UAD Semakin Meningkat, Rangking Webometrik juga Terangkat

Seiring banyaknya Perguruan Tinggi (PT) abal-abal yang diungkap oleh pemerintah dan dibekukan pemerintah karena tidak sesuai dan tidak standar, Kemrintek Dikti merilis 243 kampus berstatus “Non Aktif” 2015. Tujuh di antaranya PTS di Yogyakarta. Di sisi lain, Univesitas Ahmad Dahlan (UAD) yang bertempat di Yogyakarta justru semakin menunjukkan perkembangannya sebagai PTS Muhammadiyah.

Baru-baru ini, UAD mendapat rangking 27 dari 393 PT se-Indonesia, dan rangking 2933 dari PT Dunia, yang dipublis di situs resmi Rangking Web of Universities yang beralamatkan http://www.webometrics.info/en/asia/indonesia?page=3.

UAD juga berhasil naik dari peringkat 6 ke peringkat 4, menyalip AMIKOM dan UMY. Banyak prestasi yang berhasil ditorehkan oleh UAD di tahun 2015 membuat rantingnya meningkat. Di antaranya adalah keberhasilan Tim Robot UAD pada Kontes Robot Indonesia Regional III DIY-Jateng dan meraih Juara 2 di Korea, juga menjadi Juara Umum dua kali berturut-turut dalam Pekan Seni Nasional Muhammadiyah. Tak hanya itu, berbagai prodi di universitas ini juga sukses meraih akreditasi A. Salah satunya adalah Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Prodi Biologi, dan Profesi Apoteker.

Alhamdulillah. Sekali lagi UAD membuktikan, bahwa PTS milik Persyarikatan Muhammadiyah ini bukanlah perguruan tinggi ecek-ecek, apalagi abal-abal,” tulis Danang Sukantar dalam aku Facebook-nya sambil memberikan link webnya.

Juga ditemukan informasi di web atas nama Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mengeluarkan rilis terbaru universitas negeri-swasta jurusan farmasi terbaik di Indonesia di situsnya.

 

Farmasi UAD Pertahankan Akreditasi

dan Menjadi Jurusan Terbaik se-PTS Indonesia

 

Program Studi S-1 Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali memperoleh akreditasi A yang berlaku sejak 2 November 2014-1 November 2019 sesuai SK BAN-PT No.437/SK/BAN-PT/Akred/S/XI/2014. Akreditasi A ini tanpa visitasi. Dengan kata lain, nilai desk evaluation-nya sudah memenuhi kriteria tanpa harus verifikasi di lapangan.

Fakultas Farmasi (FF) UAD pertama kali dibuka tahun 1996 dengan lokasi kampus di Jl. Kapas 9, Umbulharjo, Yogyakarta, yang sekarang dikenal sebagai kampus I UAD. Jumlah mahasiswa saat itu 80 orang, sekarang total mahasiswa FF UAD tercatat 1.095 orang. Fasilitas yang tersedia di fakultas ini adalah ruang kuliah ber-AC, perpustakaan, laboratorium terpadu, sarana olah raga, dan unit kegiatan mahasiswa seperti BEM dan UKM.

Menurut Humas Fakultas Farmasi, Ichwan Ridwan Rais, S.Far., M.Sc., Apt., FF UAD terus berupaya berkembang dan siap mempertahankan kualifikasi universitas dengan jurusan Farmasi terbaik di Indonesia.

“Beberapa prestasi di semester lalu antara lain, Peringkat 3 Dosen Berprestasi dan Laboran Berprestasi Kopertis Wilayah V,  Best Speaker Health Student Fair 2015, Juara 3 Pharmacy Competition Event 2015, dan Juara 2 LKTI Bio Expo 2015,” terang Ichwan.

Beberapa hari terakhir, sebuah web atas nama Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mengeluarkan rilis terbaru universitas negeri-swasta jurusan farmasi terbaik di Indonesia di situsnya. http://ban-pt-universitas.blogspot.co.id/2015/06/universitas-negeri-swasta-jurusan-farmasi-terbaik-diindonesia.html.

