Mahasiswa Punya Bakat Menyanyi ini Memilih UAD

                Mahasiswa baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD, Dhea Hilda Ayuningtyas memang berbeda dari yang lain. Maba asal Yogyakarta ini berbeda karena memiliki bakat menyanyi. Tidak hanya berbakat namun juga berprestasi melalui bakat tersebut.

                Bakat menyanyi tersebut sudah dimilikinya sejak duduk di bangku sekolah dasar. Sejak SD Dhea sudah malang melintang mengikuti berbagai lomba menyanyi di berbagai tingkat. Mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten hingga tingkat provinsi. Tidak berhenti sampai di situ, di bangku SMP ia juga aktif menyanyi di berbagai event di luar sekolah. Semasa SMA ia juga pernah tergabung dalam paduan suara bernama Filamifa Choir.

                Maba kelahiran Sleman 29 Agustus 1997 ini telah menorehkan berbagai prestasi dari bakat menyanyi. Di antaranya, Juara 2 Paduan Suara Tingkat Provinsi DIY, Juara 1 Nasyid se-DIY, Solo Performing dalam orkestra yang diadakan di Kota Blitar dan prestasi lainnya. Selain itu, ia juga pernah membawakan lagu keroncong di stasiun TVRI.

Memang benar kata pepatah, “Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya”. Begitulah  ungkapan yang tepat untuk menggambarkan keadaan di keluarga gadis pasangan Sumarjo dan Rida Wiwiyati ini. Kedua orangtua Dhea ternyata juga  memiliki bakat menyanyi meskipun hanya sedikit. Meneruskan studi di UAD merupakan cita-cita Dhea untuk mengembangkan bakat menyanyi. Ia juga telah mendaftar UKM Paduan Suara Mahasiswa dan UKM Seni Musik.

                “Sebenarnya sempat berencana untuk melanjutkan kuliah di ISI tetapi takut dengan pergaulan di sana. Saya lebih memilih kuliah di UAD karena perguruan tinggi berbasis agama,” katanya Kamis, (1/9). (Nt)

Generasi Baru UAD Sarat Prestasi

Ada beragam latar belakang pada setiap mahasiswa baru (maba) telah diterima UAD. Sejurus pula keberagaman cita-cita maba dalam belajar di kampus oranye ini. Seperti salah salah satu maba program studi Tenik Kimia  Mar'atul Husna. Pada Humas UAD ia mengatakan, masuk UAD melalui jalur bidikmisi. Ia mengaku bersyukur dapat lolos jalur bidik misi dan masuk program studi yang diinginkannya. Namun, bukan hal yang mudah dalam mendapatkan program pemerintah pusat tersebut. Ia mengaku telah mempersiapkannya sejak awal masuk hingga dinyatakan lulus SMA.

“Saya sadar, orangtua kurang mampu, namun cita-cita harus diwujudkan demi masa depan. Dari kelas 1 SMA, saya persiapkan dengan serius. Alhamdulillah saat ini bisa tembus,” kata Husna saat ditemui di sela-sela P2K Kamis (1/9/2016).

Dikatakan, persiapan selama tiga tahun di SMA tidak hanya fokus dinilai akademik. Akan tetapi, ia juga banyak menyumbangkan banyak kejuaraan untuk sekolahnya. Mulai dari juara lomba cerdas cermat hingga menjadi yang terbaik untuk perlombaan tari di tingkat provinsi.

“Selain fokus belajar, saya juga aktif mencari informasi baik ke kakak tingkat maupun di internet,” ujarnya.

Ia mengatakan tidak sedikit pun merasa berkecil hati belajar di UAD yang notabenenya universitas swasta. Sebaliknya, ia merasa bangga atas kesempatan yang telah diberikan pihak kampus. Kebanggan tersebut tutur dia, akan diwujudkan dengan belajar sungguh-sungguh dan memberikan yang terbaik pada UAD.

“Mau belajar universitas swasta atau pun negeri bukan masalah, karena yang paling menentukan adalah kemampuan diri sendiri. Di mana pun tempatnya kita dapat sukses, asal bersungguh-sungguh,” pungkasnya. (H)

 

UAD Perkuat Kelembagaan Kantor Urusan Internasional

 

Semakin banyaknya kerja sama internasional dan KKN luar negeri, membuat Kantor Urusan Internasional Universitas Ahmad Dahlan (KUI-UAD) Yogyakarta mendapat HIBAH dari Kemenristek Dikti untuk mengembangkan kerja sama internasional.

