Belajar Public Speaking, Belajar Memimpin

“Untuk menjalankan kepemimpinan di sebuah organisasi, pemimpin perlu mempunyai kemampuan public speaking,”  kata Mufti Hakim, S.H., M.H. dalam pelatihan “Public Speaking dan Kepemimpinan kepada Mahasiswa”, Minggu (1/3/2015) di auditorium kampus II UAD.

Reza, ketua panitia mengatakan, pelatihan ini diadakan untuk membekali mahasiswa yang nantinya akan terjun di tengah-tengah masyarakat. “Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini, mahasiswa tidak hanya memiliki kemampuan intelektual, tetapi juga kemampuan untuk menyampaikan gagasan dan ide kepada masyarakat dengan baik.”

Dalam pelatihan tersebut, peserta diajak secara langsung mempraktikkan teori-teori public speaking yang dipandu oleh Gatot Sugiharto, S.H., M.H. Ia menekankan bahwa keterampilan ini akan menunjang kesuksesan karier.

Menurut Gatot, sukses berkarier adalah dambaan semua orang karena kemampuan bicara di depan umum menjadi salah satu faktor penting. Dengan demikian, kemampuan ini harus dikuasai dengan baik.

“Kemampuan public speaking yang baik akan mampu menjadikan individu menjadi komunikator yang baik. Apa pun profesinya, baik sebagai guru, pengusaha, advokat, pegawai negeri sipil, karyawan, dan semua bentuk pekerjaan lain. Jika kita sudah mempunyai kemampuan berbicara di depan audien, maka secara otomatis kita akan menempatkan kalimat yang tepat dan kata-kata yang pas. Selain itu, gesture yang tepat dalam berbagai situasi akan memudahkan seseorang dalam suasana komunikasi yang menyenangkan,” ujar Gatot.

 

Menjadi Pribadi yang Baik

 

“Kalau kita ingin baik, mari belajar dari shalat. Ingat, shalat jangan hanya dijadikan seremonial saja,” kata Ustadz  Saijan saat memberikan ceramah bagi dosen dan karyawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Masjid Darussalam kampus I, Sabtu, (28/2/2015).

Menurutnya, semakin banyak yang kita berikan kepada orang lain, maka semakin barakah, dan sesuatu yang keluar dengan barakah tidak akan ada habisnya. Intinya, jangan menggunakan hitung-hitungan saat mengeluarkan sesuatu karena kekuasaan Allah Swt. tidak dapat dilogikakan.

“Jika menyadari harta hanya titipan Allah Swt., saat kehilangan, seseorang tidak akan kecewa atau bersedih. Sebab, orang tersebut sadar bahwa apa pun yang ada di dunia ini bukan miliknya,” lanjut Saijan yang juga menjadi Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sapen ini.

Selain shalat, agar menjadi seseorang yang baik, harus meyakini datangnya akhir zaman. Namun,  jangan percaya dengan perkataan yang menentukan datangnya masa tersebut. Semua itu hanya rahasia Allah Swt.

 

Raedu Basha: Cinta Puisi Sejak Kecil

Saat ditanya sejak kapan suka puisi, Raedu Basha menjawab sejak kecil. “Saya suka membaca puisi sejak SD, saat ikut lomba baca puisi. Selanjutnya saya menobatkan sendiri untuk menuangkan puisi sebagai tempat menyuarakan kegelisahan.”

Dalam acara bedah buku kumpulan puisi Matapangara karyanya, Raedu menjelaskan bahwa mulai kembali terpanggil untuk menulis sejak 2007 lalu. Hingga kini, ia sangat aktif. Berbagai karyanya tersebar di media massa lokal maupun nasional.

Pada 2014, mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan UAD ini telah melahirkan novel The Melting Snow terbitan DIVA Press. Selain itu, pada akhir 2014, ia meraih juara II dalam lomba penulisan puisi yang di selenggarakan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM).

