Fakultas Ekonomi UAD Menilik Perkembangan Ekonomi Asia

FE_UAD_dan_UUm_Malaysia

Mengusung tema “Tantangan Ekonomi Asia Tenggara Tahun 2015 (Pengalaman Malaysia dan Indonesia), Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) diskusikan perihal perkembangan ekonomi Asia tenggara dengan pembicara Prof. Madya. Dr. Moh. Azizuddin Mohd Sani (Dekan Sekolah Pascasarjana Universiti Utara Malaysia) dan Rai Rake Setyawan, SE., Gd.Bus, MSA (Dosen FE UAD). Acara yang berlangsung di Ruang Sidang Kampus 1 UAD, hari Jum’at, 22 Maret 2013 ini. Dihadiri oleh Dekan-dekan dan dosen UAD serta beberapa PTS di Yogyakarta.

Menurut Moh. Azizuddin Mohd Sani, Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) akan menjadi kekuatan ekonomi yang luar biasa di dunia. Hal ini kata dia, bisa terjadi jika ada kestabilan politik di wilayah Asia. Selain itu juga pendidikan masyarakatnya bagus. “Pendidikan ini sangat penting. Bagaimana menambahkan keahlian kerja dalam sistem pendidikan yang ada,” katanya.

Selain kedua faktor tadi, faktor lain yang berpengaruh adalah keamanan. Perselisihan antar negara atau kelompok di Asia justru akan mengancam pertumbuhan ekonomi maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dekan FE UAD, Dra. Salamatun Asakdiyah, M.Si. menyatakan kehadiran perwakilan dari UUM tersebut merupakan salah satu agenda kerjasama antara FE UAD dengan UUM. Selain itu, kegiatan ini diharapkan menambah jaringan dan kerjasama FE UAD juga dapat mempererat hubungan UAD dan UUM.

Setelah kegiatan ini katanya lagi, diharapkan kegiatan ini berlanjut pada kegiatan-kegiatan kerjasama lainnya, baik dibidang penelitian maupun publikasi karya ilmiah. Kegiatan ini juga merupakan ajang untuk diskusi dan sharing pengalaman kedua negara (Indonesia dan Malaysia) dalam rangka menghadapi tren ekonomi di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2015.

Sebagaimana diketahui bersama, pada KTT ke-21 di Cebu – Filipina tahun 2007, ASEAN telah membulatkan tekad untuk menjadi kawasan yang terintegrasi, sebagaimana termaktub dalam dokumen “Cebu Declaration on the Accelaration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015”. Komunitas ASEAN – sesuai dengan Bali Concord II tahun 2003 – terdiri dari 3 (tiga) pilar, yaitu Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN Political-Security Community/ASC), Komunitas Ekonomi ASEAN/KEA (ASEAN Economic Community/AEC), dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio-Cultural Community/ASCC).

“Tentu saja melalui kegiatan ini, para akademisi dapat saling berdiskusi dan berinteraksi membahas isu tersebut. Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia dan Malaysia.” terang Salamatun.

Malaysia sendiri kata Moh. Azizuddin Mohd Sani, sebagai bagian dari Asia telah mencanangkan diri akan menjadi negara maju pada 2020 mendatang. Terkait itu, Malaysia sudah memiliki //blue print// untuk pengembangan negara tersebut. (Sbwh/Doc)

Read more

Eratkan Persaudaraan IMM UAD

talk_show_imm

Barisan kuat akan timbul jika ada persatuan. Persatuan tidak akan ada jika persaudaraan yang yang telah terjalin tidak dipupuk kembali.

Talk show yang mengangkat tema “Menjadi Pemimpin Berkarakter Islami” ini direspon baik oleh Para kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Forum Komunikasi Alumni (FOKAL) IMM dan Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Acara yang mengundang pemateri wakil Bupati Gunung Kidul Drs. Immawan Wahyudi M. H yang merupakan alumni Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM dan Dra. Zultiyanti tersebut mendapat sambutan hangat dari peserta dan ketua panitia pelaksana, Immawan Idham Leipery.

