Bahaya Miyak Gorengan

Hasil Studi yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di salah satu lingkungan Perguruan Tinggi di Yogyakarta terdapat 15 Penjual gorengan yang semua sampel minyak goreng yang diteliti positif mengandung peroksida. Peroksida adalah nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan pada minyak dan lemak.

Standar mutu kadar peroksida yang diperbolehkan Standar Nasional Indonesi (SNI), yakni maksimal 2 meq/kg. Semakin rendah angka peroksida berarti semakin tinggi kualitas minyak goreng tersebut.

Dari penelitian tersebut didapatkan fakta bahwa dari 15 pedagang, 14 diantaranya termasuk dalam kategori tidak baik yakni kadar peroksidanya melebihi standar mutu minyak goreng menurut SNI

yaitu > 2 meq/kg dan 1 minyak goreng masih dalam batas yang diperbolehkan menurut SNI. Sebanyak 4 minyak goreng yang digunakan pedagang mempunyai kadar peroksida 3x lebih besar dari nilai standar mutu SNI. Ada 1 (satu) pedagang yang sesuai standar SNI dikarenakan pedagang tersebut menggunakan minyaknya tidak lebih dari 4 (empat) kali pemakaian.

Bahaya Peroksida

Bilangan peroksida adalah nilai terpenting untuk menentukan derajat kerusakan pada minyak atau lemak. Asam lemak tidak jenuh dapat meningkatkan oksigen pada ikatan rangkapnya sehingga membentuk peroksida. Peroksida terbentuk akibat pemanasan yang mengakibatkan kerusakan pada minyak atau lemak. Pada minyak goreng, angka peroksida menunjukkan ketengikan minyak goreng akibat proses oksidasi serta hidrolisis.

Kerusakan lemak atau minyak akibat pemanasan pada suhu tinggi (200-250 ̊ C) akan mengakibatkan keracunan dalam tubuh dan berbagai macam penyakit misalnya diarhea, pengendapan lemak dalam pembuluh darah (artero sclerosis), kanker dan menurunkan nilai cerna lemak.

Selain itu, peroksida dapat menyebabkan destruksi beberapa macam vitamin dalam bahan pangan berlemak (misalnya vitamin A, C, D, E, K dan sejumlah kecil vitamin B). Bergabungnya peroksida dalam sistem peredaran darah, mengakibatkan kebutuhan vitamin E meningkat lebih besar. Padahal vitamin E dibutuhkan untuk menangkal radikal bebas yang ada dalam tubuh.

Ciri-ciri Fisik Minyak Goreng yang Mengandung Peroksida

Minyak goreng yang memiliki kadar peroksida tinggi memiliki ciri-ciri yang khas, diantaranya. Jika dilihat secara kasat mata minyak goreng tersebut cenderung berwarna coklat tua sampai kehitaman, jika dibandingkan dengan minyak goreng yang kadar peroksidanya sesuai standar masih berwarna kuning sampai coklat muda. Warna gelap pada minyak goreng disebabkan oleh proses oksidasi terhadap tekoferol (vitamin E).

Minyak goreng dengan kadar peroksida yang sudah melebihi standar memiliki endapan yang relatif tebal, keruh, berbuih sehingga membuat minyak goreng lebih kental dari pada minyak goreng yang kadar peroksidanya masih sesuai standar. Standar mutu menurut SNI menyebutkan kriteria minyak goreng yang baik digunakan adalah yang berwarna muda dan jernih, serta baunya normal dan tidak tengik. Bau minyak goreng yang memiliki kadar peroksida melebihi standar, baunya terasa tengik, jika dicium, tingkat ketengikan minyak goreng berbanding lurus dengan jumlah kadar peroksida.

Cara Penggunaan Minyak Goreng yang Aman

Agar aman mengkonsumsi gorengan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Dari berbagai penelitian yang telah banyak dilakukan tentang kadar peroksida, sebaiknya proses penggorengan dilakukan dengan api sedang (˂ 200o C) dan penggunaan minyak goreng sebaiknya tidak melebihi 2 (dua) kali pengulangan.

