BEM STKIP MUHAMMADIYAH SINDRAP MAKASAR STUDI BANDING KE UAD
Dalam rangka menjalin silaturrahim Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Muhammadiyah Sindrap Makasar pada hari Jumat (24/09) Pukul 09.00 WIB mengunjungi BEM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Indonesia bertempat di Auditorium Kampus I, Jln. Kapas No. 9, Semaki, Yogyakarta. Kedatangan STKIP Muhammadiyah Sindrap disambut hangat oleh BEM UAD dan sivitas akademik UAD.
Acara yang dibuka langsung oleh Presiden BEM Universitas UAD, Surya tersebut berlangsung lancar. Selanjutkan acara dilanjutkan dengan sambutan dari pihak UAD yang diwakili oleh Bapak Danang. Dalam sambutanya, beliau menyampaikan beberapa hal tentang perkembangan UAD, dari awal berdirinya dengan nama IKIP Muhammadiyah hingga berkembang pesat seperti saat ini.
”UAD tidak serta merta berdiri dengan sendirinya. Banyak hal yang harus dilalui dalam proses mengembangkan kualitas dan mutu seperti sekarang ini. Dengan kerja keras semua sivitas akademis akhirnya berdirilah UAD seperti sekarang ini. Alhamdulillah setiap tahun UAD selalu mengalami peningkatan yang sangat signifikan, baik dalam kualitas mahasiswa maupun perkembangan teknologi yang saat ini berkembang. Perkembangan juga terlihat dari semakin meingkatnya mahasiswa yang masuk ke UAD dan tiga tahun belakangan. UAD paling sedikit menerima 3.000 mahasiswa per tahunnya”, tegas Danang ketika memperkenalkan UAD.
Acara jamuan tersebut juga dimeriahkan oleh musikalisasi puisi JAB (Jaringan Anak Bahasa) sebagai hiburan bagi mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sindrap setelah menerima beberapa catatan dari pihak UAD.
Selain untuk menjalin silaturrahim, kunjungan tersebut juga bertujuan untuk bertukar pikiran dan wawasan dengan BEM UAD. Suardi selaku ketua BEM Sidrap mengemukakan dalam sambutannya bahwa ”Kami benar-benar bahagia dan bersyukur dengan sambutan yang diberikan oleh pihak UAD. Kami ingin mencari sebanyak-banyaknya ilmu di sini yang kemudian akan kami dikembangkan nantinya. Dalam pertemuan yang penuh dengan kejutan ini akan kami catat dan dibungkus lalu dikembangkan di tempat kami”, tambahnya. (Sbwh)