Ida Puspita, M.A.Res. Kepala KUI mengaku, KUI UAD hampir setiap tahun mendapatkan HIBAH dari Kemenristek Dikti untuk mengembangkan kerja sama internasional. “Sejak 2013 KUI UAD sudah melakukan aktivitas KKN Internasional, hal tersebutlah yang membuat UAD mendapat Hibah.” Terangnya saat ditemui di Ruang Auditorium Kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta,  Sabtu, (10/09/2016).

Ida Puspita, mengatakan, dua kegiatan hibah Penguatan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI) yang diselenggarakan oleh KUI UAD mengangkat tema yang sama, yaitu tentang penyelenggaraan KKN internasional baik yang inbound (dari mitra ke UAD) maupun yang outbound (dari UAD ke mitra di luar negeri).

Inbound, UAD bekerjasama dengan University Malaysia Pahang dengan mengirimkan mahasiswa untuk KKN bersama di UAD. Untuk outbound, UAD telah mengirimkan sejumlah mahasiswa untuk KKN  di Kamboja, Filipina, Thailand dan Mesir. Dengan adanya workshop bertema KKN Internasional, UAD dapat berbagi pengalaman dengan para peserta hibah.” Kata Ida.

KUI UAD merupakan satu dari 30 KUI Perguruan Tinggi (PT) seluruh Indonesia yang berhasil lolos seleksi hibah PKKUI 2016 ini. Hibah tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena Kemenristek Dikti mengembangkan model konsorsium. PT pengusul harus bermitra dengan PT yang diusulkan oleh Menristek Dikti. Pada kesempatan ini, UAD bermitra dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk koordinasi dalam penyelenggaraan dua kegiatan, yakni workshop capacity building KUI dan KKN Internasional.

Workshop hibah PKKUI UAD ini bertema International Community Engagement Program: “Giving ‘ASEAN Exposure’ for Student in the ASEAN Economic Community Era”.  Ada empat narasumber yang pada acara tersebut, yaitu I Made Andi Arsana, Ph.D. (Kepala KUI UGM), Dr. Anwarudin Hisyam (Koordinator Pengiriman KKN UM Pahang ke UAD), Mr. Preecha Roengsamut (Koordinator Program KKN Internasional UAD  ke Thailand dan sekaligus wakil kepala sekolah Sangkhom Islam Wittaya School Thailand) dan Drs. H. Jabrohim, M.M. (Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat UAD). Ida Puspita, M.A.Res. (Kepala KUI UAD) bertindak sebagai moderator.

Ada sekitar seratus peserta yang mengikuti acara ini. Terdiri dari kepala dan/atau staf kantor urusan internasional dari universitas yang ada di hampir seluruh wilayah Indonesia.

A Successful Bazar in Godean Held by Community Service Program UAD’s KKN PPM

The students of University of Ahmad Dahlan (UAD) successfully held Bazar in Godean in the format of KKN PPM from August 22-28 2016. The products displayed were the results of their training to the people from Kremen, Geniten, and Jetis 7 of Sidoagung village, Godean District, Sleman Regency, Yogyakarta Special province. The training was supervised by Nina Salamah and Sunarti the lecturers at the university with the theme, ‘Initiation of Pre Marriage Program for Teenagers at Sidoagung Village, Godean.

The teenagers at the village were introduced to screen printing, making snack made of sticky rice, making handicraft such as making wallets, hair ribbon, and bracelets. All the products were displayed and sold in the bazar.

According to Nina Salamah, the program was carried out due to the fact that many youngsters tend to get married young with no preparation mentally and financially. This leads to domestic violence and divorce. This happened to Yuni, a trainee one of the teenagers in Sidoagung.

Yuni said, ‘We are grateful for the training held by the students through KKN PPM UAD. She hopes besides spending her leisure time she could prepare it for business in future.’

Dr. Abdul Fadlil, M.T., Vice Rector III UAD supervised the program. He was pleased to see the students help the people.

