English Letters Department, Faculty of Letters

PARADE OF ENGLISH LITERATURE 2012

Rabu (20 Juni 2012) – Fakultas Sastra Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggelar pertunjukan sastra. Pagelaran yang dihelat di Hall Kampus II UAD, Jln. Pramuka, No. 42, Umbulharjo ini menampilkan beberapa pertunjukan, di antaranya; Drama “The Sandbox” karya Edward Albee, Musikalisasi puisi karya Sapardi Djoko Damono “Aku Ingin” dan “Hujan Bulan Juni”, serta Pembacaan Puisi “Tom Dooley” dan “A Woman Dying”.

“Ini adalah praktik teori mata kuliah English Drama dan English Poetry. Karena ini adalah agenda perdana, acara difokuskan pada mahasiswa semester 4 dan 6, karena mereka telah mendapatkan teori tersebut di kelas. Pertunjukan hari ini adalah aplikasinya. Harapan kami, para mahasiswa lebih aktif menggali potensi diri. Semoga ke depannya bisa ada kesinambungan antara teori dan praktik di lapangan.” papar Tri Rini Budiawati, S.S., M.Hum., kaprodi Sastra yang sekaligus menjadi pengampu mata kuliah English Poetry.

Kegiatan yang berhasil menyedot penonton ini berjalan khidmat. Banyak dari mahasiswa yang bukan Fakultas Sastra ikut andil dalam kegiatan tersebut. Selain mahasiswa, beberapa dosenpun terlibat, di antaranya Wakil Dekan Fakultas Sastra, Ulaya Ahdiyani S.S., M.Hum.

“Saya berharap agenda semacam ini berjalan secara estafet. Syukur-syukur bisa menjadi silabus dalam pembelajaran. Akan lebih baik kalau bisa menjadi agenda rutin untuk tugas akhir. Bagi saya, terkadang teori di kelas saja tidak cukup untuk memuaskan gejala-gejala kretivitas mahasiswa. Makanya perlu adanya kesinambungan antara birokrasi kampus dan mahasiswa. Kuliah itu kan proses pembelajaran. Berarti belajar mengajar (pelajar dan pengajar). Dan itu tugas kita bersama.” tegas Dian Adi Marianto, mahasiswa Sastra semester 8 yang pernah menjadi juara favorit dalam lomba Deklamasi tingkat Nasional yang aktif di komunitas Teater 42.

“Saya sangat apresiasi terhadap acara semacam ini. Bagi saya, ini tantangan untuk mengembangkan keilmuan sastra saya. Semoga pertunjukan yang akan datang, angkatan saya bisa memberikan yang terbaik bagi fakultas tercinta ini”, ujar Anisa Samudra, mahasiswa Sastra semester 2 yang diwawancarai sesaat setelah acara selesai. (IHS)

Read more

Menjadi Cerdas dengan Puisi, Kenapa Tidak?

foto_evi_idawatiBanyak cara bagi manusia untuk mengungkapkan rekaman yang telah dilakukan terhadap fakta-fakta kehidupan. Salah satunya adalah dengan menuliskannya kambali. Hasil tulisan yang dihasilkan ada yang disebut dengan puisi. Puisi adalah tubuh dalam kata. Tubuh yang hidup dan terus bertumbuh bersama isinya: yaitu penafsiran yang ada dalam diri kita. Puisi sering dianggap sebagai cara yang tepat untuk mengungkapkan pikiran, emosi juga harapan-harapan dan mimpi dari seseorang ketika dia berhadapan dengan realitas di sekitarnya.

Suminto A Sayuti, salah satu penyair sekaligus Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni UNY dalam bukunya yang berjudul Berkenalan dengan Puisi menyatakan bahwa puisi adalah pilihan kata-kata terbaik dalam suasana terbaik, merupakan penggunaan bahasa yang sempurna. Setiap orang bisa saja menulis, bahkan tidak sedikit orang yang telah menulis puisi. Pertanyaannya adalah apakah mereka sudah dapat menulis puisi dengan baik, benar dan indah? Hal ini seperti yang dilontarkan oleh Evi Idawati, seorang penyair wanita dan juga aktris Yogyakarta ketika dia didaulat menjadi pemateri dalam Pelatihan Menulis dan Membaca Puisi yang diselenggarakan oleh Divisi Pelatihan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama UAD, Minggu, 17 Juni 2012 bertempat di Kampus II UAD.