Gunakan minyak goreng secukupnya untuk menggoreng bahan makanan. Ssehingga untuk menggoreng bahan makanan yang lain, gunakan minyak yang baru secukupnya dan begitu seterusnya. Simpah minyak goreng pada wadah tertutup. Minyak goreng yang disimpan di wadah yang tidak tertutup, terpapar cahaya dan udara, potensi terjadi proses oksidasi.

Minyak bekas atau minyak jelantah merupakan minyak yang telah rusak dan mempunyai angka peroksida tinggi. Apabila dicampurkan dengan minyak baru maka dapat meningkatkan angka peroksida dari minyak tersebut.

Ditulis Oleh :

Surahma Asti Mulasari , S.Si.M.Kes

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Read more

Pejuang Itu Makin Ideologis Diakhir Hayat

Oleh: Hendra Darmawan*)

Sebuah kalimah hikmah dalam bahasa arab menegaskan perumpamaan peran seseorang akan merepresentasikan peran seribu orang jika ia mampu mengurusi perkara umat seribu itu. ” wannas alfun minhum kawahid , wa wahidun kal alfi in ‘amrun ‘ana”. Eksistensi seseorang dinilai dari seberapa besar kontribusi seseorang pada selain dirinya. Nabi Muhammad S.AW juga menggaris bawahi pointer bahwasanya sebaik-baik manusia adalah ia yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dua hal diatas nampaknya melekat pada diri Almarhum Dr. H Abdul Fattah Wibisono, M.Ag salah seorang ketua pimpinan pusat muhammadiyah yang telah mendahului kita pergi keharibaan Alloh s.aw, rabbul jaliil. Beliau meninggal dunia di Rumah Sakit islam Jakarta (RSIJ), Cempaka Putih, Jakarta Timur pukul 04.30 Wib Ahad 13/01/2013.

Dilihat dari aktifitas kesehariannya sungguh beliau adalah seseorang yang elut, intelektual yang mumpuni, aktivis persyarikatan muhammadiyah dan beberapa organisasi yang lain. Setahun yang lalu Nampak beliau mengikuti sidang isbat penetapan awal syawwal di Departemen agama RI mewakili Muhammadiyah. Selain aktif di organisasi beliau juga seorang pendidik yang tekun dalam profesinya sebagai dosen di UIN syarif Hidayatullah dan di UHAMKA.

Dalam perkembangan psikologi, ada hirarki perkembangan manusia mulai dari berstatus sebagai makhluk dependant, lalu independen Mandiri) dan yang paling tinggi ada tahapan menjadi makhluk interdependent. Dalam tahapan puncak inilah ditandai dengan kemapuan sesorang bekerja sama dalam team, bergumul dalam organisasi dan dapat mengenali kelebihan dan kelemahannya. Didalam alquran disebutkan bahwasanya kita terlahir tanpa tahu sesuatu, tetapi kelak semua pendegaran, pendangan dan hati kita semua akan dimintai pertanggung jawaban.

Dalam sebuah hikmah disebutkan “engkau dilahirkan dalam keadaan menangis sedangkan orang disekelilingmu tertawa bahagia, kelak jika engkau meninggal dunai, orang disekelilingmu menangis dan engkau tersenyum menghadapnya. Itulah symbol khusnsul khotimah, yang menjadi dambaan setiap insan.

Pak fatah hampir dua bulan dirawat dirumah sakit karena penyakit yang dideritanya. Penyakit tersebut tidak ia hiraukan jauh-jauh hari sehingga ia baru dikethaui oleh dokter dan keadaannya sudah parah, sehingga Rumah sakit Islam jakata langsung membuat tim untuk member penanganan khusus untuk pak fatah. Sempat ia pulang ke rumah untuk dua hari, karena dirasa sudah makin sehat, tetapi setelah dua hari itu iapun harus dirawat inap kembali.

