Hujan: Menunggu untuk Menghindari Kekacauan

 

Jumat (1-3-2019), lantai dasar kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tampak kebanjiran mahasiswa, dosen, karyawan, dan satpam. Berbagai aktivitas seperti mendengarkan musik, membaca, dan berbicara bersama teman dilakukan di depan pintu masuk. Tak jarang, ada juga yang hanya duduk dan berdiri membatu di tempat. Mereka semua sedang menunggu hujan reda.

Hani Nur Deka merupakan mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) semester 6 yang turut menunggu hujan reda. Dia adalah salah satu mahasiswa yang sedang mengobrol dengan teman kelasnya.

Kuliah sore memang sudah menjadi langganan kedatangan hujan pada bulan ini. Rasa malas pasti ada. Namun semua itu harus dilawan dengan niat yang kuat supaya kepercayaan yang diberikan orang tua kepada kita tidak sia-sia. Kita sedang jauh dari orang tua dan harus menjadi anak kos yang disiplin,” ujar Deka.

Aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ini menyampaikan, hujan turun dari pukul setengah 3 sore sampai petang. Menurutnya, kesehatan sangatlah penting sehingga dia lebih memilih tetap di kampus daripada menerjang hujan.

Deka sedikit berbagi tips saat menghadapi hujan, yakni sedia mantel sebelum hujan, siapkan segala macam vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, jaga pola makan supaya tidak sakit, dan terakhir adalah niat dari hati supaya tidak malas berangkat kuliah sore saat hujan.

Siska juga menambahkan, kesehatan sangat penting. Misalkan sakit tidak bisa beraktivitas dengan baik.

Kiat yang dilakukan saat musim hujan yaitu membawa jaket supaya tidak dingin, membawa payung, minum vitamin, istirahat yang cukup, dan jangan begadang,” ucap mahasiswi Sastra Inggris angkatan 2018.

Aktivis pers mahasiswa POROS ini menambahkan, mahasiswa sering kali banyak yang begadang. Hal ini bisa menurunkan daya tahan tubuh. Jadi, harus disadari bahwa begadang harus dihindari supaya daya tahan tubuh tidak turun dan tetap sehat.

Tubuh yang sehat akan membuat aktivitas menjadi tidak terganggu. Termasuk aktivitas di kampus. Hal terpenting dari tubuh yang sehat adalah terdapat jiwa yang kuat, kuat untuk melawan kemalasan.

Jika kemalasan masih tetap datang, kita harus ingat pada tujuan awal. Kembali ingat pada orang tua di rumah. Bahwa kuliah untuk menjadi orang yang berhasil dan membahagiakan orang tua. Jadi, harus sungguh-sungguh dalam berusaha di bangku perkuliahan,” pungkasnya. (Dew)

Kuliah Umum MTI UAD: Manfaatkan Teknologi untuk Umat

Program Pascasarjana Magister Teknik Informatika (MTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kuliah umum dengan tema “Teknologi Mobile 5G, Keamanan Informasi dan Forensik Komputer dalam Era Big Data”. Kuliah umum yang berlangsung di auditorium kampus 3 UAD, Kamis (28-3-2019) menghadirkan pembicara Edwin Purwadensi dari PT Telekomunikasi Indonesia.

Wakil Rektor I UAD, Dr. Muchlas, M.T. dalam sambutan sekaligus pembukaan acara mengatakan, banyak informasi yang bisa didapatkan terkait perkembangan teknologi dari kuliah umum ini. Ia mengimbau mahasiswa dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan MTI untuk mengikuti kuliah umum dengan serius.

Materi yang disampaikan pada kuliah umum ini bisa mendukung tugas akhir, baik skripsi maupun tesis. Apalagi yang menyangkut big data. Manfaatkan teknologi informasi untuk hal-hal yang bersifat positif,” kata Muchlas.

Di sisi lain, Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. Wakil Direktur Program Pascasarjana mengungkapkan tema yang diangkat dari kuliah umum ini relevan dengan keadaan dunia saat ini. Perkembangan teknologi berjalan sangat cepat.

Saat ini teknologi menjangkiti berbagai bidang. Di pendidikan, lingkungan, ekonomi, dan lain sebagainya. Sebagai individu, bagian masyarakat dan seorang ilmuwan, fenomena perkembangan teknologi ini harus disikapi dan dimanfaatkan untuk kepentingan umat,” jelasnya.

