Plagiat Mengakibatkan Kebodohan

“Plagiarism” menjadi tema dalam diskusi ilmiah yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (BEM FSBK). Mahasiswa diajak untuk aktif dan berkreasi selama acara berlangsung. Narasumber acara ini adalah Intan Rawit Sapanti, S.Pd., M.A., yang merupakan dosen Sastra Indonesia, dan Fair Naza mahasiswa Sastra Indonesia berperan sebagai pemantik.

Tujuan diskusi menarik ini untuk mengantisipasi fenomena plagialisme yang marak terjadi dalam dunia akademik.

“Plagiat sudah dikategorikan sebagai tindakan pelanggaran karena mengambi hasil karya orang lain,” terang Intan Rawit dalam diskusi ilmiah, Senin, (23/10/2017) di Islamic Center  Universitas Ahmad Dahlan (IC UAD), Jl. Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

Menurutnya, kegiatan plagialisme menjadikan pola berpikir kreatif dan kritis mahasiswa terkikis sehingga mereka cendrung lebih mencari kemudahan,

“Hal itu akan mengakibatkan kebodohan terhadap generai penerus bangsa,” tukasnya kemudian. (AD)

 

Pembukaan Tanggap Warsa FMIPA ke-23

Tanggap warsa ke-23 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dibuka dengan pemotongan tumpeng oleh dekan dan Tabligh Akbar di green hall kampus 3, Minggu, (22/10/2017). Tanggap warsa kali ini mengusung tema “Beronovasi dan Berkarya untuk Bangsa”.

A’rof Khafinudin selaku ketua panitia menjelaskan, penggunaan istilah “tanggap warsa” merupakan ciri khas sejak milad ke-21. Tujuannya untuk mengangkat kearifan lokal, khususnya karena UAD berada di Yogyakarta.

“Sesuai dengan tema yang diusung, mahasiswa FMIPA harus siap berkarya secara nyata. Sebab, kemajuan bangsa ada di tangan pemuda. Kemajuan tidak tergantung pada satu elemen saja. Harus ada sinergi antarelemen agar FMIPA dapat berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat,” terangnya.

Sementara itu, Drs. Aris Tobirin, M.Si., selaku dekan mengharapkan, dengan tanggap warsa ke-23 FMIPA semakin berkembang dan maju.

“Untuk menjaga kualitas, kami akan menambah dosen dan meningkatan pendidikan dosen. Ini bertujuan agar kualitas mahasiswa semakin baik. Sejauh ini, prestasi masih fluktuatif. Mahasiswa sebagai intelektual muda harus menunjukan kapasistasnya dan berprestasi,” papar Tobirin dalam sambutannya.

Terkait dengan agenda milad FMIPA, ia menginginkan ada lomba akademis untuk menjaring mahasiswa berbakat dan menunjang prestasi. Di akhir sambutan, laki-laki ini memiliki ambisi untuk terus mengembangkan dan memajukan FMIPA UAD. (ard)

Temu KAMADA, Bahas Politik Kebangsaan

Keluarga Alumni Universitas Ahmad Dahlan (KAMADA) mengadakan diskusi publik bertajuk “Aktualisasi dan Peran Alumni dalam Politik Kebangsaan. Acara yang dihadiri alumni dan Pimpinan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ini berlangsung di aula Islamic Center kampus 4, Jln. Ringroad Selatan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu, (21/10/2017).

Hadir sebagai pembicara Nasrul Khairi, S.Far.,Apt., (anggota DPRD Kota Yogyakarta), Deden Nurul Hidayat, S.T.,M.M. (Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya), Masrur Ra’uf Jafar, S.H.,M.Kn. (anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan), dan Mohammad Saleh Tjan, S.Pd. (Wakil Ketua Lembaga Ombudsman DIY). Diskusi dimoderatori oleh Mufti Hakim, S.H.,M.H. (Dosen Fakultas Hukum UAD).

Menurut Purnomo, S.T., Ketua KAMADA, agenda diskusi merupakan kegiatan tahunan untuk turut meramaikan milad UAD.

“Kami ingin membangun sinergi antara universitas dan alumni. Tahun-tahun politik Indonesia penting untuk disikapi. Oleh karena itu, kami mengundang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), ormawa UAD, dan dosen alumni untuk sharing ilmu dan pengalaman. Alumni punya peran penting, paling tidak harus memberikan inspirasi dan motivasi.”

 

Sementara Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., mengharapkan, alumni dan UAD dapat terus bersinergi dalam rangka berbagi ilmu untuk kesejahteraan bangsa dan negara.