Ada banyak kolega yang menjenguknya, mendoakannya dan memberi semangat untuk kesembuhan beliau. Menurut seorang kolega beliau, Prof Yunahar Ilyas saat menjenguknya, Kala itu Pak Fatah selalu menanyakan ” Ini milik kita kan? Ini milik kita kan? Diulangnya pertanyaan yang sama itu. Pertanyaan tersebut menunjukkan apakah rumah sakit tempat beliau dirawat itu milik muhammadiyah? Lalu Prof Yunahar menjawab, ia ini milik kita. Rumah sakit ini milik muhammadiyah. Barulah setelah mendapat jawaban tersebut ia menjadi makin tenang, dalam keadaan ingatannya kadang datang dan menghilang. Saat Prof. Yunahar mengkonfirmasi pertanyaan tersebut kepada istrinya, ia menerangkan bahwasanya pak fatah tidak ingin dirawat dirumah sakit selain rumah sakit muhammadiyah. Kalau rumah sakit ini bukan milik muhammadiyah, lebih baik saya pulang saja dan tidak usah dirawat.

Cerita diatas mensyiratkan bahwasanya beliau makin ideologis diakhir hayatnya. Menurut Kuntowijoyo (1990), Ideologi adalah bersatunya teori dan praksis. Pak fatah sudah menunjukkan kesatuan keduanya. Sungguh tauladan yang mulia bagi ummat, bagi kader muhammadiyah yang lain, agar sesalu memupuk komitmen bermuhammadiyah sampai ajal menjemput. Kita semua ingin kelak apa yang menjadi doa nabi syuaib, akar kelak kita setelah meninggal menjadi lisana sidqin fil akhirin, lisan kebenaran, buah bibir yang indah bagi mereka yang ditinggalkan.

*) Dosen PBI FKIP UAD dan Wakil Ketua MPK PWM DIY.

Read more

Pengumuman Beasiswa UAD bagi Mahasiswa Semester II

INFORMASI DAN PERSYARATAN PENGAJUAN

BEASISWA UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

BAGI MAHASISWA SEMESTER II

TAHUN AJARAN 2012/2013

Berikut kami sampaikan informasi tentang Pemberian Beasiswa UAD bagi Mahasiswa Semester II tahun ajaran 2012/2013. Bagi mahasiswa yang akan mengajukan beasiswa tersebut harap memperhatikan hal-hal berikut:

Persyaratan Beasiswa

Mahasiswa yang dapat mengajukan beasiswa adalah mahasiswa yang memenuhi ketentuan sebagai berikut :

  1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif semester II pada tahun ajaran 2012/2013
  2. Indeks Prestasi Kumulatif semester I  ≥ 3.25
  3. Berkelakuan baik, tidak pernah mendapatkan sanksi akademik.
  4. Tidak berstatus sebagai penerima beasiswa atau sedang mengajukan beasiswa lain periode Januari – Desember 2013
  5. Mahasiswa harus mendaftar melalui portal (http://portal.uad.ac.id/) dengan mengisi Form Pendaftaran Beasiswa (Klik di sebelah kanan bawah)

Tahapan Pendaftaran

No

Tanggal Aktifitas

1

26 Februari 2013 Pengumuman Beasiswa UAD

2

1- 25 Maret 2013 Mahasiswa yang memenuhi ketentuan di atas dapat mengajukan beasiswa dengan mengisi Form Beasiswa di portal akademik (http://portal.uad.ac.id/)

3

30 Maret 2013

Jam 12.00

Pengumuman hasil seleksi Tahap I dari pendaftaran mahasiswa lewat portal. Pengumuman dapat dilihat di web kemahasiswaan. Bagi mahasiswa yang namanya diumumkan harap segera mengumpulkan berkas pengajuan Beasiswa

4

1-6 April 2013 Pengumpulan Berkas pengajuan Beasiswa di Ruang BIMAWA. Syarat dan ketentuan pengumpulan berkas dapat didownload disini (link download menyusul tgl 20 Maret 2013)

5

9 April 2013

Pengumuman Hasil Seleksi Akhir Beasiswa UAD . Pengumuman di web

kemahasiswaan.

