UAD Raih Prestasi dalam Festival Timur Tengah 2013

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Kali ini, mahasiswa UAD berhasil meraih tiga prestasi dalam acara Festival Timur Tengah (FTT) ke-IV yang diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) pada 16-20 April 2013 di Kampus UI Depok, Jawa Barat. Adapun tema yang diangkat dalam acara tersebut ialah “Pesona Negeri 1001 Malam”.

Tim mahasiswa UAD terdiri atas 6 orang putra dan 1 orang putri, serta didampingi oleh dosen pendamping Abdul Malik, S.S., M.Hum. Tiga buah prestasi yang diraih oleh tim mahasiswa UAD di antaranya, Juara I Lomba Membaca Puisi Berbahasa Arab (Arbrian Abdul Jamal/mahasiswa Sistem Informatika), Juara 2 Lomba Membaca Berita Berbahasa Arab (Mustofa Ahyar/mahasiswa Pendidikan Fisika), dan 16 besar Lomba Debat Berbahasa Arab dari 64 Perguruan Tinggi peserta FTT (Ahmad Luqman Hakim/mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab, Fahmi Humaidi Abdillah/mahasiswa Farmasi, dan Ahmed Basyuni/mahasiswa Sastra Indonesia).

Sementara itu, dua orang mahasiswa UAD yang mengikuti lomba menyanyi berbahasa Arab dan lomba pidato berbahasa Arab, yaitu Ima Fudri Rumalutur (mahasiswa Manajemen FE) dan Qaem Aula Syahid (mahasiswa Tafsir Hadist FAI) belum berkesempatan meraih prestasi pada acara kali ini.

“Sekalipun tim UAD belum semua berhasil meraih prestasi, sebagai dosen pendamping saya tetap merasa bahagia dan ikut bersyukur atas keberhasilan tim UAD dalam FTT tahun ini,” ujar Abdul Malik. “Ini merupakan kali pertama UAD berpartisipasi dalam acara FTT,” tambahnya. [sdy]

 

Diklat Berjenjang Pendidik PAUD Sangat Penting

Dalam rangka peningkatan kualifikasi kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPTK) PAUD menyelenggarakan Diklat Dasar Pendidik PAUD. Diklat Dasar dibuka oleh Dr. Kasiyarno, M.Hum Rektor UAD. Acara yang berlangsung di Kampus I UAD Jalan Kapas 9 Yogyakarta Minggu (27/10/2013). hadir Keynote Speech Dr. Nugaan Yulia Wardhani Siregar, M.Psi Direktur PPTK PAUD Ditjen PAUD NI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dr Nugaan dalam ceramahnya menyampaikan bahwa pendidikan di usia dini berperan penting dalam perkembangan anak, kesalahan dalam pembelajaran perlu diminimalisir. Stimulasi melalui pendidikan anak usia dini yang berkualitas sangat menentukan tumbuh kembang anak lebih lanjut.

“Kemampuan guru untuk memberikan rangsangan optimal tumbuh kembang peserta didik sangat dibutuhkan dan akan ditingkatkan melalui penyelenggaraan diklat berjenjang PAUD termasuk di dalamnya Diklat Dasar” jelasnya.

Dalam laporannya ketua penyelenggara Dra. Sri Hartini, M.Pd menyatakan bahwa Diklat Dasar ini merupakan salah satu wujud keinginan UAD turut serta dalam peningkatan pendidikan generasi bangsa, terutama pada Pendidikan Anak Usia Dini.

“Universitas Ahmad Dahlan juga sangat mengapresiasi peran penting para guru PAUD, terbukti dalam beberapa tahun terakhir UAD memberikan dana stimulan sebesar 360 juta lebih per-tahun untuk para guru PAUD, bahkan  memberikan beasiswa kepada para guru untuk melanjutkan pendidikan pada program studi Strata Satu PG PAUD” terang Bu Sri Hartini yang diberi kesempatan untuk menyelenggarakan program studi S1 PG-PAUD dan PGSD di UAD selama tahun 2011/2012.