Menurut Raedu, menulis harus sensitif dengan keadaan sekitar. Maka dengan sendirinya, puisi akan membisikkan sesuatu sebelum ditulis.

Acara yang diadakan oleh Himpunan Program Studi Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesi (HMPS-PBSI) ini dimeriahkan dengan penampilan musikalisasi puisi Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB).

Prof. Dr. Suminto A. Sayuti: Semua Orang Boleh Menafsirkan Puisi

“Semua tafsir puisi itu boleh. Pembaca boleh membaca dari sudut pintu atau jendela mana pun,” kata Prof. Dr. Suminto A. Sayuti saat bedah buku kumpulan puisi Matapangara karya Raedu Basha, di hall kampus II Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Rabu (4/3/2015).

Menurut Suminto, puisi adalah rumah pengalaman penyair. Pergulatan penyair menjadi proses merumahkan puisi. Penyair tidak pernah mengenal kata pulang dalam arti imaji, dan tentunya selalu gelisah.

“Proses kreatif ada situasi mabuk, situasi tak sadar ketika kita sudah dekat dengan pengalaman. Karena itu, penyair atau penulis harus selalu mengakrabkan dengan keadaan termasuk kesakitan,” ujarnya.

“Silakan menulis puisi. Tapi, baik buruk puisi yang menentukan orang lain, kritikus, ataupun pengamat. Penyair tidak mempunyai hak menyelamatkan puisinya,” ucap Suminto menutup diskusi tersebut.

Seperti halnya penyair post-modern, Raedu sebagai penyair mencoba memaparkan kenangan masa lalu dalam puisinya. Ia ingin menjaga kegelisahannya demi masa lalu, budaya, dan tanah kelahirannya, Madura. Memang, sudah semestinya sastra Indonesia di tulis selokal-lokalnya untuk menduduki dunia sastra.

 

Intip Serangkaian Acara Milad Farmasi

 

Tercatat, hall kampus I, II, III, dan V Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi tempat penjualan tiket perayaan Milad Farmasi ke-19. Penjualan ini dilakukan sejak libur semester lalu hingga Jum’at (20/03/2015). Harapannya, seluruh mahasiswa dapat berpartisipasi dan turut merayakan Milad Farmasi yang puncaknya pada Minggu (29/03/2015).

“Konsep perayaan Milad yakni Colorful, dan seluruh mahasiswa Fakultas Farmasi dilibatkan dalam semua acara,” ujar Tias yang ditemui di stand penjualan tiket hall kampus I UAD, Jalan Kapas 09, Semaki, Yogyakarta, Selasa (03/03/2015).

Berbagai acara akan ditampilkan, di antaranya teater, musik farmasi UAD, tari farma kencana, jalan sehat, dan penampilan khusus stand up comedy Dodit Mulyanto pada Minggu (22/03/2015) di auditorium kampus I.

“Saya berharap diusia ke-19 ini, Fakultas Farmasi dapat lebih baik dan tetap pada akreditasi A,” tutup Tias, mahasiswa Farmasi sekaligus panitia acara tersebut.

Untuk informasi penjualan tiket, dapat menghubungi Sekar 0896 3121 6558.

Tunggu apa lagi? Buruan beli tiketnya sebelum kehabisan! (AKN)

Kopma UAD Adakan Bazar Buku

 

“Sebaik-baik teman duduk adalah buku.”

Begitulah bunyi pepatah Arab. Memang, mencari ilmu tidak hanya didapat dari bangku kuliah, tetapi dapat diraih dari banyak hal. Salah satunya dengan membaca buku.

Seperti yang sedang dilakukan oleh para mahasiswa Koperasi Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (Kopma UAD). Mereka sedang menggelar acara Bazaar Buku bertempat di hall kampus I dan III UAD.