Pengumuman Tambahan :

    1. Pendaftaran ke portal harus sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan. Jika mengisi data di luar tanggal tersebut, maka data tidak akan diproses.
    2. Data yang diisi di Form Pendaftaran Beasiswa dan Form Prestasi Mahasiswa harus diisi dengan benar dan jujur. Jika ditemukan data yang tidak sesuai dengan yang diisi di Form Pendaftaran Beasiswa dan Form Prestasi Mahasiswa, maka berkas tidak akan diproses.

Read more

Sosialisasi Mobilisasi Dosen Pakar (MDP) di Program Pascasarjana UAD

Pascasarjana_UAD2Permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi di Indonesia adalah fakta bahwa kualitas dari 3000 PTN dan PTS belum merata. Kesenjangan tidak hanya terjadi di PTS saja, tetapi juga terjadi di PTN. Beberapa faktor penyebabnya antara lain, usia pendirian, letak geografis, dan kualitas sumber daya manusianya.

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kemdikbud berupaya untuk memberikan perhatian tersebut dengan peningkatan kualitas melalui Program Detasering.

Melalui program tersebut, pemerintah melakukan seleksi dosen-dosen senior (yang disebut dengan Detaser) yang berkompeten dalam bidang tertentu yang berasal dari perguruan tinggi besar, yang disebut dengan Perguruan Tinggi Sumber (Pertisum). Selanjutnya para Detaser tersebut ditempatkan di perguruan tinggi yang akan dibina, disebut dengan Perguruan Tinggi Sasaran (Pertisas).

Menindaklanjuti program tersebut, Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (PPS UAD) melakukan kegiatan sosialisasi Mobilisasi Dosen Pakar (MDP) pada Rabu (27/2) di Kampus III. Sosialisasi diikuti oleh 16 Dosen Pakar UAD antara lain Prof. Dr. Noeng Muhadjir, Prof. Suyata, M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Mulyadi, M.Sc, Apt., Prof. Dr. Siti Partini Suardiman, dan lain-lain.

Sosialisasi dibuka oleh Direktur Pascasarjana UAD Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc., Apt. Materi sosialisasi disampaikan oleh Wakil Direktur Pascasarjana, Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. Bagi Pascasarjana UAD tidak mengalami banyak kendala untuk mencari Pertisas, mengingat selama ini sudah banyak melakukan kerjasama dalam bentuk MoU dengan beberapa perguruan tinggi dimaksud.

Setelah sosialisasi dilanjutkan dengan diskusi-diskusi untuk mematangkan rencana pembuatan proposal bagi para pakar yang berminat, dan sistem seleksi internal yang akan dilakukan oleh PPS UAD, sebelum proposal para Detaser dikirimkan ke Dikti, Kemdikbud. (danang sukantar).

Read more

SOLUSI JITU ATASI KEKURANGAN GURU

Harian Kedaulatan Rakyat (4/2) memberitakan tentang kekurangan tenaga guru di jenjang Sekolah Dasar (SD) negeri. Dalam catatan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, kekurangan tenaga guru di sekolah negeri merata di seluruh daerah. Rata-rata angka kekurangan guru SD mencapai 1.000 guru di masing-masing kabupaten/kota di DIY. Pertanyaannya, bagaimana solusi bijak dan jitu guna mengatasi persoalan tersebut?

Kekurangan guru yang terjadi saat ini disinyalir karena begitu banyaknya guru, terutama guru SD yang akan dan/atau telah memasuki masa pensiun. Menurut Ketua PGRI DIY Ahmad Zaenal Fanani, gelombang pensiun guru SD akan terjadi pada tahun 2015 secara besar-besaran. Bahkan, diprediksi ada 700.000 guru yang pensiun di seluruh wilayah Tanah Air. Coba bayangkan, betapa sekolah negeri akan kerepotan jika para gurunya memasuki masa pensiun.