“Puisi memang harus baik, benar, indah. Ketiganya tidak bisa berdiri sendiri-sendiri tetapi menjadi satu kesatuan yang utuh. Baik jika tidak benar akan menjadi tidak indah. Begitupun benar tetapi tidak indah menjadi tidak baik. Pada titik ini, menegaskan kita, bahwa puisi bukan hanya membuang gelisah, tetapi sebuah proses kreativitas yang memerlukan kecerdasan dan pengetahuan.” Ujar Evi penuh semangat.

Evi juga memaparkan bahwaa selain mencipta tentu ada sisi lain dari puisi yaitu membaca puisi. Membaca puisi bukan hanya dimaknai membaca di atas panggung saja namun juga membaca dalam arti yang luas berupa keseluruhan makna (tekas dan konteks) dari sebuah puisi. Sebagaimana dalam proses menulis puisi, dalam pembacaan puisi pun ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu baik, benar dan indah. Baik apabila pembaca mampu mengolah kemampuan keaktorannya. Benar jika pembaca berhasil menerjemahkan teks tanpa adanya penyimpangan nilai-nilai yang terkandung dari puisi. Indah jika pembaca mampu menyampaikan pesan dalam puisi kepada penonton atau pendengarnya. Oleh karena itu, proses menulis dan membaca puisi bukan hal yang stagnan namun hal yang harus terus diolah dan dilatih karena keduanya merupakan proses mempelajari, mengetahui, dan memahami.

Untuk memahami ketiga proses di atas, Dra. Rina Ratih S.S., M.Hum., selaku ketua panitia kegiatan mengatakan “Kami dari Divisi Pelatihan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan umat khususnya di bidang seni, budaya, dan olahraga. Semoga acara ini dapat bermanfaat sehingga akan muncul kader-kader yang nantinya dapat diandalkan.” ungkapnya saat pelatihan berlangsung. (FM)

Read more

Quantum Pendidikan Fisika 2012

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan lmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta rayakan milad Program Studi Pendidikan Fisika. Perayaan setahun sekali ini berlangsung sangat meriah. Terlihat dari agenda-agenda acara berserakan di sepanjang pra dan pasca hari pelaksanaan. Tidak hanya perayaan sederhana, untuk memperingati hari jadi, Program Studi Pendidikan Fisika mengadakan beberapa agenda, seperti Workshop Guru, Seminar Nasional, Seminar Paralel, dan Festival Fisika. Dalam pelaksanaannya, Workshop yang diperuntukan bagi guru-guru. Festival Fisika diperuntukkan kepada para siswa/i SMP/MTs se-DIY dan SMA/MA se-DIY dan Jateng. Seminar Nasional dan Seminar Paralel diperuntukkan bagi guru, dosen, mahasiswa dan khalayak umum.

“Acara ini adalah suatu rangkaian. Untuk memperingati milad, kami mengekstapetkan acara. Di Bulan Juni ini adalah puncaknya. Kami mencoba berbagi di bulan yang penuh berkah ini. Baik untuk para mahasiswa UAD maupun masyarakat luas. Kami ingin melestarikan Quantum untuk tiap tahunnya. Harapannya, tahun depan Quantum masih bisa ada sebagai salah satu media bagi mahasiswa untuk saling bekerja sama di luar akademis.” ujar Abdus Somad, ketua panitia dalam acara tersebut.

FIFA (festival Fisika) yang dilaksanakan pada hari Ahad, 17 Juni 2012 bertempat di Auditorium kampus II UAD, Jl. Pramuka, No. 42, Umbulharjo, Yogyakarta. Sedangkan seminar Nasional dengan tema “Kompetisi Lulusan Fisika dan Pendidikan Fisika Menghadapi Kebijakan KKNI” dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2012, di tempat yang sama. Seminar tersebut akan mendiskusikan isu-isu terhangat yang terjadi di dunia pendidikan pada umumnya, dan sains khususnya. Pembicara dalam seminar kali ini adalah para pakar yang kesehariannya menunggangi permasalahan tersebut, diantaranya: Dr. Ir. Illah Sailah, MS (Direktur Akademik Ditjen DIKTI), dan Dr. Ida Karniawati, M.Si (UPI Basndung).

