Membaca Puisi Memfungsikan Imaji

 

“Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis−dengan melisankan atau hanya dalam hati, mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, mengetahui, serta mengucapkan−doa ataupun mantra. Membaca juga bisa diartikan sebagai meramalkan suratan tangan−misalnya garis-garis pada telapak tangan, memperhitungkan, memahami, dan seorang pemain yang menguasai permainan lawan,” kata Iqbal H. Saputra saat menyampaikan materi tentang Membaca Puisi di SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar, Minggu (8/2/2015).

Menurutnya, membaca puisi adalah proses memfungsikan imaji, mengaktualisasi, dan memfungsikan objek (berupa teks puisi) menjadi pertunjukan kepada publik. Maka, pembaca puisi harus memahami makna puisi, maksud membaca puisi, kebutuhan pembaca, dan cara mengaktualisasikannya.

“Pembaca puisi harus belajar vokal yakni keras lembutnya suara, artikulasi  atau biasa disebut kejelasan dalam melafalkan, intonasi yakni tinggi rendahnya pembacaan, tempo atau ketepatan mengaktualisasikan makna, ekspresi wajah dan ekspresi tubuh, serta memahami pernapasan yang menjadi menyempurnakan syarat-syarat tersebut.”

Selain pelatihan membaca puisi, Acara yang diadakan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (LPM-UAD) ini juga mengadakan pelatihan mengenal puisi, menulis puisi, muiskalisasi puisi, menulis dongeng dan menciptakan lagu anak-anak, serta kegiatan lainnya. Selain itu, diadakan pula lomba-lomba yang bekerja sama dengan mahasiswa KKN UAD.