut ditempatkan di perguruan tinggi yang akan dibina, disebut dengan Perguruan Tinggi Sasaran (Pertisas).
Menindaklanjuti program tersebut, Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (PPS UAD) melakukan kegiatan sosialisasi Mobilisasi Dosen Pakar (MDP) pada Rabu (27/2) di Kampus III. Sosialisasi diikuti oleh 16 Dosen Pakar UAD antara lain Prof. Dr. Noeng Muhadjir, Prof. Suyata, M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Mulyadi, M.Sc, Apt., Prof. Dr. Siti Partini Suardiman, dan lain-lain.
Sosialisasi dibuka oleh Direktur Pascasarjana UAD Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc., Apt. Materi sosialisasi disampaikan oleh Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. Bagi Pascasarjana UAD tidak mengalami banyak kendala untuk mencari Pertisas, mengingat selama ini sudah banyak melakukan kerjasama dalam bentuk MoU dengan beberapa perguruan tinggi dimaksud.
Setelah sosialisasi dilanjutkan dengan diskusi-diskusi untuk mematangkan rencana pembuatan proposal bagi para pakar yang berminat, dan sistem seleksi internal yang akan dilakukan oleh PPS UAD, sebelum proposal para Detaser dikirimkan ke Dikti, Kemdikbud. (danang sukantar).
Permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi di Indonesia adalah fakta bahwa kualitas dari 3000 PTN dan PTS belum merata. Kesenjangan tidak hanya terjadi di PTS saja, tetapi juga terjadi di PTN. Beberapa faktor penyebabnya antara lain, usia pendirian, letak geografis, dan kualitas sumber daya manusianya.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbud berupaya untuk memberikan perhatian tersebut dengan peningkatan kualitas melalui Program Detasering.
Melalui program tersebut, pemerintah melakukan seleksi dosen-dosen senior (yang disebut dengan Detaser) yang berkompeten dalam bidang tertentu yang berasal dari perguruan tinggi besar, yang disebut dengan Perguruan Tinggi Sumber (Pertisum). Selanjutnya para Detaser tersebut ditempatkan di perguruan tinggi yang akan dibina, disebut dengan Perguruan Tinggi Sasaran (Pertisas).
Menindaklanjuti program tersebut, Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (PPS UAD) melakukan kegiatan sosialisasi Mobilisasi Dosen Pakar (MDP) pada Rabu (27/2) di Kampus III. Sosialisasi diikuti oleh 16 Dosen Pakar UAD antara lain Prof. Dr. Noeng Muhadjir, Prof. Suyata, M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Mulyadi, M.Sc, Apt., Prof. Dr. Siti Partini Suardiman, dan lain-lain.
Sosialisasi dibuka oleh Direktur Pascasarjana UAD Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc., Apt. Materi sosialisasi disampaikan oleh Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. Bagi Pascasarjana UAD tidak mengalami banyak kendala untuk mencari Pertisas, mengingat selama ini sudah banyak melakukan kerjasama dalam bentuk MoU dengan beberapa perguruan tinggi dimaksud.
Setelah sosialisasi dilanjutkan dengan diskusi-diskusi untuk mematangkan rencana pembuatan proposal bagi para pakar yang berminat, dan sistem seleksi internal yang akan dilakukan oleh PPS UAD, sebelum proposal para Detaser dikirimkan ke Dikti, Kemdikbud. (danang sukantar).