“Alumni, sebagai salah satu aset UAD, harus terus meningkatkan prestasi, di kancah politik, sosial, ekonomi, kesehatan, maupun lainnya. Menyikapi politik, saat ini, seolah-olah kebenaran hanya milik penguasa. Politik berkarakter harus dibangun atas pondasi yang kuat dan dilandasi oleh nilai-nilai intelektual dan moral.” (ard)

Jadilah Inspirator untuk Menginspirasi Indonesia

Bedan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (BEM FEB UAD) mengadakan empat agenda dengan tempat dan waktu yang berbeda. Dalam acara ini, BEM FEB mengangakat tema “Setulus Hati dalam Menginspirasi Indonesia”.

Acara pertama adalah Tabligh Akbar bersama Ustadzah Oki Setiana Dewi. Tabligh Akbar ini mengangkat tema “Menjadi Pribadi yang Lebih Baik untuk Menginspiasi Indonesia”, dan akan diselenggarakan pada Selasa, (07/11/2017) pukul 14.30 WIB di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (IC UAD) Jl. Ringroad Selatan, Tamana, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Cara mendaftar dengan add LINE BEM FEB (@wfr8091g) ketik pesan dengan format: Nama (Tabligh Akbar EXPO #5), secreenshoot, dan tunjukkan ke panitia. Acara ini terbuka untuk umum dan bawalah infaq terbaik.

Acara kedua berupa Talk Show dengan narasumber Jodi Brotosusento dan Dude Herlino. Acara yang mengangkat tema “Pengusaha Muslim Berdikari Membangun Ekonomi Negeri” ini diselenggarakan di auditorium UAD kampus 1 Jln. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta pada Sabtu, (18/11/2017) pukul 07.00 WIB-selesai. Pendaftaran dibuka pada 14 Oktober-12 November 2017. Biaya pendaftaran untuk mahasiswa FEB UAD Rp35.000,00 dan untuk umum Rp45.000,00. Peserta akan mendapat fasilitas berupa sertifikat, door prize, stiker, dan snack.  

 

 

Pelatihan Program Kreativitas Mahasiswa menjadi acara ketiga dangan pemateri Prof. Dr. Heru Kurnianto Tjahjono, S.E., M.M. selaku Dosen Megister Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Widodo, Amd. T.,S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) yang meraih juara PKM tingkat nasional.

Acara menarik yang mengangkat tema “Create Your Idea” ini dilaksanakan pada Sabtu, (11/11/2017) pukul 07.00 WIB-selesai, bertempat di auditorium UAD kampus 1 Jln. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta. Biaya pendaftaran Rp25.000,00, khusus untuk mahasiswa FEB. Fasilitas  yang didapat berupa sertifikat Pelatihan PKM, snack dan makanan siang, serta door prize.

Rangkaian acara ini akan ditutup dengan Closing Ceremony Chairity Concert dengan mengundang penyanyi Hanin Dhiya Rising Star Indonesia 2014, Deaf Art Community, dan Stick Man. “Inspirasi untuk Negeri” dipilih sebagai tema acara yang dilaksanakan pada Minggu (10/12/2017) di Taman Budaya Yogyakarta ini. Open gate dimulai pukul 18.00 WIB, dengan biaya pendaftaran Rp33.000,00 untuk VVIP, Rp30.000,00 untuk VIP, dan Rp25.000,00 untuk reguler.

Ayo Berdiskusi

Bedan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (BEM UAD) menyelenggarakan Diskusi Ilmiah KBM FSBK dengan pembahas tiga dosen dari prodi yang berbeda. Acara ini berlangsung di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (IC UAD) Jl. Ringroad Selatan, Tamana, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

Dimulai pada Rabu, (18/10/2017) pukul 12.30-16.00 WIB, M. Hafis Kurniawan, S.S., M.A. selaku dosen Program Studi Sastra Inggris UAD akan mengisi acara dengan tema “Pengaplikasian Sastra pada Mahasiswa dan Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari”. Hari kedua, yakni Senin, (23/10/2017) pukul 12.30-16.00 WIB, materi dengan tema “Plagiarisme” akan dibahas oleh Intan Rawit Sapanti, S.Pd., M.A. selaku dosen Program Studi Sastra Indonesia UAD. Jumat, (27/10/2017) pukul 19.00-21.00 WIB yang menjadi hari pamungkas rangkaian acara ini, akan menghadirkan Fajar Dwi Putra, S.PT.M. Psi. selaku dosen Program Studi Ilmu Komunikasi UAD dengan mengangkat tema “Pengaruh Cyber Media terhadap Psikolog Masyrakat”.

Mahasiswa yang hadir dalam acara ini tidak hanya mendapatkan ilmu yang bermanfaat, tetapi juga teman baru, door prize, snack, dan stiker yang telah disiapkan oleh BEM UAD. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo datang di acara diskusi menarik ini.

