Suster Marie, Senang Kuliah di UAD
Marie Dwi, mahasiswa baru beragama Kristen asal Sumatra, memilih Universitas Ahmad Dahlan (UAD) karena merupakan universitas yang terbuka bagi non-muslim.
“UAD tidak menutup peluang untuk mahasiswa non-muslim dalam negeri maupun luar negeri, untuk menuntut ilmu,” terang Marie yang memilih jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) tersebut.
Marie adalah seorang suster dan pengajar di sebuah PAUD di Sumatra selama empat tahun. Perempuan 33 tahun ini memilih berkuliah di UAD dengan harapan dapat lebih mengembangkan diri, memantapkan niatnya untuk menjadi pendidik, dan lebih senang terhadap anak-anak. Ia juga mengaku termotivasi temannya sesama suster yang terlebih dahulu menempuh pendidikan PG-PAUD di Salatiga.
Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya, karena UAD mau menerima dengan baik dan terbuka.
“Walaupun saya bukan muslim dan berpakaian suster, tetapi tetap merasa nyaman dan senang bergabung bersama peserta yang lain untuk mengikuti P2K,” katanya ketika diwawancara saat persiapan pembukaan Program Pengenalan Kampus (P2K) di Gor Amongraga, Yogyakarta (31/8/2015). Selain itu, ia berharap semoga bisa mengikuti jalannya P2K dengan baik dan dapat mengikuti perkuliahan dengan baik pula.
“Berapa jumlah kita? Satu. Orange!”
Jargon yang disuarakan panitia P2K ini cukup untuk mengungkapkan keberagaman asal-usul seluruh peserta P2K 2015. Bukan hanya Marie dan mahasiswa lain dari Indonesia, UAD juga menjadi pilihan calon mahasiswa yang berasal dari luar negeri. (Idj)