Kata Ichwan, di web tersebut, Farmasi UAD menempati deretan kelompok Perguruan Tinggi Swasta (PTS) jurusan farmasi terbaik dari data yang diunduh Minggu, (11/10/2015) di situs resmi tersebut. BAN-PT mendefinisikan universitas jurusan farmasi terbaik di Indonesia adalah daftar universitas negeri dan universitas swasta terbaik di Indonesia yang memiliki program jurusan farmasi S-1 peringkat A.

Informasi universitas terbaik di Indonesia jurusan farmasi diolah dari data asli BAN-PT 2015. BAN-PT merupakan lembaga yang bertugas memberi penilaian akreditasi universitas negeri dan swasta yang ada di wilayah Indonesia di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (sekarang Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset). (doc).

          

PIK-M UAD Sahabat Mentari Raih Juara Terbaik I dan PIK R/M Unggulan

Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) Sahabat Mentari Program Studi Bimbingan dan Konseling (Prodi BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dinobatkan sebagai Juara Terbaik I dalam ajang kompetisi Pemilihan PIK R/M Unggulan Tahap Tegar Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Nindiya Eka Safitri selaku ketua PIK-M Sahabat Mentari menyampaikan bahwa persiapan untuk lomba tersebut dilakukan melalui proses yang panjang. Hampir 1 bulan penuh PIK-M Sahabat Mentari mempersiapkan segala keperluan lomba untuk tingkat kota Yogyakarta.

Alhamdulillah kami berhasil menjadi Juara Terbaik I Tingkat Kota Yogyakarta,” ujarnya.

Dari sini, PIK-M Sahabat Mentari masuk sebagai nominasi PIK R/M Unggulan Tahap Tegar Tingkat Provinsi DIY, dan kemudian dilakukan visitasi ke lapangan.

Persiapan meliputi kelengkapan administrasi, penataan ruang kerja, penyempurnaan buku profil, penyempurnaan video profil, pengoperasian Generasi Berencana (GenRe) Kit dan pengembangan permainan inovasi, serta masih banyak lagi. Persiapan ini melibatkan seluruh anggota tanpa terkecuali. Orientasinya satu, yaitu juara.

“Akhirnya, pengorbanan dan perjuangan itu mendapat imbalan yang luar biasa menyejukkan hati seluruh anggota PIK-M Sahabat Mentari, Prodi BK FKIP UAD, dan civitas akademika Prodi BK FKIP UAD.”

Perjuangan teman-teman PIK-M Sahabat Mentari dalam kompetisi ini tidak mudah. Rangkaian kompetisi dimulai sejak bulan Maret hingga September 2015. Seluruh anggota bahu-membahu mempersiapkan segala hal yang menjadi item penilaian juri lomba.

“Saya sangat mengapresiasi kinerja teman-teman PIK-M Sahabat Mentari. We proud to you, just do the best and think creative,” ungkap Dody Hartanto, M.Pd., Kaprodi BK.

Kompetisi tahunan tersebut diselenggarakan oleh Perwakilan BkkbN Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta. Peserta dalam kompetisi ini terbagi dalam 3 golongan, yaitu PIK Remaja Sekolah, PIK Remaja Masyarakat, dan PIK Mahasiswa, dengan 3 jenis kategori yaitu kategori tumbuh, tegak dan  tegar.

Kepala BkkbN Perwakilan DIY, Dra. Hitima Wardhani, MPH. mengatakan acara tersebut bertujuan untuk menggali prestasi dan kemajuan PIK R/M sekaligus memberdayakan PIK R/M yang ada.

“Nantinya akan menjadi wadah sosialisasi dan operasi program GenRe demi mencapai visi dan misi BkkbN dalam mengendalikan ledakan penduduk di Indonesia,” terang Hitima saat memberi sambutan pada penyerahan penghargaan dilakukan bertepatan dengan Peringatan Hari Keluarga Nasional Tingkat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Gunungkidul (19/9/15).