Lebih lanjut, Dra Sri Hartini, M.Pd sebagai Kepala Lembaga Pengembangan dan Peningkatan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPPTK) UAD berharap para guru selalu meningkatkan kompetensi di antaranya melalui diklat berjenjang pendidik PAUD. Sesuai pedomannya, setelah diklat dasar, ada diklat lanjut, dan diklat mahir. Setelah mengikuti Diklat Dasar selama 48 Jam, para peserta harus melaksanakan tugas mandiri terkait dengan pembelajaran di PAUD selama 25 hari efektif (mencapai 200 Jam). Keberhasilan diklat ditentukan oleh berbagai aspek mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan Diklat Berjenjang yang ditetapkan oleh Direktur PPTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.(Am/sbwh)

Jantung Memililki Bahasa dan Pemikiran Sendiri

DR. Ahmad Muhammad Diponegoro

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

 

Penelitian tentang kerja jantung saat ini berkembang pesat. Fungsi jantung sekarang diketahui tidak hanya sekedar alat pemompompa darah saja, sebagaimana ditemukan dalam buku-buku psikologi, biologi atau fisiologi. Jantung diketahui bekerja  persis sebagaimana disebutkan dalam kitab suci. Jantung mampu berpikir dan berkomunikasi.

Seorang ahli bedah jantung yang bernama DR. MIMI GUARNERI menulis buku yang berjudul Heart Speaks. Pada awalnya tatkala ia belajar tentang jantung, ia menganggap bahwa jantung hanyalah sebagai organ biasa sebagaimana organ-organ lain. Tetapi kemudian setelah penemuan John dan Lacey ia mulai berubah. Menurut dia, pengetahuan barat telah menganggap bahwa otak adalah pengatur jaringan komunikasi yang luas dalam tubuh manusia.

Menurut pandangan ini, otak merespon rangsang eksternal dan menyebabkan emosi-emosi yang manusia hanya mampu mengontrol sebagaian kecil. Tatkala kala manusia sedang takut terhadap situasi yang berbahaya, atau sedang mencintai seseorang, otak sajalah yang bekerja dan mengirim instruksi ke seluruh tubuh.

Penelitian yang dilakukan John dan Beatrice Lacey  menyatakan bahwa model pengetahuan yang telah berkembang di barat ini tidak seluruhnya tepat. Jantung, sebagaimana ditemukan Laceys, tidak hanya sekedar pompa, tetapi suatu organ yang sangat cerdas, dengan sistem sarafnya sendiri, memiliki kekuatan untuk memutuskan, dan berhubungan dengan otak. Mereka menemukan bahwa jantung sebenarnya berbicara dengan otak, sehingga mempengaruhi manusia bagaimana ia memandang dan bereaksi terhadap dunia.

Penelitian Laceys yang telah dilakukan lebih dari dua dasawarasa juga menemukan bahwa jantung memiliki logika unik tersendiri, yang sering berbeda dengan perintah dari sistem saraf otonom. Mereka berteori bahwa jantung menyetel indera manusia dan secara tidak langsung otot-otot dengan suatu bahasa yang ditransformasikan ke dalam impuls saraf yang berpendar ke otak.

Pada tahun 1991, Dr. J. Andrew Armour memperkenalkan konsep otak jantung dalam bukunya Neurocardiology. Buku ini menfokuskan terhadap sistem saraf intrinsic jantung, yang tersusun oleh suatu jaringan kompleks neurons dan neurotransmitter. Adanya otak kecil  ini membuat jantung mampu bekerja secara independen terhadap otak kepala – untuk belajar, mengingat, bahkan merasa dan mengindera.

Armour merupakan pioneer dalam karya neurokardiologi yang menunjukkan bahwa tiap detak jantung mengirim sinyal yang kompleks ke otak dan organ-organ lain. Sinyal-sinyal jantung ini mampu untuk mencapai pusat otak yang lebih tinggi, yang secara otomatis mempengaruhi cara manusia berargumen dan memilih, mengendalikan emosi dan persepsi. Jadi jantung tidak hanya memililki bahasa sendiri, tetapi bahkan pemikiran sendiri.

