155 Apoteker UAD Disumpah

Sebanyak 155 apoteker dari Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta melaksanakan pengambilan sumpah apoteker. Acara ini berlangsung di Jogja Expo Center (JEC) Senin, (9/10/2017). Di antara apoteker tersebut, Liliany Fathonah merupakan peraih nilai tertinggi Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) Nasional dengan nilai 84 dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94.

Perlu diketahui, sebanyak 30% apoteker telah diterima bekerja di apotek, rumah sakit, maupun industri. Dekan Fakultas Farmasi, Dr . Dyah Aryani Perwitasari, Ph.D.,Apt., menyampaikan, apoteker baru diharapkan dapat kembali ke daerah asal. Sebab, saat ini tenaga apoteker di daerah di seluruh Indonesia sangat minim.

Sementara itu, Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diwakili oleh Dr. Nanang Munif Yasin, M.Pharm.,Apt., mengharapkan para apoteker baru harus mampu menerapkan kemampuan menyesuaikan diri dengan perkembangan, profesional, serta terlatih.

Di pihak lain, Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., mengungkapkan rasa bangga dan terima kasih atas prestasi yang telah ditorehkan oleh para apoteker baru UAD.

“Terima kasih karena telah turut mengharumkan nama UAD. Kesuksesan yang diraih alumni tidak lepas dari kerja keras para dosen. Di abad-abad ini, apoteker harus mampu berpikir kritis dan inovatif. Mampu menganalisis permasalahan dan memiliki kemampuan berkomunikasi, serta kolaborasi yang baik,” paparnya. (ard/doc)

Beasiswa Pertukaran Mahasiswa di UAD

Kabinet Madani Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Talkshow Beasiswa pada Ahad (8/10/2017) dengan materi utama “Beasiswa Pertukaran Mahasiswa di UAD”. Talkshow yang dilaksanakan di auditorium kampus 1 UAD tersebut dipandu oleh Lidya Tarmizani Putri, dengan pembicara Ida Puspita, M.A., Bambang Widi Pratolo, Ph.D., dan Pitriawati, M.Hum. Tema yang diangkat kali ini adalah “Hold Your Future and Reach Your Dreams Through Scholarship”, dengan dihadiri sebanyak 120 mahasiswa.

Dalam talkshow tersebut dijelaskan bahwa ada dua jenis beasiswa pertukaran mahasiswa di UAD, yaitu Full Scholarship dan Partial Scholarship. Dalam Full Scholarship terdapat ASEAN International Mobility for Students (AIMS), dan dalam Partial Scholarship terdapat beasiswa kerja sama University to University.

Data pertukaran mahasiswa dari Kantor Urusan Internasional (KUI) pada 2016, sebanyak 7 proposal dari 7 yang diajukan diterima oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Rincian ketujuh proposal tersebut adalah UM Pahang Malaysia (4 mahasiswa Teknik Kimia), Universitas Utara Malaysia (1 mahasiswa Ilmu Hukum), John Karena University Thailand (1 mahasiswa Ilmu Kesehatan), dan University Saint Anthony Filipina (1 mahasiswa Psikologi). Sedang pada 2017, 3 mahasiswa UAD (Teknik Industri, Teknik Elektro, dan Teknik Kimia) ke UM Pahang Malaysia. Informasi tentang beasiswa dapat diakses di www.oia.uad.ac.id. (dev)

Opening Ceremony ADAF UAD 2017

Mengangkat tema “Give Your Blood as A Gift of Care”, acara donor darah dalam Ahmad Dahlan Accounting Fair (ADAF) 2017 berlangsung ramai. Kegiatan yang dilaksanakan pada Ahad, (8/10/2017) ini diinisiasi oleh Divisi Pengabdian Masyarakat Himpunan Mahasiswa Program Studi Akuntansi (HMPSA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dan terlaksana berkat kerja sama dengan Korps Suka Rela (KSR) serta Palang Merah Indonesia (PMI).

Abdul Basid, penanggung jawab acara donor darah dalam ADAF 2017 menuturkan bahwa kegiatan tersebut terlaksana karena keprihatinan HMPSA terhadap kurangnya pendonor di Indonesia, sementara kebutuhan darah sangat tinggi. HMPSA berharap acara ini dapat membantu menyelamatkan banyak jiwa.

Bersamaan dengan dilaksanakannya kegiatan donor darah, digelar pula Seminar Nasional 2017 dengan tema “Mau ke Mana Lulusan Akuntansi?” sebagai upacara pembuka ADAF 2017. Sebanyak 340 peserta hadir dalam seminar yang menghadirkan tiga pembicara tersebut. Mereka adalah Andy Wahyu Daryano selaku Manager Suply Chain Industri Farmasi PT Plizer Indonesa, Imam Subchan selaku Ketua Akademi Berbagi se-Indonesia, dan Rianto Hasan, S.E.