PIK-M Sahabat Mentari Semarakkan Jambore dan Ajang Kreativitas GenRe Nasional Tahun 2015

Dua perwakilan Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa (PIK-M) Sahabat Mentari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama dengan kontingen Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lain, ikut menyemarakkan Jambore dan Ajang Kreativitas Generasi Berencana (GenRe) Nasional tahun 2015 pada 28 September sampai 1 Oktober 2015).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Republik Indonesia (BkkbN RI) ini dalam rangka menyediakan akomodasi (tempat kumpul) bagi para pemuda GenRe tingkat nasional untuk saling berbagi cerita dan unjuk kreativitas GenRe. Mereka kurang lebih berjumlah 700 peserta dari 33 provinsi di seluruh Indonesia.

DIY mengirimkan sejumlah 43 orang yang tergabung dalam Kontingen Jogja Istimewa. Mereka memakai kaus identitas berwarna merah cerah yang melambangkan keberanian Yogyakarta di kancah nasional. Dalam hal ini, kontingen dari DIY terdiri atas perwakilan beberapa PIK R/M unggulan tingkat kabupaten dan tingkat provinsi, beserta beberapa orang pendamping yang ditunjuk oleh BkkbN Perwakilan DIY maupun BPPM DIY.

Antarpeserta dari setiap kabupaten saling berkomitmen dan bersinergi mempersiapkan kegiatan Jambore ini. Dalam kegiatan tersebut, perwakilan dari PIK-M Sahabat Mentari UAD bergabung dan berinteraksi dengan kontingen dari provinsi lain dalam setiap rangkaian kegiatan. Seluruh peserta tampak aktif dan partisipatif.

Bertempat di Ever Green Village, Puncak, Bogor, 2 perwakilan dari PIK-M Sahabat Mentari bersama 41 kontingen dari provinsi DIY mengikuti berbagai ajang lomba dan kreativitas. Di antaranya adalah Lomba Genre Dance, Lomba Jelajah Genre, Lomba Pentas Seni dan Lomba Mars GenRe. Keempat lomba tersebut sarat akan nilai-nilai atau substansi program GenRe.

Dari keempat lomba tersebut, kontingen provinsi DIY berhasil meraih juara II dalam Lomba GenRe Dance, yaitu lomba menari (joget) yang bertema dan bersubstansi GenRe.

Sudibyo Alimoeso, Kepala Bidang KSPK BkkbN RI mengatakan, “Kegiatan ini diikuti oleh seluruh remaja yang mengikuti program GenRe dari seluruh penjuru tanah air.  Seluruh provinsi yang ada di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke ada di sini. Dengan kegiatan ini, saya berharap remaja Indonesia mampu menjadi promotor dan motivator bagi remaja lain untuk mau peduli dengan permasalahan remaja di sekitarnya, atau yang dikenal dengan Triad KRR. Para duta mahasiswa juga ada di sini. Merekalah yang harus menjadi teladan. Di sini, meskipun kita dalam kompetisi, tetapi kita adalah satu. Satu remaja untuk program GenRe, satu remaja untuk Indonesia.”

 

Melewati Dunia Tubuh, Menuju Dunia Ruh

Forum Apresiasi Sastra  ke-55

 

“Belajar sastra tidak hanya belajar tentang satu disiplin ilmu, tetapi pada akhirnya akan belajar disiplin ilmu lain,” ujar Dwi Rahariyoso, penyair sekaligus alumnus Pascasarjana Ilmu Sastra Universitas Gadjah Mada (UGM).

Tema yang diangkat pada acara Forum Apresiasi Sastra (FAS) yang diselenggarakan Rabu, (7/10/2015) di hall kampus II Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini membahas mengenai “Kontraksi Tubuh dalam Antologi Puisi Di Bawah Kibaran Sarung karya Joko Pinurbo”.

