Ersi Murfianty: Teater dan Psikologi

 

 

Perempuan kelahiran Pangkal Pinang (Bangka-Belitung), 24 Juni 1996 ini merupakan salah satu mahasiswa baru (Maba) yang gemar berkesenian. Mulai Sekolah Menengah Atas (SMA) sudah menggeluti dunia kesenian, terutama bidang teater.
    “Sejak SMA saya sudah aktif di teater sekolah. Kami  beberapa kali menyelenggarakan pertunjukkan di sekolah. Beberapa kali pernah ikut pertunjukkan nasional tahun 2013 teater kami FInalis dalam Festival Teater Remaja Nasional di STSI Bandung. Kemudian di ajang Festival Lomba Seni Sekolah Nasional (FLS2N) kami pun ambil andil,” papar perempuan yang aktif di teater Gita Persada, SMA 1 Pangkal Pinang.
    Perempuan penyuka karya W.S Rendra dan Hamka ini berniat mengolaborasikan antara teater dan psikologi.
“Belajar teater berarti belajar kehidupan. Kita membawa dunia nyata ke atas panggung, kemudian mempresentasikannya kembali ke kehidupan nyata. Dalam teater kita belajar psikologi, tidak hanya psikologi tokoh, tetapi psikologi kehidupan segala makhluk hidup. Menurut saya, antara teater dan psikologi adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan,” tutupnya dengan senyum manja. (IHS)