Expo Ekonomi: Wujud Nyata Membentuk Wirausaha Muda

Kamis (27/11) tampak berbeda dari biasanya. Suasana di green hall kampus I UAD Jalan Kapas 09 Semaki, Yogyakarta, sangat ramai. Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan (FE UAD) saat itu sedang mengadakan agenda rutin tahunan, yakni Expo Ekonomi.

Acara yang menampilkan berbagai macam bentuk unit usaha yang dimiliki mahasiswa FE tersebut diprakarsai oleh Dekanat FE yang bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM-FE) serta alumni FE UAD.

Di sela-sela acara, Badrus Sholeh selaku ketua panitia acara mengungkapkan, “Acara ini diadakan selama tiga hari, dari tanggal 25 sampai 27 dan diikuti oleh beberapa stand dari tiga program studi, yaitu Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Pembangunan.”

Lebih lanjut disampaikan,“Kegiatan Expo Ekonomi tersebut diadakan untuk mendukung matakuliah Ekonomi Praktik. Selain itu, di akhir periode, BEM FE ingin memberikan sebuah persembahan yang dapat meninggalkan kesan baik untuk ekonomi dan UAD.”

Berbeda dengan acara tahun lalu, pada Expo Ekonomi tahun ini terdapat perlombaan Putri Ekonomi yang diikuti oleh mahasiswi FE. Bukan hanya talenta yang ditampilkan, kecerdasan tentang syariah juga diutamakan. Sebab, kecerdasan inilah yang dapat menunjukkan pribadi seorang muslimah, sesuai dengan jargon UAD “moral and intellectual integrity”.

“Harapan yang paling besar dengan diadakannya Expo Ekonomi tidak lain untuk menciptakan kader-kader baru dalam bidang wirausaha,” tutup ketua panitia yang juga merupakan wakil gubernur BEM-FE UAD. (A/H)

Menulis Harus Praktik, Tidak Hanya Teori

 

Menulis itu praktik. Tentang sesuatu yang terjadi dan yang disampaikan oleh narasumber sebagai bahan berita.”

Begitulah yang disampaikan oleh Sule Subaweh saat memberikan materi jurnalistik dengan tema “Menjalin Kebersamaan dengan Jiwa Jurnalistik” di Wisma Merbabu, Kaliurang, Minggu, (30/11). Acara ini diadakan oleh Kreativitas Kita (Kreskit) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dalam malam keakraban (Makrab). Selain anggota baru dan anggota lama, acara tersebut juga menghadirkan para alumni.

Menurut Rendi, salah satu anggota baru Kreskit menyampaikan, “Selain materi jurnalistik, acara ini lebih mengakrabkan anggota baru dan anggota lama dengan permainan dan kerja sama. Mereka (anggota lama dan alumni) juga banyak membagi ilmu dengan anggota baru.”

Evi menambahkan, “Makrab tersebut banyak memperkenalkan kami sebagai anggota baru tentang dunia jurnalistik. Di sini juga ada permainan yang tidak main-main, yakni menyimpan banyak manfaat.”

Pada kesempatan tersebut, setelah diberikan materi jurnalistik, anggota baru diterjunkan langsung untuk mencari berita di sekitar wisata Telaga Putri.

“Setelah berita ditulis. Selanjutnya dievaluasi oleh Sule Subaweh. Di sini kekurangan dan kelebihan berita yang dibuat oleh para anggota baru disampaikan. Tujuannya agar mereka banyak belajar dari kesalahan yang ditulis,” jelas Ari Prasetyo Nugroho selaku Pemimpin Umum Kreskit.

Selanjutnya menurut Sule Subaweh, ada beberapa kesulitan yang dialami oleh para anggota baru. Di antaranya kesulitan membuat judul berita, penggunaan konjungsi yang kurang tepat, pemborosan kata, serta cara mengambil sudut pandang dalam menuliskan berita. Namun di samping itu, cara mereka membangun alur menulis sudah bagus dan mudah dipahami. Itu modal bagus bagi penulis awal.

Selamat datang para jurnalis muda Kreskit!

Mahasiswa Asing UAD Raih Juara II dalam International Student Summit 2014

Yulia, begitu mahasiswa cantik dari Tiongkok ini biasa dipanggil. Bernama asli Wang Yan, Yulia merupakan mahasiswa peserta program 3+1 yang belajar di Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan selama satu tahun. Sebelumnya, ia telah belajar selama tiga tahun di universitas Xiangsihu College, Guangxi University for Nationalities, Tiongkok.

Yulia bersama dua mahasiswa internasional lain dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yaitu Phuong Uyen Le (Yeni) dan Thanh Thao Truong (Tika) dari Vietnam, menjadi perwakilan mahasiswa asing UAD dalam agenda International Student Summit (ISS) 2014 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Grand Quality Hotel, Yogyakarta, pada 13-16 November 2014. Salah satu program ISS adalah lomba esai dengan tema “Kiprah Negara Berkembang dalam Memainkan Peran dan Kepemimpinan Global” yang diikuti oleh sekitar 60 mahasiswa asing dari 20 perguruan tinggi Indonesia.

“Dalam ISS tahun ini, UAD mengirimkan tiga esai yang ditulis oleh tiga mahasiswa asing. Satu dari Tiongkok dan dua dari Vietnam. Selain lomba esai, ada juga focused group discussion, presentasi, pemilihan pengurus Indonesia International Student Association (IISA), dan kunjungan ke Borobudur,” papar Dessy Kamila Sari, S.S., bagian Kemahasiswaan Asing KUI UAD.

