Deklarasi Jogja Tanpa Kekerasan
Dalam rangka mewujudkan Yogyakarta yang aman, damai, dan bebas kekerasan, Pusat Studi Wanita (PSW) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama Forum Perlindungan Korban Kekerasan (FPKK) menyelenggarakan kegiatan “Jogja Istimewa Tanpa Kekarasan”
“Jogja yang istimewa ini harus aman. Termasuk harus aman dari kekerasan terhadap perempuan dan anak, ” kata Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. pada acara Dekalarasi Jogja Tanpa Kekerasan yang diadakan di Jalan Margo Utomo Yogyakarta (depan kantor redaksi KR), Minggu (4/12/2016)
Acara yang bertepatan dengan hari anti kekerasan terhadap perempuan internasional ini diawali dengan senam bersama. Kemudian dilanjutkan dengan jalan sehat, deklarasi jogja istimewa tanpa kekerasan yang dibacakan oleh Kasiyarno dan Sari Murti, bagi-bagi doorprize, serta hiburan dari UKM Tari dan UKM Musik Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Menurut DR. Sari Murti Widiyastuti, SH.,M.Hum ketua panitia kegiatan bahwa tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk mengajak masyarakat Yogyakarta agar peduli terhadap sesama manusia.
“Jangan diam ketika melihat ada kekerasan di sekitar anda, dan lakukan sesuatu yang sangat berarti. Paling tidak memberikan informasi kepada korban. Bahwa dia tidak boleh diam. Dia harus berbicara, dan melaporkan kepada penyedia pelayanan yang ada di Yogyakarta, ” said the woman who was born in Gunungkidul, a chairperson of FPKK DIY.