Lain halnya dengan sekolah swasta atau yang berada di bawah yayasan. Bagi pengelola sekolah swasta, kekurangan guru tidak terlalu menjadi persoalan yang berarti. Apa pasal? Sebab, sekolah swasta memiliki kewenangan penuh untuk mengangkat guru secara mandiri. Bahkan, sekolah-sekolah swasta tertentu di DIY, cukup banyak dilirik oleh lulusan sarjana kependidikan atau non-kependidikan yang ingin mengajar di sekolah-sekolah tersebut.

Itu sebabnya, sekali lagi, pengelola sekolah swasta tidak merasakan adanya persoalan kekurangan guru seperti koleganya di sekolah negeri. Sebetulnya ada beberapa solusi jitu guna mengatasi persoalan kekurangan guru SD. Pertama, pihak Pemkab/Pemkot di DIY dapat mengangkat guru honorer yang sudah ada. Sepengetahuan penulis, jumlah guru honorer yang mengabdikan diri di sekolah negeri masih cukup banyak.

Kedua, guru PNS di jenjang SMP yang jumlahnya surplus atau berlebih dapat dialihkan sebagai guru SD. Menurut data, jumlah guru Bahasa Inggris dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) surplus mencapai sekitar 200 guru. Alangkah baiknya jika Pemkab/Pemkot mengambil inisiatif agar para guru yang berjumlah 200 orang tadi dapat dialihkan ke jenjang SD. Tentu, harus melalui uji kompetensi serta lolos sertifikasi sebagai guru SD.

Hemat saya, ide pengalihan guru mata pelajaran tertentu di jenjang SMP yang jumlahnya surplus ke jenjang SD, akan cukup banyak dikritik. Meski begitu, saya kira, pihak Pemkab/Pemkot dapat tetap memikirkannya sebagai solusi guna mengatasi kekurangan guru yang saat ini terjadi di DIY. Baik solusi pertama maupun kedua, perlu sama-sama memperhatikan hak-hak guru, seperti hak mendapatkan kesejahteraan yang layak, serta hak kenyamanan dalam bekerja.[]

Sudaryanto, M.Pd., Dosen FKIP Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.

HP.: 081578031823.

Read more

Pengumpulan Proposal PKM KT AI & GT didanai tahun 2013

Diberitahukan kepada Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan Pengumpulan proposal Program Kreativitas Mahasiswa Karya Tulis (PKMKT) yaitu: Artikel Ilmiah dan Gagasan Tertulis didanai tahun 2013, Mulai hari selasa tanggal 12 Februari 2013 setiap jam kerja (0.8.00 WIB s.d. 14.00 WIB).

Jumlah Proposal 1 eksemplar disertai softfile dalam bentuk CD (word & PDF)

Proposal dan CD dikumpulkan selambat-lambatnya tanggal 11 Maret 2013 Pukul 12.00 WIB (Bagi yang terlambat mengumpulkan proposal tidak akan diproses)

Read more

Program Mahasiswa Wirausaha Tahun 2013

Diumumkan kepada mahasiswa UAD bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mengadakan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Tahun 2013 untuk dilaksanakan dan dikembangkan oleh perguruan tinggi.

PMW bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap atau jiwa wirausaha (entrepreneurship) berbasis Ipteks kepada para mahasiswa agar dapat mengubah pola pikir (mindset) dari pencari kerja (job seeker) menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator) serta menjadi pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global.

Dalam rangka keberlanjutan, program ini juga bertujuan mendorong kelembagaan pada perguruan tinggi yang dapat mendukung pengembangan program-program kewirausahaan. Sebagai hasil akhir, diharapkan terjadinya penurunan angka pengangguran lulusan pendidikan tinggi.