“Quantum Fisika adalah peringatan ulang tahun Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UAD. Acara ini sudah berjalan sangat lama sekali. Di Quantum tahun ini, kami mencoba menyikapi isu-isu yang hadir di keseharian hidup masyarakat kita belakangan ini. Kami menghadirkan beberapa orang yang mumpuni untuk mengisi Seminar Nasional nanti, di antaranya Dr. Ir. Illah Sailah, MS (Direktur Akademik Ditjen DIKTI), dan Dr. Ida Karniawati, M.Si. (UPI Bandung). Selain itu, sampai hari ini, sudah ada sekitar 50 lebih pemakalah yang akan mengisi agenda pada tanggal 24 Juni nanti, dari Semarang, Lampung, Surabaya, Yogyakarta, UNJ, UIN Bandung, dll. Semoga acara ini memberi manfaat bagi kita semua.” Papar Dian Martha Kusumaningtyas, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UAD. (IHS)

Read more

Cantik Syar’i Kenapa Tidak?

kreasi_jilbab_UAD

Kecantikan wanita tidak selau dipandang dari lekuk tubuh yang molek dengan mempertontonkan bagian tubuh itu secara fulgar. Kecantikan wanita lahir dari dalam dirinya yang sering disebut inner beauty. Sebagai wanita, sudah selayaknya tetap menjaga kecantikan dengan menjaga aurat sehingga tidak lagi dijadikan sebagi objek eksploitasi bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, kegiatan-kegiatan yang membangun dan mendukung wanita dalam rangka menjaga kecantikannya dalam balutan islami sangat penting dilakukan. Hal ini sekaligus untuk meningkatkan rasa percaya diri seorang wanita. Fakultas Ekonomi UAD adalah salah satu fakultas yang memiliki kepedulian akan hal tersebut.

Kamis, 14 Juni 2012 bertempat di Kampus I UAD diadakan lomba kreasi jilbab dengan tema dan juga fashion show para peserta lomba. Mereka menyajikan karya kreasi yang unik dengan tema yang berbeda. Sebelas peserta memiliki daya tarik masing-masing. Mereka berasal dari mahasiswa dan juga karyawan UAD. Mereka mengangkat beberapa tema seperti “Sejuknya gurun pasir”, “Harajuku Styile, “Pekerja Kantor”, dan lain-lain. Para penonton pun antusias melihat dan memberikan dukungan.

“Saya senang dengan adanya kegiatan ini. Harapannya ke depan akan terus dapat dilaksanakan.” ungkap Kasiyarno, selaku Rektor UAD yang hadir pada kesempatan itu . (FM)

Read more

Bangkitnya Kepenyairan UAD

foto_diskusi_sastra

(Penyair memang harus dapat menerobos kulit gejala yang berarti dapat menembus pada ranah kenyataan yang hakiki yang sering didengungkan dengan istilah the ultimate reality)

Penciptaan karya sastra merupakan hasil kreativitas pengarang dalam menyampaikan renungan atas sesuatu yang berada di luar dirinya. Hasil proses kreativitas tersebut menjadi sesuatu (tulisan) yang dapat dibaca oleh masyarakat. Dengan demikian, karya sastra mempunyai fungsi sosial atau manfaat yang tidak sepenuhnya bersifat pribadi. Karya sastra juga mempunyai struktur yang koheren dan terpadu mengenai hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan zamannya serta manusia dengan Tuhan. Umar Kayam berpendapat bahwa kesenian (sastra termasuk di dalamnya) dapatlah dipandang sebagai satu cara manusia untuk menata kembali kehidupan lewat berbagai imaji dengan cara yang dirasakan paling mesra.

Sastra sebagai bagian dari kesenian mempunyai beragam fungsi. Fungsi-fungsi tersebut antara lain adalah dulce et utile atau sweet and useful (Rene Wellek dan Austin Warren), sebagai alat untuk mencapai “pemahaman yang imajinatif” mengenai alam kehidupan sosial dan politik sehingga sastra akan bersifat atau berfungsi kritis, etis, terapis, dan konseptualis (Roger D Spegele), dan sastra dapat pula dipandang sebagai mode of communication, mode of comprehension, dan mode of creation (Kuntowijoyo).

