UAD Hosted National Working Meeting (Rakernas) of the Assembly of Dikdasmen Muhammadiyah

Primary and Secondary Education Assembly (Dikdasmen) of Muhammadiyah Centre trusted Ahmad Dahlan University (UAD) Yogyakarta as the host of National Working Meeting (Rakernas) 2018. The last time Rakernas was held was in 2015. The theme for the was "Strengthening Management towards Developed Muhammadiyah School/ Madrasah (Islamic School)/ Pesantren (Islamic Boarding School)".

In his speech, UAD Rector, Kasiyarno, M.Hum., who was also  as the chairman of the committee and Vice Chairman of Dikdasmen stated that there needed to be same perception among members and related institutions to face the problems of Muhammadiyah primary and secondary education. In addition, strategies are needed to address the increasingly diverse challenges.

"Through this Rakernas, we hope to find a solution to address the problems and challenges for primary and secondary education in Muhammadiyah. If not handled seriously, this will impact the educational products as well as the decrease level of public trust," he said.

Kasiyarno added that this Rakernas was to add insight, strengthen the ability of Muhammadiyah primary and secondary education institutions, and strengthen the vision to the international level. In addition, it was to promote the work program of the assembly in order to have continuous coaching.

Meanwhile, the Chairman of PP Muhammadiyah, Dr. Haedar Nashir, M.Si., on the same occasion expressed his expectation that the Rakernas could help Dikdasmen management improve.

"The Dikdasmen Assembly must work seriously in order to compete with the conventional schools. Nowadays, many conventional schools have put forward Islamic values, as well. There should be a breakthrough to make Dikdasmen education institutions more superior than other schools." (Ard)

Penulis Cahaya di Tirai Sakura Sambangi FAS UAD

Riza Perdana Kusuma, penulis novel best seller Cahaya di Tirai Sakura hadir dalam Forum Apresiasi Sastra (FAS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Selain sebagai penulis ia juga bertindak sebagai pembedah, dengan dimoderatori oleh Jemi Ilham.

“Malam ini, saya khusus datang ke Yogyakarta hanya untuk UAD!” serunya di tengah-tengah sesi bedah buku.

Bertempat di aula kampus 2 UAD Jalan Pramuka, Riza menceritakan kisah hidupnya selama di Jepang yang ia tuangkan dalam novel tersebut. Ia tak henti-hentinya memberikan motivasi pada seluruh audiens, baik motivasi dalam menulis maupun motivasi dalam hidup. Baginya, mimpi itu perlu dan mungkin sekali dapat terwujud.

“UAD sebetulnya kampus ketujuh belas yang saya hadiri sejak peluncuran buku ini. Memang sejak menulis, saya berkomitmen this is a time for me to giving back to the society. Inilah saatnya saya kembali memberikan sesuatu, mengabdi kepada masyarakat. Saya melakukan ini bukan untuk komersial, tetapi untuk beramal dengan sesuatu yang diberikan Allah Swt. Jadi begitu ini kesampaian (buku Cahaya di Tirai Sakura terbit), saya bernadzar bahwa setiap undangan yang saya dapatkan maka akan saya perjuangkan untuk bisa menghadirinya,” jelas Riza saat ditemui seusai acara.

Riza mengaku sangat mengapresiasi antusiasme audiens yang hadir dalam bedah buku Cahaya di Tirai Sakura.

“Saya selalu bersemangat ketika melihat orang lain mengapresiasi buku saya. Bahwa tidak banyak orang diberi kesempatan untuk bisa membagi apa yang dialami dalam hidupnya. Dan alhamdulillah, saya sudah mendapatkan banyak sekali dalam hidup ini sehingga saya ingin selalu berbagi. Setiap kali saya melihat antusiasme yang semacam ini, saya merasa itu sebuah anugerah untuk saya.”

Dalam acara yang diselenggarakan pada 28 Februari 2018 ini, Riza membagikan beragam cerita unik selama tinggal di Jepang, motivasi menulis, hingga tips sukses dalam hidup. (dev)

National Seminar on Islam and the Development of Science

Ahmad Dahlan Student Pesantren (Islamic boarding school) or Persada of Ahmad Dahlan University (UAD) in cooperation with Indonesian Muslim Lecturer (DMI) held a national seminar entitled "Islam and the Development of Science". The event was held in the auditorium of Ahmad Dahlan Mosque, Islamic Center of Campus 4 area on Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta on Saturday (24/2/2018).

At the opening ceremony, Dr. Muchlas, M.T., Vice Rector I, in his speech expressed his expectation that the speakers could give enlightenment and add insight about Islam, especially for students. On the other hand, he also explained that Muhammadiyah has a developed Islamic view, that there is a synergy between Islam and science.

"From this seminar, hopefully there will be many ideas and proposals to make Islam rahmatan lil alamin reflected in everyday life, especially in terms of science," he said.

This event invited Dr. Hamid Fahmi Zarkaysi, M.Phil., From UNIDA Gontor and Agus Purwanto, D.Sc., from ITS Surabaya. Both are experts in the field of Islam and science.

Meanwhile, the Chairman of DMI, Dr. Fredy Kurniawan M.Sc., stated that this event which embraced UAD was a real move made by DMI after being established in 2017. From the explanation, there are various activities to be held such as workshops, seminars, and discussions related to the work of Muslim lecturers. The purpose of these activities is to give people knowledge and so that they can implement it in real life. (Ard)

Seminar Nasional Islam dan Peradaban Ilmu

Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan (Persada) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Dosen Muslim Indonesia (DMI) menyelenggarakan seminar nasional bertajuk “Islam dan Peradaban Ilmu”. Acara ini diselenggarakan di auditorium Masjid Ahmad Dahlan, kompleks Islamic Center kampus 4 UAD, Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (24/2/2018).

 

Pada kesempatan sambutan sekaligus membuka acara, Dr. Muchlas, M.T., Wakil Rektor I, mengharapkan apa yang disampaikan pemateri dapat memberi pencerahan dan menambah wawasan mengenai Islam, utamanya bagi mahasiswa. Di sisi lain, ia juga menjelaskan bahwa Muhammadiyah memiliki pandangan Islam berkemajuan. Artinya, ada sinergi antara Islam dan keilmuan.

 

“Dari seminar ini, semoga disemaikan banyak gagasan dan ide untuk menjadikan wajah Islam rahmatan lil alamin yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam hal keilmuan,” ungkapnya.

 

Acara ini menghadirkan Dr. Hamid Fahmi Zarkaysi, M.Phil., dari UNIDA Gontor dan Agus Purwanto, D.Sc., dari ITS Surabaya. Keduanya merupakan pakar dalam bidang Islam dan Peradaban.

 

Sementara, Ketua DMI Dr. Fredy Kurniawan M.Sc., mengungkapkan, acara yang menggandeng UAD ini merupakan langkah nyata DMI setelah berdiri 2017 lalu. Dari penjelasannya, ada berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan seperti workshop, seminar, serta diskusi terkait karya dosen muslim. Tujuan dari kegiatan tersebut agar masyarakat bisa mengetahui, dan dapat diaplikasikan secara nyata.(ard)