prodamat_pascasarjana_uad_sasar_kabupaten_purworejo.jpg

Prodamat Pascasarjana UAD Sasar Kabupaten Purworejo

Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan Program Pemberdayaan Umat (Prodamat) yang menyasar Kabupaten Purworejo. Prodamat kali ini dilaksanakan di Desa Kaliharjo, Kecamatan Kaligesing, Sabtu (16-2-2019). Beberapa kegiatannya antara lain pelatihan pengolahan sampah, mengolah durian, penghijauan, dan bantuan materi.

Ketua PCM Kaligesing, Adil Pandriyo, yang juga merupakan staf pascasarjana UAD dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kepedulian UAD. “Terima kasih kepada Program Pascasarjana UAD yang telah berkenan meningkatkan keilmuan masyarakat. Semoga dengan berbagai pelatihan dan bantuan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Kaligesing.”

Bantuan materi yang terkumpul dari seluruh sivitas akademika dan mahasiswa sejumlah 20.522.500 rupiah diberikan kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) panti asuhan yatim dan dhu’afa Kaligesing. Bantuan diterima langsung oleh Ketua Pengelola, Mukidal, M.Kes.

LSKA panti asuhan yatim dan dhu’afa Kaligesing baru berdiri tahun 2014. Usianya belum genap lima tahun, tetapi sudah terakreditasi B. Saat ini ada 32 anak yatim dan dhu’afa yang tercatat di panti ini.

Kami belum bisa mandiri sepenuhnya, masih bergantung pada donatur. Pengelola panti juga bekerja tanpa digaji. Jadi semoga ke depan ada perhatian lebih dari pemerintah terkait untuk menindaklanjuti keberlangsungan panti yang kami kelola,” jelasnya.

Sementara Kepala Desa terpilih Kaliharjo, Wagiran, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa ke depan pihaknya akan terus bekerja keras meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selain itu, kehidupan anak yatim dan dhu’afa akan benar-benar diperhatikan supaya kelak bisa menjadi teladan bagi bangsa dan negara.

Di sisi lain, Dr. Suyatno, M.Pdi. yang mewakili pascasarjana UAD dalam sambutannya mengatakan, bantuan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan panti. “Kami juga berharap setelah Prodamat di Kaligesing ini, masyarakat akan lebih kreatif dan bisa mengelola hasil bumi maupun sampah menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.” (ard)