UAD Held Great Proselytizing To Welcome Ramadhan

 

People all over the world have sensed good fragrant of the fasting month Ramadhan. To welcome the month full of prosperity, blessings, and forgiveness. University ofAhmad dahlan (UAD) with its Board of University Student Executives (BEM-U) held ‘Great Proselytizing to Welcome the Sacred Month of Ramadhan.’

The event with the theme, ‘Be clean, Make Up Our Motives to Welcome The Sacred Month of Ramadhan,’ was attended by thousands of UAD students and public.

 Ustadz Rudjito and Dr. H. agus Taufiqurrahan, S.Ps.,M.Kes were speakers in the proselyterizing held last Tuesday (24/05/2016) from 19.30 to 21.30 Local time.

The event was also attended by chiefs of UAD. The event took the venue at  Ahmad Dahlan Mosque in Islamic Center Complex UAD on South Ring Road , Bantul.

Meanwhile, Muhammad Faiz, Vice President of UAD Student Body said in his speech, This Great Proselytizing is a medium to consolidate Student Bodies (BEM) of faculties at UAD. We hope the successive events will be more of greater advantage.’

Faiz added that those who were present at the event will sacrifice for good deeds and for their future.

‘We can do our best to be blessed at the beautiful night of Ramadhan Lailatul Qadat and Nuzulul Qur’an,’ said Abdul Fadlil, M.T. Vice Rector III of UAD said.

Fadlil suggested the audience improve themselves physically and spiritually from now on. ‘May Allah give us chances to carry out prayers during Ramadhan well so that we will be sacred man.’ (AKN)

UAD Adakan Tabligh Akbar Guna Menyambut Bulan Ramadhan

Wewangian pahala yang berlimpah tampaknya sudah mulai tercium oleh seluruh umat muslim di muka bumi ini. Untuk menyambut datangnya bulan yang penuh rahmat, berkah, serta ampunan, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U), mengadakan “Tabligh Akbar Guna Menyambut Bulan Suci Ramadhan”.

Dalam tabligh akbar yang mengambil tema “Bersihkan Hati, Luruskan Niat dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan” tersebut, dihadiri oleh mahasiswa UAD dan masyarakat umum yang mencapai ribuan peserta.

Bersama Ustadz Rudjito dan Dr. H. Agus Taufiqurrahman, S.Ps., M.Kes. menjadi pemateri dalam acara yang diselenggarakan pada Selasa (24/5/2016), pukul 19.30-21.30 WIB tersebut.

Selain mahasiswa, para pemimpin di UAD pun turut serta dalam acara yang diselenggarakan di Masjid Ahmad Dahlan, Kompleks Islamic Center UAD, Jalan Ringroad Selatan, Bantul itu.

Dalam kesempatan kali ini, Muhammad Faiz, sebagai Wakil Presiden Mahasiswa berujar dalam sambutannya, “Tabligh Akbar ini sekaligus menjadi gerakan dalam merangkul BEM Fakultas. Semoga kegiatan selanjutnya akan membawa manfaat yang lebih besar.”

Selanjutnya, kata Faiz, peserta yang hadir di acara tersebut adalah pejuang kebenaran di masa depan.

“Kita dapat melakukan suatu hal dengan sebaik-baiknya untuk mencapai suatu malam yang indah di bulan Ramadhan, yaitu malam Lailatul Qadar dan Nuzulul Qur’an,” ungkap Abdul Fadlil, M.T. yang merupakan Wakil Rektor III UAD.

Fadlil mengajak peserta untuk bersama-sama memperbaiki diri, baik secara lahiriah maupun batiniah dari sekarang.

“Mudah-mudahan Allah memberi kekuatan dan kesempatan pada kita untuk menjalankan Ramadhan, serta dapat menjadi insan yang kembali pada fitrah.” (AKN)

 

 

Welcoming Ramadhan Happily

‘Anyone who becomes happy when entering Ramadhan, the fire of hell will never hurt him/her.’