Bila ditelaah dalam ajaran islam, maka temuan ini memperjelas hadis nabi Muhammad SAW: ingatlah bahwa dalam jasad manusia ada segumpal daging. Jika gumpalan daging ini baik, maka seluruh tubuh akan baik, tetapi bila gumpalan daging ini rusak, maka seluruh tubuh akan rusak. Ingatlah ia (gumpalan daging) itu qalb atau jantung.

UAD dan UNC Berbagi Hasil Penelitian Melalui Seminar Internasional

      Jum’at, 25 Oktober 2013, Pascasarjana UAD, bekerjasama dengan Pascasarjana University of Nueva Caceres (UNC) Filipina (Philippina/Philippines), menyelenggarakan Collaborative Research Paper and Lecture Series. Bertempat di ruang sidang kampus 2 UAD, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk realisasi MoU yang telah ditandatangani UAD dan UNC sejak tahun 2010. Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pagi research paper presentation dan sesi siang lecture series. Dalam research paper presentation, dipresentasikan 5 research paper, 3 dari dosen UAD dan 2 dari dosen UNC.

            Presenter pertama dari UAD yaitu Rusydi Umar, Ph.D. Dosen Teknik Informatika mempresentasikan paper yang berjudul Computing Evolution dan menyampaikan mengenai perkembangan komputer dari masa ke masa serta beberapa solusi sederhana permasalahan yang sering dihadapi dengan komputer. Presenter kedua yaitu Atty Clarita B. Padilla, Ed.D. dari UNC mempresentasikan paper yang berjudul Graduate Studies and Promotions Status of the Public Secondary School Teachers in the Second Congressional District of Camarinces Sur, Philippines. Dalam presentasinya doktor pendidikan ini menyampaikan tentang hasil temuan penelitiannya bahwa faktor utama seorang guru dipromosikan dalam pekerjaannya adalah karena kualifikasi akademiknya, semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin pendek jeda waktu sebelum dia dipromosikan.

            Paper ketiga yang berjudul Decentralizing Education dipresentasikan oleh Sumarno, Ph.D., Dosen Magister Manajemen Pendidikan, yang menyampaikan perubahan dan perkembangan pendidikan di Indonesia sejak masa reformasi hingga sekarang beserta permasalahan-permasalahannya. Prof. Mary Ann A. Papica sebagai presenter keempat mempresentasikan paper yang berjudul You Can Do It Program. A Motivational Program in Preschool Education for Economically Disadvantaged Children of Villa Grande Elementary School. Prof. Mary menyampaikan keberhasilan program motivasi yang disebut You Can Do It yang diterapkan di salah satu Taman Kanak-kanak bagi siswa-siswa miskin di Filipina.

            Presenter terakhir yaitu Sunarti, SKM, M.Si. mempresentasikan paper yang berjudul The Relationship between Energy, Protein, Zink Intake and Nutritional Status (BMI Per Age) in Pre School Children. Setelah kelima presentasi, dibuka forum tanya jawab dan diskusi bagi para peserta yang memiliki pertanyaan tentang paper yang telah dipresentasikan. Forum tanya jawab dan diskusi ini dimoderatori oleh Rai Rake Setiawan, S.E., MSA.

Diikuti oleh 65 peserta baik dosen maupun mahasiswa S2, sesi siang lecture series diisi oleh Dr. Cesar B. Bermundo yang mengenalkan perangkat lunak komputer berupa Test Checker and Item Analyzer w/Statistics, dan Statistics w/Computer Application yang merupakan perangkat lunak hasil penelitiannya selama bertahun-tahun. Seminar ditutup dengan acara pemberian sertifikat untuk semua pembicara, serta penyerahan kenang-kenangan dari UNC untuk UAD, dan dari UAD untuk seluruh delegasi dari UNC serta USANT. (dtiti-ed: dan’s)

Pemenang Promo Gratis Smartphone Android Pengguna GA

Pemenang Promo Gratis Smartphone Android bagi pengguna Google Apps.