Ia menambahkan, mahasiswa sebagai global netizen, harus banyak memberi sumbangsih dalam perkembangan teknologi informasi. “Kalau lulus tidak hanya memperbaiki karier, tapi harus berkontribusi untuk orang lain, memberi manfaat berdasar keilmuannya dan nilai keagamaan,” tandas Dwi. (ard)

UAD Adakan LKMM Tingkat Nasional

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) mengadakan Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) dasar dan menengah tingkat nasional. Tema yang diangkat “Menciptakan Mahasiswa yang Terampil dalam Kegiatan dan Aktivitas Organisasi”.

LKMM diikuti 129 peserta dari 16 perguruan tinggi Muhammadiyah dan 1 perguruan tinggi swasta dari 8 provinsi. Acara yang diselenggarakan untuk pertama kali ini berlangsung selama tiga hari, terhitung sejak tanggal 22 hingga 24 Februari 2019, di kampus 4 UAD, Jln. Lingkar Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta.

Dr. Abdul Fadlil, M.T., Wakil Rektor III UAD Bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Pemberdayaan Alumni dalam sambutannya mengatakan, senang bisa bertemu dengan para mahasiswa peserta LKMM, calon pemimpin bangsa.

LKMM ini menjadi bagian penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan keterampilan dalam mengatur berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan mahasiswa. Yang paling penting mengatur waktu dengan bijak, bisa membagi untuk kegiatan akademik, keorganisasian, maupun di masyarakat,” terangnya.

Selain itu, ia mengharapkan kegiatan keorganisasian bisa memberi dampak kepada mahasiswa lain. Sehingga semakin banyak mahasiswa yang aktif berkegiatan di ranah akademik maupun nonakademik.

Jangan sampai IPK minim karena berkegiatan di organisasi kemahasiswaan. IPK harus berbanding lurus dengan prestasi,” tandas Fadlil.

Sementara Kepala Bimawa, Dr. Dedi Pramono, M.Hum. menjelaskan, para pemateri pada LKMM kali ini merupakan trainer yang telah lulus uji kompetensi dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Kami berharap dengan agenda ini bisa mempererat silaturahmi antarperguruan tinggi dan antarmahasiswa. Selain itu menambah wawasan keilmuan mahasiswa terutama di bidang keorganisasian,” jelas Dedi.

Perguruan tinggi yang tergabung dalam LKMM ini antara lain UAD, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka Jakarta, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Universitas Muhammadiyah Purworejo, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Stikes Pekalongan, Stikes Magelang, dan Universitas Muria Kudus. (ard)

IAIN Batusangkar Kunjungan Studi ke UAD

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerima kunjungan studi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar, Tanah Datar, Sumatera Barat, Kamis (21-2-2019). Kunjungan ini, menurut keterangan Dr. Rizal, M.Ag. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Batusangkar, dalam rangka untuk melakukan studi banding di UAD.

Terima kasih kami sudah diterima dengan baik . Kunjungan kami tidak lain untuk belajar dari kemajuan yang telah dicapai UAD. Saat ini, kami tahu UAD sudah terakreditasi A, dan program studi yang terakreditasi A juga sudah banyak,” terangnya di kampus 4 UAD, Jln. Lingkar Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta.

Ia menambahkan, perguruan tingginya masih butuh belajar untuk meningkatkan kualitas supaya bisa bersaing dengan perguruan tinggi lain di Sumatera maupun di Indonesia. “Kami menerapkan prinsip ATM, ambil, tiru, dan modifikasi.”

Sementara Wakil Rektor III UAD, Dr. Abdul Fadlil, M.T., mengungkapkan, senang mendapat kunjungan karena pertemuan memberi manfaat bagi kedua belah pihak. Ada beberapa hal yang bisa didiskusikan, terutama terkait kemahasiswaan dan akademik.

UAD bisa menjadi seperti ini berkat kerja keras seluruh sivitas akademika dan kepercayaan dari masyarakat. Kami membangun kepercayaan masyarakat dari prestasi mahasiswa dan alumni. Saat ini jumlah mahasiswa UAD sekitar 27.000 ribu, termasuk 200-an mahasiswa asing,” katanya.