Acara yang berlangsung di ruang Auditorium kampus 1 UAD tersebut merupakan rangkaian dari milad IMM yang ke 49. Dalam acara tersebut pembina IMM memberikan motivasi kepada seluruh kader agar tetap semangat dalam berjuang.

“Mari kita bangun sinergi dalam tubuh IMM UAD agar ke depannya IMM kita ini semakin jaya”, ujar bapak Sucipto S. Pd M. Pd D.I ketika menyampaikan sambutannya pada para peserta. Sabtu (23/03/2013) . (aay)

Read more

Semangat Perubahan Musykom IMM Psikologi

muskom_psikologi

Dalam memutuskan suatu perkara musyawarah menjadi pilihan yang tepat. Dalam tubuh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) musyawarah telah mendarah daging sehingga keputusan yang ditetapkan tidak dapat diperselisihkan.

Untuk itu Musyawarah Komisariat (MUSYKOM) IMM Psikologi dilaksanakan. Acara yang berlangsung pada hari sabtu-ahad (23-24/03/2013) di ruang sidang Ekonomi ini dihadiri oleh seluruh kader. Selain itu, acara tersebut juga dihadiri oleh pengurus lama yang akan digantikan dengan pengurus yang baru.

Kegiatan yang mengangkat tema “Spirit Menyongsong Setengah Abad Gerakan Intelektual Muda Menuju Kritalisasi Ideologi” tersebut bertujuan untuk merumuskan kembali langkah IMM komisariat Psikologi agar sesuai dengan ideologinya.

“Kami ingin merealisasikan apa yang menjadi tema kita itu yang nantinya IMM Psikologi ini benar-benar bisa mencengkeram ideologi dengan kuat”, ujar Immawan Iman Rusmawansah, ketua panitia pelaksana yang masih semester dua tersebut ketika ditemui saat acara berlangsung.

Acara tersebut berbarengan dengan acara yang sama dari IMM komisariat Fakultas Agama Islam (FAI) yang dilaksanakan di ruang kaud B. (aay)

Read more

UAD Galakkan Gerakan Cinta Lingkungan

IC_GWBT_UAD

Lingkungan yang berkualitas dibutuhkan setiap manusia untuk melangsungkan hidupnya. Peran manusia sangat besar akan berkualitas atau tidaknya lingkungan tersebut. Barangkali itu yang menjadikan titik harapan bagi sivitas dalam acara IC-GWBT pada hari Sabtu (23/03/2013) di Auditorium kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Seminar internasional yang mengusung tentang lingkungan dengan tema β€œInternational Conference on Green World in Bussines dan Tegnology” menjadi teman besar pada cara tersebut.

Acara yang bertujuan untuk mengumpulkan para pemikir, cendikiawan dan para ahli dalam bidang lingkungan ini. Mampu menghadirikan lebih dari 100 peserta yang mewakili dari berbagai kalangan. Seperti: UGM, UAD, UNS, Astra, Bea Cukai. Bahkan juga ada peserta yang berasar dari Arab Saudi, Thailand, dan beberapa Negara lainnya. Selain itu, acara tahunan tersebut turut menghadirkan pembicara internasional yang diantaranya Prof. Achnad Mursyidi M. Sc., Apt dari Fakultas Farmasi UAD, Dra. Endang Semiarti M. S., M.Sc., D.Sc. dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Aris Ananta M.Sc., Ph. D dari Asian Development Bank Researcher Singapore, Prof. Dr. Margareth Gfrerer dari DAAD Lecturer in Economics at Universitas Islam Negeri Jakarta dan Prof. Musthofa bin Mat Deris dari Universitas Tunn Hussen On Malaysia).

Dr. Dwi Hartanti sebagai ketua panitia pelaksana saat ditemui ketika acara berlangsung. Berharap, nantinya akan menghasilkan solusi-solusi yang dapat kita berikan kepada pemerintah supaya negeri Indonesia ini bisa terlepas dari berbagai kerusakan lingkungan.