Pemenang Promo Gratis Smartphone Android bagi pengguna Google Apps

Bank Syariah Mandiri Bantu Mahasiswa UAD

 

Bank Syariah Mandiri (BSM) kembali sumbang Rp 155.000.000. untuk Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Rektor Dr. Kasiyarno. M.Hum yang berlangsung di Ruang Rektor kampus 1 Kamis, (24/10/2013).

Sumbangan tersebut merupakan perwujudan untuk mempererat tali silaturrahim antara pihak UAD dengan pihak BSM. Sumbangan tersebut juga memperlihatkan bahawa selama ini UAD dan BSM bekerjasama dengan baik. Terbukti bantuan tersebut sudah tahun kedua BSM memberikan beasiswa kepada mahasiswa UAD. Dana yang diberikan pun meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 120.000.000 menjadi Rp 155.000.000.

Pihak UAD sepakat akan menambah jumlah mahasiswa penerima beasiswa BSM. “Jika tahun sebelumnya 30 mahasiswa. Tahun ini akan lebih banyak lagi” terang Ir. Tri Budianto. M.T Kepala BIWAWA saat menyerahan berlangsung.

Lebih lanjut Tri Budianto menyampaikan. Adapun syarat dan ketentuan mahasiswa penerima beasiswa BSM yang telah ditetapkan pihak UAD adalah: pertama, mahasiswa harus memiliki kualitas edukasi yang baik di kampus, hal ini dilihat dari Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang diperoleh mahasiswa minimal 3,00, kedua, mahasiswa harus memiliki prestasi-prestasi, baik di luar maupun di dalam kampus dan ketiga, mahasiswa akan dilihat dari segi finansialnya atau yang kurang mampu.

“Dari setiap kriteria tersebut akan ditaruh bobot yang sesuai perkategorinya” tambahnya. Pihak BSM juga berencana meningkatkan kualitas kerjasama ini dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada mahasiswa terpilih penerima beasiswa yang bertujuan untuk Requipment.(Am)

UAD Rencanakan Pendidikan Bahasa Jepang.

Shinjuku Japanese Language Institute berencana akan penyelenggarakan pendidikan Bahasa Jepang di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Rabu (23/10/2013) Universitas Ahmad Dahlan sambut kedatangan Shinjuku Japanese Language Institute (SNG), Tokyo di ruang rektorat Kampus 1 jalan Kapas no 9 Semaki Umbulharjo Yogyakarta.

Pada kesempatan tersebut hadir perwakilan dari Jepang Ms. Kyoko Mori (Vice Principal), Ms Ryoko Matsuno (one of SNG managers) dan Ms. Ryuji Canel Ezoe (Admission officer). Mereka disambut langsung oleh Rektor UAD Dr. Kasiyarno. M.Hum dan Wakil Rektor serta Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UAD, Ida Puspita, M.A.Res.

Melalui laman www.oia.uad.ac.id dijelaskan bahwa, delegasi tersebut bertujuan untuk mencari kemungkinan membangun pendidikan bahasa Jepang di Universitas Ahmad Dahlan. Mereka antusias menunjukkan metode Ezoe. Sebuah metode untuk mengajarkan bahasa Jepang didirikan oleh SNG. Metode ini dipatenkan akan digunakan untuk mengajar bahasa Jepang di UAD ketika Pendidikan Bahasa Jepang di UAD telah ditetapkan.

Rencana SNG untuk mendirikan Pendidikan Bahasa Jepang di UAD ditanggapi oleh Pusat Pelatihan Bahasa (PBB) yang sekaligus Dosen Fakultas Sastra Wajiran , S.S., M.A . Katanya, jika hal tersebut terlaksana, dia akan membuka Kursus Bahasa Jepang di Pusat Bahasa UAD. Untuk langkah selanjutnya, SNG dan UAD akan membuat MoU untuk mewujudkan rencana tersebut. Selain itu, SNG juga membuka kesempatan lain bagi siswa UAD atau staf untuk belajar bahasa Jepang di SNG dengan beasiswa dari SNG.