 (Hadits/the prophet’s message retold by Nasa’i)

It is the Prophet’s Muhammad SAW message delivered by many proselytizers when Ramadhan approaches. The same message was given by two proselytizers at Grand Proselytizing to Welcome The Sacred Month of Ramadhan.

Dr. H. Agus Taufiqurrahman, S.Ps., M.Kes. and Ustadz Rudjito spoke the same thing as they were proselytizing with the theme, ‘Be clean, Make Up Our Motives To Welcome The Sacred Month of Ramadhan,’

The event was held at Ahmad Dahlan Mosque at Islamic Center UAD, South  Ring Road, Bantul, last Tuesday (24/05/2016) attended by students of University of Ahmad Dahlan (UAD) and public.

Rudjito said that there were somethings to do in our lives especially during the sacred month of Ramadhan, Firstly, being wise. ‘Life needs to be undergone wisely. Man has to be aware of his destiny in this earthly life,’ Rudjito explained.

Secondly, enjoy your life. As Allah said in Al-Qur’an, ‘Anyone, who willingly undergoes life and approves reality, Allah will lead him new guidance.’

Thirdly, be patient. By being patient Allah will love and reward him/her better. Fourthly, be sincere. Allah has promised great reward for those who are always sincere. Fifthly, be qana’ah or accept any condition or situation of what he/she has done and prevent from being unsatisfied or greedy.

Sixthly, be istiqamah or diligent in doing his/her deed. This is the thing whing Allah Appreciates.

Let us implement the knowledge we get from campus to dedicate with the society. We will be considered as models to live successfully here and hereafter, far from being in hell.’ (AKN).

Wujud Rasa Senang Menyambut Ramadhan

Barang siapa yang bergembira akan hadirnya bulan Ramadhan, maka jasadnya tidak akan tersentuh sedikit pun oleh api neraka.”

(HR. an-Nasa’i)

Begitulah ungkapan Rasulullah Saw. yang disampaikan oleh banyak pemuka agama menjelang datangnya Ramadhan. Begitu pula oleh dua penceramah dalam Tabligh Akbar Menyambut Bulan Suci Ramadhan.

Dr. H. Agus Taufiqurrahman, S.Ps., M.Kes. dan Ustadz Rudjito menjadi pembicara dalam acara yang bertemakan “Bersihkan Hati, Luruskan Niat dalam Menyambut Bulan Suci Ramadhan”.

Acara ini digelar di Masjid Ahmad Dahlan, Kompleks Islamic Center UAD, Jalan Ringroad Selatan, Bantul, pada Selasa (24/5/2016) dengan beragam peserta dari mahasiswa UAD dan masyarakat umum.

Menurut Rudjito, ada beberapa cara yang harus dijalankan dalam hidup, khususnya di bulan suci Ramadhan. Pertama, menyikapi hidup dengan bijak.

“Hidup itu harus dijalani dan disikapi, setiap manusia harus selalu menyadari perannya yang telah ditakdirkan untuk hidup di dunia ini,” terang Rudjito.

Kedua, yakni menikmati hidup. Seperti dalam firman Allah, “Barang siapa yang mau menjalankan dan menerima kenyataan, maka Allah akan memberikan petunjuk baru baginya.”

Ketiga, Sabar. Sebab dengan sabar, maka akan dikasihi dan digantikan dengan sesuatu yang lebih baik. Keempat adalah ikhlas. Ikhlas merupakan suatu hal yang sangat sulit untuk dijalankan bagi setiap orang. Maka dari itu, Allah telah menjanjikan imbalan yang luar biasa bagi orang yang mampu bersikap ikhlas. Kelima, yakni Qanaah. Qanaah berarti merasa cukup atau rela atas hasil yang telah diusahakannya dan menjauhkan diri dari sifat tidak puas dan merasa kurang.

Keenam, yaitu istiqamah. Istiqamah dalam beramal shalih merupakan hamba idaman Allah Swt.

