Musyawarah Daerah Ikatan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Indonesia (IMABKIN) DIY

Program Studi Bimbingan dan Konseling (Prodi BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menjadi tuan rumah Musyawarah Daerah (Musda) Ikatan Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Indonesia (IMABKIN) Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksanakan bertempat di Grand Sargede UAD pada Sabtu-Minggu, (29-30/11/15) dikuti Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta dan dihadiri oleh mahasiswa Prodi BK, Kaprodi BK, serta Dosen BK di lingkungan UAD.

Dian Hasfi, ketua panitia dalam laporannya menyampaikan, “Kegiatan ini berlangsung untuk menindaklanjuti Rapat Pimpinan Nasional, baik yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka Jakarta maupun yang terakhir pada beberapa bulan yang lalu diadakan di Universitas Negeri Semarang.”

“Musda IMABKIN dihadiri perwakilan Himpunan Mahasiswa dari 6 Perguruan Tinggi antara lain UAD, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga, Universitas PGRI Yogyakarta, IKIP PGRI Wates, dan Universitas Teknologi Yogyakarta. Harusnya masih ada satu perguruan tinggi yang hadir, yakni Universitas Sanata Dharma. Namun karena ada kegiatan internal di kampus, maka meminta izin untuk tidak bisa mengikuti kegiatan ini.”

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan FKIP Dr. Suparman, M.Si., DEA. Ia menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan kegiatan yang positif dan harus mendapatkan hasil yang positif.

“Musyawarah daerah yang diadakan ini tidak hanya mempererat mahasiswa BK yang ada di DIY, tetapi mari kita tingkatkan ke internasional. Ini dengan melihat kenyataan bahwa kita sudah akan menuju masyarakat ekonomi Asean,” ujarnya.

Dr. Suwarjo, M.Si., selaku Pengurus Daerah Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan arahan bahwa dengan musyawarah IMABKIN ini tidak hanya bersaing antarperguruan tinggi, tetapi juga harus saling melengkapi sesuatu yang tidak ada di kampus A tetapi ada di kampus B atau sebaliknya. Harapannya, akan menghasilkan konselor yang profesional dan bermartabat.

Kegiatan yang berakhir pada pukul 1.30 pada Senin dini hari ini ditutup oleh Dosen Pembimbing Mahasiswa Ariadi Nugraha dengan menetapkan Aiz Suryaman dari Universitas Negeri Yogyakarta sebagai Ketua Daerah IMABKIN DIY periode 2015-2017.  (Ari)

 

Perkara yang Menghambat untuk Mendekatkan diri Pada Tuhan

“Ada beberapa perkara yang menghambat kita untuk mendekatkan diri pada Tuhan,” kata Agus Budiantoro, S.Ag. dalam pengajian yang berlangsung di masjid Darussalam kampus I Jum’at (4/12/2015).

Pengajian yang rutin dilaksanakan oleh Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) bekerja sama dengan takmir masjid ini dihadiri oleh karyawan dan dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kampus I.

Menurut ustadz Agus, faktor internal yang menghambat kita untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Salah satunya adalah sifat dalam jiwa seseorang yang sering mendorong untuk melakukan kedurhakaan atau keburukan (fujur). Biasanya, sifat ini muncul ketika kita ingin melakukan kebaikan, tetapi diikuti rasa malas.

“Untuk menghilangkan sifat fujur, yaitu dipaksa atau dibiasakan dulu. Tentu proses membiasakan ini yang tidak gampang,” terang ustadz Agus.

Seperti kata pepatah, bisa karena biasa. Maka jika orang sudah biasa melakukan atau memaksakan diri untuk melakukan kebaikan dia akan mengatakan apa yang dilakukannya terasa ringan.

Selain itu, fujur adalah hawa nafsu yang tidak terkendali. “Manusia yang dikendalikan atau dikuasai hawa nafsunya akan buas seperti hewan,” kata ustadz Agus sambil menyusupkan humor dalam ceramahnya.

Dia bercerita, seorang ulama dari India mengibaratkan hati kita seperti halaman. Jika halaman itu tidak pernah dibersihkan atau dirawat, maka dia akan ditumbuhi rumput yang secara alami akan mengundang para hewan. Begitulah orang yang tidak bisa merawat hati, dia akan tak terkendali dan rimbun sehingga yang sering muncul hawa nafsu seperti hewan.