“Kita tidak pernah bisa lepas dari sejarah dan penjajahan. Maka, apa yang sedang kita nikmati sekarang adalah salah satu bentuk dari sisa penjajahan tersebut. Bentuk penjajahan sendiri bermacam-macam, salah satunya penjajahan secara bahasa.”

Dalam diskusi itu, kacamata teori yang digunakan adalah teori poskolonial.

“Jika melihat perkembangan sastra dewasa ini, bahasa menjadi salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh penulis dan pembacanya.”

Yoso menambahkan bahwa Joko Pinurbo merupakan penulis yang tidak perlu diragukan lagi kepenyairannya. Ia memilih untuk melewati konvensi dan melakukan invasi dan inovasi, menggunakan bahasa yang di luar kebiasaan orang. Salah satunya menggunakan bagian anggota tubuh dalam puisi-puisinya.

“Dalam konsep poskolonial, Sara Upstone dijelaskan bahwa tubuh yang metaforik adalah tubuh dalam wacana kolonial, yang bisa dibagi-bagi seperti halnya negara atau kota. Jadi, di dalam puisi-puisi Joko Pinurbo tubuh hanya sebagai simbol dan bukan menjadi tujuan secara utuh, hanya sebagai konstruksi ruang metonimis,” jelasnya lebih lanjut.

Disadari atau tidak, puisi Joko Pinurbo telah mengarah pada taraf religiusitas. Hal itu ditunjukkan dari sudut pandang poskolonialisme, bahwa tubuh merupakan ruang tersendiri yang akan diisi oleh ruh.

FAS ini merupakan agenda rutin bulanan ini diadakan setiap hari Rabu pada minggu kedua. Acara ini terselenggara berkat adanya kerja sama antara Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta dengan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD.

Luncurkan Logo Milad ke-55 UAD dengan Roket

            “Penguasaan Basic Sciences untuk Pengembangan IPTEK Menuju Indonesia Berkemajuan”. Begitulah tema Milad Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang ke-55. Cara ini merupakan peluncuran logo Milad UAD pada Selasa (6/10/2015), yang ditandai dengan peluncuran roket air oleh Rektor UAD di Kampus IV, Ring Road Selatan.

            “Roket air yang digunakan memiliki desain bertingkat dengan sistem separasi yang turun setelah mencapai ketinggian tertentu, dengan membawa muatan bendera berlogo Milad UAD ke-55,” terang ketua panitia, Drs. Aris Thobirin M.Si., dalam sambutannya.

            Aris menambahkan, roket air tersebut dibuat atas kerja sama antara tim dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN dengan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UAD sebagai salah satu bagian dari implementasi MOU yang sudah ditandatangani kedua belah pihak.

            Terdapat sekitar seribu roket yang diluncurkan. Setelah acara berlangsung, maka dilanjutkan dengan kegiatan kontes roket air dengan peserta dari siswa SMP/MTs dan SMA/MA/SMK se-DIY.

            Kontes roket air tersebut diikuti sebanyak 150 tim yang sekaligus merayakan Milad UAD dan mengikuti lombanya. Selain lomba roket, juga ada Workshop Pembuatan Roket Air dan Launchernya bagi siswa dan guru SMP/MTs dan SMA/MA/SMK se-DIY; Kontes Roket Air; Lomba Seni, Budaya, Agama dan Olahraga; Olimpiade MIPA dan Komputer (Olimpinter); Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kesehatan; Malam Tasyakuran dan Hiburan; Pidato Ilmiah dan Pidato Tahunan Rektor; Family Gathering; serta Seminar Internasional.

 

DPD RI Percayakan UAD Uji Shahih RUU PKPD

 

Wakil Ketua Pansus Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (RKPD) Dewan Pimpinan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI), Afnan Hadikusumo mengatakan, pihaknya merasa perlu mencari masukan untuk penyusunan RUU tersebut. Karena UU No. 33 tahun 2004 terkait RKPD sudah dianggap tidak proporsional.