Ulaya Ahdiani, S.S., M.Hum menyampaikan kemungkinan dijadikannya bahasa Jepang sebagai mata kuliah wajib di fakultas sastra, budaya dan komunikasi dan memungkinkan dosen dari Shinjuku untuk mengajar di fakultas.(Sbwh)

Bahasa Indonesia Bertujuan Kompetensi

LENTERA Harian SUARA MERDEKA

 

I

Oleh: Sudaryanto, M.Pd.

Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UAD Yogyakarta;

Tutor Bengkel Bahasa dan Sastra Indonesia 2013

 

Di lingkup kampus, Bahasa Indonesia menjadi mata kuliah yang sifatnya wajib diambil oleh seluruh mahasiswa program studi. Umumnya, dosen pengampu mata kuliah tersebut ialah para dosen di bawah naungan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, ataupun dosen kontrak/dosen luar biasa. Dari pengamatan saya, praktik perkuliahan Bahasa Indonesia di beberapa program studi agaknya masih jauh dari hasil yang optimal. Apa buktinya?

Ada dua hal yang dapat saya kemukakan di sini. Pertama, dari segi materi/bahan ajar. Materi-materi ajar yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia, di antaranya kata baku dan tidak baku, kalimat efektif, paragraf, hingga Ejaan yang Disempurnakan (EYD). Padahal, materi-materi tersebut sudah didapatkan di bangku SMA/sederajat. Artinya, materi mata kuliah Bahasa Indonesia bersifat pengulangan, “jadul”, dan tidak ada hal baru.

Menyiasati hal di atas, saya mengusulkan agar para dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia melakukan analisis kebutuhan materi ajar terhadap mahasiswa. Hal itu dapat dilakukan di awal pertemuan kuliah dengan cara membagikan angket. Setelah angket terkumpul, dosen pun dapat “membaca” kebutuhan mahasiswa. Misalnya, mahasiswa butuh keterampilan menulis makalah, maka fokus perkuliahan Bahasa Indonesia ke arah tersebut.

Kedua, dari segi model pembelajaran. Umumnya dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia lebih menyukai model ceramah dan diskusi mahasiswa di kelas. Hal itu wajar, mengingat daya kreativitas para dosen tersebut terbilang minim dan kurang melirik sumber-sumber belajar yang tersedia, salah satunya ialah surat kabar dan karya sastra. Padahal, dengan memanfaatkan surat kabar, misalnya, mahasiswa dapat mengenali ragam dan karakteristik bahasa Indonesia.

Di samping itu, para dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia juga kurang memanfaatkan sarana kampus berupa perpustakaan dan taman kampus (jika ada). Sebagai contoh, dosen mengajak mahasiswa ke perpustakaan kampus untuk belajar menulis daftar pustaka dari beragam referensi, seperti buku, jurnal, surat kabar, majalah, skripsi, modul, hingga internet. Dengan cara begitu, saya yakin dosen dan mahasiswa tidak akan jenuh di dalam kelas saja.

Pungkasnya, apabila dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia telah melakukan analisis kebutuhan materi ajar, serta merancang perkuliahan tersebut dengan model active learning, saya yakin kompetensi berbahasa Indonesia tulis mahasiswa akan meningkat. Selain itu, seperti usulan Alwasilah (2005) agar tampak berwibawa, nama mata kuliah Bahasa Indonesia perlu diganti dengan nama Komposisi Universitas atau Kompetensi Berbahasa Indonesia Tulis.[]

Pendidikan Fisika UAD KKN-PPL di Kamboja

Mahasiswa UAD melaksanakan KKN-PPL Internasional di desa Phum V, kecamatan Svay Khleang, provinsi Kampong Cham, Kamboja. Delapan orang mahasiswa dari kelas unggulan Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UAD melaksanakan kegiatan tersebut selama 40 hari dari tanggal 21 Agustus-30 September 2013. Program ini merupakan tindak lanjut dari MOU antara Musa-Asiah Foundation yang dipimpin oleh Prof. Moch. Zain Musa dengan UAD. Ini merupakan salah satu program unggulan Program Studi Pendidikan Fisika UAD.