Riski Utama, penganggung jawab acara seminar menjelaskan, acara itu diselenggarakan dengan tujuan memberikan motivasi dan pengetahuan kepada mahasiswa Akuntansi tentang peluang kerja lulusan akuntansi.

“Jadi, kami berharap mahasiswa jangan berpikir kalau lulusan Akuntansi hanya bisa bekerja di bank. Masih banyak peluang lain di luar bidang tersebut, kami tidak ingin mahasiswa membatasi diri dengan pilihan yang sempit,” pungkasnya. (dev)

Konferensi Nasional Kewarganegaraan “Peneguhan Jiwa Profetik-Patriotik Warga Negara Dalam Merespons Dinamika Ke-Indonesia-an dan Kemanusiaan

Pekan Pelatihan #2 Berkarya dengan Menulis, Kritis dengan Bicara

Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) mengundang Sule Subaweh sebagai pemateri Pelatihan Penulisan Cerpen pada Sabtu, (7/10/2017). Penyair sekaligus cerpenis tersebut memberikan tips-tips menulis dan cara mengatasi kesulitan dalam menulis kepada 81 peserta pelatihan. Ia memulai pelatihan dengan memberikan beberapa contoh paragraf pembuka cerpen dari beberapa penulis cerpen mumpuni.

“Penulis harus menguasai psikologi. Kalau penulis tidak memahami psikologi, seluruh tokoh yang ada dalam cerita akan mati. Dengan memahami psikologi, penulis dapat menemukan benturan-benturan konflik atas psikologi tokoh yang dibangun,” ujar Sule.

Penulis cerpen “Ayat-ayat yang Menangis” tersebut secara khusus menggarisbawahi bahwa penulis pemula harus dan wajib memahami hal yang ingin ditulis. Ia menyarankan agar memulai menulis hal-hal yang dekat dengan lingkungan penulis. Penulis juga perlu mengenal berbagai macam sudut pandang.

Setelah pemaparan selesai, peserta pelatihan diwajibkan langsung praktik menulis pembuka cerpen minimal tiga paragraf dan kemudian dievaluasi oleh Sule Subaweh.

Pelatihan penulisan cerpen ini merupakan rangkaian acara Pekan Pelatihan #2 yang dibuka untuk umum. Mengangkat tema “Berkarya dengan Menulis, Kritis dengan Bicara”, rangkaian acara selanjutnya adalah Pelatihan Pembawa Acara. Acara menarik ini diselenggarakan pada Ahad, (8/10/2017) dengan pembicara Joko Mardoko, S.Pd., yang merupakan penyiar radio sekaligus alumnus PBSI UAD. (Dev)

Sebulan di Kampus 4

Kampus merupakan daerah lingkungan bangunan utama perguruan tinggi tempat semua kegiatan akademis dan administrasi berlangsung. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta sebagai salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) sedang menyelesaikan tahap akhir pembangunan kampus 4 di Jln. Ringroad Selatan, Bantul.

Kampus ini akan diproyeksikan sebagai kampus utama dengan konsep smart and green building. Setelah tahap akhir pengecoran kerangka bangunan Agustus lalu, 3 lantai paling bawah saat ini sudah digunakan perkuliahan sejak awal September. Fakultas yang menyelenggarakan kuliah di kampus 4 antara lain FSBK, FAI, dan FMIPA.

Sebulan sejak penggunaan pertama kali, berdasar wawancara kepada sejumlah 30 mahasiswa yang dipilih secara acak, fasilitas di kampus 4 sangat mendukung jalannya perkuliahan. Namun dari segi kenyamanan, mahasiswa merasa sangat terganggu dengan proses pembangunan yang masih berlangsung.

Nanda, mahasiswi Program Studi Sastra Inggris semester 1 menyampaikan, keadaan kampus saat pembelajaran berlangsung cukup bising. Tetapi, dari segi luas, tata letak ruangan, dan fasilitas membuatnya cukup nyaman.

“Awalnya saya cukup terganggu dengan proses pembangunan yang masih berlangsung, tetapi setelah sebulan ini karena sudah biasa, ya nyaman-nyaman saja,” paparnya.

Sementara itu, Cicilia yang juga merupakan mahasiswi Sastra Inggris semester 1 mengeluh tidak ada kantin di kampus 4. Selain itu, ia menyoroti terbatasnya toilet saat ini yang bisa digunakan.

Mayoritas dari mahasiswa yang diwawancarai mengeluh tentang polusi suara. Tetapi, banyak juga dari mereka yang menyatakan sangat terbantu dengan fasilitas yang ada di kampus 11 lantai ini. Beberapa mahasiswa menyarankan agar universitas menyediakan kantin dan menambah jumlah toilet yang bisa digunakan.