He said, ‘In future, there should be more lecturers and students doing the training related to society empowerment. Besides advantageous, it can be a means of Muhammadiyah’s proselytizing as a good deed. (Dok)

Prestasi Awal dari Keberhasilan Pendidikan

Prestasi Mahasiswa UAD

Keberhasilan pendidikan diraih melalui prestasi gemilang yang diraih dari berbagia event ditingkat lokal, nasional maupun internasional. Di antaranya dalam sepuluh tahun terakhir mahasiswa UAD tercatat sebagai finalis Mahasiswa Berprestasi (MAWAPRES) nasional dan delapan kali meraih Juara pertama MAWAPRES yang diselenggarakan oleh Kopertis atau Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Yogyakarta serta segudang prestasi lain seperti Tim Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menjadi Juara umum dua kali berturut-turut di Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) Muhammadiyah yaitu pada 2012 di Makassar dan 2015 di Cirebon.

Selain prestasi nasional mahasiswa UAD juga berprestasi internasional, seperti Tim Robot UAD yang meraih Juara 3 di Korea dalam lomba Federation Of International Robot-Soccer Association (FIRA) di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAITS), Korea. Selain Robot Mahasiswa UAD, mahasiswa UAD juga menorehkan prestasi di bidang Debat Bahasa Arab. Adalah Ahmad Luqman Hakim yang meraih  1st Runner Up Debat Bahasa Arab antar-Universitas se-Malaysia dalam acara Ma’al Hijrah Arabic Debate Championship 1436 H/2014 M

Saat ini mahasiswa aktif di UAD kurang lebih 21.000. Alumni UAD sampai saat ini berjumlah 37.892 orang. Tidak sedikit alumni UAD yang mempunyai prestasi setelah lulus. Sebut saja Sugeng Handoko, salah satu alumni Teknik Industri 2011 yang saat ini mengembangkan desa wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul. Selain itu, beberapa alumni UAD yang menjadi kepala sekolah serta di bidang lainnya.

UAD sendiri menjalin komunikasi dengan alumni melalui lembaga Keluarga Alumni Universitas Ahmad Dahlan (KAMADA). Lembaga tersebut khusus menampung aspirasi alumni untuk menjalin silaturahmi. Info KAMADA bisa dilihat http://kamada.uad.ac.id/. Informasi tentang alumni juga bisa dipantau melalui web http://bimawa.uad.ac.id/. Selain KAMADA masing-masing prodi juga berupaya menjalin komunikasi dengan alumninya. Melalui web prodi masing-masing atau grup Facebook dan media sosial lainnya, informasi dibagikan kepada alumni baik tentang perkembangan kampus maupun informasi lowongan kerja.

 

Data Prestasi

  1. Presatasi yang  tercatat 2013 di Bimawa ada 158 prestasi mahasiswa.
  2. Presatasi yang  tercatat 2014 di Bimawa ada 189 prestasi mahasiswa.
  3. Presatasi yang  tercatat 2015 di Bimawa ada 279 prestasi mahasiswa.
  4. Tahun 2016 tercapat sampai bulan Agustus sudah melihirkan mahasiswa berprestasi baik tingkat lokal, nasional dan tingkat internasional sebanyak 85. Tercatat Ada 18 prestasi di bidang Minat Bakat, 1 di bidang Penalaran, dan 66 prestasi yang lahir dari Organisasi Mahasiswa (ORMAWA).

Bulan 14 Agustus 2016 dua mahasiswa UAD raih Juara 1 Kumite-67 Kg Senior Putra KONI Kabupaten Sleman & FORKI Kabupaten Sleman di GOR Klebengan, Depok, Sleman.

Prestasi Dosen

Selain prestasi mahasiswa dan alumni, Dosen UAD juga tidak kering prestasi. Sebut saja Dekan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (FF UAD), Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., Apt. menerima penghargaan The Most Favorite Pharmacy Lecturers versi ISMAFARSI di Universitas Tadulako, Palu. Selain Dyah ada pula prestasi di bidang jurnal internasional, yaitu Tole Sutikno. Dia menjadi editorin-cheif TELKOMNIKA. Jurnal TELKOMNIKA tersebut pernah meraih prestasi menjadi jurnal ranking 1 di Indonesia dari variabel SNIP. Selain itu juga menduduki ranking 3 di Indonesia dari variabel SJR (berdasar penilaian dari SCOPUS).

Prestasi UAD

Selain prestasi yang dikuir oleh mahasiswa serta dosen UAD, secara umum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Terbaik se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Versi Webometrics Juli 2016.  Informasi tersebut diumumkan melalui laman http://webometrics.info/en/Asia/Indonesia, Webometrics Ranking of World Universities. UAD sekaligus juga menempati peringkat kedua Perguruan Tinggi se-DIY di bawah Universitas Gajah Mada (UGM).