            Penerjunan KKN-PPL ini dilakukan oleh Prof. Sarbiran, PhD. (Wakil Rektor Bidang Kerja sama dan Urusan Internasional UAD) dan dosen pembimbing. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di sana antara lain: seminar tentang pernikahan siri dengan narasumber Prof. Sarbiran, Ph.D,  pengajaran bahasa Indonesia, pengenalan roket air dan teropong, pengenalan makanan khas Indonesia, pengenalan komputer dan pelatihan microsoft office, pengenalan perangkat lunak bidang fisika, dan kursus fisika. Ada juga pelatihan unik membuat ketupat dan origami. Dalam bidang keagamaan, diadakan acara gotong royong membersihkan masjid, pembuatan tempat wudhu sederhana, pengajaran iqro, pengajaran surat pendek dan doa harian, pelatihan thoharoh dan sholat sunnah. Tak lupa diadakan pertandingan persahabatan dan pelatihan sepak bola untuk meramaikan program. Banyak pula program lain terkait dengan bidang keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Program ini ditutup dengan peragaan drama oleh pemuda-pemudi di desa tersebut.

            Haryo Zaryando, mahasiswa semester 7 yang mengikuti KKN-PPL Internasional ini menyatakan, “Program ini dapat membuat saya tambah percaya diri dalam interaksi langsung dengan masyarakat yang berbeda bahasa dan budaya.” Peserta KKN lainnya, Bayu Slamet Riyadi menyatakan bahwa kemampuan bahasa Inggrisnya meningkat. Bayu juga merasa beruntung mendapatkan pengalaman tinggal di tengah masyarakat muslim yang tergolong minoritas di Kamboja.

Eko Nursulistiyo, M.Pd. selaku pembimbing KKN-PPL Internasional ini lega karena  seluruh program dapat terealisasi walaupun terkendala masalah bahasa. Hal tersebut disebabkan bahasa yang digunakan oleh penduduk adalah bahasa Khmer dan Cham yang sangat asing bagi orang Indonesia. Akan tetapi, kendala bahasa ini dapat diatasi oleh para penerjemah dari pengajar SERPAMA (Sekolah Rendah Persekutuan Musa-Asiah) yang fasih berbahasa Inggris dan Melayu.(Doc)

Agenda Kegiatan Fakultas Hukum

 

No

Nama Kegiatan

Waktu

1

Seminar Nasional : Peran Perguruan Tinggi dan Sekolah Dalam Pengawasan Pemilu 2014 (Kerjasama antara BAWASLU dengan Fakultas Hukum UAD)

27 September 2013

2

Bakti Sosial Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UAD

Akhir September

3

Milad Fakultas Hukum UAD

Oktober

4

Studi Banding Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UAD

Oktober

5

Temu Alumni Fakultas Hukum UAD (Dalam Rangka Milad Fakultas Hukum UAD)

Akhir Oktober

6

Pelatihan Jurnalistik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UAD

November

7

Seminar Nasional (Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum UAD)

November

8

Pembentukan Forum Pers Fakultas Hukum UAD

November

9

Workshop E-Learning

Awal November

10

Stadium General

November / Desember

11

Pemilihan Umum Mahasiswa Fakultas Hukum UAD

Desember

12

Workshop TOEFL Bagi Dosen Fakultas Hukum UAD

Awal Desember

13

Workshop Renstra dan Renop

Tengah Desember

14

Seminar Internasional Dalam Rangka Milad UAD ke-53

Awal Januari 2014