TOT Dipersiapkan untuk Tingkatkan Softskill Mahasiswa

TOT atau disebut Training of Trainer bertujuan untuk mempersiapkan calon trainer yang akan diterjunkan dalam pelatihan softskill bagi mahasiswa baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Para trainer adalah dosen dari program studi yang ada di UAD. Dosen terpilih harus memiliki potensi dan memang berkomitmen untuk menyumbangkan, atau berkontribusi dalam program peningkatan softskill mahasiswa.

Menurut Dr. Triantoro Safaria, S.Psi.,M.Si.,Ph.D., Kepala Bidang CDC dan Biro Mahasiswa dan Alumni (Bimawa), para dosen akan dibekali tentang cara menjadi trainer yang baik, efektif, dan materi softskill. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah untuk menyamakan persepsi, sekaligus membekali trainer.

“Selain dosen, kami juga memberdayakan mahasiswa sebagai pendamping mahasiswa baru. Rencananya, kegiatan softskill untuk mahasiswa akan berlangsung pada minggu ketiga dan keempat November serta minggu awal Desember 2017,” papar Triantoro ketika ditemui di kantor Bimawa UAD, Jln. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta, Selasa, (10/10/2017).

Ia menambahkan, hasil riset studi menunjukkan bahwa hardskill saja tidak dapat menjamin untuk sukses, maka dibutuhkan softskill. Softskill bisa didapatkan dari kegiatan lain seperti di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Ormawa, kepanitian acara, tugas lapangan, dan masih banyak lagi.

“Intinya, mahasiswa harus aktif. Mereka punya kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan keterampilan. Jadi, tidak hanya terbatas pada pelatihan. Saat ini, mahasiswa harus kerja keras dan kerja cerdas,” pungkasnya. (ard)

Bulan Bahasa, PBSI Gelar Lomba Musikalisasi Puisi se-DIY & Jateng

Lomba Musikalisasi Puisi se-DIY & JATENG pada Ahad, (15/10/2017) berlangsung ramai. Lomba tersebut adalah rangkaian acara dari Festival Bulan Bahasa Semarak Milad ke-36 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Bertempat di kampus II UAD, Jalan Pramuka, lomba ini diikuti sebelas kelompok. Dalam babak pertama, masing-masing kelompok tampil membawakan puisi wajib Istriku Beriman pada Rindu karya Jabrohim dengan durasi maksimal 15 menit.

Kesebelas kelompok tersebut adalah Rumput Hijau, Misbah, Jejak Imaji, Nada Hati, Teater 42, Sunglasses, Sun, Taskho Poetry, Akasavakya, Persada Coustic, dan Komunitas Studi Budaya. Pada babak kedua, lima finalis yang lolos menampilkan musikalisasi puisi pilihan dari Ahmadun Yosi Herfanda (Sembahyang Rumputan), Kuntowijoyo (Sajak-Sajak yang Dimulai dengan Bait al-Barzanji) dan Mustofa W. Hasyim (Bulan Mei). Setelah melalui proses seleksi dan perundingan juri, juara pertama lomba ini diraih Jejak Imaji dengan perolehan skor 675, disusul juara kedua Faskho Poetry dengan total skor 655, serta juara ketiga diraih oleh Rumput Hijau dengan total skor 640. (dev)

FAS ke-72: Menghayati Pelabuhan Malam

Festival Apresiasi Sastra (FAS) ke-72 pada Rabu, (18/10/2017) mendiskusikan kumpulan puisi Pelabuhan Malam karya Mahroso Doloh, penyair asal Patani Thailand. Diskusi tersebut dipandu oleh Bayu Aji Setiawan, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Yusa Dwi Putranto selaku ketua FAS, dalam sambutannya mengapresiasi semangat peserta diskusi yang sangat luar biasa.

“Kepada teman-teman yang belum familiar dengan acara ini,  FAS adalah acara bulanan hasil kerja sama antara PBSI UAD dengan LSBO PP Muhammadiyah. Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman yang sudah hadir serta panitia yang telah bekerja keras demi terselenggaranya acara ini,” ujarnya.

Diskusi dimulai dengan penuturan proses kreatif penciptaan puisi Mahroso. Ia menuturkan sosok yang sangat menginspirasinya dalam menulis adalah Abdul Wachid BS, penyair sekaligus dosen PBSI UAD. Selain Mahroso, pembicara sekaligus pembedah kumpulan puisi tersebut adalah Iqbal H. Saputra, penyair sekaligus dosen Fakultas Sastra, Budaya dan Komunikasi UAD.