Drs. KasiyarnoΒ  dalam sambutannya menyampaikan. Sebagai perguruan tinggi kita ingin ikut dalam penyelesaian masalah lingkungan ini. Karenanya, hasil dari konferensi ini akan kita implementasikan di Indonesia.

UAD kata Kasiyarno, secara nyata juga telah terlibat pada penciptaan produk ramah lingkungan, antara lain alat pengelolaan limbah, cat warna alam dan sebagainya.

Acara yang berlangsung pada pukul 08.00-16.00 WIB tersebut berjalan dengan lancar dan diharapkan akan memunculkan solusi bagi kesadaran lingkung di Indonesia. (aay)

Read more

Kuliah Umum: Pengaruh Peradaban Barat Dalam Negara-Negara Islam

Sastra_Inggris_UAD_Amerika

Sabtu, 23 Maret 2012. Bertempat di Hall kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan. Program Studi Sastra Inggris mengadakan kuliah umum. Acara yang bertemakan The Influence Of Western Civilization In Islamic Countries dimulai puku 09.00 wib dan menghadirkan pembicara Michael G. Vam Ph . D.

Acara tersebut disambut antusias oleh para mahasiswa sastra inggris, terbukti hampir 60 orang menghadiri acara tersebut. β€œSaya senang dengan acara semacam ini karena bisa menambah wawasan dan pengetahuan yang luas tentang berbagai hal” ujar Ida salah satu mahasiswa sastra inggris.Β 

Tri Rina Budiwati selaku ketua pelaksana pada acara tersebut mengaku acara semacam ini adalah acara rutin yang selalu dilaksanakan pada setiap semester dan selalu menghadirkan pembicara dari luar. Ia berharap semakin sering acara ini diadakan kedepannya kerjasama yang dilakukan akan semakin baik, sehingga nantinya dapat berkerjasama dalam berbagai hal seperti seminar dan pertukaran dosen.(Ayy)

Read more

Pascasarjana UMM Kunjungi PPs UAD, Perkuat Kerjasama Publikasi dan Penelitian

foto_MoA_UAD_dengan_UMM

Kamis (21/03) Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerima kunjungan dari Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (PPs UMM) yang di pimpin oleh Dr. H. Latipun, M.Kes. Kunjungan ini merupakan upaya PPs UMM untuk mengembangkan pengelolaan Jurnal Internasional. Dalam hal jurnal internasional UAD sudah terlebih dahulu memiliki pengalaman yang lebih banyak. Tentang pengelolaan jurnal internasional dari UAD diwakili oleh Kartika Firdausy, S.T., M.T., sebagai salahsatu pengelola Jurnal TELKOMNIKA. Serta Triantoro Safaria, S.Psi., M.Si, Ph.D. sebagai Editor Humanitas Psikologi.

Setelah dialog tentang pengelolaan jurnal dilanjutkan dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) anatara PPs UAD dengan PPs UMM yang ditandatangani oleh Direktur Pascasarjana UAD Prof.Dr. Achmad Mursyidi, MSc., Apt dan Direktur Pascasarjana UMM Dr. H. Latipun, M.Kes. Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengadakan kesepkatan kerjasama dalam kegiatan penelitian dan publilasi karya ilmiah bersama. Dalam waktu dekat akan segera diimplementasikan.

Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. Wakil Direktur Pascasarjana UAD menyampaikan bahwa penandatanganan MoA tersebut adalah lanjutan dari Memorandum Of Understanding (MoU) mengenai kerjasama yang menyangkut pada Tridharma Perguruan Tinggi, yakni penalaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat “Salah satu yang sudah kami realisasikan adalah kerjasama pada kegiatan Academic Excursion yang akan dilaksanakan pada 24 s.d. 29 April 2013 ke Malaysia, Singapura, dan Thailand.” terangnya saat ditemui tim web UAD.