Pemikiran-pemikiran di atas pada hakikatnya menyiratkan bahwa salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kesanggupan rokhaniah untuk menghayati segala segi kehidupan dan tatanilai yang berlaku di masyarakat adalah pengembangan kemampuan melaksanakan apresiasi sastra. Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah peduli akan hal tersebut. Oleh karena itu, acara rutin bulanan berupa diskusi sastra digelar dan dimaksudkan sebagai salah satu cara dalam mengembangkan apresiasi satra tersebut. Kegiatan berlangsung setiap bulan sekali, yakni pada hari Rabu minggu kedua. Pada bulan ini diskusi dilaksanakan pada hari Rabu, 13 Juni 2012 pukul 19.00 bertempat di Kampus II Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Diskusi tersebut menyajikan pembahasan terhadap puisi-puisi hasil karya tiga penyair muda di Yogyakarta, yaitu Latief S Nugraha, Iqbal H Saputra, dan Fitri Merawati. Diskusi tersebut sekaligus dalam rangka launching buku kumpulan puisi mereka yang berjudul sungaisungai-muaramuara-pesisirpesisir. Hadir sebagi pembicara yaitu Prof. Suminto A Sayuti, penyair sekaligus Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni UNY, dengan moderator Budi Ismanto SA. Dalam kesempatan tersebut para penyair senoir seperti Teguh Ranusastra Asmara, Jabrohim Rina Ratih SS Sudaryani, Hamdi Salad, dan lain sebaginya.

“Penyair memang harus dapat menerobos kulit gejala yang berarti dapat menembus pada ranah kenyataan yang hakiki yang sering didengungkan dengan istilah the ultimate reality. Sungai bisa dimaknai sebagai kehidupan atau kematian, muara dapat dimaknai sebagai harapan atau mungkin juga kekecewaaan, sementara pesisir adalah penghabisan usia yang terbatas. Puisi serupa penyair yang menyadari kematian ketika ia telah menerima kehidupan sepenuhnya.” papar Suminto dalam diskusi tersebut. (FM)

Read more

Tiga TIM PKM UAD Lolos PIMNAS XXV

Kami sampaikan selamat atas prestasi yang diraih. Terima kasih atas do’a, support dari Bapak/Ibu semua, sehingga Tim UAD berhasil bangkit lagi. Mohon do’a dan dukungannya selalu, mudah-mudahan Tim PKM dari UAD yang berhasil lolos ke PIMNAS XXV, yakni: Tim PKM-KC dari Teknik Elektro, Tim PKMM dari Teknik Informatika, dan Tim PKMM dari PBI. Mampu meraih prestasi yang terbaik di jenjang berikutnya, PIMNAS XXV. Bagi yang tidak lolos, tetap semangat mudah-mudahan berhasil di masa mendatang.

Berikut Daftar Nominator PIMNAS XXV Tahun 2012 dari UAD untuk Bidang Lomba Utama: Program Kreativitas Mahasiswa yang Insyaallah akan dilaksanakan di UMY pada 9 hingga 15 Juli 2012.

No. Urut

No. Daftar

Judul Kegiatan

Bidang Kegiatan

Nama

NIM Ketua Pelaksana

JurusanΒ Β 

Banyaknya

1

102

Alat Penghitung Jumlah Telur Ikan Gurami Menggunakan Metode Pengenalan Citra

PKM-KC

Zulfikar Alfan Kamil

08022025

T. Elektro

Rp7,200,000

Meldi Rahma Saputra

08022006

Dinan Yulianto

10018004

Nuryono Satya Widodo, S.T., M.Eng.

Β 

3

171

Tenses Smart Tools sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris yang Praktis, Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan bagi Siswa

PKM-M

Sukemi

09004543

PBI

Rp7,000,000

Istiana

09004571

Islamiyati

09004532

M. Takhta Bahtiar

09004562

Azwar Abbas, S.Pd., M.Hum.

Β 

4

172

Sistem Informasi Kependudukan Kelurahan Sorosutan Kecamatan Umbulharjo Yogyakarta

PKM-M

Tri Agtaviana

08018124

T. Informatika

Rp7,650,000

Muhammad Ari Sulestiyo

08018142

Ida Noor Rahma

09018017

Hasni Griya Anatasia

09018200

Lisna Zahrotun, S.T.

Β 

JUMLAH TOTAL

Rp21,850,000


Smoga mendapat kemudahan dari Allah SWT dan dapat meraih sukses dalam PIMNAS 2012.

Read more

Mahasiswa Farmasi UAD Menang Hibah Penelitian Nasional dari Indofood Riset Nugraha 2012

Farmasi Univesitas Ahmad Dahlan kembali mengibarkan bendera UAD di bidang penelitian tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Indofood Riset Nugraha, setelah beberapa bulan lalu mendapatkan dana penelitian PKM-P DIKTI. Pada bulan Mei 2012 ini, Grin Fariah mahasiswi Fakultas Farmasi angkatan 2009 berhasil meraih dana penelitian melalui proposal yang ditulisnya dengan judul Meningkatkan Kerja Fungsi Ginjal dengan Konsumsi “Tepung Ganyong” pada Tikus yang Menderita Penyakit Gout.