Dari tiga esai, terpilih 2 yang menjadi 10 esai terbaik. Kedua esai itu ditulis oleh Yulia dan Tika. Selanjutnya, mereka bersama delapan mahasiswa lainnya diberi kesempatan untuk mempresentasikan esainya dan harus menjawab dua pertanyaan dari dewan juri. Sebagai hasil akhir, Yulia terpilih menjadi juara II dalam lomba tersebut.

“Dalam esai itu, saya bilang kalau Indonesia dan Tiongkok adalah negara berkembang. Tetapi ekonomi Tiongkok saat ini sudah banyak berkembang dari negara-negara lain karena Tiongkok lebih open kerja sama dengan perusahaan asing. Saya mendengar presiden baru Indonesia, Pak Joko Widodo, juga open investasi dari luar. Saya yakin ekonomi Indonesia juga bisa lebih maju dan lebih baik,” ujar Yulia.

Yulia mengaku terkejut dan tidak menyangka bisa menjadi juara II karena ia merasa teman-teman mahasiswa asing lain memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang lebih baik darinya.

“Saya berterima kasih kepada UAD karena memberi saya kesempatan untuk ikut acara ini. Saya tidak menyangka mendapat juara II. Saya merasa senang sekali.”

Selain menceritakan pengalamannya mengikuti lomba esai, Yulia juga menceritakan kuliahnya di UAD. Ia merasa senang kuliah di UAD karena para dosen sangat peduli dan perhatian kepada mahasiswa.

“Di Tiongkok, saat kuliah banyak mahasiswa senang bermain handphone, tidur, atau bermain QQ. Mereka tidak mendengarkan dosen, tetapi banyak juga dosen yang tidak peduli dengan mahasiswa, dosen hanya berbicara sendiri. Di UAD berbeda, satu kelas hanya 20 mahasiswa dan dosen sangat perhatian kepada mahasiswa. Mahasiswa harus mendengarkan dosen, tidak boleh tidur atau bermain sendiri,” tutur Yulia. (Dok)

Teknik Informatika UAD dan Information and Computer Science Gxun tanda tangani Cooperative Agreement Joint Degree 2+2

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta memperoleh dana hibah bantuan fasilitas kerja sama internasional 2014 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam program hibah tersebut, UAD mengajukan program gelar bersama (joint degree) 2+2 dengan menggandeng universitas dari Tiongkok, Guangxi University for Nationalities.

            Rektor Universitas Ahmad Dahlan Dr. Kasiyarno, M.Hum. dan Presiden Guangxi University for Nationalities (GXUN) Prof. Dr. Xie Shangguo menandatangani Kesepakatan Kerja Sama (MoA) Joint Degree 2+2 antara Teknik Informatika (TIF) UAD dan Information and Computer Science GXUN. Bertempat di kampus Guangxi University for Nationalities, acara  tersebut dihadiri pula oleh pejabat dari kedua belah pihak. Dari UAD, turut hadir Ketua BPH UAD Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc. M.Ag., Wakil Rektor I Dr. Muchlas, M.T., Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Ida Puspita, M.A.Res., dan Kaprodi TIF Sri Winiarti, M.Cs. Sementara itu, dari GXUN dihadiri oleh para Wakil Presiden, Dekan Fakultas yang telah memiliki kerja sama dengan UAD dan Kepala KUI.

            Selain agenda penandatanganan MoA, delegasi dari UAD juga melakukan diskusi dengan jajaran dekanat School of Mathematics and Computer Science jurusan Information and Computer Science untuk membahas kurikulum dan format ijazah bagi peserta joint degree. Dari hasil diskusi, dapat disimpulkan bahwa kurikulum TIF UAD dan ICS GXUN memiliki kesamaan sekitar 90%. Selanjutnya, kedua jurusan akan mengurus izin joint degree ke pemerintah masing-masing dan direncanakan 2016 UAD akan mulai mengirim mahasiswa untuk belajar di ICS GXUN. Mahasiswa UAD juga akan disiapkan untuk belajar bahasa Mandarin.

            Sebelumnya, UAD dan GXUN telah menandatangani MoU sejak 2008 dan selama lebih dari 6 tahun melakukan kerja sama. Fakultas-fakultas yang terlibat pun semakin banyak, yakni 3 fakultas dari UAD dan 5 fakultas dari GXUN. Kerja sama ini semakin baik. Hal tersebut dilihat dari semakin meningkatnya jumlah mahasiswa yang dikirim GXUN ke UAD dan dari UAD ke GXUN. Di samping itu, GXUN terus mempercayai UAD untuk mengirimkan dosen-dosennya untuk mengajar bahasa Indonesia di sana.

“Ini sudah ke sekian kalinya UAD dan GXUN membahas kerja sama, dan kerja sama yang terjalin semakin baik serta semakin melebar. Yang awalnya hanya segelintir jurusan dan fakultas yang terlibat, kini semakin banyak. Dan kali ini adalah fakultas kelima GXUN yang membuka kerja sama dengan UAD,” ungkap Ida Puspita, Kepala KUI UAD.

            Kedatangan delegasi UAD ke kota Nanning juga untuk menghadiri perayaan Milad ke-80 Guangxi Medical University. Selain itu, para delegasi berkunjung ke Qinzhou University, universitas yang belum memiliki MoU dengan UAD untuk membahas inisiasi kerja sama. (doc)