Lebih lanjut Dwi Sulisworo menyampaikan. Segera akan kami lakukan juga kerjasama bidang penelitian, sementara ini sudah ada sinyal untuk melakukan penelitian kebijakan dari Kemenristek.

Danang Sukantar selaku Kepala Kantor Pasacasarjana menjelasakan bahwa kerjasama ini berlaku untuk semua program studi di pascasarjana UAD. Diharapkan upaya ini memberikan kontribusi bagi perkembangan Pascasarajana UAD. Dr. Latipun berharap ada kunjungan balasan dari UAD ke UMM Malang untuk mengimplementasikan berbagai kegiatan lain, misalnya di bidang pengabdiankepada masyarakat. (Sbwh/Doc)

Read more

FAI Perdalam Pemahaman Al-Qur’an dengan Kuliah Umum

FAI_UAD_dan_AL-Quran

Beriring berputarnya waktu, pemahaman tentang Al-Qur’an semakin beragam. Fakultas Agama Islam (FAI) dituntut lebih getol dalam membimbing mahasiswanya untuk dapat memahami Al-Qur’an secara menyeluruh.

Rabu (20/03/2013) ruang sidang kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi tempat bagi mahasiswa dan dosen FAI untuk menimba ilmu lebih dalam tentang Al-Qur’an dengan mengadakan kuliah umum yang berbertema “Istifham di dalam Al-Qur’an (analisis makna kedua)”. Acara yang menghadirkan Drs. H. Mardjoko Idris, M. Ag. Sebagai pembicara tersebut mendapat respon baik dari dekan FAI.

“Semoga acara ini menjadikan aktivitas ilmiah di FAI semakin semarak”, ujar Drs. Parjiman M. Ag. ketika membuka acara.

Pembicara yang merupakan dosen di Fakiltas Adab Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijogo dan mantan ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) di UIN tersebut menyampaikan materinya dengan memberikan harapan kepada FAI agar acara yang semacam ini tetap diadakan sebagai upaya pengembangan tentang bahasa arab dan al-Qur’an.

Acara yang berlangsung penuh kehangatan tersebut berlangsung pada pukul 09.00-11.00 WIB dengan diakhiri dengan sesi tanya-jawab baik dari dosen maupun mahasiswa.(aay)

Read more

BERMAIN API DENGAN KURIKULUM

Artikel ini di Muat Koran Merapi Pembaharuan 25 Februari 2013

Oleh: Sudaryanto, M.Pd,

Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UAD Yogyakarta

Dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden di Jakarta, Senin (18/2) lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar kurikulum baru terus disosialisasikan kepada masyarakat, parlemen, media, serta pihak terkait lainnya. Selain itu, Presiden juga meminta penjelasan dari pihak Kemendikbud mengapa perlu dilakukan penataan dan pengembangan kurikulum. Pertanyaannya, apakah publik sudah menerima penjelasan yang lengkap dari Kemdikbud?

Sejauh ini, penulis menyatakan bahwa publik belum menerima penjelasan yang lengkap dari pihak Kemdikbud. Mendikbud sendiri hanya menjelaskan, kurikulum baru nanti akan bertujuan membangun kemampuan berpikir anak secara ilmiah. Bahkan, Mendikbud begitu yakin bahwa kurikulum baru akan berdampak baik, mengingat banyaknya laboratorium alami yang dapat dieksplorasi oleh anak-anak, baik di kelas maupun luar kelas.

Kemudian, Mendikbud menyoroti kekurangan kurikulum yang berlaku saat ini (baca: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Menurutnya, kurikulum saat ini justru membuat anak-anak malas mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya karena kemampuan berpikir mereka dibelenggu pada hal-hal yang sifatnya biner. Intinya, kata Mendikbud, kurikulum saat ini perlu diubah dengan kurikulum baru atau lebih dikenal dengan Kurikulum 2013.

