Peran Agamawan dalam Pembangunan Berkelanjutan
“Agama itu petunjuk hidup, maka beragama harus menghidupkan.”
Melalui surat al-Anfaal, Drs. Suyoto, M.Si. membuka pengajian Ramadhan Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (MPK PWM-DIY) Sabtu (18/6/2016) di auditorium Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan tema “Peran Agamawan dalam Pembangunan Berkelanjutan”.
Bupati Bojonegoro yang akrab dipanggil Kang Yoto ini mengatakan, “Untuk menghidupkan, lantas apa yang akan Anda jual? Bagaimana Anda menjual dan sukses? Ini pertanyaan penting untuk maju,” tengasnya.
Salah satu untuk menjawab pertanyaan itu adalah, pahami konteks sejarah untuk menentukan apa yang akan dijual. Agamawan juga harus seperti itu.
Menurutnya, agamawan adalah pemimpin spiritual, pemimpin yang melayani masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan semua masyarakat. Peran agamawan di sini adalah menjalin kemitraan global antara semua sektor, baik pemerintah maupun masyarakat. Kalangan agamawan dituntut memberi perspektif etika. Etika dapat membantu agama dalam memecahkan masalah yang sulit dijawab oleh agama. Hal tersebut bisa menghubungkan dengan akal, budi, pikiran manusia, sehingga di sinilah peran agamawan untuk mensinkronkan.