ukai_pspa_uad_tertinggi_nasional.jpg

UKAI PSPA UAD Tertinggi Nasional

Sejak diterapkannya Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) mulai dari formatif dan sumatif, persentase kelulusan mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selalu menjadi yang terbaik di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) regional Yogyakarta dan Jawa Tengah, di atas 92%.

“Tingkat kelulusan semester lalu 100%, untuk semester sekarang 99,35%. Peserta UKAI semester ini ada 156, dan hanya 1 mahasiswa yang tidak lulus. Hasil ini lebih baik dibanding dengan PTS lain di Yogyakarta yang jumlah mahasiswa tidak lulusnya lebih dari 1, dengan peserta UKAI lebih sedikit,” terang Dr. Moch. Saiful Bachri, M.Si.,Apt., Ketua Program Studi PSPA ketika ditemui di kantornya, Kamis (05/9/2017).

Sejak berdiri tahun 2000, Prodi PSPA UAD terus berbenah meningkatkan kualitas. Terbukti pada 2015, PSPA terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Prodi ini terdiri atas peminatan klinik komunitas dan sains-industri.

Sejauh ini, PSPA telah meluluskan sebanyak 3000 apoteker yang telah berkiprah di berbagai lapangan pekerjaan. Sejak awal mula berdiri, peminatan klinik komunitas lebih banyak dibanding sains-industri. Dari penjelasan Saiful Bachri, akreditasi A membuat peminat PSPA dari jenjang S1 berbagai perguruan tinggi meningkat pesat. Untuk itu, dilakukan seleksi yang ketat saat penerimaan mahasiswa baru (PMB).

“Kami mengedepankan kualitas, bukan kuantitas. Calon mahasiswa harus kompeten dari segi intelektual, emosional, dan spiritual. Selain itu, seleksi bertujuan untuk menjaga mutu lulusan apoteker UAD,” tukas Saiful.

Strategi lain untuk meningkatkan kualitas yang ditempuh oleh PSPA adalah dengan melibatkan praktisi dari industri farmasi, rumah sakit, serta apotek yang terdapat di wilayah Yogyakarta. Selain itu, mahasiswa dibekali pengetahuan hard dan soft skill. Sejak 7 tahun lalu, PSPA juga telah bekerja sama dengan  beberapa lembaga profesional yang terlibat dalam pengembangan soft skill. Pelatihan diberikan secara bertahap dan berkesinambungan.

Terkait uji kompetensi apoteker, PSPA UAD mengadakan try out internal sebanyak 7 kali dengan kualitas soal yang hampir sama dengan soal-soal UKAI. Standar nilai yang diterapkan juga lebih tinggi, PSPA memasang standar 60, sedangkan UKAI 46,21.

Liliyani Fatonah, mahasiswi peraih nilai UKAI Nasional tertinggi dari PSPA UAD dengan angka 84 merasa sistem pembelajaran yang diterapkan di PSPA sangat ketat dan disiplin. Hampir setiap hari dari Senin sampai Minggu ada perkuliahan dan pelatihan.

“Awalnya memang terasa berat dan capek. Tetapi, saya mencoba untuk terus belajar dan menjalaninya dengan ikhlas,” ungkap mahasiswi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 ini.

Perlu diketahui, 25,8% lulusan PSPA UAD sudah bekerja sebelum disumpah. Masa tunggu kerjanya berada dikisaran 0,6 bulan. Artinya, hanya dibutuhkan waktu setengah bulan untuk lulusan Profesi Apoteker UAD mendapatkan pekerjaan. (ard/doc)