“Acara ini bekerja sama dengan enam penerbit buku di Yogyakarta. Buku yang dibazarkan di antaranya buku-buku pelajaran dan novel. Kisaran harga buku mulai dari 5 ribu rupiah hingga 100 ribu rupiah,” ungkap Nurfidyah, anggota Kopma.

Stand Bazaar Buku ini dibuka mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB dan berlangsung selama enam hari dari tanggal 2 sampai 7 Maret 2015.

“Acara Bazaar Buku ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang bertujuan untuk melatih jiwa kewirausahaan dan jiwa cinta akan ilmu pengetahuan anggota baru Kopma,” tutup Nurfidyah. (AKN)

 

LPDP Tawarkan Beasiswa kepada UAD

Antusias para dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta beserta tamu undangan lainnya sangat terlihat dalam kegiatan sosialisasi dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) pada Jum’at, (27/02/2015), di auditorium kampus I.

Acara ini menghadirkan Abdul Kahar selaku Direktur Dana Kegiatan Pendidikan, LPDP, dan Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Di sini, UAD menjadi Perguruan Tinggi Swasta pertama yang mendapatkan penawaran beberapa program beasiswa. Di antaranya beasiswa LPDP Magister dan Doktor dalam serta luar negeri, beasiswa LPDP tesis dan disertasi, juga beasiswa LPDP bantuan dana riset dan produktif per tahun setinggi-tingginya sejumlah 2 miliar rupiah.

Hal ini menjadi kesempatan besar bagi para dosen UAD untuk melanjutkan studi program S-2, S-3, maupun beasiswa pendanaan riset.

Karena dana yang diberikan lebih besar dari Dikti, maka target akhir yang diharapkan pemerintah melalui LPDP adalah produk yang aplikatif di masyarakat. Artinya, dua kesempatan lebih luas bagi para dosen untuk melanjutkan pendidikan, yaitu tersedianya beasiswa Dikti dan beasiswa LPDP. –otta.qa-

Dua Prodi FKIP Baru UAD Raih Hibah dan Prestasi

Tercatat pada 2015 ini, ada 10 dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang berhasil meraih hibah Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti). Sebanyak 4 proposal dinyatakan lolos berdasarkan surat Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Dikti Kemendikbud Nomor: 0094/E5.1/PE/2015, tanggal 16 Januari 2015.

“Melalui program ini, Prodi PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berharap dapat berperan langsung dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Gembira berkarya untuk Indonesia,” ucap Dra. Sri Tutur Martaningsih M.Pd.

Prodi PGSD memang masih tergolong masih baru, yakni dibuka tahun 2011. Namun, hal itu justru memotivasi mereka untuk terus berkarya. Terbukti, selain prestasi dosen, 10 tim mahasiswa PGSD juga berhasil meraih dana Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) oleh Dikti tahun 2015.

Menurut Ika Maryani, M.Pd., pencapaian ini tidak lain adalah hasil kerja keras mahasiswa dan dosen pembimbing. Selain itu, Prodi selalu berupaya menjadikan PKM sebagai habit mahasiswa dalam mewujudkan iklim menulis, meneliti, berwirausaha, dan mengabdi kepada masyarakat. Ini dibuktikan dengan terus meningkatnya jumlah proposal PKM yang didanai oleh Dikti setiap tahunnya.

“PGSD berharap agar semangat mahasiswa semakin besar, bisa lolos ke PIMNAS dan membawa medali untuk UAD,” harap Ika selaku salah satu pembimbing PKM.

Di samping prestasi PKM dan Hibah tersebut, pada Rabu, (26/02/2015), mahasiswa PGSD juga meraih juara 3 Lomba Komik Pembelajaran IPA SD Tingkat Nasional di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

Selain PGSD, Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) juga tak kalah hebatnya. Pada tahun 2013 dan 2014, terdapat 2 mahasiswanya yang aktif di pencak silat meraih juara 2 tingkat nasional.