Lebih lanjut, Fadlil menerangkan, UAD siap bekerja sama dengan IAIN Batusangkar yang meliputi Tri Dharma perguruan tinggi, pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (ard)

Lazis UAD Beri Beasiswa 26 Sekolah Muhammadiyah

Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Universitas Ahmad Dahlan (Lazis UAD) memberikan beasiswa kepada 26 sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta. Pemberian beasiswa ini dikuatkan dengan adanya penandatanganan memorandum of understanding (MoU).

Penandatanganan berlangsung Rabu (21-2-2019) di kampus 4 UAD, Jln. Lingkar Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta. Ketua Lazis UAD, Thonthowi, S.Ag., M.Hum. mengatakan, dalam penandatanganan MoU ini, Lazis UAD memberikan beasiswa yang nantinya bisa digunakan untuk membantu siswa/siswi yang bersekolah di sekolah Muhammadiyah.

β€œBantuan diberikan, khususnya bagi yang terkendala dengan biaya sekolah. Kami berharap, adanya bantuan ini dapat meningkatkan semangat belajar siswa/siswi untuk meraih sukses di masa depan,” jelasnya.

Bantuan beasiswa pendidikan diberikan kepada empat TK ABA yang masing-masing memperoleh beasiswa sebesar 3.600.000 rupiah, 14 Madrasah Ibtidaiyah/SD Muhammadiyah masing-masing sebesar 4.200.000 rupiah.

Kemudian delapan Madrasah Tsanawiyah/Pondok Pesantren/SMP Muhammadiyah, masing-masing memperoleh 4.800.000 rupiah, dan satu Madrasah Aliyah/SMA Muhammadiyah sebesar 6.000.000 rupiah.

Sumber dana beasiswa zakat, infaq, dan shadaqah untuk sekolah amal usaha Muhammadiyah berasal dari 2,5 persen potongan gaji untuk zakat penghasilan seluruh dosen dan staf UAD. (ard)

UAD Selenggarakan IConProCS 2019

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menginisasi untuk menciptakan kerukunan antarnegara di kawasan Asia Tenggara. Inisiasi ini diwujudkan dengan menggelar International Conference on Progressive Civil Society (IConProCS 2019) di kampus 4 UAD, Jln. Lingkar Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (19-2-2019). Konferensi diselenggarakan atas kolaborasi Program Pascasarjana, Fakultas Hukum, Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK).

Konferensi IConProCS 2019 mengangkat tema “Strengthening Progressive Civil Society among Southeast Asia”. Ada 204 paper yang masuk ke panitia, namun setelah diseleksi tinggal 196 paper yang dibahas dalam konferensi ini. Peserta berasal dari Jepang, Filipina, Malaysia, dan Indonesia.

Dari keterangan Dr. R.A. Noer Dody Irmawati, M.Hum. Ketua IConProCS 2019, konferensi ini membahas cara mempererat hubungan masyarakat sipil di negara-negara Asia Tenggara. “Hubungan yang erat tidak hanya meliputi agama, tetapi seluruh aspek kehidupan masyarakat. Sehingga masyarakat bisa rukun menghadapi masa depan,” katanya.

Pembicara kunci pada konferensi ini Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Sementara pembicara lainnya Prof. Mitsuo Nakamura, Ph.D. (Japan Foundation), Prof. Ikuya Tokoro, Ph.D. (Tokyo University of Foreign Studies), Assc. Prof. Zainal Amin Ayub (Univesiti Utara Malaysia), dan Atty Santiago D Ortega Jr. (University of Saint Anthony, Philipina).

Dr. Kasiyarno, M.Hum. Rektor UAD mengatakan, selama ini UAD telah menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perbaikan kehidupan masyarakat dunia, khususnya kerukunan dan perdamaian.

Paper yang dibahas dalam IConProCS2019 akan didokumentasikan berupa prosiding. “Prosiding bisa dibaca banyak orang. Bagi akademisi, prosiding akan menjadi referensi untuk pengembangan lebih lanjut. Khususnya, untuk menciptakan kedamaian di kawasan Asia Tenggara,” kata Kasiyarno.

Saat ini memang belum ada gejolak yang menyolok di kawasan Asia Tenggara. Namun, adanya hubungan yang erat ini diharapkan bisa mempercepat penyelesaian bila muncul masalah di kawasan Asia Tenggara. (ard)

Prodamat Pascasarjana UAD Sasar Kabupaten Purworejo

Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) yang menyasar Kabupaten Purworejo. Prodamat kali ini dilaksanakan di Desa Kaliharjo, Kecamatan Kaligesing, Sabtu (16-2-2019). Beberapa kegiatannya antara lain pelatihan pengolahan sampah, mengolah durian, penghijauan, dan bantuan materi.

Ketua PCM Kaligesing, Adil Pandriyo, yang juga merupakan staf pascasarjana UAD dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kepedulian UAD. “Terima kasih kepada Program Pascasarjana UAD yang telah berkenan meningkatkan keilmuan masyarakat. Semoga dengan berbagai pelatihan dan bantuan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Kaligesing.”

Bantuan materi yang terkumpul dari seluruh sivitas akademika dan mahasiswa sejumlah 20.522.500 rupiah diberikan kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) panti asuhan yatim dan dhu’afa Kaligesing. Bantuan diterima langsung oleh Ketua Pengelola, Mukidal, M.Kes.

LSKA panti asuhan yatim dan dhu’afa Kaligesing baru berdiri tahun 2014. Usianya belum genap lima tahun, tetapi sudah terakreditasi B. Saat ini ada 32 anak yatim dan dhu’afa yang tercatat di panti ini.

Kami belum bisa mandiri sepenuhnya, masih bergantung pada donatur. Pengelola panti juga bekerja tanpa digaji. Jadi semoga ke depan ada perhatian lebih dari pemerintah terkait untuk menindaklanjuti keberlangsungan panti yang kami kelola,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa terpilih Kaliharjo, Wagiran, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa ke depan pihaknya akan terus bekerja keras meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu, kehidupan anak yatim dan dhu’afa akan benar-benar diperhatikan supaya kelak bisa menjadi teladan bagi bangsa dan negara.

Di sisi lain, Dr. Suyatno, M.Pdi. yang mewakili pascasarjana UAD dalam sambutannya mengatakan, bantuan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan panti. “Kami juga berharap setelah Prodamat di Kaligesing ini, masyarakat akan lebih kreatif dan bisa mengelola hasil bumi maupun sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.” (ard)

UAD Latih Guru Matematika SMA se-DIY

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) matematika DIY mengadakan diklat pendalaman materi statistika inferensia. Kegiatan ini dilaksanakan 2 dan 9 Februari 2019 di SMA Colombo Sleman.

Sebanyak 75 guru matematika SMA se-DIY tergabung dalam pendalaman materi ini. Mereka berasal dari Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.

Pada kesempatan ini, Drs. Ary Widayanto, M.Pd., Ketua MGMP DIY menyampaikan, kegiatan pendalaman materi statistika inferensia dilakukan dalam rangka menyegarkan pemahaman karena materi tersebut merupakan relatif baru dalam kurikulum 2013. “Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru-guru matematika SMA se-DIY.”

Sementara Uswatun Khasanah, M.Sc., Ketua Prodi Pendidikan Matematika mengatakan, kegiatan ini menjadi bentuk implementasi dari kerja sama antara Program Studi Pendidikan Matematika UAD dengan MGMP matematika SMA DIY.

Melalui kegiatan ini, dosen dapat memberikan kontribusi keilmuan kepada kemajuan pendidikan, sehingga dapat terjadi simbiosis mutualisme antara kedua pihak. Dosen yang berkesempatan menyampaikan materi pendalaman ini adalah dosen rumpun statistika,” terangnya.

Mereka adalah Drs. Abdul Taram, M.Si . dengan materi distribusi Binomial, Nur Arina Hidayati, M.Sc. dengan materi distribusi Poisson, Uswatun Khasanah, M.Sc. menyampaikan tentang Uji Binomial, dan Dwi Astuti, M.Pd. terkait distribusi normal.

Kegiatan yang dikemas dengan konsep pembelajaran aktif diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta. Hal ini ditunjukkan dengan partisipasi seluruh peserta dalam kegiatan diskusi kelompok. Selain itu, sebagai tindak lanjut, beberapa MGMP matematika SMA di tingkat kabupaten berencana mengadakan tindak lanjut kerja sama ini di tingkat kabupaten. (doc/ard)

Dyah Aryani Perwitasari Dikukuhkan sebagai Guru Besar UAD

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) baru saja menambah satu guru besar baru. Ia adalah Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si.,Ph.D.,Apt., dosen sekaligus Dekan Fakultas Farmasi. Dyah dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ilmu farmasi (Farmakogenetik dan Farmasi Klinik) pada Sidang Senat Terbuka UAD di amphitarium kampus 4 UAD, Jalan Lingkar Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (9/2/2019).

Pada Sidang Senat Terbuka tersebut, Dyah menyampaikan pidato pengukuhan guru besarnya dengan judul “Dari Pengobatan Individu Menuju ke Pengobatan yang Tepat Sesuai Kebutuhan Pasien: Kenyataan, Tantangan, dan Harapan”.

Farmakogenetik bukanlah ilmu yang tidak dapat dipelajari, bukanlah suatu penelitian yang tidak mungkin dilakukan. Pada kenyataannya, individualisasi terapi sangat dibutuhkan dalam praktik profesi seorang apoteker baik di rumah sakit maupun di apotek,” ungkapnya.

Lebih lanjut, perempuan kelahiran Semarang ini mengatakan, industri farmasi diharapkan mampu memproduksi obat yang mempunyai karakter individualisasi terapi atau mencantumkan pengaturan dosis berdasarkan individualisasi terapi seperti yang dilakukan pada kemasan warfarin.

Potensi besar untuk mengembangkan penelitian dan menerapkan individualisasi terapi saat ini juga didukung dengan semakin banyaknua jumlah perguruan tinggi farmasi. Di Indonesia, tercatat pada tahun 2018 ada sekitar 200-an perguruan tinggi farmasi dan 40-an program studi profesi apoteker.

Diharapkan lulusan apoteker ke depan dari sejumlah perguruan tinggi ini dapat lebih memahami mengenai konsep individualisasi terapi,” ungkap Dyah.

Sementara Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. dalam sambutannya mengatakan, harapan masyarakat melekat di pundak para guru besar. Oleh karenanya, ia berharap Dyah tidak berhenti dalam berkarya dan berkarier.

Sebagai seorang guru besar, Bu Dyah akan diuji intergritasnya. Guru besar merupakan pendidik senior dan seorang pakar. Jadi harus semakin cerdas, bijaksana, dan dapat menjadi teladan. Kami menunggu inovasi-inovasinya yang memiliki dampak langsung bagi kehidupan secara luas,” jelasnya.

Selain pengukuhan guru besar, pada kesempatan ini UAD menerima SK pendirian dua program studi baru. Di antaranya Magister Kesehatan Masyarakat (S2), Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif (S1). Sehingga saat ini UAD telah memiliki 50 program studi sarjana dan pascasarjana serta program profesi. (ard)

Koperasi ADI Catatkan Peningkatan SHU Setiap Tahun

Koperasi ADI menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-VIII Tahun Buku 2018. RAT yang dilangsungkan di auditorium kampus 1 UAD, Jumat (822019) ini dihadiri lebih dari 80% anggota. Pada RAT ini, Koperasi ADI mencatatkan Sisa Hasil Usaha 863.794.063,24 rupiah.

Dengan moto Guyup Berkah Makmur Sesarengan, Kopreasi UAD juga membuka berbagai bidang bisnis, di antaranya unit toko di kampus 1, 3, 5, dan SPBU UAD, serta unit kantin di kampus 1, 3, dan 4. Selain itu, ada unit alih daya di kampus 1 dan 5, unit fotokopi di kampus 5, serta unit ticketing di ITC kampus 1.

Pada kesempatan ini, Susena, M.M. Ketua Pengawas Kopetasi ADI mengatakan, kuatnya koperasi dipengaruhi oleh dua faktor, modal dan transaksi ekonomi. “Untuk menguatkan Koperasi ADI, loyalitas sangat diperlukan. Kemudian yang tidak kalah penting silaturahmi dalam berbagai aspek untuk mendukung kemajuan koperasi. Kami berharap ke depan Koperasi ADI semakin maju.”

Sementara Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. mengungkapkan, saat ini Koperasi ADI dikelola oleh orang-orang yang kredibel. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya anggota, program-program, dan SHU yang semakin meningkat.

Sejak tahun 2011, koperasi mulai dikelola dengan baik oleh orang-orang yang kredibel. Kami mengapresiasi kerja keras pengurus dan loyalitas para anggota. Kami mengimbau sivitas UAD harus ikut Koperasi UAD semua,” jelas Kasiyarno.

Dalam pidatonya, ia juga menyinggung pentingnya koperasi membuat program-program yang sesuai dengan kebutuhan para anggotanya, misalnya program rumah murah. Selain RAT, pada kesempatan ini juga ada pembagian ratusan doorprize dan SHU. (ard)