Tim Robot UAD Raih Tiga Gelar di Kontes Robot Indonesia
Tim robot Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta sukses membawa pulang tiga gelar dari Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional III Jateng-DIY, di auditorium Ir. Widjatmoko Universitas Semarang (USM) pada (14-16/5/2015) pekan lalu.
“Kami terjunkan lima tim, tetapi hanya dua tim yang mendapat gelar. Untuk tim R-Scuad berhasil mempersembahkan juara dua untuk Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI). Sementara tim Lanange Jagad yang turun di Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) mendapatkan dua gelar,” jelas Humas Fakultas Teknik dan Industri (FTI) Mochammad Aziz di kampus III UAD, Jum’at (29/5/2015).
“Tim Fire- X, Sagotra, dan al-Jazari yang belum beruntung di kontes robot tersebut. Saya berharap mereka tidak berkecil hati. Masih ada event lainnya untuk berprestasi,” tambahnya.
Nuryono Satya Widodo, Kaprodi Elektrik Teknik sekaligus dosen pembimbing mengatakan bahwa tantangan yang dialami tim KRSI adalah pada gerakan cakilnya yang patah-patah sehingga harus ada keselerasan antara sistem yang sudah ter-setting dengan lagu pengiring.
Sementara itu, Ketua tim R-Scuad, Teuku Makmur Tsani, mengaku kemampuan robot yang dipakai tim saat ini lebih baik dibanding tahun lalu. “Itu terbukti ketika robot kami berebut bola dengan robot dari dua tim lain, robot tim lain itu terpental,” tandasnya.
Di samping itu, pencapaian tim robot UAD menjadi modal awal dan semangat juang bagi para mahasiswa untuk mengembangkan kreativitasnya. Apalagi, dalam waktu dekat ini UAD akan kembali mengirimkan wakilnya ke kontes robot yang lain.
Aziz menjelaskan, KRSBI merupakan kontes robot yang menjadi ajang kualifikasi nasional untuk mewakili Indonesia dalam RoboCup, yakni kompetisi robot sepak bola resmi tingkat dunia di bawah organisasi RoboCup. Jika di dunia sepak bola, ini semacam FIFA.
Adapun kontes KRSI merupakan kompetisi perancangan dan pembuatan robot yang disertai dengan unsur seni dan budaya bangsa. Setiap tahun, KRSI mengambil tema berbeda, seperti Tari Jaipong (2009), Pendet (2010), Kelono Topeng (2011), Piring (2012), Anoman Duto (2013), dan Bambangan Cakil (2014).