“UU 2004 terkait itu dianggap banyak merugikan daerah sehingga sudah tidak relevan dan butuh disempurnakan,” ucapnya saat mengikuti Focus Group Discussion (FGD) di masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jum’at (2/10/2015).

Karena itu, menurut Afnan, Dewan Pimpinan Daerah DPDRI khususnya Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang (RUU) Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (PKPD) melakukan uji shahih RUU dengan Fakultas Hukum (FH)  UAD Yogyakarta.

“Uji shahih yang digelar bersama FH UAD ini penting bagi penyempurnaan RUU tersebut.”

Di samping itu, dosen FH UAD, Rahmat Muhajir Nugroho mengatakan, perimbangan keuangan antara pusat dan daerah sering kali dinilai tidak adil. Pembagian keuangan seakan dilakukan atas dasar kebaikan pusat semata. Padahal hal ini penting bagi pembangunan daerah. 

Diakuinya, pada dasarnya dalam desain hubungan antara pusat dan daerah, perimbangan keuangan belum sepenuhnya mengikuti prinsip umum money follows function.

“Meskipun hal ini pada UU No. 33 tahun 2004 sudah ada perbaikan dibandingkan UU sebelumnya, ke depan perlu ada penyempurnaan lagi melalui RUU baru ini,” ujarnya.

Selain itu kata Rahmat, ke depan melalui RUU tersebut, dibutuhkan adanya kepastian pengukuran persentase dana bagi hasil dan penerimaan pendapatan antara pusat dan daerah. Ini penting untuk menjaga keadilan perimbangan tersebut.

“Selain itu juga perlu adanya pengawasan soal transfer dana daerah dan kepastian tentang dana desa. Ini juga terkait pembangunan di pedesaan, ungkapnya.

Wakil Rektor I UAD, Dr. H. Muchlas, M.T. berharap, masukan dari akademisi FH UAD dapat memberikan perbaikan yang signifikan bagi RUU tersebut ke depannya.

Selain anggota Pansus RUU PKPD dan dosen FH UAD, kegiatan ini juga dihadiri staf ahli Pansus PKPD Abdul Talib Mustafa dan Kepala Bappeda DIY Tavip Agus Rayanto. 

 

UTM Siap Terima Kerja Sama dengan UAD

 

“Kami siap menerima dan akan dipastikan berjalan dengan baik kerja sama UAD di UTM.” Kata Abduk Samad Ismail, perwakilan dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM) saat kunjugi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Senin, (14/09/2015) di Ruang Sidang kampus 1.

Selain melanjutkan kerja dengan Fakultas teknologi Industri (FTI) UAD, 4 perwakilan dair UTM tersebut juga berencana membuat kerja sama dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

“Saya berharap nanti akan ada kerja sama secara spesifik. Kepada hal yang lebih detai. Tidak hanya sekedar student mobility dan pertukaran pelajar saja.” pinta Samad Ismail dalam perbincangan yang di hadiri Dekan dari FTI, Kartika Firdaus dan Dekan FMIP, Aris Thobirin serta Rektor Dr. Kasiyarno, didampingin Wakil Rektor 4 Sarbiran dan Wakil rektor 3 Abdul Fadlil, kepala Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Ida Puspita dan Kepala Kantor UAD Imam Azhari.

FTI sendiri sudah melakukan kerja sama dibidang data center dengan UTM. “Selain kerja sama di bidang data center, mahasiswa kami juga magang dan setelah lulus dipekerjakan di sana.” Terang Tika Firdaus.

Senada dengan dengan yang dilakukan FTI, FMIPA juga melakukan kerja sama dengan UTM. Menurut Aris Thobirin, saat ini salah satu dosen dr FMIPA sedang mengambil studi lanjut S3 di UTM.