Penelitian ini dibiayai oleh Indofood Riset Nugraha 2012-2013 melalui kompetisi nasional berdasarkan surat nomor SKE.86/CPR/V/2012. Indofood Riset Nugraha merupakan program bantuan dana penelitian (research fund) bagi kalangan akademisi (mahasiswa) untuk memacu lahirnya riset–riset unggulan bidang penganekaragaman pangan dalam kerangka turut membangun ketahanan pangan nasional.

Penelitian yang diusulkan Grin Fariah ini merupakan penelitian dalam mencari sumber-sumber makanan fungsional untuk mengatasi penyakit gangguan fungsi metabolik. Penelitian yang akan dilakukan oleh Grin ini dibimbing oleh Bapak Dr.rer.nat. Endang Darmawan, Apoteker (dosen Farmasi UAD). Menurut Grin, penyakit degeneratif di Indonesia semakin meningkat, diantaranya adalah gout. Bila penyakit ini tidak segera diatasi maka akan mengakibatkan fungsi ginjal menurun. Untuk memperbaiki fungsi ginjal ini, selain menggunakan pengobatan farmakologi, dapat juga dikurangi dengan mengkonsumsi karbohidrat tertentu. Menurut mahasiswi yang berasal dari Indragiri Hilir, Riau ini alasan dipilihnya ganyong adalah karena ganyong merupakan makanan tradisional masyarakat Indonesia, sehingga perlu dieksplorasi aktivitasnya selain sebagai sumber karbohidrat. Grin Fariah bersyukur karena hasil penelitian Indofood Riset Nugraha ini bisa dijadikan sebagai skripsinya.

Sekali lagi, selamat untuk Grin Fariah dan tentu saja kepada sivitas Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan. Semoga menjadikan sumbangan yang bermakna dalam mengokohkan visi dan misi UAD, dan menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi seluruh mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta. (Pak-E)

Read more

Teater Pebei Menghibur Masyarakat Keliling DIY

(Bantul, Kulon Progo, Sleman, Gunung Kidul, Kota Yogyakarta)

Teater Pebei merupakan salah satu dari enam kelompok teater yang ada di UAD. Tetaer ini berdiri di bawah naungan Englis Departement Student Association (EDSA) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD. Teater Pebei berdiri tahun 2001 tepatnya pada tanggal 5 Oktober. Hingga saat ini Teater Pebei telah menetaskan banyak karya juga menjuarai beberapa ajang kejuaraan seperti FTJ, Selekda, hingga Peksiminas. Selain itu hingga saat ini telah melakoni sebanyak 26 kali pementasan teater baik di Yogyakarta maupun ke luar kota Yogyakarta.

Di tahun 2012 ini, dalam pentas produksinya yang ke 12, Teater Pebei akan keliling DIY yakni ke Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, Sleman, dan terakhir di kota Yogyakarta. Pada kesempatan kali ini Teater Pebei akan mementaskan lakon Sinyo Semar (Sinden Nyonya Semi ing Marcapada), sebuah adaptasi dari naskah lakon yang berjudul SINDHEN karya Heru Kesawa Murti. Pentas teater keliling DIY ini akan diawali pada hari Senin, 18 Juni 2012 di Tembi Rumah Budaya (Bantul) pukul 19.30 WIB-selesai, pada hari Kamis, 21 Juni 2012 di Gedung Kesenian (Kulon Progo) pukul 19.30 WIB-selesai, pada hari Minggu, 24 Juni 2012 di Pendopo Wonorejo (Sleman) pukul 19.30 WIB-selesai, pada hari Selasa, 26 Juni 2012 Gedung Kesenian (Gunung Kidul) pukul 19.30 WIB-selesai, dan diakhiri pada hari Kamis, 28 Juni 2012 di Amphiteater Taman Budaya Yogyakarta (Kota Yogyakarta) pukul 19.30 WIB-selesai. Pementasan ini disutradarai oleh Erika Nanda Risman, dan yang akan bermain sebagai aktor antara lain Lintang Permana Sari Devi, Tubagus Nikmatuloh, Agus Sandiko, Puji, Umi Rahmawati, Erlin Nurhasanah, Hanik, Syamsul Muarif, Alip Iskandar, Alimah, Abdus Somad, dan Titi Widyayanti. Artistik dan musik Teater Pebei menggandeng Teater JAB dan Teater 42.

