UAD Menggunakan Sistem AMI Untuk Menjaga Mutualisme Kampus
Perguruan tinggi di Indonesia saat ini mulai meningkatkan kualitasnya untuk menunjukan eksistensinya sebagai perguruan tinggi yang mempunyai nilai lebih. PTN/PTS yang ada di Indonesia khususnya yang ada di Yogyakarta mulai bersaing berbondong-bondong untuk memperbaiki perkembangan sistem kualitas yang ada di lapangan. Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia (UAD) sebagai perguruan tinggi yang mulai berkembang, mencoba menggunakan sistem AMI (Audit Mutu Internal) 2009 untuk menperbaiki kekurangan sistem yang ada di UAD.
AMI UAD 2009 merupakan sistem yang berjalan untuk melihat aktifitas di lapangan dan melihat peluang-peluang dalam memperbaiki sistem perkembangan UAD ke depan. Pemantauan AMI UAD 2009 tidak hanya melihat kesalahan tetapi juga mencoba untuk memperbaiki sistem temuan yang kurang dan mencoba memperbaiki sistem tersebut agar ke depannya UAD lebih bermutu dan berkualitas. Dalam hal ini, UAD sebagai PTS yang bernuansa Islami mencoba meperbaiki kualitas di bagian yang belum diperhatikan. Hal tersebut melibatkan 10 orang auditor yang sudah lulus seleksi psikotes, pelatihan pemahaman tentang AMI dan komitmen, untuk memantau perkembangan sistem selanjutnya.
UAD terbilang masih baru meluncurkan sistem AMI pada tahun 2009. Sebelumnya pada tahun 2005 yang lalu pelaksanaan AMI sudah dijalankan, namun pada waktu itu AMI hanya sampai pada tahap pemetaan dan belum ada rekomendasi untuk perbaikan serta tidak ada tindakan untuk menindaklanjutinya. AMI yang dijalankan sekarang lebih pada suatu perubahan perbaikan ke depan yang dipantau di lapangan. Terbukti setiap tiga bulan sekali AMI mengadakan audit untuk perbaikan dengan selalu memperhatikan sistem agar terdapat peningkatan-peningkatan terhadap perkembangan. Dengan adanya Audit sistem yang ada di UAD akan menemukan suatu kesalahan sekaligus memperbaikinya dengan mengadakan audit di masing-masing sektor/unit/biro.
Tujuan diadakanya AMI di sini adalah selain menjaga mutualisme dan mencoba untuk lebih memperhatikan hal-hal kecil yang mungkin kurang diperhatikan bagi karyawan-karyawan yang ada di UAD. Selain itu AMI di sini juga untuk syarat sertifikasi pelaksanaan penjaminan mutu di UAD untuk melihat aktifitasnya dilapangan. Untuk itu dalam pelaksanaan AMI kali ini melibatkan semua pihak yang ada di UAD seperti Dekan, Wakil Dekan, para Kaprodi, dan para ketua TU sebagai pengarsipan, serta semua karyawan yang ada di UAD. Drs. Widodo, M.Si. sebagai orang yang bertanggung jawab atas perkembangan AMI ke depan berharap ada budaya tentang mutu dan kesadaran mutu. Agar sistem yang ada di UAD beroperasi dengan baik. Selain itu, kerja sama dalam memperbaiki sebuah kekurangan dan kesalahan yang ada di dalam sistem operasional di UAD. (sbwh)
Perguruan tinggi di Indonesia saat ini mulai meningkatkan kualitasnya untuk menunjukan eksistensinya sebagai perguruan tinggi yang mempunyai nilai lebih. PTN/PTS yang ada di Indonesia khususnya yang ada di Yogyakarta mulai bersaing berbondong-bondong untuk memperbaiki perkembangan sistem kualitas yang ada di lapangan. Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, Indonesia (UAD) sebagai perguruan tinggi yang mulai berkembang, mencoba menggunakan sistem AMI (Audit Mutu Internal) 2009 untuk menperbaiki kekurangan sistem yang ada di UAD.
AMI UAD 2009 merupakan sistem yang berjalan untuk melihat aktifitas di lapangan dan melihat peluang-peluang dalam memperbaiki sistem perkembangan UAD ke depan. Pemantauan AMI UAD 2009 tidak hanya melihat kesalahan tetapi juga mencoba untuk memperbaiki sistem temuan yang kurang dan mencoba memperbaiki sistem tersebut agar ke depannya UAD lebih bermutu dan berkualitas. Dalam hal ini, UAD sebagai PTS yang bernuansa Islami mencoba meperbaiki kualitas di bagian yang belum diperhatikan. Hal tersebut melibatkan 10 orang auditor yang sudah lulus seleksi psikotes, pelatihan pemahaman tentang AMI dan komitmen, untuk memantau perkembangan sistem selanjutnya.
UAD terbilang masih baru meluncurkan sistem AMI pada tahun 2009. Sebelumnya pada tahun 2005 yang lalu pelaksanaan AMI sudah dijalankan, namun pada waktu itu AMI hanya sampai pada tahap pemetaan dan belum ada rekomendasi untuk perbaikan serta tidak ada tindakan untuk menindaklanjutinya. AMI yang dijalankan sekarang lebih pada suatu perubahan perbaikan ke depan yang dipantau di lapangan. Terbukti setiap tiga bulan sekali AMI mengadakan audit untuk perbaikan dengan selalu memperhatikan sistem agar terdapat peningkatan-peningkatan terhadap perkembangan. Dengan adanya Audit sistem yang ada di UAD akan menemukan suatu kesalahan sekaligus memperbaikinya dengan mengadakan audit di masing-masing sektor/unit/biro.
Tujuan diadakanya AMI di sini adalah selain menjaga mutualisme dan mencoba untuk lebih memperhatikan hal-hal kecil yang mungkin kurang diperhatikan bagi karyawan-karyawan yang ada di UAD. Selain itu AMI di sini juga untuk syarat sertifikasi pelaksanaan penjaminan mutu di UAD untuk melihat aktifitasnya dilapangan. Untuk itu dalam pelaksanaan AMI kali ini melibatkan semua pihak yang ada di UAD seperti Dekan, Wakil Dekan, para Kaprodi, dan para ketua TU sebagai pengarsipan, serta semua karyawan yang ada di UAD. Drs. Widodo, M.Si. sebagai orang yang bertanggung jawab atas perkembangan AMI ke depan berharap ada budaya tentang mutu dan kesadaran mutu. Agar sistem yang ada di UAD beroperasi dengan baik. Selain itu, kerja sama dalam memperbaiki sebuah kekurangan dan kesalahan yang ada di dalam sistem operasional di UAD. (sbwh)