“Mari kita kembangkan ilmu yang didapat di kampus kepada masyarakat. Karena kita akan dijadikan contoh bagi mereka untuk selamat dunia dan akhirat, juga terjauh dari api neraka.” (AKN)

 

Open Requitment: Jiwa Kami Terpanggil Menjadi Seorang Pendidik

Assalamu’alaikum w.w

Setahun mendidik seumur hidup menginspirasi. 

(Anies Baswedan)

 

#Apakah Anda mahasiswa UAD?

#Apakah Anda mahasiswa agent of change?

#Kalau Anda benar mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Kami mengundang Anda untuk menjadi Pendidik Muda Ahmad Dahlan angkatan IIII (PMAD A-III)

 

Slogan PMAD

"jiwa kami terpanggil menjadi seorang pendidik"

 

Salam,

Gerakan Ahmad Dahlan Mendidik

 

-INFO KEGIATAN PMAD A-III-

 

ahmaddahlanmendidik.org

https://www.facebook.com/
https://www.instagram.com/dahlanmuda/
Pendidik Muda Ahmad Dahlan Angkatan 2 #PMADA-2
https://www.facebook.com/groups/1650352498567909/?ref=bookmarks

 

LINK DONWLOAD FORMULIR PMAD A-III

 

klik: https://ahmaddahlanmendidikuad.wordpress.com/pendaftaran/
https://www.facebook.com/groups/1650352498567909/

 

فتح باب التعيين: قلوبنا تنادينا أن نكون معلمين

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

عام واحد في التعليم، إلهام الآخرين طول الحياة

(أنيس باسويدان)

 

هل أنت طالب بجامعة أحمد دحلان؟

هل أنت طالب عميل التجديد؟

إذا كنت فعلا طالبا بجامعة أحمد دحلان… ندعوك إلى أن تكون المعلم الشاب بجامعة أحمد دحلان دفعة III

 

شعار المعلم الشاب بجامعة أحمد دحلان: قلوبنا تنادينا أن نكون معلمين

 

تحياتنا،

حملة جامعة أحمد دحلان تعلم

 

أخبار أنشطة المعلم الشاب بجامعة أحمد دحلان دفعة III

 

رابط تحميل استمارة المعلم الشاب بجامعة أحمد دحلان

Open Recruitment: Our Spirits Are Called To Be A teacher

Assalamu’alaikum w.w

A year teaching impressed the whole life. 

(Anies Baswedan)

 

# Are you a student of  UAD?

# Are you a student for agent of change?

# If so we invite you to be a member of Ahmad Dahlan Young Educators Batch III          (PMAD A-III)

 

PMAD Slogan

‘Our spirits are called to be a teacher’.

 

Salam,

Ahmad Dahlan Movement To Educate People

 

PROGRAM INFORMATION OF PMAD A-III-

 

ahmaddahlanmendidik.org

https://www.facebook.com/
https://www.instagram.com/dahlanmuda/
Ahmad Dahlan Young Educators Batch 2 #PMADA-2
https://www.facebook.com/groups/1650352498567909/?ref=bookmarks

 

LINK DONWLOAD FORMULIR PMAD A-III

 

click: https://ahmaddahlanmendidikuad.wordpress.com/pendaftaran/
https://www.facebook.com/groups/1650352498567909/

 

 

 

Learning from Rechael Riffaterre’s Semiotics in Rina Ratih’s Book

Let’s learn, and improve our knowledge without spending!!!

Make sure you join in it and become more knowledgeable about SEMIOTICS from the expert Michael Riffaterre.

Explore the semiotic world to explore poems

Theory and application of Michael Riffaterre’s semiotics by Dr. Rina Ratih, M.Hum.

Friday (3/6/2016) at Auditorium Campus II Unit B (Sargede). The book reviewer was Abdul Wachid B.S., S.S., M.Hum.

 

The Writer surely present!