Tujuan Teater Pebei memainkan naskah lakon ini adalah untuk memberi hiburan kepada masyarakat. Maka dari itu naskah yang diangkat adalah naskah yang awal mulanya dilakonkan oleh Teater Gandrik yang khas dengan sampaannya yang menghibur dan jenaka. Bertolah dari situlah maka naskah ini dimainkan di kampung-kampung keliling kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

Sinyo Semar sendiri berkisah tentang kehidupan di kayangan dan dunia. Kayangan adalah tempat para dewa dengan berbagai jabatannya namun mereka kebanyakan menganggur dan hanya bersantai, sedangkan di dunia manusia melakukan aktivitas sehari-hari dan ada hal-hal seni di dalamnya. Naskah ini menjadi sebuah sindiran politik yang sampai saat ini tetap singkron dengan kehidupan yang terjadi pada pejabat-pejabat wakil rakyat kita yang senantiasa cucu tangan dalam mengurusi nasib rakyatnya dan masyarakat kelas menengah bawah yang selalu dicekoki dengan hiburan-hiburan yang tidak mendidik.

Terselenggaranya acara ini berkat kerjasama dan dukungan dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, EDSA, Biskom UAD, Kedaulatan Rakyat, Koran Minggu Pagi, Koran Merapi Pembaharuan, Jawa Pos, Harian Jogja, Tribun Jogja, Bernas, Suara Merdeka, duniajogja.com, dan rrijogja.com. (FM/LSN)

Read more

Seminar Nasional : Pengajaran Berbasis Karakter Budaya

Seminar_Nasional_D.Zawawi_Imron

Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai bahasa dan kebudayaannya


“Bagi kami, karakter itu banyak jenisnya, salah satunya adalah budaya. Karena, jika seseorang atau sekelompok orang bisa menjaga kelestarian budaya (positif) mereka, maka orang tersebut termasuk ke dalam golongan orang yang memiliki karakter. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai bahasa dan kebudayaannya. Jika setiap masyarakat Indonesia mampu menerapkan sikap semacam itu dalam kehidupannya, maka yang besar bukan hanya negaranya, tapi semua elemen masyarakat yang ada di dalamnya.” papar Aji “Rabun”, mahasiswa asal Magelang yang menjadi ketua panitia pada acara seminar yang mengangkat tema “Pengajaran Bahasa Indonesia Berbasis Karakter Budaya” berlangsung Minggu, 10 Juni 2012.

Dia menambahkan, kekuatan mental masyarakat Indonesia yang akhir-akhir ini kehilangan jati diri, harus segera disadarkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan bahasa dan kebudyaan.

“Karakter itu jati diri. Orang yang besar adalah orang yang memiliki karakter. Karena karakter ibarat salah satu rangkaian rel yang akan menghantarkan seseorang ke arah yang lebih baik. Dalam dunia pendidikan, tekun dalam belajar adalah salah satu karakter yang harus dimiliki dan dijaga oleh seorang pelajar atau mahasiswa. Jadi kalau ada seorang pelajar atau mahasiswa (anak muda) yang malas belajar, maka angkat takbir 4 kali, kita shalatkan bersama-sama”. jelas D. Zawawi Imran, penyair Madura yang baru saja mendapatkan penghargaan puisi Asia Tenggara.

Seminar yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini berhasil menyedot 120 peserta, (yang terdiri dari Guru dan Mahasiswa), menghadirkan tiga pembicara yang memang mumpuni di bidangnya.

“Ini adalah acara nasional. Tentu kami sebagai penyelenggara ingin menghadirkan yang terbaik bagi peserta. Ada tiga pembicara yang kami hadirkan, D. Zawawi Imron (Penyair dan Budayawan), Drs. Edi Heri Suasana., M.Pd., (Kepala Dinas Pendidikan Yogyakarta) dan Drs. Rustamaji, M.Pd. (Pelaku Pengajaran Bahasa di Tingkat SMK/SMA). Selain ketiga orang yang mumpuni tersebut, kami juga menghadirkan teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) sebagai pengisi acara.” jelas Edi, ketua HMPS PBSI saat diwawancarai di sela-sela acara. (IHS)

Read more