Selanjutnya, hal yang menghambat kita untuk mendekatkan diri kepada Tuhan adalah cinta kepada dunia yang berlebihan. Inilah yang sering dilupakan oleh banyak orang. “Padahal, ada kehidupan selanjutnya atau akhirat yang kekal, tetapi tetap saja orang-orang mencintai dunia yang sifatnya sementara itu.”

“Boleh saja kita cinta dunia, tapi ingat dunia adalah sarana dan akhirat adalah tujuan.”

Selain tiga faktor tersebut, juga ada pula faktor ekstern lainnya yang juga menghambat kita untuk mendekatkan kita pada Allah.

 

 

 

 

 

Semakin Sepi, Perpustakaan Semakin Bagus

“Perpustakaan yang sepi adalah perpustakaan yang bagus,” begitulah yang dikatakan Tedi Setiadi, M.T., kepala Pusat Sumber Belajar (PSB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat menjadi juri dan menyeleksi tahap dua dalam lomba karya tulis yang bertema “Optimalisasi Perpustakaan UAD”, Selasa (1/12/2015) di ruang Literasi kampus III.

Menurutnya, perpustakaan tidak perlu luas juga. Perpustakaan modern adalah perpustakaan yang tidak hanya membaca di dalam perpustakaan, tetapi juga bisa membaca di luar perpustakaan.

“Seperti konsep yang dilakukan UAD saat ini. Perpustakaan UAD sekarang menggunakan digital perpustakaan yang bisa diakses oleh mahasiswa di luar ruang perpustakaan.”

Kata Tedi, saat ini UAD mulai mengarsipkan skripsi dalam bentuk digital. Selanjutnya juga akan mengoptimalkan jurnal dosen dan mahasiswa. Dosen dan mahasiswa juga bisa memasukkan sendiri ke portal yang sudah disediakan oleh UAD dengan menggunakan IP-nya sendiri.

Untuk memberikan pelayanan dan memperbanyak link, perpustakaan UAD dalam dekat ini akan menjalin kerja sama dengan Perpustakaan Nasional Yogyakarta.

“Kami akan saling menukar informasi tentang perkembangan buku. Nantinya mahasiswa akan tahu buku apa saja yang ada di perpustakaan nasional sehingga mereka lebih gampang mencari buku yang dibutuhkan,” ujarnya.

Selain Tedi Setiadi, ada juga Dr. Rina Ratih S, M.Hum. dan Nanik Rakitan, MP. sebagai juri lomba tersebut. Rina Ratih mengusulkan ke depan lomba-lomba seperti ini tetap diadakan dan kalau bisa kerja sama dengan penerbit.

“Sangat menarik jika ada buku game dan hiburan seperti buku fiksi agar pembaca tidak jenuh. Terlebih di kampus III yang lebih banyak prodi keilmuan eksakta,” sarannya kemudian.

M Darmawan, salah satu peserta menyarankan, agar komunikasi antara pengguna dan pelayanan harus harmonis, agar pengguna perpustakaan senang sehingga mereka tidak malas perpustakaan.

Dalam lomba esai tersebut, Juara 1 diraih oleh Supriadi, Juara 2 oleh Nindia, Juara 3 oleh Topik Nurocman, Juara Harapan 1 oleh Adhi Susanto, dan M Darmawan sebagai Juara Harapan 2.

 

Kuatkan Ukhuwah dengan Berbagi Cerita

Menjalin silaturahmi antar sesama manusia sangat diperlukan untuk memperkuat rasa persaudaraan dan menjaga kebersamaan. Begitu pula upaya yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Ahmad Dahlan (HMPS SI UAD).

Acara bertajuk “SI Gathering” diadakan pada Sabtu (21/11/2015), bertempat di kampus III UAD Jalan Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta. Acara tersebut merupakan program kerja bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) HMPS SI yang rutin diadakan setiap tahun. Pada 2015 ini, menjadi tahun keempat dalam penyelenggaraannya.

Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 19.00-22.30 WIB ini berisi sharing antar mahasiswa, dosen, dan alumni SI. Terdapat pula pembagian doorprize, dan pemilihan dosen terbaik melalui kuesioner yang dibagikan sebelum acara berlangsung.

