Psikologi merupakan ilmu yang memerlukan pendalaman tentang atom cobalt, karena hubungannya dengan sistem syaraf manusia. Tubuh manusia terdiri atas atom-atom. Atom-atom yang mendominasi tubuh kita adalah: oksigen, karbon, hidrogen, nitrogen, kalsium, dan fosfor.
Beberapa contoh atom yang ada dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut:
Oksigen (65%) Karbon (18%) Hidogen (10%) Nitrogen (3%) Kalsium (1.5%)
Fosfor (1.0%) Potasium (0.35%) Sulfur (0.25%) Sodium (0.15%) Magnesium (0.05%) Chlorine, Iodine, Manganese, Cobalt dan Iron (0.07%) Lithium, Arsenic dan Bromine merupakan contoh dari trace elemnt.
Daftar di atas menjelaskan bahwa Cobalt merupakan atom yang termasuk kecil kuantitasnya, tetapi ternyata pengaruhnya besar terhadasp tubuh manusia. Terutama terhadap sistem saraf. Tanpa kobalt organik, tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin B12. Ketika tubuh manusia tidak mendapatkan cukup vitamin B12, maka ia tidak dapat mengasimilasi zat besi baik atau membuat sel-sel darah merah yang kuat, kita menjadi anemia. Orang anemia menjadi lemah, tertekan dan rentan terhadap penyakit.
Cobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Co dan nomor atom 27. Warna sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan. Unsur kimia cobalt juga merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak keras dan mengandung metal serta kaya dengan sifat magnetis.
Hanya Besi (Fe), Cobalt (Co), dan Nikel (Ni) yang dapat menjadi magnet. Campuran besi dan nikel dapat dijadikan magnet permanen. Campuran besi, sedikit aluminium, nikel dan cobalt yang disebut dengan “ALNICO”, dapat dijadikan magnet yang sangat kuat, sehingga dapat mengangkat 500 kali berat magnet itu sendiri. Bila campuran itu diberi rongga-rongga udara, dapat menarik 4.450 kali berat dirinya.
Cobalt adalah salah satu elemen penting kehidupan, setidaknya bagi manusia dan hewan. Kami tidak bisa bertahan hidup tanpa itu. Seperti dua puluh enam elemen lainnya, cobalt adalah bagian penting dari tubuh kita. Cobalt adalah atom sentral dalam setiap molekul vitamin B12, yang merupakan zat penting yang kita dapatkan dalam makanan kita. Vitamin B12 membantu tubuh membuat darah. Cobalt memiliki banyak kegunaan lain.
Psikologi melalui ilmu faal mempelajari sitem syaraf yang erat hubungannya dengan cobalt. Syaraf manusia memerlukan cobalt melalui vitamin B12. Cobalt adalah penting untuk eritropoiesis dalam tubuh manusia karena merupakan konstituen dari cobalamin. Cobalt juga berfungsi:sebagai pengganti mangan dalam aktivasi beberapa enzim (seperti dipeptidase glycylglycine).
Dapat menggantikan seng di beberapa enzim Mengaktifkan phosphotransferases dan enzim lain (meskipun enzim ini diaktifkan dalam keberadaan logam lain atau tidak adanya logam apapun) dan Berpartisipasi dalam transcarboxylase oxalacetate biotin-dependen.
Cobalt dan Vitamin B12
Cobalt diserap sebagai komponen B12. Jumlah yang diserap disimpan dalam hati dan ginjal, dengan cadangan 0.2ppm berat kering. Mayoritas kobalt tertelan diekskresikan dalam tinja, dengan rata-rata yang diekskresikan 0.26mg setiap hari.
Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh darah serta pembangun vitamin B12. Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B¬12, hewan memamah biak memperoleh kobalmin melalui hubungan simbiosis dengan mikroorganisme dalam saluran cerna. Manusia tidak dapat melakukan simbiosis ini, sehingga harus memperoleh kobalamin dari makanan hewani seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan nabati mengandung sedikit kobalt, bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya. Pengikut vegetarian (hanya makan makanan nabati) perlu berhati-hati terhadap kemungkinan kekurangan vitamin B12.
Cobalt yang merupakan vitamin B12 (kobalamin). Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Cobalt mungkin juga berperan dalam fungsi berbagai enzim. Angka kebutuhan Gizi yang sebagian besar cobalt dalam tubuh terikat dalam vitamin B12 plasma darah mengandung kurang lebih 1µg kobal/100. Pencernaan dan penyerapan terjadi melalui absorbsi pada bagian atas usus halus mengikuti mekanisme absorbsi meningkat bila konsumsi basi rendah. Sebanyak 90% ekskresi kobal dilakukan melalui urin, selebihnya feses dan keringat. Sumber makanan nabati yang mengandung cobalt antara lain buah ara, kubis, bayam, bit hijau, gandum, selada, dan selada air.
DR. AHMAD Muhammad Diponegoro
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Read more