Bagi Mahasiswa yang berminat mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dapat mengusulkan proposal yang disusun sesuai panduan dan dikirimkan ke BIMAWA (Biro Kemahasiswaan dan Alumni). Syarat mahasiswa yang mengikuti PMW minimal telah menempuh 3 semester.

Untuk lebih jelasnya silakan kunjungi kemahasiswaan.uad.ac.id

 

Read more

WARGA SIDOHARJO DAN KKN UAD LAUNCHING RUMAH PANGAN

Sebagai desa yang sudah dikukuhkan sebagai Desa Mandiri Pangan oleh Presiden R.I pada tahun 2011, Desa Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, bertekad untuk semakin memperkaya jenis makanan yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk Rumah Pangan Lestari dan Expo makanan jenis baru yand diselenggarakan belum lama ini di Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo dan dihadiri Wakil Bupati Kulon Progo.

“Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan sarasehan agar masyarakat desa kami semakin mencintai produk lokal, dan mandiri dengan hasil pangan sendiri,” ungkap Budi Hutomo Putro, S.S. Kepala Desa Sidoharjo, Samigaluh, yang pada 2011 diundang ke Istana Negara menerima penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Wakil Bupati Kulon Progo, Drs. H. Sutedjo, dalam sambutannya saat membuka Launching Rumah Pangan tersebut menyampaikan bahwa dengan kreativitas dari warga dan didukung dengan kerja sama dari berbagai pihak, sangat mungkin apa yang selama ini dianggap tidak bisa dikonsumsi ternyata bisa dijadikan bahan pangan dengan nilai gizi yang tinggi. “Contohnya kripik bonggol pisang. Dulu orang tidak mengira bahwa bonggol pisang bisa dimakan. Tapi sekarang, ini bisa menjadi kripik yang gurih, nikmat,dan gizinya juga bagus,” jelas Wakil Bupati.

Ada banyak jenis makanan baru yang dipamerkan dalam rangkaian acara tersebut. Produk-produk makanan itu sudah dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi menarik dan berdaya jual. Diantaranya adalah: kopi kedelai, criping bonggol pisang, naget bonggol pisang, pudding jagung, criping pongge (biji durian), lumpia buah, lapis labu, dll.

Kemapuan masyarakat desa memproduksi dan mengemas berbagai jenis makanan sehingga layak untuk dipasarkan, tidak terlepas dari dukungan dan binaan berupa pendampingan dari berbagai pihak. “Kami bisa membuat dan mengemas makanan-makanan ini menjadi menarik diantaranya karena bimbingan mahasiswa KKN UAD yang ada di dusun kami” ungkap Martini, warga Sidoharjo.

Kepala LPM UAD, Drs. Jabrohim, M.M. menegaskan bahwa UAD terus berusaha agar mahasiswa KKN UAD diterjunkan ke lokasi-lokasi yang memiliki potensi untuk dikembangkan. “Kami juga menyarankan agar mahasiswa membuat program-program sesuai dengan potensi masyarakat setempat,” tegasnya. (RMA)

Read more

KKN UAD Tanam Pohon dan Bersih-bersih Pantai

Tanan_Pohon

Jumat, 15 Februari 2013 – mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta laksanakan agenda posdaya (Pos Pemberdayaan Masyarakat Daerah). Kegiatan yang diselenggarakan di pantai Tresik ini diikuti oleh perwakilan anggota KKN yang beraktifitas di kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Mahasiswa KKN yang terpencar dalam tiga desa itu (Karang Sewu, Kranggan, dan Banaran) menjalankan sisa-sisa waktu kegiatan KKN mereka dengan lima agenda puncak, dua di antaranya adalah yang terlaksana pada hari ini.

