UAD Tanda Tangani MoU dengan Institusi dan Universitas-Universitas India

Rabu, (1/2/2017), Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Dr. Kasiyarno, M.Hum. menandatangani MoU dengan TIE-UPS International, lembaga perwakilan perguruan tinggi India di Indonesia, serta tiga universitas India (Dr. AMBEDKAR Institute of Technology Bengaluru Karnatak, Sathyabama University, dan Garden City University). Penandatanganan MoU ini merupakan rangkaian agenda tiga hari pameran pendidikan India atau “Incredible India Education Fair” yang dilaksanakan di kampus I UAD sejak 30 Januari hingga 1 Februari 2017. Penandatangan MoU tersebut dihadiri oleh para dekan, ketua program studi, dan Kantor Urusan Internasional (KUI).

Ida Puspita, S.S., M.A.Res. selaku Kepala KUI UAD mengatakan, kerja sama dengan India di antaranya seputar pertukaran pelajar, penelitian bersama, publikasi hasil penelitian, seminar internasional, dan lain-lain.

UAD telah memiliki MoU dengan dua universitas di India sejak tahun 2016. Ini dilakukan tepat setelah mengikuti pamera pendidikan India di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kemenristek Dikti.

Pada hari sebelumnya, dalam rangkaian acara yang sama yaitu pada 31/1/2017, penandatanganan MoU juga dilakukan. Di antaranya oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (APTISI) yang diwakili oleh Dr. Ir. Bambang Supriyadi, CES., DEA. selaku Koordinator Kopertis Wilayah V Yogyakarta, Dr. Kasiyarno, M.Hum. selaku Kepala APTISI Yogyakarta, 35 perguruan tinggi swasta di Yogyakarta, serta 14 universitas dari India.

“Kami berharap setelah penandatanganan MoU ini, setiap universitas langsung dapat mengambil langkah untuk merealisasikan MoU yang sudah ada,” ungkap Kasiyarno dalam pidatonya.

Di hari sebelumnya, pada 30/1/2017, UAD bekerja sama dengan TIE-UPS Internasional mengundang kepala sekolah beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Yogyakarta, baik yang negeri maupun yang swasta, untuk menghadiri diskusi kerja sama dengan delegasi universitas-universitas India, seminar tentang pendidikan di India, serta pameran pendidikan India. Pertemuan  ini juga dihadiri oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi DIY. Dalam kesempatan itu, mereka menanyakan tentang beasiswa yang bisa diraih oleh para siswa jika ingin belajar di India.

Ida Puspita mengungkapkan, adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi UAD diberikan kepercayaan oleh pemerintah India, lembaga resmi perwakilan pendidikan India di Indonesia, dan perguruan tinggi India, untuk menjadi mitra dalam penyelenggaraan pameran pendidikan India yang pertama kalinya di DIY tersebut.

“Penyelenggaraan pameran ini adalah realisasi kerja sama antara UAD dengan lembaga perwakilan resmi universitas di India, TIE-UPS International,” ungkap Ida.

 

Industrial Engineering Study Program UAD Introduced Working World through Alumni

The Working World is often a nightmare for the final semester students of under graduate program. Those included the students of Industrial Engineering students of Ahmad Dahlan University (TI-UAD). This condition was responded by TI Study Program by carrying out a Stadium General for TI students.

The Stadium General with the theme “Opening Insight of Industrial Engineering Students” was carried out in the Auditorium D Campus 3 UAD. Endah, the person in charge of the Stadium General said that this event was aimed to provide an overview of the working world to the students. In addition, the committee invited alumni who were successful in their fields as speakers in order to create close relationships between students and alumni.

"On this occasion, we invite Juniriko Son S.T., an alumnus of TI Study Program of 2005 who works at PT Pertamina Persero. Rico presence proves that IT-UAD graduates not only can work in a factory, but could also work in any field, "said Endah on Saturday (07/01/2017).

Meanwhile, Rico revealed that graduates of private universities is not a reason to not be working at PT Pertamina Persero.

"In my office, most of the employees come from famous universities. But since I often read English literature, I can adapt to them. Of course, with the same salary as well, "he said.

He added that actually, IT graduates who work at PT Pertamina were linear, because they also got basic chemistry subject at the beginning of the semester.

"I learned English after graduating S1 so it was too late. For my friends who taking S1 should start to read English literatures because it was very valuable, "said Rico, after his presentation.

UAD Adakan Incredible India Education Fair (IIEF)

Berbagai universitas terkemuka di India membuka kesempatan bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke negeri Bollywood tersebut. Sebayak 14 Perguruan Tinggi (PT) dari India mengirim perwakilannya untuk ikut serta dalam Incredible India Education Fair (IIEF) yang dilangsungkan selama dua hari, yakni 30-31/1/2017 di kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Ravi Makhija selaku Director TIE UPS International IIEF mengaku, adanya predikat Yogyakarta sebagai Kota Pelajar dengan banyaknya pemuda potensial, membuat pihaknya melemparkan sauh ke Yogyakarta di awal 2017 ini.

Tujuan diadakannya IIEF, selain memperkenalkan PT di India, Ravi Makhija juga ingin menampilkan India yang sebenarnya, bukan yang kita lihat kotor atau banyak tindak kriminal.

“Kami ingin perlihatkan bahwa perguruan tinggi di India cukup banyak dengan kualitas yang sangat bersaing dibandingkan negara maju,” terangnya saat ditemui di ruang Humas UAD Senin, (30/1/2017).

Menurutnya, biaya hidup cukup terjangkau dan tidak jauh berbeda dari Indonesia, yakni antara 1,5 juta rupiah hingga 2 juta rupiah per bulan.

“Kami mempunyai sistem pendidikan dengan standar internasional dan biaya yang terbilang terjangkau, sekitar 20 juta rupiah per tahun,” lanjutnya.

Ada banyak bidang studi yang ditawarkan, mulai dari kedokteran, travel and tourism, keperawatan, farmasi, hingga teknologi informasi. Selain program studi baru, pihak India juga melakukan kerja sama pertukaran mahasiswa dan penelitian bersama seperti yang telah dilakukan oleh UAD dengan dua perguruan tinggi di India.

Ida Puspita, selaku Kepala Urusan Internasional (KUI) UAD berharap kerja sama itu bisa terus berlanjut.

“Kami juga ingin menampilkan keindahan dan kualitas pendidikan di Indonesia yang mungkin belum banyak dilirik,” tegas Ida. (doc)