UAD dinilai memenuhi penilaian Webometric Ranking of World Universities yang terdiri atas empat kriteria, yaitu "Presence", “Impact”, “Openness” dan “Excellence”.  Kriteria “Presence” terkait  jumlah laman dengan domain universitas yang terekam pada search engine (Google). Kriteria "Impact" yang merupakan jumlah eksternal link unik (jumlah backlink) yang diterima oleh domain web perguruan tinggi (inlinks) yang terekam search engine (Google). Sementara "Openness" berdasarkan jumlah file dokumen (Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps), Microsoft Word (.doc, .docx) dan Microsoft Powerpoint (.ppt, .pptx) yang dapat diakses serta terhubung dengan domain website universitas yang terekam oleh search engine (Google Scholar).
Terakhir, UAD memenuhi indikator "Excellence" yang didasari jumlah artikel publikasi ilmiah karya sivitas akademika yang terindeks di Google Scholar.

Post Graduate Program Passed 32 Cum Laude, 2 of Them with GPA 4,00

The University of Ahmad Dahlan (UAD) graduation of August 20th 2016 witnessed 133 master graduates of which 32 of them were cum laude. It is reported that 2 of them from Pharmacy Post Graduate Program achieved 4.00 GPA. The program passed 21 graduates 9 of them were cum laude.

Meanwhile, Magister Program of Physics Education passed 14 students with one cum laude. Magister Program of English Education passed 28 graduates with 20 students cum laude. Next, Magister Program of Educational Management passed 9 graduates one of them was cum laude. Magister Program of Phycology Science passed 56 graduates one of them cum laude, and the last Magister Program of Profession in Psychology passed 5 graduates.

The whole graduation program was held at Jogja Expo Center (JEC) last Saturday (20/08/2016). The  university graduated 1.057 graduates. ‘Actually the number of gradiuates was 1051 and 6 of them were graduates from the previous period.’ said Ridwan a staff of Admission and academic Bureau of UAD.

UAD’s Educational Contribution at 13th Nasyiatul Aisyiyah Congress.

 

As one of Muhammadiyah’s Higher Education Institutions (PTM), which is one of Muhammadiyah’s charity institution (AUM), University of Ahmad Dahlan always cantributes to the success of  Nasyiatul Aisyiyah (NA) congress.

The congress, which took place from Thursday – Sunday August 25th – 28th 2016 in Yogyakarta, NA gives chances to the youths to be take part in proselytizing. This is realized in the theme Young Woman Movement for Independent Nation.

A number of activities were held to coincide the main agenda. Those activities included bazar, health consultation, and educational assistance or educare, etc. In this case UAD  sent its students to take part in education and psychological consultations.

When visited at University of Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), some 15 students from Elementary Education Department (PG SD) and Early Education Department (PG PAUD) Of Faculty of Education and Teacher Training were assisting children. They were students, who practiced teaching at Nuraini Kindergarten Ngampilan Yogyakarta.

‘We purposely invited UAD students to hold the educare program because they are experienced in the field.’ said Dewi Mahmudah the coordinator of educare, who is also a teacher at Nur’aini kindergarten.

Educare is an educational corner consisting of early childhood learning facility and lactation room. This was meant to assist the congress participants in taking care of their children.

Meanwhile, Laila Nurul one of the students said, ‘With educare the participants can concentrate to the congress and their children are taken care of by experts.' She said she was happy to be able contribute in the congress. ‘This can be a good experience for me to understand children.’ Said Nurul, who hopes this can be a promising program. (AKN)

As Cancer Patients High, Researches on It Improve

The high cancer incidents and prevalence encourage researchers to carry out more researches on anticancer and then present them in seminars. Darmais hospital, which mostly serves patients with cancer problems, provides more information on cancer and its treatment. For that reason Pharmacy department of University of Ahmad Dahlan invited Dr. Rikza Andalucia, MARS., M.Pharm., Apt. to present cancer and anticancer medicine at a General Stadium for 2016/2017 academic year.

The Gereal Stadium was held last Saturday (27/08/2016) at Auditorium D Campus III UAD on Prof. Dr. Soepomo, S.H. street, Janturan, Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta.

