Upaya UAD Budayakan Menulis di Kalangan Dosen

Kesulitan terbesar menulis bagi dosen adalah cara menjadikan tulisan yang diakui publik sehingga bisa dinikmati oleh banyak kalangan. Selama ini, tulisan dosen lebih kepada jurnal yang sifatnya lebih kaku, padahal dosen mempunyai banyak bahan untuk ditulis.

Begitulah kira-kira yang menjadi kesulitan para dosen untuk menulis selain kesibukan mengajar.

Sebagai akademik, selain membagikan ilmu kepada para mahasiswa, dosen juga dituntut untuk menyebarkan ilmunya agar bisa diaplikasikan masyarakat. Salah satu sarana yang bisa dilakukan yakni dengan menulis. Namun, sejauh ini masih sedikit dosen yang berpartisipasi dalam kegiatan menulis, terutama ke media cetak.

“Tak semua dosen aktif di masyarakat karena ruang lingkupnya terbatas. Kami ingin membuat dosen bisa menuangkan ilmunya ke media,” terang humas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dewi Soyusiawaty. S.T, M.T.

Ia didampingi staf dan humas fakultas dalam audiensi yang ditemui langsung oleh pimpinan redaksi Kedaulatan Rakyat (KR) Drs. Octo Lampito pada Senin (29/2/2016).

Sejauh ini, lanjut Dewi panggilan akrabnya, meski dosen UAD ada ratusan tetapi hanya sebagian yang aktif menulis di media. Untuk memicu semangat para dosen dalam hal menulis, humas akan rutin mengadakan pelatihan menulis. Terutama para dosen yang jarang atau sama sekali menulis di media.

“Kami juga akan membuat forum grup diskusi dalam waktu dekat. Kami ingin mendapat masukan agar akademisi dapat memberikan kontribusi ke masyarakat dengan cara yang tepat,” harap Dewi.

Saat ini, mahasiswa UAD juga banyak menulis ke media cetak. Mereka lebih banyak menulis karya sastra, baik puisi maupun cerpen. “Sedangkan untuk opini, masih minim. Yang saya temui mahasiswa UAD banyak menulis cerpen dan puisi di media cetak,” terang Sule Subaweh, yang juga merupakan staf humas universitas.(Sbwh)

Alasan Isalamopobia Australia

“Suatu ketika, saya pernah ditanyai oleh menteri di Australia. Kenapa masyarakat di sini takut dengan Islam (islamophobia)? Katanya, mereka berhak takut, karena Islam agama tercepat dari ratusan agama yang ada di sini. Dalam sehari ada 6 lebih masyarakat di sini masuk Islam,” kata Prof. Dr. Ibrahim Abu Muhammad (Grand Mufti Australia) saat bertandang ke ruang rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Selasa (1/1/2016).

Ia menjelaskan, ada dua ratus lebih imam dan dua ratusan dai di Australia untuk menyebarkan pemikiran Islam.

Pengajar dan penulis pemikiran Islam ini mengaku, kendala dalam menyebarkan Islam di Australia adalah bahasa, karena dirinya bukan warga asli Australia. Di Australia juga ada lain madzhab, tapi mereka berada di satu payung dan tidak saling meninggikan.

Pepatah Arab mengatakan “Jagalah lilin, biar tetap menyala” begitulah yang dilakukan di negara kanguru itu.

“Saya menjaga itu dan senang sekali melayani umat dan sangat senang sekali jika menjalin kerja sama dengan UAD yang melangkah untuk umat.”

Baginya, Indonesia penting untuk diajak kerja sama, selain dekat dengan Australia, negara Pancasila ini juga mayoritas Islam. Dan, banyak perguruan tinggi Isalam, termasuk UAD yang berada di naungan Muhammadiyah.

Ibrahim Abu Muhammad dan Syeh Muhamed Hassanin Khamis disambut langsung oleh rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. dan Wakil Rektor II dan Wakil Rektor IV, serta dosen dari Fakultas Tarbiyah dan Dirasah Islamiyah (FTDI).

Sebelum mengisi kuliah umum di masjid Islami Center UAD. Rektor UAD dan  Ibrahim Abu Muhammad saling bertukar buku.

Glancing at the Cooperation between UAD and Ausie’s Grand Mufti

‘The cooperation we are carrying out with Australian Grand Mufti covers religious proselytizing and Islamic matters,’ said Tantowi, S.Ag. the chief of Islamic Study Development Board, Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) at University of Ahmad Dahlan (UAD) as he was asked at the rectorate room, Tuesday (1/1/2016).