Ow prospective bro…

Free  …..limited …..hurry up

A Book on Semiotics Easy To Understand

‘A good teacher always understands the students. That was what Dr. Rina Ratih expressed in her newly launched book entitled Teori dan Aplikasi Semiotik Michael Riffattere or Theory and Michael Riffattere’s Semiotic Application’ said Abdul Wachid B.S. when reviewing the book on Friday (03/06/2016) at Campus II Unit B (Sargede)

According to Abdul Wachid, the publication of the book will make the students easy to understand semiotics. The writer tells that there are few reviewers discussing Riffattere's Semiotics including the writer herself and Ida. This is due to the rarity of the book.

He added that the way the writer Rina Ratih was good. She makes use of Riffattere’s way of thinking from the theory to its application.

‘This book is for third and fourth semester university students. The language of the book is simple.’ Rina Ratih, who is a lecturer at Indonesian Language and Arts Education (PBSI) explained as she was asked about the book by a delegate of Higher Education Directorate General (Dirjen Dikti)

‘She is consistent enough to write a book every year. She is among few writers of UAD lecturers,’ commented Sule Subaweh, her former student, who was present at the event. The short story writer also expressed his impression of her talent from the time he was her student.

‘I love her way of teaching and her consistence to write. I learn much from her. I hope other lecturers follow her,’ Sule added.

At another session a student asked her about her role as a lecturer amidst her activity to write.

‘Being a lecturer is a matter of choice to be a productive or an unproductive lecturer,’ answered Ratih.

The book can be a reference in case there are students, who want to write similar topics. It can also be a model to write a book.

Buku Semiotik yang Memudahkan Pembaca

“Guru yang baik harus menyesuaikan dengan pendengarnya. Itulah yang dilakukan oleh Dr. Rina Ratih, M.Hum. dalam bukunya yang berjudul Teori Dan Aplikasi Semiotik Michael Riffaterre,” kata Abdul Wachid B.S. saat mengulas buku Rina Ratih, Jumat (3/6/2016) di audit kampus II unit B (Sargede).

Menurut Abdul Wachid, dengan lahirnya buku semiotik tersebut, akan memudahkan mahasiswa untuk memahami semiotika. Penulis puisi tersebut mengaku yang mengulas tentang Semiotik hanya ada beberapa saja, Ida dan dirinya sendiri. Dan sulit dicari mencari bukunya, karena dijual terbatas.

Ia menambahkan, cara penulisan yang dilakukan penulis Rina Ratih memang baik. Ia menulisnya dengan menggunakan cara berpikir Riffaterre dari teori hingga cara aplikasi.

“Buku ini ditulis diperuntukkan bagi mahasiswa semester 3 dan 4. Bahasa yang digunakan pun sederhana,” terang Rina Ratih, yang merupakan Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UAD ini, sekaligus menjawab pertanyaan dari Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dirjen Dikti) tentang sasaran buku tersebut.

“Ia cukup konsisten dan tidak hanya pada itu saja. Ia juga konsisten menulis buku setiap tahun. Dan itu tidak banyak didapat di dosen UAD,” terang Sule Subaweh, mantan mahasiswa Rina Ratih yang saat itu hadir. Penulis cerpen tersebut juga mengatakan kekangumannya sejak masih kuliah.

“Saya suka dengan cara mengajar dan konsistentennya dalam berkarya. Saya banyak belajar dari beliau. Saya berharap dosen yang lain meniru beliau,” terang Sule.

Pada sesi lain, salah seorang mahasiswa bertanya tentang kiprah Rina Ratih sebagai dosen yang tidak hanya mengajar di perkuliahan, tetapi juga menulis.

“Menjadi dosen juga pilihan, mau dosen yang bagaimana. Dosen yang pagi mengajar pulang saja sudah, sampai pensiun. Atau kita mau berkarya selama menjadi dosen?” ujar Rina Ratih.

Dengan adanya dosen yang bisa menulis buku, paling tidak jika ada mahasiswa yang ingin menulis skripsi dengan semiotik Riffaterre maka sudah ada langkah-langkahnya seperti yang ditulis dalam bukunya.