mahasiswa_kkn_uad_dampingi_warga_paliyan_olah_jahe_emprit.jpg

Mahasiswa KKN UAD Dampingi Warga Paliyan Olah Jahe Emprit

Banyaknya limbah pertanian seperti jerami, rendeng, dan daun jati, serta pekarangan yang tidak produktif di Desa Giring, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul, menggerakkan Iis Wahyuningsih dkk untuk melakukan pendampingan masyarakat. Tema yang diangkat adalah “Pemberdayaan masyarakat dalam swakelola limbah peternakan dan pertanian untuk mendukung budidaya jahe emprit”. Pemberdayaan tersebut dibantu oleh sebanyak 27 mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Iis Wahyuningsih mengatakan, “Masyarakat dilatih untuk memanfaatkan pekarangan rumah yang masih banyak kosong dengan menanam jahe emprit. Dari jahe emprit tersebut bisa dibuat berbagai macam olahan seperti sirup, permen, dodol, wedang, dan jelly. Selain itu, sangat banyak potensi daun jati, jerami, dan limbah organik lainnya yang bisa diolah untuk pupuk jahe, sekaligus untuk dipasarkan secara umum.”

Dalam kunjungan Wakil Rektor III UAD, Dr. Abdul Fadlil, M.T. mengatakan,  “Mengingat desa Giring ini dilintasi jalur selatan yang akan ramai ke depannya maka potensi lokal seperti ini perlu ditingkatkan sehingga mampu menaikkan kesejahteraan warga.”

Senada dengan hal tersebut, Marwatahadi, M.Si. selaku Camat Paliyan mengucapkan terima kasih dan berharap pendampingan ini bisa dilakukan sampai tuntas sehingga masyarakat bisa mandiri.

Di sisi lain, Iis Wahyuningsih selaku pengusung hibah berharap masyarakat bersungguh-sungguh untuk menerapkan keterampilan yang diperoleh selama ini.