Ketika banyak mahasiswa mengeluh dengan polusi suara, kantin, dan toilet, justru Syaifur Rizal yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Sastra Inggris memiliki ide untuk berjualan jajan dan minuman.

“Kami memanfaatkan peluang usaha yang ada. Jualan ini sebenarnya untuk nambah biaya makrab HMPS, karena biaya dari kampus dibatasi. Awalnya jualan sekitar 10-20 item saja, alhamdulillah saat ini sudah cukup banyak,” terang Syaifur.

Ia mengaku, pisang coklat, martabak, risol, donat, dan beberapa jajanan lainnya hampir habis setiap harinya. Rencananya, keuntungan dari hasil penjualan akan dijadikan tambahan biaya untuk menyelenggarakan makrab HMPS Sastra Inggris. (ard)

Teater JAB Hadirkan Joko Mardiko dalam PP #2

Acara kedua Pekan Pelatihan #2 yaitu Pelatihan Pembawa Acara yang diselenggarakan oleh Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) pada Ahad, (8/10/2017), berlangsung meriah. Acara diawali dengan penampilan Musikalisasi Puisi dari divisi musik Teater JAB yang memainkan “Senja di Pelabuhan Kecil” karya Chairil Anwar. Aransemen dilakukan oleh divisi musik Teater JAB.

Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra (PBSI), Dra. Triwati Rahayu, M.Hum., berhalangan hadir tetapi tetap berpesan agar seluruh peserta pelatihan dapat berpartisipasi sebaik mungkin dan menyerap ilmu yang diberikan. Bayu Aji Setiawan, ketua Teater JAB, dalam sambutannya berharap agar pelatihan yang dilaksanakan dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi peserta.

Bertempat di auditorium kampus 2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), pelatihan tersebut diisi oleh Joko Mardiko, penyiar radio Yasika FM Yogyakarta sekaligus alumnus Prodi PBSI. Joko, begitu ia biasa disapa, memulai pelatihan dengan memperkenalkan jenis-jenis pembawa acara, tahapan dan tips mempersiapkan diri sebagai pembawa acara, dilanjutkan hingga cara mengatasi masalah-masalah yang sering dihadapi pembawa acara pemula. (dev)

 

Pembukaan POM BEM FKIP

Acara pembukaan Pekan Olahraga Mahasiswa (POM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, (7/10/3017) berlangsung meriah. Acara pembukaan tersebut diramaikan dengan penampilan Marching Band Ansambel Widitra Pandini. Marching Band Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGPAUD) ini membawakan lagu Bangun Pemudi Pemuda karya A. Simanjuntak. Bertempat di SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta, POM FKIP 2017 dibuka oleh Ariadi Nugraha, S.Pd., M.Pd.

Sebanyak 9 prodi berpartisipasi dalam POM FKIP 2017 melalui tiga ranting lomba. Ketiga ranting lomba tersebut antara lain futsal (20 dan 29 Oktober 2017), basket (07 dan 08 Oktober 2017), dan badminton (14 dan 15 Oktober 2017). Selain piala, seluruh peserta juga memperebutkan piala bergilir juara umum dan suporter terbaik.

Penyelenggaraan kegiatan POM FKIP, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), secara khusus mengimbau peserta untuk menjadi juara yang menjunjung tinggi solidaritas dan sportivitas. (dev)

FTI Wakili Universitas dalam Pameran Sains dan Teknologi Pancasilais

Fakultas Teknologi Industri (FTI) mewakili Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam acara pameran “Sains dan Teknologi Pancasilais: Tunjukkan Jogjamu untuk Indonesia”. Pameran yang diselenggarakan di Gedung Olahraga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini berlangsung pada Rabu-Jumat, (04-06/10/2017).

“Pameran ini dipercayakan kepada FTI karena memiliki keterkaitan yang lebih dekat yakni mengenai teknologi, sesuai dengan nama fakultasnya,” ucap Endah Sulistiawati, S.T., M.T. selaku wakil dekan FTI ketika diwawancarai pada Rabu, (04/10/17).

Sebanyak 84 stan dengan background dan kreativitas meramaikan pameran tersebut, mulai dari instansi, komunitas, praktisi, dan lainnya. Di antaranya Kabupaten Bantul dengan Karya Anak Bantul (Kanaba) memamerkan hasil produksi mesin cuci untuk instansi seperti rumah sakit dan hotel, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta memamerkan mobil tamiya, Komunitas Hidroponik menunjukkan hasil tanamannya, Politeknik Sanata Dharma dengan angklung automatisnya, serta hal menarik lainnya.

