Pelatihan Penyusunan Proposal bagi DPL KKN UAD
Dosen tidak hanya berperan ketika berada di dalam ruang perkuliahan. Mereka adalah sosok yang dijadikan sebagai teladan bagi para mahasiswa baik dalam bersikap maupun berkarya. Hal ini adalah sebagai motivator bagi mahasiswa untuk terus ikut mengembangkan segala kreativitasnya. Oleh karena itu, dosenpun membutuhkan pelatihan guna meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan. Mengingat pentingnya peran dosen, maka pada hari Sabtu, 17 03/2012 yang lalu di Ruang Sidang Kampus II UAD, sebuah pelatihan bagi para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata (KKN) UAD diadakan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) UAD. Pada kesempatan kali ini para dosen DPL KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang diundang oleh pihak LPM.
Pemateri yang diundang adalah Dr. Prastowo Yaiotu Kepala Bidang Pengembangan UMKM dan Pelayanan Masyarakat LPPM-UGM. Dia menyampaikan beberapa hal terkait dengan KKN PPM. KKN PPM ternyata tidak hanya penting pada saat pelaksanaan namun juga pada tahap persiapan. Pada tahap persiapan dosen dan juga mahasiswa diharapkan juga dapat berkoordinasi untuk membuat sebuah program. Salah satu program yang dapat dicanangkan adalah program yang berkaitan langsung dengan pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan program tersebut dapat dengan mengajukan proposal kepada DIKTI. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan proposal.
Beberapa hal tersebut adalah judul, lokasi, bidang kegiatan program KKN PPM yang mengaktualisasikan potendi masyarakat dan organisasi atau lembaga yang relevan di masyarakat, latar belakang yang disertai usulan penyelesaian masalah, tujuan, hasil yang diharapkan yang berisi partisipasi msyarakat, rutinitas keberlangsungan kegiatan, dan dampak bagi masyarakat, lingkup program KKN PPM, operasionalisasi program, monitoring dan evaluasi program, pembiayaan, tim pelaksana KKN, dan lampiran yang berisi peta lokasi pelaksanaan KKN PPM, rencana monitoring dan evaluasi, rincian pembiayaan, dan biodata penanggung jawab dan DPL.
“Kelemahan pemerintah saat ini yaitu sering kali kebijakan dibangun dengan rumor bukan dari sejarah dan analisis sehingga terkadang sasaran yang dituju tidak pas dengan tujuan sehingga hasilnyapun tidak maksimal.” ujar Joko.
Hadir dalam kesempatan tersebut Dr. H. Jabrohim, M.M., selaku Kepala LPM dan Dra. Sudarmini, selaku Kepala Bidang KKN LPM. Antusias para dosen untuk dalam mengikut pelatihan ini sangat besar. Mereka meminta trik-trik yang dapat diterapkan dalam penyusunan proposal sehingga proposal dapat lolos. Ada juga yang mengusulkan untuk melakukan kolaborasi dengan universitas-universitas lain. Pemateri pun tidak segan-segan menjelaskan kepada para peserta. (FM)
Dosen tidak hanya berperan ketika berada di dalam ruang perkuliahan. Mereka adalah sosok yang dijadikan sebagai teladan bagi para mahasiswa baik dalam bersikap maupun berkarya. Hal ini adalah sebagai motivator bagi mahasiswa untuk terus ikut mengembangkan segala kreativitasnya. Oleh karena itu, dosenpun membutuhkan pelatihan guna meningkatkan ilmu pengetahuan dan wawasan. Mengingat pentingnya peran dosen, maka pada hari Sabtu, 17 03/2012 yang lalu di Ruang Sidang Kampus II UAD, sebuah pelatihan bagi para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata (KKN) UAD diadakan oleh Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) UAD. Pada kesempatan kali ini para dosen DPL KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang diundang oleh pihak LPM.
Pemateri yang diundang adalah Dr. Prastowo Yaiotu Kepala Bidang Pengembangan UMKM dan Pelayanan Masyarakat LPPM-UGM. Dia menyampaikan beberapa hal terkait dengan KKN PPM. KKN PPM ternyata tidak hanya penting pada saat pelaksanaan namun juga pada tahap persiapan. Pada tahap persiapan dosen dan juga mahasiswa diharapkan juga dapat berkoordinasi untuk membuat sebuah program. Salah satu program yang dapat dicanangkan adalah program yang berkaitan langsung dengan pemberdayaan masyarakat. Untuk melaksanakan program tersebut dapat dengan mengajukan proposal kepada DIKTI. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan proposal.
Beberapa hal tersebut adalah judul, lokasi, bidang kegiatan program KKN PPM yang mengaktualisasikan potendi masyarakat dan organisasi atau lembaga yang relevan di masyarakat, latar belakang yang disertai usulan penyelesaian masalah, tujuan, hasil yang diharapkan yang berisi partisipasi msyarakat, rutinitas keberlangsungan kegiatan, dan dampak bagi masyarakat, lingkup program KKN PPM, operasionalisasi program, monitoring dan evaluasi program, pembiayaan, tim pelaksana KKN, dan lampiran yang berisi peta lokasi pelaksanaan KKN PPM, rencana monitoring dan evaluasi, rincian pembiayaan, dan biodata penanggung jawab dan DPL.
“Kelemahan pemerintah saat ini yaitu sering kali kebijakan dibangun dengan rumor bukan dari sejarah dan analisis sehingga terkadang sasaran yang dituju tidak pas dengan tujuan sehingga hasilnyapun tidak maksimal.” ujar Joko.
Hadir dalam kesempatan tersebut Dr. H. Jabrohim, M.M., selaku Kepala LPM dan Dra. Sudarmini, selaku Kepala Bidang KKN LPM. Antusias para dosen untuk dalam mengikut pelatihan ini sangat besar. Mereka meminta trik-trik yang dapat diterapkan dalam penyusunan proposal sehingga proposal dapat lolos. Ada juga yang mengusulkan untuk melakukan kolaborasi dengan universitas-universitas lain. Pemateri pun tidak segan-segan menjelaskan kepada para peserta. (FM)