Tidak hanya itu, yang paling menarik adalah sharing dengan alumni SI yang sukses dan saat ini tengah bekerja di Filipina, yakni Abdul Latif. Ia membagikan pengalamannya selama menempuh pendidikan di SI UAD sampai pada akhirnya dapat bekerja di luar negeri.

Berbeda dari tahun lalu, peserta “SI Gathering” tahun ini membludak. “Saya tidak menyangka peserta bisa sebanyak ini. Semoga ke depannya mahasiswa SI dapat berantusias dalam mengikuti setiap kegiatan kampus, sehingga dapat berjalan beriringan secara erat demi kemajuan SI,” ujar Kurnia Taat Junanto, mahasiswa SI semester 5 selaku ketua panitia.

“Semoga tahun depan HMPS SI bisa mengadakan acara seperti ini lagi yang lebih meriah. Tetap semangat buat teman-teman. Pilihan Prodi SI merupakan takdir dari Allah. Sekarang hanya bagaimana kita dapat mendalami ilmu yang kita dapatkan,” terang Tifany Nurfadilla selaku peserta. (AKN)

PGSD UAD Kembangkan Potensi Anak Melalui Lomba

 

Membangun dan mengembangkan potensi anak-anak SD, khususnya di bidang keagamaan, tentu saja tidak mudah. Namun, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMPS PGSD) punya cara sendiri untuk merealisasikannya.

Salah satu yang dilakukan mereka adalah mengadakan “Parade Anak Sholeh”. Kegiatan tersebut diisi dengan lomba yang melibatkan anak-anak SD dari 23 SD se-kecamatan Umbulharjo. Ada Lomba Pemilihan Dai Cilik (Pildacil), Lomba Adzan, Lomba Hafalan Doa Sehari-hari, Lomba Hafalan Surat Pendek, dan Lomba Mewarnai.

Rahayu Ika, penanggung jawab acara lomba tersebut menjelaskan bahwa ini merupakan salah satu upaya mahasiswa PGSD UAD untuk mengembangkan potensi anak-anak SD.

“Dengan adanya acara tersebut, kami akan mengenal anak-anak lebih dekat,” katanya saat ditemui, Ahad, (22/11/15) di gedung baru kampus IV UAD.

Kegiatan yang diikuti 70 anak ini menghadirkan Dholina Inang Pambudi, M.Pd., dan Fitri Indriani, M.Pd.I. sebagai juri lomba, dan disambut oleh Aprida Agung Priambadha, S.Pd.Jas., M.Or.

Acara dimeriahkan Music Vocal (MUVO) DANCE yang menggunakan alat kulintang. Setelah hiburan tersebut, hasil lomba langsung diumumkan. Bagi yang belum tahu para juaranya, berikut ini nama-nama mereka.

Pemenang Lomba Adzan: Juara 1 M. Bagas Satria Annafi (SD Muh Warung Boto); Juara  2 M. Yussila (SD N Balirejo); Juara 3 M. Rangga Ramadhan (SD Muh. Pakel Program Plus).

Juara Lomba Hafalan Surat: Juara 1 Alif Firstdy (SD IT Lukman Al-Hakim); Juara 2 Abdurrahman Tsabit (SD IT Al-Khairat); Juara 3 Salma Anfatunnisa (SD IT Al-Khairat).

Juara Lomba Pildacil: Juara 1 Ihza Mahendra (SD N Mendungan 2); Juara 2 Nabila Maisyaroh (SD Muh. Warungboto); Juara 3 Yoga Alviananda (SD N Mendungan 2).

Kemudian, Lomba Hafalan Doa Sehari-hari: Juara 1 Wardah Gawsa (SD IT Al-Khairat); Juara 2 Nimas Wukir Wulandari (SD Muh. Warungboto); Juara 3 Hilmi Abdurrahman (SD IT Al-Khairat).

Lomba Mewarnai: Juara 1 Aldyth Areon Andra Dewa (SD Terpadu Ma’arif); Juara 2 Ghazy Fatista (SD N Rejowinangun), dan Juara 3 Marsya Rifqia S. (SD Muh. Sukonandi).