Acara yang digagas oleh Perhimpunan Warga Pancasila (PWP) serta Keraton Yogyakarta tersebut berlangsung meriah. Istimewa lagi, acara ini dibuka oleh Sri Sultan Hamengkubowono X. Didampingi Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, Sri Sultan mengunjungi langsung stan pameran FTI UAD. GKR Hemas juga memberikan semangatnya kepada mahasiswa.

“Tetap berkarya dengan teknologi untuk Jogja dan Indonesia,” tuturnya ketika mengunjungi stan pascapembukaan acara pameran.

Pengunjung pameran ini berasal dari berbagai kalangan, yakni siswa, mahasiswa, guru, dosen, pejabat daerah, dan masyarakat lainnya. Sehingga, tidak salah jika tujuan utama perwakilan dari UAD mengikuti acara ini adalah untuk memperkenalkan kampus melalui kreativitas yang sudah diciptakan. Di antaranya Teknik Elektro dengan berbagai jenis robot yang sering menjuarai even perlombaan baik di luar ataupun dalam negeri, Teknik Kimia yang dapat membuat produk sabun dan biodiesel, Teknik Industri dengan hasil perancangan produk, Teknik Informatika dengan aplikasi melalui koding, dan Teknologi Pangan mengenai hasil olahan pangan. (sch).

UKAI PSPA UAD Tertinggi Nasional

Sejak diterapkannya Ujian Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI) mulai dari formatif dan sumatif, persentase kelulusan mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selalu menjadi yang terbaik di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) regional Yogyakarta dan Jawa Tengah, di atas 92%.

“Tingkat kelulusan semester lalu 100%, untuk semester sekarang 99,35%. Peserta UKAI semester ini ada 156, dan hanya 1 mahasiswa yang tidak lulus. Hasil ini lebih baik dibanding dengan PTS lain di Yogyakarta yang jumlah mahasiswa tidak lulusnya lebih dari 1, dengan peserta UKAI lebih sedikit,” terang Dr. Moch. Saiful Bachri, M.Si.,Apt., Ketua Program Studi PSPA ketika ditemui di kantornya, Kamis (05/9/2017).

Sejak berdiri tahun 2000, Prodi PSPA UAD terus berbenah meningkatkan kualitas. Terbukti pada 2015, PSPA terakreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Prodi ini terdiri atas peminatan klinik komunitas dan sains-industri.

Sejauh ini, PSPA telah meluluskan sebanyak 3000 apoteker yang telah berkiprah di berbagai lapangan pekerjaan. Sejak awal mula berdiri, peminatan klinik komunitas lebih banyak dibanding sains-industri. Dari penjelasan Saiful Bachri, akreditasi A membuat peminat PSPA dari jenjang S1 berbagai perguruan tinggi meningkat pesat. Untuk itu, dilakukan seleksi yang ketat saat penerimaan mahasiswa baru (PMB).

“Kami mengedepankan kualitas, bukan kuantitas. Calon mahasiswa harus kompeten dari segi intelektual, emosional, dan spiritual. Selain itu, seleksi bertujuan untuk menjaga mutu lulusan apoteker UAD,” tukas Saiful.

Strategi lain untuk meningkatkan kualitas yang ditempuh oleh PSPA adalah dengan melibatkan praktisi dari industri farmasi, rumah sakit, serta apotek yang terdapat di wilayah Yogyakarta. Selain itu, mahasiswa dibekali pengetahuan hard dan soft skill. Sejak 7 tahun lalu, PSPA juga telah bekerja sama dengan  beberapa lembaga profesional yang terlibat dalam pengembangan soft skill. Pelatihan diberikan secara bertahap dan berkesinambungan.

Terkait uji kompetensi apoteker, PSPA UAD mengadakan try out internal sebanyak 7 kali dengan kualitas soal yang hampir sama dengan soal-soal UKAI. Standar nilai yang diterapkan juga lebih tinggi, PSPA memasang standar 60, sedangkan UKAI 46,21.

Liliyani Fatonah, mahasiswi peraih nilai UKAI Nasional tertinggi dari PSPA UAD dengan angka 84 merasa sistem pembelajaran yang diterapkan di PSPA sangat ketat dan disiplin. Hampir setiap hari dari Senin sampai Minggu ada perkuliahan dan pelatihan.

“Awalnya memang terasa berat dan capek. Tetapi, saya mencoba untuk terus belajar dan menjalaninya dengan ikhlas,” ungkap mahasiswi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94 ini.

Perlu diketahui, 25,8% lulusan PSPA UAD sudah bekerja sebelum disumpah. Masa tunggu kerjanya berada dikisaran 0,6 bulan. Artinya, hanya dibutuhkan waktu setengah bulan untuk lulusan Profesi Apoteker UAD mendapatkan pekerjaan. (ard/doc)