Jika dicermati, penjelasan Mendikbud di atas sebetulnya bukan hal baru. Artinya, kemalasan anak-anak dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitas sudah terjadi sejak lama. Dalam Kurikulum 1994 yang menggunakan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), misalnya, para siswa di semua jenjang pendidikan sudah diarahkan untuk aktif berpikir. Hanya saja, pembelajaran di sekolah tidak menjalankannya dengan baik.

Alih-alih mengarahkan siswa untuk aktif berpikir, justru sebaliknya siswa hanya diminta pasif dan menerima materi apapun dari gurunya di kelas. Bahkan, ada seloroh yang unik, yaitu plesetan ‘CBSA’ (Catat Buku Sampai Abis) atau (Cah Bodoh Soyo Akeh). Munculnya plesetan ini, diakui atau tidak, dapat merefleksikan kondisi bahwa para siswa di kelas saat itu hanya diminta mencatat semua materi yang diberikan oleh guru, tanpa diberikan kesempatan berpikir.

Fenomena kemalasan siswa berpikir, berimajinasi, dan berkreativitas nyatanya terjadi hingga sekarang. Tak sedikit guru yang mengeluhkan bahwa siswanya malas membaca. Ketika guru menyuruh ke perpustakaan, wajah para siswanya cemberut dan tidak bahagia. Ketika guru memberikan tugas membaca buku tertentu dan meringkasnya, para siswa langsung mencarinya di internet. Artinya, siswa kita memang bertipe malas berpikir dan berimajinasi.

Penulis yakin, pihak Kemdikbud yang diisi oleh orang-orang pintar nan hebat (baca: para guru besar PTN), tidak memiliki ambisi utama bahwa kurikulum baru nanti dapat menjadi ‘obat’ bagi ‘penyakit’ seperti kemalasan guru dan siswa berpikir, berimajinasi, dan berkreativitas. Di atas semua itu, kurikulum hanya menjadi sarana atau alat untuk menggerakkan para guru dan siswa agar aktif berpikir, berimajinasi, dan berkreativitas.

Berhasil-tidaknya pembelajaran di sekolah ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya ialah guru. Apabila guru mengajar dengan sepenuh hati dan berinovasi, kelak para siswanya dapat berpikir, berimajinasi, dan berkreativitas. Sayang, hal ini terabaikan dalam aktivitas pendidikan selama ini. Untuk itu, cukup sudah pemerintah berwacana tentang kurikulum baru yang bermanfaat ini-itu. Jika pemerintah bermain api dengan kurikulum, kita semua yang akan musnah.[]

Read more

Tak Menyangka Menjadi Mahasiswa dengan Predikat lulusan Berprestasi

Muhammad Riza Febrianto Salah satu mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tidak menyangka dirinya mendapatkan predikat prestasi pada saat wisuda pada hari Sabtu (16/03/2013) kemarin di Jogja Expo Center (JEC).

Riza begitulah panggilannya memang sejak duduk dibangku sekolah sudah menyukai organisasi terbukti sejak SMP ia menjadi Ketua Osis dan Sekretaris Dewan Kerja Pramuka dan pada saat SMA menjadi Ketua MPK SMA 1 Ambon, pada saat menjadi mahasiswa ia pun aktif di BEM Fakultas Psikologi dan Koordinator Departemen Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga. Ia menyukai organisasi tetapi juga tidak melupakan tugas-tugasnya sebagai mahasiswa.

Menurut Riza Mahasiswa Fakultas Psikologi tersebut. Walaupun ia tidak mengetahui kriteria penilaian untuk mendapatkan predikat prestasi tersebut tetapi ia selalu belajar dan bertanya kepada siapapun pada saat tidak mengerti, mencari informasi yang berhubungan dengan apa yang ingin diikuti, dan berusaha lakukan yang terbaik pada setiap apa yang diikuti sehingga hasilnya bisa mendapatkan predikat prestasi.

