Apa Pendapat Penerima Reward tentang Pelayanan Perpustakaan UAD

 

Bersamaan dengan rapat kerja tahunan di ruang Literasi kampus 3, Sabtu (24/09/206), perpustakaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan reward kepada delapan mahasiswa yang rajin meminjam buku dan sering berkunjung ke perpustakaan.

Selain menerima reward, para mahasiswa yang mendapatkan reward diminta untuk memberi masukan tentang kurang lebihnya pelayanan perpustakaan UAD.

Disaksikan oleh para staff dan kepala perpustakaan UAD, Tedy Setiadi, M.T Kuni mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) mengaku mendapat pelayanan yang bagus selama ini. “Perpustakaan UAD sudah bagus dan cukup membantu dalam mendapatkan referensi, baik untuk tugas individu maupun tugas kelompok.”

Meskipun demikian, mahasiswa semester 5 ini meminta tetap memperbanyak koleksi buku-buku yang ada dan buku-buku terbaru.

Senada dengan Kuni, salah satu penerima reward lainnya, Rifki mengatakan sudah sangat baik dan pelayanan sudah memuaskan. Meskipun begitu, masih ada hal-hal yang perlu diperhatikan, salah satunya perawatan buku. “Banyak mahasiswa, setelah membaca buku tidak dikembalikan ke tempat. Hal ini tidak enak dipandang. Kenapa tidak langsung di masukkan ke rak dari pada tergeletak di meja.” Kata Rifki.

Bu Tri, mengatakan, etika dari perpustakaan, yang menata buku adalah dari pihak perpustakaan, karena itu ada hubungannya dengan penomoran agar urut. Biasanya, jika mahasiswa yang menaruhnya ada kemungkinan tidak urut dan itu bahkan merepotkan staf dan mahasiswa yang mau mencari buku. “Karena itu yang memindah buku adalah staff.” Terang Tri koordinator perpustakaan kampus 2.

Saat ini, perpustakaan UAD yang dulunya di bawah Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LP2I) sekarang langsung di bawah Universitas.