Moreover, he added, ‘We will send young Muhammadiyah preachers and intellectuals, as well as imam and teachers for Islamic Affairs to Ausie.

According to Tantowi Australia has good prospects for disseminating Islam pertinently. UAD is sending its delegates for cooperation of various matters.

‘It is expected that the cooperation between UAD and Ausie’s Grand Mufti run well’.

By now, the delegates from Ausie’s Grand Mufti is delivering Stadium General for students of Faculty of Education and Islamic Affairs, Fakultas Tarbiyah dan Dirasah Islamiyah (FTDI) at the hall of Islamic Centre UAD’s campus IV with the theme: The Callenges and Opportunities of Dakwah in Australia and Indonesian Contribution in Islamic Civilization.

So far FTDI regularly holds Stadium General every year prior to regular lecturing. In this occasion FTDI invites a speaker from Ausie’s Grand Mufti by the hope that it open the students’ new dimension 

Melihat Kerja Sama UAD dengan Grand Mufti Australia

Kerja sama yang akan kami lakukan dengan Grand Mufti Australia adalah dalam bidang dakwah dan keislaman,” kata Tantowi, S.Ag., Kepala Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat ditemui di ruang rektorat, Selasa (1/1/2016).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, nanti akan ada pengiriman dai dan intelektual muda Islam Muhammadiyah. Selain itu, juga akan dikirimkan imam masjid dan guru ngaji ke Australia.

Menurut Tantowi, Australia sangat bagus untuk berdakwah dan tepat sasaran. UAD mengirim beberapa orang ke sana, sebagai bentuk kerja sama.

“Diharapkan kerja sama antara UAD Grand Mufti terjalin dengan baik.”

Saat ini, delegasi dari Grand Mufti Australia memberikan Kuliah Umum untuk Fakultas Tarbiyah dan Dirasah Islamiyah (FTDI) di Aula Islamic Center kampus IV. Kuliah umum mengangkat tema “The Callenges and Opportunities of Dakwah in Australia and Indonesian Contribution in Islamic Civilization”.

Selama ini, kuliah umum di FTDI rutin diadakan setiap tahun, sebelum kuliah dimulai. Kesempatan kali ini, FTDI menghadirkan pembicara dari Grand Mufti Australia. Harapannya, kuliah umum ini membuka cakrawala mahasiswa.

Various Ways to Prevent from Drug Abuse

‘It is suggested that village officers and elderly people inform and motivate drug addicts to take a program for rehabilitation,’ said Gatot Sugiharto, S.H., M.H in front of village officers and the task force of counter narcotics agency.

‘The village officers and the team are prepared to be trainers, who will manage their subordinates in their respective territory,’ Gatot said when met at his office (29/2/2016)

According to Gatot, who is the lecturer at Faculty of Law University of Ahmad Dahlan (UAD), in Yogyakarta Special Province there are still numerous drug abusers and drug-illegal vendors. This is due to seasonal residents of students coming from distant areas and lacking of parental care.

On March 14th – 16th, Gatot together with the National Counter Narcotics Agency of Sleman regency, Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) plan to hold Training of Trainer (TOT) for school students.

The chief of Sleman BNNK Drs. Kuntadi encourage that boarding house owners in the area make imperatives for the tenants to obey government rules on drugs. This is to ensure that drug abusers and illegal vendors do not settle at boarding houses. This is due to the fact that boarding houses often become spots of illegal drug transactions and communal drug abuse.

‘This year we are putting sticker notices at boarding houses in Sleman. We also encourage boarding house owners to help implemented and to make sure that there is no drug abuse,’ he said as counseling on Community Empowerment for Counter Narcotics in Society at Pring Sewu Restaurant on Wednesday (17/2/2016).

Some 20 counselors of different professions took part in the training. Those counselors are expected to be vanguards and strategic partners of Sleman BNKK to eradicate drug abuse.

‘By now, we will monitor them for the next two months to see how effective they are,’ he added

School students become the next target for Sleman BNNK’s training of the danger of drug abuse. Besides that, a board of counselors for school students will be founded to provide right information to prevent them from drug abuse.

Ragam Upaya Menjaring Pengguna Narkoba

Di depan perangkat desa dan satgas wilayah Sleman, Gatot Sugiharto, S.H., M.H. mengimbau agar menginformasikan dan memberi motivasi kepada pengguna narkoba supaya mau direhabilitasi.

“Perangkat desa dan satgas disiapkan untuk menjadi trainer yang nantinya membimbing anggota satgas di wilayah masing-masing,” kata Gatot saat ditemui di kantornya (29/2/2016).

Menurut dosen Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini, DIY masih sangat tinggi pengguna maupun pengedar. Hal ini disebabkan banyaknya pendatang yang notabene jauh dari pantauan orang tua.

Rencananya, tanggal 14 sampai 16 Maret, Gatot beserta Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) berencana akan memberikan Training of Trainer (TOT) di sekolah-sekolah.

Kepala BNNK Sleman, Drs. Kuntadi, mengimbau pemilik indekos atau pondokan di wilayah Sleman untuk membuat tata tertib yang mengharuskan penghuninya mematuhi aturan yang berlaku. Hal ini untuk memastikan pondokan tak menjadi sarang pengedar maupun pecandu narkoba. Sebab selama ini banyak ditemukan pondokan yang menjadi tempat transaksi dan pesta narkoba.

“Tahun ini kami akan pasang stiker di kos-kosan di Sleman. Kami harap pengusaha kos juga ikut membantu dengan membuat tata tertib untuk memastikan tak ada narkoba,” ujarnya saat memberikan penyuluhan Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba di Lingkungan Masyarakat di Restoran Pring Sewu, Rabu (17/2/2016).

Training tersebut diikuti sekitar 20 penyuluh dari berbagai kalangan. Penyuluh tersebut diharapkan mampu menjadi garda depan atau mitra strategis BNNK Sleman untuk memberantas narkoba.

“Setelah ini, kami akan pantau para penyuluh dua bulan ke depan untuk melihat cara mereka bekerja,” tambahnya.

Pelajar menjadi target BNNK Sleman berikutnya untuk diberikan pemahaman bahaya narkoba. Selain itu, akan dibentuk pula penyuluh pelajar yang nantinya mampu memberikan informasi pasti guna untuk membentengi mereka dari barang haram tersebut.

FTDI UAD Adakan Kuliah Umum Bersama Grand Mufti Australia

Fakultas Tarbiyah dan Dirasah Islamiyah Universitas Ahmad Dahlan (FTDI-UAD) mengadakan kuliah umum bersama Grand Mufti Australia dengan tema “The Challenges and Opportunities of Dakwah in Australia and Indonesian Contribution in Islamic Civilization”.

Acara tersebut diadakan pada Selasa, (1/3/2016) bertempat di Aula Islamic Center kampus IV UAD, pada pukul 09.00-12.00. Narasumber yang dihadirkan adalah Prof. Dr. Ibrahim Abu Muhammad (Grand Mufti Australia) dan Syeh Muhamed Hassanin Khamis (Wakil Presiden Imam Council NSW).

Kuliah umum ini bersifat wajib bagi mahasiswa dan dosen FTDI.

“Tujuan diadakan kuliah umum ini agar memberikan motivasi dan wawasan secara general kepada mahasiswa sebelum mahasiswa memasuki perkuliahan secara rutin di kelas,” terang Ferawati, humas FTDI UAD.

UAD Greets the Total Solar Eclipse

On Wednesday, (9/3/2016), the sky will blacken as a total solar eclipse is expected to happen from the morning. To greet this rare occasion, Pastron, University of Ahmad Dahlan (UAD)’s astronomer group, forms a group of eclipse observers called Tim Gerhana (TIGER). Lecturers and a group of students of Physics Education named itself ANDROMEDA are involved.

‘It UAD’s pride to be one of institutions involving in the National Team for 2016 total eclipse under the supervision of LAPAN, the National Aviation and Outer Space Board.’ Said Yudhiakto, Ph.D in his press release.

 Furthermore, Yudi, who is a lecturer at Physics Education and chief of Astronomy Study, added that the group, TIGER UAD consists of two smaller teams named Ternate Team and Yogyakarta Team. The former is expected to leave Yogyakarta (6/3/2016) for Ternate, North Moluccas, where the total eclipse happens (9/3/2016). This team will alert people about the total solar eclipse, observe it, carry out a research about it and discuss it. Whereas the latter will also do the same thing for partial eclipse involving local community of Yogyakarta (9/3/2016).

Recently, TIGER has prepared for observing the eclipse at the observatory at campus IV named OKE UAD. For information Yogyakarta city (110° 20’ east latitude 7° 46’ south altitude) will see partial solar eclipse from 06.20.32 a.m. peak 07.23.30 and ends at 08.35.16 Western Indonesian Time

‘TIGER UAD also joins in Tarjih and Tajdid National Muhammadiyah Boards for the same purpose’ Yudi said. 

UAD Sambut Gerhana Matahari Total

Rabu, (9/3/2016), langit akan menjadi gelap karena sebuah fenomena gerhana matahari total akan berlangsung. Untuk menyambut hal ini, Pastron membentuk Tim Gerhana (TIGER) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Selain dosen, juga ada mahasiswa ANDROMEDA Pendidikan Fisika UAD yang terlibat.

“Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi UAD, menjadi salah satu institusi yang terlibat dalam Panitia Nasional Gerhana Matahari Total 2016 di bawah koordinasi LAPAN,” terang Yudhiakto Pramudya, Ph.D. dalam rilisnya.

Lebih lanjut, Yudi yang juga merupakan dosen Program Studi Magister Pendidikan Fisika dan Kepala Pusat Studi Astronomi UAD menjelaskan, TIGER UAD terdiri atas 2 tim yang lebih kecil yaitu Tim Ternate dan Tim Yogyakarta. Tim Ternate akan berangkat menuju Ternate, Maluku Utara, pada (6/3/2016). Tim ini akan melakukan sosialisasi Gerhana Matahari Total 2016, diskusi ilmiah, penelitian, dan observasi. Sedangkan Tim Yogyakarta juga akan melakukan observasi terbuka untuk masyarakat Yogyakarta dan penelitian pada (9/3/2016).

Beberapa hari yang lalu, TIGER telah melakukan persiapan pengamatan gerhana matahari di Observatorium kampus IV UAD yang disingkat OKE UAD. Untuk data Gerhana Matahari Sebagian Kota Yogyakarta (110° 20’ BT 7° 46’ LS), mulai gerhana pukul 06:20:32 WIB, puncak gerhana 07:23:30 WIB, dan akhir gerhana 08:35:16 WIB

“TIGER UAD juga bekerja sama dengan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Selain di kampus 4 UAD, TIGER juga akan melakukan sosialisasi ke Ternate ” terang Yudi.

 

Tim Gerhana UAD Sosialisasi di Ternate

TIGER UAD terdiri atas 2 tim yang lebih kecil, yaitu Tim Ternate dan Tim Yogyakarta. Tim Ternate akan berangkat menuju Ternate, Maluku Utara, pada (6/3/2016). Mereka akan melakukan sosialisasi Gerhana Matahari Total 2016, diskusi ilmiah, penelitian, dan observasi. Sedangkan Tim Yogyakarta juga akan melakukan observasi terbuka untuk masyarakat Yogyakarta dan penelitian pada (9/3/2016).

“Ini wadah bagi masyarakat dalam belajar dan memahami fenomena gerhana matahari total, khususnya gerhana matahari yang terjadi di Indonesia. Sosialisasi ini akan meningkatkan kemampuan akademik dan memperluas wawasan masyarakat.”

Promosi ini juga dalam rangka meningkatkan daya tarik astronomi di tengah-tengah masyarakat, memberikan wadah bagi mahasiswa menghasilkan karya ilmiah berskala internasional, dan menjadi ladang bagi peneliti mengembangkan riset-riset kependidikan di bidang astronomi.

Sosialisasi yang akan dilakukan berkaitan dengan gerhana matahari total, Ijtimak, dan kaitannya dengan kalender hijriah global. Selain itu juga ada diskusi kolaborasi antara peneliti dari PASTRON dan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU).

Observasi dan streaming merupakan puncak kegiatan Tim Ternate, karena pada saat itu, gerhana matahari total terjadi. Tim dan masyarakat akan mengamati fenomena tersebut secara bersamaan.

            TIGER UAD bekerja sama dengan UMMU dan PWM Maluku Utara. Lokasi yang digunakan untuk melakukan pengamatan tidak terkonsentrasi pada satu titik, tetapi tersebar di beberapa titik yang representatif dan sesuai dengan minat pengunjung. Lokasi titik pantau untuk pengamatan ini ada 3 tempat di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Lokasi titik pantau Ternate Selatan: Benteng Kalimata, Rumah Dinas Wali Kota, Hotel Bela, dan jalan baru Boboko, Mangga Dua.
  2. Lokasi titik pantau Ternate Tengah: Pantai Falajawa (Swering), masjid Al-Munawar,  belakang Mall Jatiland, Swearing Air Guraka Beach, Kedaton Sultan, Dodoku Ali, dan Gelora Kie Raha.
  3. Lokasi titik pantau Ternate Utara: Jalan Baru Bandara (Swering Bandara) dan Batu Angus. 

Masjid Al-Munawar dipilih oleh Tim Gerhana UAD sebagai lokasi observasi dan streaming yang akan disiarkan baik nasional maupun internasional. Sedangkan penelitian tentang perilaku hewan akan dilakukan di sejumlah titik di Ternate dan melibatkan siswa dan mahasiswa lokal, serta alumni Prodi Magister Pendidikan Fisika UAD yang tinggal di Ternate dan sekitarnya.