Upaya Peningkatan Peran Apoteker Farmasi Adakan Seminar Internasional
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (FF-UAD) mengadakan Seminar International Conference of Interprofessional Education (ICIPE) Sabtu, (21/5/2016) di Yogyakarta. Seminar kali ini mengusung tema “Implementasi Pendidikan Antar Profesional sebagai Langkah Penting untuk Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain”. Hadir sebagai pembicara, Roderick Salenga (National Professional Officer, WHO Philippines) dan Sidin Hariyanyp (Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan−Kemenkes).
Lima pembicara lain adalah Imelda G Pena (University of Philippines), Mathieu S Bolhuis (University of Groningen, Netherland), Werayut Pothitirat (University of Siam, Thailand), Moch. Saiful Bachri dan Endang Darmawan (FF-UAD).
“Kami sengaja mengundang pembicara dari berbagai ahli di bidang farmasi agar dapat mempresentasikan elemen yang dibutuhkan dalam kolaborasi antar profesi kesehatan, khususnya peran apoteker,” tutur Dekan FF-UAD, Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., Apt. dalam sambutannya.
Menurut Dyah, seminar ICIPE ini sebagai inisiasi kolaborasi antar profesi kesehatan mulai dari masa pendidikan apoteker.
Lebih lanjut, ia mengatakan, Interprofessional Education (IPE) adalah pendidikan kesehatan yang masih dikembangkan. Program ini merupakan proses pembelajaran bersama berbagai disiplin ilmu kesehatan untuk belajar bersama, berinteraksi, kolaborasi untuk aksi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
WHO menetapkan IPE dilaksanakan ketika dua atau lebih profesi kesehatan bekerja sama untuk menghasilkan kolaborasi yang efektif dan meningkatkan capaian kesehatan. Tujuan IPE adalah meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keahlian, dan etika tenaga kesehatan dalam kerja sama tim. Di Indonesia, IPE masih memerlukan sosialisasi pada semua institusi pendidikan kesehatan.
Roderick Salenga dalam presentasinya menyampaikan pentingnya apoteker dalam kolaborasi praktik tenaga kesehatan untuk meningkatkan capaian kesehatan pasien. Tanpa partisipasi aktif apoteker dalam layanan kesehatan, akan menghilangkan banyak kesempatan dalam mengurangi kesalahan dalam farmakoterapi, pengobatan, keamanan, dan biaya.
Acara yang dibuka oleh Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. ini dilakukan dengan upacara simbolis pemukulan gong.