Terapkan Surat QS Al-Mutaffifin pada Metrologi
“Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)! Yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan. Dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain) mereka mengurangi” (QS Al-Mutaffifin ayat 1-3)
Barangkali ayat di atas mengingatkan kembali tentang sebuah kejujuran pada sebuah timbangan dalam berdagang. Dipaparkan Ida Suryanti Lestari, S.H, M.H., bahwa dalam penerapannya tak jarang didapati adanya kecurangan. Seperti dalam dunia perdagangan, “Adanya pengurangan takaran pada penimbangan barang merupakan sebuah kecurangan terhadap konsumen” terangnya pada Kuliah Umum Prodi Fisika Rabu (25/09) di Laboratorium Fisika Dasar Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD)
Lebih lanjut Ida Suryanti Lestari yang bekerja selama 22 tahun di Badan Metrologi Daerah Istimewa Yogyakarta mengungkapkan bahwa metrology atau ilmu pengetahun mengenai pengukuran yang menyangkut semua aspek baik teori maupun terapannya itu, mempunyai dampak yang besar terhadap kehidupan manusia. Seperti dalam kehidupan pribadi dan kehidupan bermasyarakat, serta dalam bidang ilmu pengetahuan dan dalam bidang teknologi.
“Melihat dampaknya yang begitu besar terhadap kehidupan manusia, dalam pedoman hidup orang Islam, Alqur’an Surat Al-Mutaffifin ayat 1 s.d 3 sebenarnya sudah menjelaskan tentang bagaimana harusnya kita beretika dalam kegiatan takar-menakar. Tak hanya Al-Mutaffifin dalam QS Al-An’am ayat 152, QS Ar-Rahman ayat 8-9 dan masih banyak ayat-ayat yang lain yang menjelaskan tentang metrologi. Hal ini seharusnya bisa menjadi pedoman kita dalam penerapan metrologi” lanjutnya. (Doc)