UAD Tujuan Studi Kemahasiswaan UMS
“Beberapa tahun terakhir, dari pengamatan kami, peningkatan prestasi mahasiswa UAD cukup bagus. Sebagai sesama Perguruan Tinggi Muhammadiyah, kami ingin belajar pengelolaan kemahasiswaan dari UAD. Terutama kontrol terhadap mahasiswa.” Pernyataan ini disampaikan oleh Mahasri Shohabiya, M.Ag., Kepala Bagian IMM UMS.
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mendapat kunjungan dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada Selasa (6/2/2018). Pertemuan dan diskusi perihal kemahasiswaan dilangsungkan di ruang sidang kampus 1, Jln. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta. Turut hadir sebagai perwakilan dari UAD adalah Wakil Rektor III Dr. Abdul Fadlil, M.T., Kepala BIMAWA Dr. Triantoro Safaria, S.Psi.,M.Si.,Ph.D., dan Kabid Kemahasiswaan Drs. Hendro Setyono, S.E.,M.Sc.
Pada pembicaraan yang berlangsung, Abdul Fadlil menekankan pentingnya sinergi antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Menurutnya, hubungan yang baik antar-PTM akan berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas PTM dalam persaingannya dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Di sisi lain, terkait kemahasiswaan, ia menyarankan penanganan mahasiswa di PTM harus dimulai dari pengkaderan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Dari pandangannya, IMM adalah pilar penting pengembangan PTM maupun Muhammadiyah di masa mendatang. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah penyaluran bakat mahasiswa harus sesuai dengan bidang yang diminati.
“Selain membina, kami juga memfasilitasi. Artinya, kami mendukung kegiatan mahasiswa, baik Ortom maupun Ormawa yang bersifat positif dan berpeluang berprestasi. Kami mencoba memberi sarana dan prasarana yang memadahi, serta memberi reward bagi mahasiswa berprestasi,” tukasnya.
Hal penting yang perlu digarisbawahi dari kemahasiswaan di UAD adalah saat ini lebih mengedepankan audiensi daripada demonstrasi. Ada kedekatan dan hubungan harmonis antara mahasiswa dengan pimpinan. (ard)