Wisuda UAD dari Masa ke Masa: Wisuda Periode Lokal Hingga Internasional
Sejak Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mempunyai program sarjana muda tepatnya Tahun 1964, kala itu masih bernama IKIP Muhammadiyah. Sejak saat itulah UAD meluluskan sarjana mudanya untuk yang pertamakalinya. Pelaksanaan wisuda tidak di kampus tetapi di alun-alun (Satawarsa) karena belum mempunyai tempat yang layak untuk mengadakan ceremoni pemberian penghargaan pada anak didiknya yang telah lulus.
Begitulah awal cerita yang dirangkai sampai saat ini, selain mengadakan wisuda di alun-alun, pelaksanaan wisuda tersebut juga dilaksanakan di kampus sendiri baik kampus 1 maupun kampus 2. “Karena, kuota lulusan saat itu membludak, akhirnya mulai tahun 2005 kami menggunakan jasa gedung Jogja Expo Center (JEC) sebagai tempat meluapkan kemenangan para sarjana muda UAD tersebut sampai sekarang,” ungkap Drs. Dedi Pramono, M.Hum. selaku kepala Biro Akademik dan Admisi (BAA).
Dedi pramono menambahkan, “Rata-rata kami meluluskan mahasiswa setiap periode sekitar 500-600 mahasiswa, setiap tahun kami mengadakan wisuda tiga kali pada bulan November, Maret, dan Juli,” ungkapnya.
Sejak perayaan wisuda di JEC, konsep yang ditawarkan UAD selalu memberikan hal yang baru, tentunya agar undangan dan para wisudawan-wisudawati nyaman, tidak jenuh dan terhibur. Selain konsep Edutaiment, konsep kolaborasi budaya juga dihadirkan, salah satunya adalah menghadirkan gamelan yang mengisi setiap momentum dalam pelaksanaan wisuda.
Pada periode Juli 2011 kali ini UAD meluluskan 577 wisudawan dengan 87 wisudawan yang berpredikat lulusan terbaik (Cumlaude). “Wisuda kali ini berbeda dengan perayaan wisuda sebelumnya. Pada periode ini UAD tidak hanya meluluskan wisudawan dari daerah Indonesia saja. Tapi UAD juga akan meluluskan 18 wisudawan dari mahasiswa asing program sandwich dari China,” jelas Dedi saat ditemui di kantornya, Kamis(20/07/2011) lalu.
Tema yang diusung kali ini adalah internasionalisasi. Ini dikarenakan banyaknya kerjasama yang dilakukan oleh UAD dengan universitas-universitas di luar negeri. Pada tahun ini pertama kalinya UAD meluluskan mahasiswa asing, meskipun pada tahun-tahun yang lalu UAD juga meluluskan mahasiswa asing. Tetapi mereka hanya mahasiswa yang menempuh kuliah satu tahun saja (pertukaran mahasiswa). “Mudah-mudahan dengan adanya lulusan dari mahasiswa Asing ini cita-cita UAD untuk menjadikan World class University ini tercapai dengan lancar, terlepas dari beberapa kritikan yang ada. Pada periode November 2011 mendatang juga akan ada 9 lulusan mahasiswa asing,” ungkap Dedi diakhir wawancaranya. (Sbwh)
Sejak Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mempunyai program sarjana muda tepatnya Tahun 1964, kala itu masih bernama IKIP Muhammadiyah. Sejak saat itulah UAD meluluskan sarjana mudanya untuk yang pertamakalinya. Pelaksanaan wisuda tidak di kampus tetapi di alun-alun (Satawarsa) karena belum mempunyai tempat yang layak untuk mengadakan ceremoni pemberian penghargaan pada anak didiknya yang telah lulus.
Begitulah awal cerita yang dirangkai sampai saat ini, selain mengadakan wisuda di alun-alun, pelaksanaan wisuda tersebut juga dilaksanakan di kampus sendiri baik kampus 1 maupun kampus 2. “Karena, kuota lulusan saat itu membludak, akhirnya mulai tahun 2005 kami menggunakan jasa gedung Jogja Expo Center (JEC) sebagai tempat meluapkan kemenangan para sarjana muda UAD tersebut sampai sekarang,” ungkap Drs. Dedi Pramono, M.Hum. selaku kepala Biro Akademik dan Admisi (BAA).
Dedi pramono menambahkan, “Rata-rata kami meluluskan mahasiswa setiap periode sekitar 500-600 mahasiswa, setiap tahun kami mengadakan wisuda tiga kali pada bulan November, Maret, dan Juli,” ungkapnya.
Sejak perayaan wisuda di JEC, konsep yang ditawarkan UAD selalu memberikan hal yang baru, tentunya agar undangan dan para wisudawan-wisudawati nyaman, tidak jenuh dan terhibur. Selain konsep Edutaiment, konsep kolaborasi budaya juga dihadirkan, salah satunya adalah menghadirkan gamelan yang mengisi setiap momentum dalam pelaksanaan wisuda.
Pada periode Juli 2011 kali ini UAD meluluskan 577 wisudawan dengan 87 wisudawan yang berpredikat lulusan terbaik (Cumlaude). “Wisuda kali ini berbeda dengan perayaan wisuda sebelumnya. Pada periode ini UAD tidak hanya meluluskan wisudawan dari daerah Indonesia saja. Tapi UAD juga akan meluluskan 18 wisudawan dari mahasiswa asing program sandwich dari China,” jelas Dedi saat ditemui di kantornya, Kamis(20/07/2011) lalu.
Tema yang diusung kali ini adalah internasionalisasi. Ini dikarenakan banyaknya kerjasama yang dilakukan oleh UAD dengan universitas-universitas di luar negeri. Pada tahun ini pertama kalinya UAD meluluskan mahasiswa asing, meskipun pada tahun-tahun yang lalu UAD juga meluluskan mahasiswa asing. Tetapi mereka hanya mahasiswa yang menempuh kuliah satu tahun saja (pertukaran mahasiswa). “Mudah-mudahan dengan adanya lulusan dari mahasiswa Asing ini cita-cita UAD untuk menjadikan World class University ini tercapai dengan lancar, terlepas dari beberapa kritikan yang ada. Pada periode November 2011 mendatang juga akan ada 9 lulusan mahasiswa asing,” ungkap Dedi diakhir wawancaranya. (Sbwh)