Olympicad II Muhammadiyah: Dakwah Edukatif dalam Bingkai Pidato
Dakwah di era modern bisa dikembangkan dengan berbagai cara. Asalkan cara yang digunakan tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Salah satu cara adalah dengan berpidato. Maka dari itu, langkah tersebut diambil oleh Muhammadiyah dengan mengadakan seleksi melalui Lomba Pidato Bahasa Arab pada rangkaian acara Olympicad II Muhammadiyah tahun 2012.
Rabu dan Kamis (11-12/07/2012) Kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi tempat kompetisi seluruh siswa SMA/SMK/MA dan Pondok Pesantren Muhammadiyah se-Indonesia untuk menunjukkan aksinya. Lomba pidato yang bertema Keislaman dan Kemuhammadiyahan tersebut dilaksanakan dengan dua pembabakan, yaitu penyisihan dan final. Dalam memberikan penilaian, Muhammadiyah telah menunjuk juri-juri yang telah berkompeten dalam bidang tersebut. Poin-poin yang dinilai di antaranya mengenai uslub (cara penyampaian) dan matan (isi). Untuk mempermudah penyisihan, pada Rabu (11/07/2012) perlombaan diadakan terpisah di beberapa ruangan yang di antaranya ruang 1.1.109 A (lantai 1), ruang 1.1.305A (lantai 3) dan ruang 1.1.305 B (lantai 3) serta setiap peserta diberi waktu maksimal 10 menit untuk berpidato. Acara ini diharapkan akan menjadi standar nilai mutu bagi masing-masing sekolah yang turut serta dalam perlombaan ini.
“Kami berharap dengan diadakannya acara ini akan muncul standarisasi nilai mutu antara sekolah-sekolah atau pesantren yang mengikuti perlombaan, karena kita tahu peserta ada yang dari daerah-daerah atau pun komponen Muhammadiyah yang berbeda-beda lingkungannya” ujar Muhammad Amin R., pendamping peserta lomba dari Pondok Pesantren Darul Islam Muhammadiyah Sragen saat ditemui ketika acara berlangsung.
Acara yang termasuk dalam rangkaian Olympicad yang diadakan oleh Muhammadiyah ini berlangsung lancar yang dimulai pukul 12.30 WIB Rabu kemarin. Acara ini merupakan salah satu perwujudan Muhammadiyah dalam membentuk pribadi muslim yang memiliki intelektualitas tinggi. (aay)
Dakwah di era modern bisa dikembangkan dengan berbagai cara. Asalkan cara yang digunakan tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Salah satu cara adalah dengan berpidato. Maka dari itu, langkah tersebut diambil oleh Muhammadiyah dengan mengadakan seleksi melalui Lomba Pidato Bahasa Arab pada rangkaian acara Olympicad II Muhammadiyah tahun 2012.
Rabu dan Kamis (11-12/07/2012) Kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi tempat kompetisi seluruh siswa SMA/SMK/MA dan Pondok Pesantren Muhammadiyah se-Indonesia untuk menunjukkan aksinya. Lomba pidato yang bertema Keislaman dan Kemuhammadiyahan tersebut dilaksanakan dengan dua pembabakan, yaitu penyisihan dan final. Dalam memberikan penilaian, Muhammadiyah telah menunjuk juri-juri yang telah berkompeten dalam bidang tersebut. Poin-poin yang dinilai di antaranya mengenai uslub (cara penyampaian) dan matan (isi). Untuk mempermudah penyisihan, pada Rabu (11/07/2012) perlombaan diadakan terpisah di beberapa ruangan yang di antaranya ruang 1.1.109 A (lantai 1), ruang 1.1.305A (lantai 3) dan ruang 1.1.305 B (lantai 3) serta setiap peserta diberi waktu maksimal 10 menit untuk berpidato. Acara ini diharapkan akan menjadi standar nilai mutu bagi masing-masing sekolah yang turut serta dalam perlombaan ini.
“Kami berharap dengan diadakannya acara ini akan muncul standarisasi nilai mutu antara sekolah-sekolah atau pesantren yang mengikuti perlombaan, karena kita tahu peserta ada yang dari daerah-daerah atau pun komponen Muhammadiyah yang berbeda-beda lingkungannya” ujar Muhammad Amin R., pendamping peserta lomba dari Pondok Pesantren Darul Islam Muhammadiyah Sragen saat ditemui ketika acara berlangsung.
Acara yang termasuk dalam rangkaian Olympicad yang diadakan oleh Muhammadiyah ini berlangsung lancar yang dimulai pukul 12.30 WIB Rabu kemarin. Acara ini merupakan salah satu perwujudan Muhammadiyah dalam membentuk pribadi muslim yang memiliki intelektualitas tinggi. (aay)