The event was atended by the post graduate students amounting 104 students included the 42 new students. The dean of the department, Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si. Ph.D., Apt. in her opening speech emphasized the need for individual treatment for cancer patient. Through the seminar cancer treatments were introduced to the students.

According to the director of post graduate program Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc., Apt. cooperation among institutions is needed to implement the knowledge.

The next agenda is designing the curriculum as the result of Dr. Rikza’s input from Dharmais Hospital, where the post graduate students carry out their field study during their second semester. The Event was managed by the head of post graduade Pharmacy Department Dr. Laela Hayu Nurani, M.Si., Apt. the description of S1, S2, and Professional programs was described especially on the level of cancer treatment.

‘Additional program is given to the post graduate students on observing and monitoring cancer medicine,’ said Dyah.

Masta UAD 2016 Introduced Revolutionary Concept of Education

 

Wednesday (31/8/2016), was the first day for Masta (Masa Ta’aruf) an introductory period for autonomous Muhammadiyah organizations (ORTOM). In this P2K (Introductory Program to Campus) UAD 2016, campus III became the first venue of the program.

Masta of three Muhammadiyah ORTOMs were Muhammadiyah University Student Association (IMM), Hizbul Wathan (boyscout) (HW),  and Tapak Suci (martial arts) (TS). The theme was Revolutionary Education, through prophecy movement for the sake of developed Indonesia. The theme was expected to bring new spirit for the teaching and learning process at campus.

‘For sure, education at campus is only focused on each department. Other knowledge such as organization and socialization is not introduced,’ said Syaiful the Chief of Masta central committee UAD 2016.

Because of this, Syaiful said, Masta this year tries to introduce the concept of revolutionary education in the education materials. Among others, education as a means of awareness to implement the developed Indonesia through prophecy movement.

In practice the concept of introduction to each ORTOM is a little bit different from the last year. Personal introduction was not done. Simultaneously video program was used to introduce each ORTOM together with their activities.

‘With Masta, we hope new students know each ORTOM so that they willingly join in the ORTOM with the objectives to be able to do prosetilzing and become good Muhammadiyah members,’ Syaiful, who is also a student of Industrial Engineering Department (FTI UAD), emphasized. (AKN)

 

Masta UAD 2016 Kenalkan Konsep Revolusi Pendidikan

Rabu (31/8/2016), merupakan hari pertama diadakannya Masta (Masa Ta’aruf) Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah. Dalam P2K (Program Pengenalan Kampus) UAD 2016 ini, kampus III berkesempatan menjadi tempat perdana penyelenggaraan Masta.

Masta dari tiga Ortom Muhammadiyah di antaranya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Hizbul Wathan (HW), dan Tapak Suci (TS). Tema yang diusung adalah “Revolusi pendidikan, melalui gerakan kenabian, demi Indonesia berkemajuan”. Tema tersebut digadang-gadang mampu mengubah proses pembelajaran mahasiswa di kampus.

“Memang, saat ini pendidikan di kampus hanya difokuskan pada konsentrasi masing-masing jurusan saja. Tidak mempelajari hal-hal lain, seperti keorganisasian, kemasyarakatan, dan lain sebagainya,” kata Syaiful selaku Ketua Pusat Masta UAD 2016.

Dari hal tersebutlah, Syaiful mengatakan bahwa Masta tahun ini akan mengenalkan konsep revolusi pendidikan melalui materi yang berikan. Di antaranya, pendidikan sebagai alat penyadaran, kesadaran untuk mewujudkan Indonesia berkemajuan, serta revolusi pendidikan melalui gerakan kenabian.

Sementara itu, dalam pelaksanaannya, konsep perkenalan dari masing-masing Ortom sedikit berbeda dengan tahun lalu. Perkenalan secara individu sudah tidak digunakan. Secara serentak, mereka menggunakan video, yang sekaligus memuat tentang sejarah singkat masing-masing Ortom, serta memperkenalkan seluruh kegiatannya.

“Dengan diadakannya Masta ini, kami berharap mahasiswa baru mampu mengenal anggota setiap Ortom. Sehingga mereka berkeinginan untuk bergabung bersama kami. Tentunya, dengan tujuan utama adalah mampu berdakwah dan ber-Muhammadiyah dengan baik,” tegas Syaiful, yang juga merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Industri (FTI) UAD. (AKN)