Menurut remaja yang mempunyai hoby bermain bulu tangkis ini kendala yang dialaminya selama ini biasanya dari dalam diri sendiri. Misalnya pada saat sudah mentok dan mulai malas biasanya jadi agak keteteran. Padahal fasilitas yang diberikan kampus itu sudah sangat baik seharusnya itu menjadi penunjang untuk kita belajar. Untuk mengatasi kendala tersebut dia selalu ingat kerja keras orang tua kita di rumah sehingga kita termotivasi untuk membalas orang tua kita dengan memberiakan hasil yang terbaik untuk mereka.

“Saya berharap mahasiswa UAD khususnya psikologi agar lebih aktif lagi, mengikuti kegiatan yang positif, jangan selalu mengeluh karena tugas banyak, atau apapun itu dan lakukan hal terbaik pada setiap apa yang kita kerjakan, karena persiapan yang paling baik untuk masa depan adalah melakukan hal yang terbaik pada saat ini.”

“Universitas Ahmad Dahlan sangat memberikan banyak pelajaran. Saya bisa tau banyak tentang agama karana kuliah di UAD. Di sini juga memfasilitasi untuk bisa mengeksplor kemampuan kita sesuai denga minat kita. Khusus fakultas saya, fakultas psikologi juga memberi kesempatan saya untuk bisa berkembang dalam menekuni bidang psikologi dengan memfasilitasi untuk menjadi asisten di Unit Pelayanan Psikologi (UPP) yang sangat mengasah kemampuan kita untuk menjadi seorang psikolog yang baik kelak” tambahnya.

“Semoga UAD kedepannya lebih baik lagi dan lebih berkembang lagi agar bisa menjadi salah satu universitas terbak di Indonesia bahkan di dunia” Ujarnya.(ayy)

Read more

PGSD dan PG PAUD Tanamkan Antikorupsi Sejak Dini

PGSD_PG_PAUD_UAD_antikorupsi

Semakin maraknya kasus korupsi dan lunturnya budaya jujur serta degradasinya moral, merambah pada setiap aspek kehidupan. Hal tersebut dapat mengancam keutuhan dan kemajuan bangsa Indonesia. Untuk itu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Stadium General dengan tema “Pengembangan sikap jujur, peduli, dan tanggung jawab dalam membangun generasi anti korupsi” yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 9 Maret 2013 lalu di kampus 5.

Stadium General yang diikuti oleh seluruh mahasiswa dan dosen prodi PGSD/PG PAUD. Hadir juga Kaprodi PG PAUD Dra. Alif Muarifah, S. Psi, M. Si beserta Kaprodi PGSD Dra. Sri Tutur Martaningsih, M. Pd pada acara tersebut.

Sri Tutur Martaningsih dalam sambutannya menyampaikan bahwa sangat mendukung terhadap acara ini. Universitas Ahmad Dahlan telah membekali mahasiswa PGSD PG PAUD dengan pendidikan karakter dan anti korupsi, dengan harapan nantinya akan dapat ditanamkan pada generasi penerus bangsa sejak usia dini.

Para mahasiswa sangat antusias mengikuti Stadium General yang menghadirkan nara sumber dr. Agus Taufiqurahman, M. Kes (PWM DIY), beliau menyampaikan “Bahwa sangat tepat penanaman karakter dan budaya anti korupsi sejak usia dini, karena semuanya dimulai dari hal terkecil, dari diri kita, dari sekarang juga. Korupsi hanya akan bisa diberantas melalui kesungguhan hati” ungkapnya.

Senada dengan Dra. Listiatie Budi Utami, M. Sc (Badan Penjaminan Mutu UAD) bahwa munculnya korupsi karena 3 hal (ada niat, kesempatan, kewenangan). Tugas sebagai pendidik adalah meminimalkan ketiga penyebab korupsi tersebut. Melalui rangkaian kegiatan ini diharapkan mahasiswa bisa menjadi agent of change dalam gerakan anti korupsi. Mahasiswa harus bisa membedakan, mengenal dari hal terkecil agar korupsi tidak menjadi budaya dan semakin merajalela.(dho)

Read more