“Ini adalah dua dari tiga agenda puncak yang kami persiapkan. Selain penanaman kurang lebih 600 pohon cemara dan kegiatan bersih-bersih pantai, kami juga akan melaksanakan tiga agenda lainnya pada hari minggu mendatang (17 Februari 2013). Ini adalah bukti bakti kami kepada masyarakat. Kami ingin menepis anggapan banyak orang kalau mahasiswa hanya bisa kampus, kos, dan kantin. Ini adalah real keberadaan kami sebagai seorang mahasiswa di tengah-tengah masyarakat.” papar Eka Senda, mahasiswa Bimbingan Konseling (BK) yang menjadi ketua pelaksana acara tersebut.

Pria kelahiran 3 Januari 1990 di Prabumulih, Sumatra Selatan ini menambahkan, bahwa kegiatan tidak akan berjalan dengan baik jika tanpa ada bantuan dari pihak lain.

“Tentu ini bukanlah agenda kecil. Maka dari itu, kami dibantu oleh banyak pihak. Selain kekompakkan mahasiswa anggota perwakilan dari 24 unit posko KKN periode ini dan para warga sekitar, kami juga dibantu oleh pihak-pihak lain, seperti perwakilan dari LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat) UAD, Lembaga kecamatan Galur, Dinas pertanian dan Kehutanan, Polsek Galur, DANRAMIL Galur, serta tiga kepala desa, yaitu dari Karang Sewu, Kranggan, dan Banaran.” tutupnya dengan yakin.

Acara yang dirujukkan pada puncak pengabdian mahasiswa KKN ini akan ditandai dengan agenda pada hari minggu, 17 Februari 2013 nanti.

“Alhamdulillah, tidak terasa satu bulan kami sudah di sini. Dan minggu ini adalah minggu-minggu terakhir kami di sini. Sebagai hasil nyatanya, pada hari minggu nanti akan diadakan acara puncak KKN, yaitu silaturahmi akbar antar masyarakat Kulonprogo. silaturahmi ini akan kami bungkus dengan agenda, seperti lomba bola voly, bazar hasil kerajinan masraykat, serta layanan kesehatan masyarakat. semoga acara ini bisa menjadi pelajaran kita bersama.” ujar Rapshi, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) yang menjadi salah satu anggota KKN. (IHS)

Read more

Hadi Suyono “Sang Pembelajar Sejati”

IMG_9819

Berlangsung di kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Kamis (28/02/2013). Acara lauching buku “Sang Pembelajar Sejati” karya Hadi Suyono ini siap untuk dinikmati. Hadir Muhammad Yahya selaku direktur penerbit Tiara Wacana dan Triantoro Safaria P.hD sebagai pengamat.

Menurut Triantoro, buku ini merupakan wujud pembelajaran dari banyak orang dalam kehidupan sehari-hari dan sangat dianjurkan untuk dibaca dan meledakkan semangat untuk maju.

“Buku ini sebagai bahan perenungan diri sendiri dan pemacu diri untuk terus berjuang tanpa lelah, optimis, ikhlas dan sampai darah penghabisan menuju cita-cita” imbuh dosen psikologi tersebut.

Cerita yang dituangkan dalam buku setebal 197 halaman tersebut adalah mengenai kisah banyak tokoh yang sudah dikenal atau bahkan yang secara tidak sengaja ditemui. Bahkan orang yang baru ditemui sekalipun di terminal atau di tempat-tempat tertentu.

Dari pertemuan dengan banyak orang tersebut, ternyata bisa memberikan inspirasi tersendiri bagi penulis. Hal inilah yang coba dituangkan oleh Hadi Suyono, dosen Fakultas Psikologi UAD, yang menuangkan karya dalam buku berjudul ‘Sang Pembelajar Sejati’.

Tidak hanya buku “Sang Pembelajar Sejati” yang telah dilahirkannya. Sebelumnya dosen yang sedang menempuh S3-nya di UNAIR tersebut telah melahirkan buku yang berjudul Social Intelligence “Cerdas Bersama Orang Lain dan Lingkungan (Aruzz Media); “Teori dan Aplikasinya” (Penerbit D & H). (Sbwh)

Read more