“Kami di PG-PAUD bekerja sama dengan Australia, Dikti, dan beberapa instansi lainnya untuk menunjang kreativitas mahasiswa. Di samping itu, juga menjalin kerja sama dengan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) untuk menyekolahkan 20 guru TK Aisyiyah yang belum menempuh S-1 dan membebaskan biaya sampai selesai,” terang Alif Mu’arifah, S.Psi., M.Si. selaku Kaprodi PG-PAUD saat ditemui Sabtu, (28/02/2015).

Saat ini, kata Alif, fasilitas yang ada di PG-PAUD adalah Lab. Tumbuh Kembang, Lab. Produksi, Lab. Praktikum, dan Lab. Konseling. Sementara itu, kegiatan yang dilakukan antara lain workshop dan pelatihan tentang dunia musik, tari, berdongeng, serta menulis cerita. “Untuk penyaluran bakat menulis mahasiswa, kami memberi ruang melalui Buletin MamaPapaADi.”

 

Mengawasi Obat yang Dapat Membahayakan Pasien

Mengawasi Obat yang Dapat Membahayakan Pasien

 

“Pentingnya pemberian obat yang aman kepada pasien dapat dilakukan dengan mengawasi kemungkinan risiko obat tersebut. Farmakovigilance diharapkan dapat membuka wawasan pharmacist muda untuk meningkatkan pelayanan, terutama di bagian pelayanan klinis,” terang DR. Dr. Akrom, M.Kes., dalam acara Seminar Nasional bertema “Meningkatkan Nilai Keselamatan Pasien Dengan Upaya Pharmacovigilance” yang diadakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Farmasi Universitas Ahmad Dahan (UAD) Yogyakarta, Minggu, (1/3/2015).

Menurut Akrom, yang merupakan dosen Fakultas Farmasi UAD, hal tersebut perlu didukung dengan pelaporan monitoring efek samping obat oleh tenaga kesehatan. Tujuannya untuk mengetahui keamanan obat yang beredar dan mengevaluasinya untuk diambil keputusan. Selanjutnya, dibuat regulasi terkait produk obat tersebut.

Drs. Arustiyono, Apt., MPH, selaku Direktur Pengawasan Distribusi Produk Terapetik dan PKRT BPOM menambahkan, “Kami harap partisipasi aktif dari tenaga kesehatan untuk mendukung Program Monitoring Efek Samping Obat (MESO) yang diselenggarakan Badan POM.”

Di samping itu, Kepala Instalasi Pasien Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang, Arofa Idha, juga mengajak seluruh jajaran tenaga kesehatan di bawahnya untuk selalu berpartisipasi aktif dalam rangka jaminan keamanan pasien (patient safety) dan tanggap terhadap Efek Samping Obat (ESO)untuk meminimalkan kesalahan diagnosis dalam penggunaan obat yang di resepkan kepada pasien.

Bazar Buku Murah IMM Farmasi

 

                Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan bazar buku di hall kampus II, jalan Pramuka, Umbulharjo, Yogyakarta. “Karena hall kampus III sedang dipakai, jadi kami memutuskan untuk menggunakan hall kampus II,” ungkap Lulu, mahasiswa Farmasi semester 4 yang ditemui di hari pertama.

Bazar yang dimulai pada Rabu (27/2/2015) dan akan berlangsung sekitar satu minggu. Di sini, buku yang ditawarkan sangat pas dengan kantong mahasiswa. Di antaranya 10 ribu rupiah untuk satu novel dan 17 ribu untuk 2 buku pengetahuan umum.

                Rencananya, uang hasil penjualan buku akan digunakan untuk Fakultas Farmasi. “Fakultas kami akan mengadakan seminar nasional dalam waktu dekat ini. Namun ini belum pasti, mungkin uang hasil penjualan buku akan masuk ke kas kami,” tambah Lulu.

Jadi, tunggu apa lagi. Ayo kunjungi hall kampus II untuk mendapatkan buku yang bagus dan murah! (Rh)