“Melalui sastra kita bisa menembus ruang dan waktu. Mas Mahroso adalah salah satu pemuda yang memilih jalan agama, di mana pada zaman ini anak muda menggunakan agama sebagai alat peperangan, untuk menjatuhkan orang lain, dan lain sebagainya. Mas Mahroso menjadikan agama sebagai jalan untuk mencintai alam semesta. Bahwa agama menunjukkan bahwa Allah Swt. lebih dekat daripada urat nadi,” ujar Iqbal mengomentari kumpulan puisi Pelabuhan Malam. (dev)

PBSI UAD Peringati Bulan Bahasa dengan Lomba Tingkat Nasional

Olimpiade Bahasa Indonesia dan Lomba Penulisan Esai Tingkat Nasional diselenggarakan sebagai rangkaian acara Semarak Milad ke-36 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara tersebut diselenggarakan di green hall kampus II UAD, Jalan Pramuka pada Ahad, (15/10/2017). Acara menarik ini sekaligus sebagai bentuk memperingati Bulan Bahasa yang jatuh pada bulan Oktober.

Diikuti oleh 44 peserta dari 19 Sekolah Menengah Atas (SMA) di seluruh Indonesia, Olimpiade Bulan Bahasa dilaksanakan dengan sistem ujian mengerjakan soal olimpiade. Peserta mengerjakan 100 soal pada Lembar Jawaban Komputer (LJK) selama 120 menit. Pengerjaan soal diawasi oleh 4 mahasiswa yang berasal dari Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) PBSI.

Juara pertama Olimpiade Bahasa Indonesia berhasil diraih oleh Ananda Sekar P. dari MAN 3 Sleman dengan total nilai 76.00, juara kedua diraih oleh Maissy Arshella dari SMA N 1 Water dengan total nilai 75.00, serta juara ketiga diraih oleh Salma Afifah dari MAN Insan Cendekia Bengkulu dengan total nilai 72.00.

“Saya sangat senang dapat mengikuti Olimpiade Bahasa Indonesia. Persiapan yang saya lakukan selain mendalami materi pembelajaran bahasa Indonesia, saya juga berkonsultasi dengan guru-guru bahasa Indonesia tentang kelemahan saya. Jujur saya kaget, ternyata soalnya sangat banyak dengan waktu yang terbatas. Tapi saya sangat senang bisa meraih juara pertama,” tutur Ananda Sekar dengan gembira.

Sementara itu, Lomba Penulisan Esai diselenggarakan pada waktu yang bersamaan. Finalis lima besar mempresentasikan esainya di depan Mustofa W. Hasyim dan Ardy Kurniawan selaku juri lomba. Mereka adalah Nur Fitriyani Dewi (UAD), Desi Rahmawati (UAD), Eko Budi Wibowo (UNNES), Nofi Diadra Pratiwi (UAD), dan Hermantius (UAD). Setelah proses presentasi dan perundingan kedua juri, juara pertama diraih oleh Desi Rahmawati (UAD), juara kedua Nur Fitriyana Dewi (UAD), dan juara ketiga Eko Budi Wibowo (UNNES). (dev)

Pustakawan UAD Terbaik 2 di Kopertis V

“Target selanjutnya, komitmen meningkatkan kinerja dan menulis. Utamanya meningkatkan pemahaman bahasa asing dan mengikuti seminar internasional sebagai pemakalah.” Begitulah yang disampaikan Nanik Arkiyah, M.IP., pustakawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Perempuan kelahiran Sleman ini meraih penghargaan sebagai Pustakawan Terbaik ke-2 di lingkup Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) V. Sebelumnya, Nanik pernah sekali mengikuti ajang ini, tetapi masih belum memperoleh hasil maksimal. Dari kegagalannya yang pertama, ia terus berbenah dan menulis untuk meningkatkan kompetensinya sebagai seorang pustakawan.

“Saya terus belajar dan berbenah. Saat ini pustakawan dituntut untuk aktif berkegiatan dan menulis, jadi tugasnya tidak hanya menunggu perpustakaan saja,” ujarnya berkelakar.

Menurutnya, pustakawan di era sekarang harus memiliki banyak keterampilan. Mulai dari menulis, keteramplian bahasa asing, dan memberi inovasi untuk meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan.

“Tulisan saya pernah dimuat di jurnal, mungkin ini salah satu faktor kenapa saya bisa mendapat penghargaan dari Kopertis V. Jadi, menulis itu penting,” jelas Nanik.

Dari penjelasannya, selain menulis, yang tidak kalah penting adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian bisa dilakukan dalam bentuk kerja sama dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UAD. Salah satu program kerja yang bisa dilaksanakan adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan perpustakaan yang baik.

Saat ditemui di ruangannya, Selasa, (10/10/2017), Nanik mengungkapkan harapannya agar perpustakaan UAD memiliki programmer sendiri. Kemudian ia juga menginginkan adanya tambahan ruang literasi dan desain interior yang baik untuk memberikan pelayanan maksimal kepada mahasiswa. (ard)