“Saat ini, kerja sama sangat digalakkan di ASEAN, karena itu kami ingin memanfaatkan situasi itu, agar mahasiswa lebih berkembang.” Terang Abduk Samad Ismail

Samad Ismail berharap kerja sama UAD dan UTM tersebut semain meningkatkan kualitas program studi diperguruan tinggi masing-masing.

 

Potret Kepemimpinan dalam Manajerial Waktu

……….. إِنَّ اللّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ سَمِيعاً بَصِيراً
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. an-Nisaa :58)

 

Begitulah yang dipaparkan Drs. H. Anhar Anshari, M. SI. saat penyampaian materi tentang “Potret Kepemimpinan dalam Islam”. Hal tersebut merupakan serangkaian kegiatan outbound Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan (PERSADA) yang diadakan pada Sabtu-Minggu (26-27/09/2015).

Program tahunan PERSADA tersebut diikuti oleh seluruh santri, terdiri atas pembekalan materi tentang “Kepemimpinan dan Manajemen Waktu” yang bertempat di Aula Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu. Kemudian dilanjutkan kegiatan outbound di Kaliurang, Sleman, DIY keesokan harinya.

Dalam materi kepemimpinan, dijelaskan tentang prinsip-prinsip memimpin dan kompetensi pemimpin dalam Islam. Diterangkan bahwa pemimpin dalam Islam adalah seorang muslim yang memberi pengertian, membimbing pada perbuatan baik serta mencegah kemungkaran, menganjurkan umat agar memanfaatkan hal-hal bersih dan mencegah yang kotor, meringankan beban umat dan melepaskan belenggu, serta menegakkan amanah dan keadilan.

“Mahasiswa seharusnya mampu kritis pada hal-hal baru maupun yang telah ada. Tidak sekadar ikut-ikutan pemimpinnya. Sebab, mahasiswa adalah generasi penerus yang harus memiliki akidah yang kuat,” kata Anhar yang juga merupakan direktur PERSADA.

Sementara itu, Muhammad Azis, S.T., M. Sc. dalam materi “Manajemen Waktu” menyampaikan bahwa perlu diadakan pelatihan pengendalian waktu dengan keahlian. Karena semua itu akan senantiasa diperlukan sepanjang masa. “Pada dasarnya pemimpin adalah seorang manajer. Yakni pengatur bagi diri dan yang dipimpinnya.”

Azis, yang juga saat ini menjabat sebagai sekretaris bidang kader di Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, mengatakan bahwa aktivitas yang dibuat harus berguna karena waktu adalah pedang. “Rumusnya, selesaikanlah apa yang bisa dikerjakan. Yang tidak bisa diselesaikan, serahkan kepada Allah Swt.”

Di akhir pembekalan materi, Azis bertutur, “Semoga kita dapat berprestasi. Waktu kita lebih bermakna untuk ibadah, keluarga, dan masyarakat. Mulailah dari sekarang untuk puluhan tahun yang akan datang. Tidak boleh ada rasa takut untuk menghadapi masa depan.” (AKN)

Mahasiswa FKM UAD Lolos PKMM

Tim Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) lolos seleksi Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM). Adalah Kartika Setyaningsih Sunardi, didampingi oleh Safran Rochim, Haryo Dimas Wirosobo, dan Sheva Alissa. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) ini berangkat ke Sulawesi Selatan.

Mengangkat tema Sanitasi Desa Wisata dengan judul “Pesan Dewi: Wujudkan Wisata Sehat Jasmani dan Rohani”, PKM yang dibimbing oleh Dr. Ir. Widodo Hariyono, A.Md., M.Kes. ini cukup dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar wisata.

Program pelatihan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat agar tahu manfaat dan sebab-akibat jika tempat wisata kotor.

Pelatihan dengan sembilan judul materi itu akan menggunakan metode pembuatan media informasi dan promosi, edukasi wisata sehat kepada wisatawan, dan pendampingan aksi kreatif berkelanjutan bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdaris).