UAD Contributed 400 million for Kindergarten Teachers in Yogyakarta Special Province.

Symbolically, rector of University of Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Kasiyarno, M.Hum handed over grant to a representative of Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) kindergarten teachers at Auditorium, Campus I.

Alhamdulillah UAD is still consistent in giving grant to TK ABA,’ said Kasiyarno as he was delivering a speech at Ramadhan proselytizing Council of Cadre Education, Board of Muhammadiyah Chiefs chapter Yogyakarta special Province (MPK PWM DIY) last Friday (17/06/2016)

This year UAD gives a grant of 400 million rupiahs to the teachers in Yogyakarta Special Province. Previously, UAD gave 345 million rupiahs to the teachers. Since 2012 the university has been giving grants to the teachers even it provides scholarships for them to study at UAD.

Previously the grants were given trough Aisyiyah Chapter Yogyakarta to the teachers at Bantul, Sleman, Kulon Progo and Gunungkidul regencies.

 

UAD Students Presented Enggang Dance and Indonesian Martial Arts Performance in Thailand

Saturday (18/06/2016), University of Ahmad Dahlan (UAD) sent 10 students and 2 officials at International Cultural Camp in Suranaree University of Technology (SUT) Thailand. They presented Enggang dance and Indonesian Martial Arts performance.

The occasion was made to learn Pha Khoo Ma a Thai traditional dance by the delegates to the Martial arts and Culture Camp.

‘They also learned how to sew, enjoyed the ways of life by staying with local families in Baan Taanprasart. Moreover, they also learned how to prepare Thai traditional food, painted traditional cloth and made handicraft,’ said the head of International Affairs UAD, Ida Puspita, M.A. Res. as she was interviewed at the UAD’s meeting room, Monday (27/06/2016)

Ida Puspita said UAD participation in the event was an implementation of MoU between the two Universities. SUT did the same thing in 2015. So this was the mutual visit.

There were two sessions in the event i.e. The 3rd International ASEAN Culture Camp (ISAAN) dan The 2nd International Martial Art and Culture Camp (Muay Thai). A team took part in some activities such as visiting Pimai Hictorical Park, Hanging Park, and boxing camps to see how the boxers make exercises.

‘Moreover, they also learned Wai Kru Dance, i.e. welcoming dance and exercised 30 Muay Thai techniques. At the end of the program the participants presented what they have learned,’ said Ida Puspita.

Mahasiswa UAD Tampilkan Tari Enggang dan Pencak Silat di Thailand

Sabtu (18/6/2016), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengirim 10 mahasiswa dan 2 dosen pendamping untuk berpartisipasi dalam kemah budaya Internasional di Suranaree University of Technology (SUT), Thailand. Mereka menampilkan Tari Enggang yang dipadu dengan pencak silat di sana.

Pada kesempatan tersebut, mahasiswa UAD juga mengikuti kegiatan Martial Art and Culture Camp. Mereka mempelajari tarian Pha Khao Ma, yang merupakan tari tradisional Thailand.

Ada dua acara utama yang diadakan dalam kemah internasional kali ini, yaitu The 3rd International ASEAN Culture Camp (ISAAN) dan The 2nd International Martial Art and Culture Camp (Muay Thai). Satu tim yang berpatisipasi dalam ISAAN melakukan beberapa kegiatan, seperti mengunjungi Pimai Hictorical Park, Taman Gantung, dan lokasi pasukan tinju untuk melihat cara mereka bertanding.

“Mereka juga belajar menjahit dan menikmati pengalaman langsung tinggal bersama penduduk lokal desa di Baan Taanprasart. Selain itu, para peserta belajar membuat makanan tradisional, mewarnai kain tradisional, dan kerajinan tangan lainnya,” kata Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD, Ida Puspita, M.A., Res. saat ditemui di ruang sidang UAD, Senin (27/06/2016).

Ida Puspita mengatakan, keikutsertaan UAD di acara tersebut sebagai salah satu implementasi MoU kerja sama yang telah ditandatangani dengan SUT. Sebelumnya, SUT juga pernah melaksanakan kegiatan pertukaran mahasiswa bidang seni dan budaya ke UAD pada 2015 lalu. Kunjungan UAD ke SUT dapat dikatakan sebagai kunjungan balasan.

 “Selain itu, mereka juga belajar Wai Kru Dance, yakni tarian pembukaan Muay Thai yang menunjukkan penghormatan kepada tim dan para guru, dan dilanjutkan dengan latihan 30 teknik Muay Thai. Di akhir kegiatan, para peserta diberikan kesempatan untuk mempresentasikan dan mementaskan yang telah mereka pelajari,” terang Ida Puspita.

Vocabulary and Indonesian Borrowed Words in Arabic

 

Language is a means of communication, which develops, changes, and progresses as time goes by and as the users need them. This is marked with the coined new words or the changes in meaning of words either widening or narrowing the meaning.

In Indonesia, the influence of Arabic language is very strong. This is due to the number of schools teaching Arabic or other institutions, which deal with Arabic language intensively.

The development of Arabic in Indonesia makes it possible to include Indonesian borrowed words, which is called Neology in Arabic.

This was the material presented in the general stadium at Arabic Letters Department, Faculty of Islamic Education and Teacher Training University of Ahmad Dahlan (BSA FTDI UAD) last Monday (13/06/2016)

Dr. Uki Sukiman, M.Ag., who is a lecturer at Arabic Letter, Faculty of Adab or Philosophy, State University of Sunan Kalijaga Yogyakarta, spoke as a presenter in the event, which took the venue at the main meeting room, Campus I, Kapas street 09, Umbulharjo, Yogyakarta.

The event, which was attended by 100 students, was expected to give new perspectives in Indonesian borrowed words especially among students learning the language.

There are many Indonesian borrowed words such as:

  • Registered Moslem                 àالإسلام على البطاقة
  • Single Organ                           à الأغن المنفرد
  • Kalimantan                              à   كاليمنتن

According to Uki, the cause of borrowing is the limited words in Arabic to express Indonesian facts meanwhile the students have to express them in Arabic in their learning settings.

The condition causes the use of Indonesian words in non-existence Arabic grammatically or semantically. Furthermore, the terms should match the situation. ‘Naturally, this is meant for communication, so borrowing is normal. This is because language is a convention among its users. It enriches the language and gives new Indonesian perspective.

 

Kosakata dan Istilah Keindonesiaan dalam Penggunaan Bahasa Arab

 

Bahasa merupakan alat yang berkembang, bergerak, dan berubah sesuai perkembangan zaman dan pemilik bahasa. Hal tersebut ditandai dengan lahirnya kata dan istilah baru, ataupun perubahan makna kata, baik dari perluasan maupun penyempitan makna.

Di Indonesia, perkembangan bahasa Arab sendiri melaju pesat. Hal ini karena banyaknya sekolah-sekolah ataupun pusat pendidikan lainnya yang mempelajari bahasa Arab. Baik itu secara intensif, maupun tidak.

Berkembangnya bahasa Arab di Indonesia, membuat munculnya kosakata dan istilah baru yang diciptakan, peristiwa inilah yang disebut sebagai “Neologi dalam Bahasa Arab”, atau biasa disebut peng-arab-an bahasa Indonesia.

Hal ini merupakan materi yang bahas dalam kuliah umum program studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah Universitas Ahmad Dahlan (BSA FTDI UAD), Senin (13/6/2016).

Dr. Uki Sukiman, M.Ag., yang merupakan dosen Bahasa dan Sastra Arab dari Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dihadirkan sebagai pemateri dalam perkuliahan yang diselenggarakan di ruang sidang utama, kampus I, Jalan Kapas 09, Umbulharjo, Yogyakarta.

Dengan peserta berjumlah 100 mahasiswa tersebut, diharapkan kuliah umum mampu memberikan pengetahuan baru tentang arabisasi bahasa Indonesia yang dewasa ini tengah booming di masyarakat, khususnya pelajar yang bergelut di dalamnya.

Dalam peng-arab-an bahasa Indonesia, terdapat banyak sekali kosakata dan istilah yang lahir. Di antaranya:

  • Islam KTP                   àالإسلام على البطاقة
  • Organ Tunggal            à الأغن المنفرد
  • Kalimantan                  à   كاليمنتن

Menurut Uki, hal yang membuat terjadinya arabisasi bahasa Indonesia karena tidak adanya kosakata atau istilah bahasa Indonesia di dalam bahasa Arab. Sedangkan pelajar dituntut berbicara menggunakan bahasa Arab dalam kesehariannya untuk menunjang proses belajar.

Dengan adanya hal tersebut, maka lahirlah kosakata Arab baru yang sejatinya tidak sesuai kaidah pembelajaran bahasa Arab sendiri, baik dari segi makna maupun arti. Apa lagi, jika itu dalam bentuk istilah, konteks dari kalimat itu akan berbeda jauh dari yang sebenarnya.

“Sebenarnya, jika tujuannya hanya untuk berkomunikasi, sah-sah saja menggunakan istilah arabisasi dalam bahasa Indonesia. Karena pada dasarnya, bahasa merupakan kesepakatan bersama antara penggunanya. Jika pengguna sudah saling memahami bahasa yang mereka gunakan, tidak akan ada masalah. Justru hal itu menjadi identitas baru dari bangsa Indonesia,” ujar Uki. (AKN)

BSA UAD Adakan Kuliah Umum Neologi dalam Bahasa Arab

Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Tarbiyah dan Dirasat Islamiyah Universitas Ahmad Dahlan (BSA FTDI UAD) kembali menyelenggarakan kuliah umum. Kali ini, Dr. Uki Sukiman, M.Ag., berkesempatan menjadi pengisi materi dalam acara yang berlangsung pada Senin (13/6/2016), dan bertempat di ruang sidang utama, kampus I, Jalan Kapas 09, Umbulharjo, Yogyakarta.

Peserta yang berpartisipasi adalah mahasiswa BSA dari semester 2 sampai 6 dengan jumlah mencapai 120 mahasiswa. Turut hadir serta pula dekan, kaprodi, dan para dosen BSA FTDI UAD.

Uki selaku dosen Bahasa dan Sastra Arab dari Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, ini memaparkan tentang “Neologi dalam Bahasa Arab”.

Pembahasan tema tersebut memuat tentang “Kajian Fonologis, Morfologis, Sintaksis, dan Semantik terhadap Kosakata dan Istilah Keindonesiaan pada Majalah Alo Indonesia”. Seluruh peserta sangat antusias dalam mengikuti perkuliahan, terbukti dengan dilayangkannya beberapa pertanyaan dari mahasiswa maupun dosen dalam rangkaian kuliah umum yang diadakan sejak pukul 08.30-11.00 WIB tersebut. (AKN)

 

BSA UAD Held A General Stadium on Neology in Arabic

 

The Department of Arabic Letters Faculty of Islamic Education and Teacher Training University of Ahmad dahlan (BSA FTDI UAD) once again held a general stadium. This time Dr. Uki Sukiman, M.Ag. presented a material on neurology. The event took place at Main Hall Campus I at Kapas Street no 09, Umbulharjo, Yogyakarta last Monday (13/06/2016)

The participants were the department’s 2nd to sixth students amounting 120 persons. The dean, the head of department, and lecturers were also present.

Uki, who is a lecturer at Arabic Letters, Faculty of Adab or Phylosophy, State University of Sunan Kalijaga, Yogyakarta, presented ‘Neology in Arabic.’

The discussion included ‘phonological, morphological, syntactic, as well as semantic study on vocabulary and Indonesian borrowed words in magazine Alo Indonesia.’ The audience were enthusiastic in the matter so as many questions were addressed to the presenter. the event lasted from 08.30-11.00 local time. (AKAN)

Students and Lecturers of UAD Followed ISSEL 2016

      The Department of Astrnomy, Bandung Institute of Technology (ITB), Academy of Indonesian Sciences (AIPI), and The National Aerospace and Air Nautica (LAPAN) held a symposium entitled ‘International Symposiumon Sun, Earth, and Life (ISSEL) 2016’. The main agenda took place at eastern hall of ITB lasting for two days (3-4/06/2016). In the event the participants discussed scientific matters in parallel sessions and visited a poster and photo exhibition.  

            Speaking in the event were Head of LAPAN Thomas Djamaludin, AIPI, NASA, and Indian representatives. The main topic in ISSEL 2016 was solar eclipse so that it was the climax of solar eclipse talk. The event was ended by an excursion to Bosscha Observatory to introduce researches and instruments.  Some 16 institutions from home and foreign countries took part in ISSEL 2016.

One of the institutions was University of Ahmad Dahlan (UAD). Two research results of UAD students and lecturers were presented in the event. The research entitled ‘Outreach Activities in Anticipation of the 2016 Solar Eclipse in Sorong’ was presented in the first day by Endra Putra Raharja a student of Physics Department. His research is related to socialization and education on solar eclipse in the area which needs understanding of astronomy. Though Sorong did not witness Total Solar Eclipse (GMT), the understanding of solar eclipse is still necessary to teach.

Meanwhile the research result entitled ‘The Sky Brightness Measurement During the 2016 Total Solar Eclipse in Ternate’ by Yudhiakto Pramudya, Ph.D., a lecturer at Magister Program of Physics Education and Head of Astronomy Study Center (PASTRON) UAD was presented at the second day. This research examines the development of brightness at the sky during the solar eclipse at Ternate, North Moluccas.

‘Moreover, nine photographs by lecturers and researchers of Pastron UAD were nominated in the exhibition,’ Yudhiakto said.

 It was Vice Rector I of UAD Dr. H. Muchlas, M.T. who contributed the photographs of the solar eclipse in Ternate. While researchers of Pastron UAD contributed more photographs. They are Lukmanul hakim, and Mustofa Ahyar, S.Pd.

According to Yudhiakto, the success of the lecturer and students was a continuation of the success of TIGER (Eclipse Team) in carrying out streaming on solar total eclipse (09/03/2016). With limited resources, they gained national as well as international reputation. For sure, if the resource and instrument increase, UAD will improve its achievement and contribution to society.

Mahasiswa dan Dosen UAD Ikuti ISSEL 2016

            Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), dan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) mengadakan simposium berjudul “International Symposium on Sun, Earth, and Life (ISSEL)”. Acara utama dari ISSEL 2016 berlangsung di aula timur ITB selama dua hari, yakni (3-4/6/2016). Selama rangkaian kegiatan, peserta dan pengunjung dapat mengikuti diskusi ilmiah, sesi presentasi paralel, dan melihat pameran poster serta foto.

Beberapa pembicara yang turut berkontribusi pada diskusi ilmiah adalah ketua LAPAN Thomas Djamaluddin, perwakilan AIPI, NASA, juga peneliti dari India. Topik yang menjadi fokus pada ISSEL 2016 adalah gerhana matahari sehingga simposium ini merupakan titik puncak perbincangan gerhana matahari. Pada akhir acara, dilakukan ekskursi ke Observatorium Bosscha untuk mengenalkan kepada peserta tentang kegiatan riset dan instrumen penelitian yang ada. Sekitar 16 institusi dari dalam dan luar negeri pun ikut berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan ISSEL 2016.

Salah satu institusi yang berpartisipasi dalam kegiatan ini adalah Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Tercatat, dua penelitian dari mahasiswa dan dosen UAD berhasil lolos untuk dipresentasikan dalam kegiatan ini. Penelitian berjudul “Outreach  Activities in Anticipation of the 2016 Solar Eclipse in Sorong” dari Endra Putra Raharja, mahasiswa Pendidikan Fisika UAD, sukses dipresentasikan di hari pertama. Penelitian yang dilakukan Endra berkaitan dengan sosialisasi dan edukasi gerhana matahari di daerah yang masih membutuhkan pengetahuan astronomi dengan baik. Meskipun Sorong tidak dilalui oleh lintasan Gerhana Matahari Total (GMT), pengetahuan tentang gerhana matahari dan cara sederhana pengamatannya tetap penting untuk diajarkan.

Sementara itu, penelitian berjudul “The Sky Brightness Measurement During the 2016 Total Solar Eclipse in Ternate” dari Yudhiakto Pramudya, Ph.D., dosen Magister Pendidikan Fisika UAD dan Kepala Pusat Studi Astronomi (PASTRON) UAD, sukses dipresentasikan di hari kedua. Penelitian ini menyelidiki tentang perubahan terang dan gelapnya langit saat terjadi GMT di Ternate, Maluku Utara.

“Tak hanya itu, sembilan foto karya dosen dan peneliti Pastron UAD juga berhasil lolos seleksi dalam pameran foto,” kata Yudhiakto.

Adalah Wakil Rektor I UAD, Dr. H. Muchlas, M.T. yang menyumbangkan karya berupa foto saat terjadi GMT di Ternate. Sedangkan peneliti dari PASTRON UAD yang ikut menyumbangkan karya fotonya yakni, Mustofa Ahyar, S.Pd. dan Lukmanul Hakim yang merupakan mahasiswa Pendidikan Fisika UAD.

Menurut Yudhiatko, keberhasilan dosen dan mahasiswa sekaligus peneliti di PASTRON UAD ini sebagai lanjutan dari keberhasilan kegiatan TIGER (Tim Gerhana) dalam melakukan streaming nasional gerhana matahari (9/3/2016). Meskipun dengan keterbatasan sumber daya, mereka dapat berprestasi nasional dan internasional. Tentunya, tambahan sumber daya manusia dan observatorium di UAD nantinya akan dapat lebih meningkatkan prestasi dan mencerahkan umat.

Bahan Herbal Juga Memiliki Efek Samping


“Bahan herbal juga memiliki efek samping yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan. Hal itu yang harus dipahami masyarakat,” kata peneliti Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, dr. Akrom, M.Kes., Selasa (15/6/2016).

Akrom yang juga merupakan Kepala Pusat Informasi dan Kajian Obat (PIKO) UAD menghimbau agar masyarakat menggunakan bahan herbal yang sudah terbukti aman dan dalam dosis yang wajar. Jika tidak berhati-hati, bukan kesembuhan yang diperoleh, melainkan munculnya penyakit lain di dalam tubuh.

Menurutnya, masyarakat sebaiknya mempertimbangkan dahulu faktor aman jika hendak mengonsumsi bahan herbal. Artinya, bahan herbal itu terbukti sudah dikonsumsi banyak orang dan tidak menimbulkan dampak negatif.

“Masyarakat masih minim pengetahuan terhadap suatu bahan herbal. Pertimbangkan dulu faktor amannya, setelah itu faktor manfaat menjadi pertimbangan berikutnya,” ucapnya.

Misalnya, obat herbal antikanker asal Tiongkok. Setelah beredar dan dimanfaatkan, ternyata menimbulkan efek negatif terhadap ginjal pasien sehingga obat itu ditarik dari peredaran.

“Ada juga obat herbal untuk mengatasi nyeri lambung, ternyata obat itu dapat memicu penyakit jantung pada penggunanya,” kata lelaki yang juga menjabat sebagai Kepala Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinis Fakultas Farmasi UAD itu.

Menurut Akrom, akan lebih baik jika masyarakat mengetahui bahan herbal tersebut sudah lolos uji praklinis dan telah diujicobakan pada hewan atau sel dan aman untuk dikonsumsi.

Tanpa bukti uji klinis yang jelas, manjur tidaknya suatu bahan herbal sering kali sangat sugestif. Celakanya, ketika memanfaatkan satu obat herbal dan merasa sembuh, pasien kemudian meninggalkan obat utama yang telah dikonsumsi sebelumnya.

“Jika ternyata rasa sembuh itu hanya sugestif, akibatnya bisa fatal. Risiko kematian justru mengancam pasien,” katanya.

Saat ini, kami sedang melakukan uji klinis terhadap tiga bahan herbal, yakni bunga rosela, tongkat ali, dan jinten hitam. Uji klinis dilakukan untuk mengetahui khasiat bahan herbal tersebut," kata Akrom.