Mahasiswa dan Dosen UAD Peduli Sampah

Sampah identik dengan sesuatu yang seharusnya dibuang, dibakar, dan dimusnahkan. Namun, di tangan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) I.C. yang berlokasi di desa Parangtritis, Kretek, sampah bukan lagi menjadi sesuatu yang seharusnya dibuang. Barang-barang itu berubah menjadi sesuatu yang indah, cantik, dan memiliki nilai ekonomis lebih, dibandingkan sebelumnya.

Terlebih di area wisata seperti Parangtritis, yang jumlah pengunjungnya tidak sedikit, tentunya akan berdampak pada jumlah sampah yang dihasilkan. Oleh karena itu, perlu ada inovasi terkait pengelolaan sampah di masyarakat.

KKN-PPM UAD 2015 yang didanai Dikti ini fokus pada program pemberdayaan warga masyarakat dalam pengelolaan sampah. Program ini diusung oleh tim dosen yang diketuai Dholina Inang Pambudi, M. Pd., dengan anggota Mustofa Ahda, M. Si., Ragil Kurniawan, M. Pd., dan dibantu 27 mahasiswa yang tersebar di tiga lokasi, dusun Grogol IX, Grogol X, dan Mancingan. Hal ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari mitra Bank Sampah Gemah Ripah Badegan, Bantul, yang dimotori oleh Bambang Suwerda, M. Si.

Banyak program yang sudah dijalankan oleh KKN-PPM, antara lain penyuluhan kepada warga terkait bahaya dan manajemen pengelolaan sampah dengan didampingi oleh tim bank sampah. Selain itu, pelatihan pembuatan kompos kepada warga, pembuatan souvenir/kerajinan kepada ibu PKK dari sampah plastik, pelatihan pemilahan sampah, edukasi budaya hidup sehat kepada anak PAUD dan SD di sekitar, kerja bakti pantai, serta bazar recycle sampah.

Kegiatan bazar recycle sampah yang diselenggarakan pada Sabtu (15/8/2015), menggelar produk karya ibu PKK, siswa SD Parangtritis 1 dan 2, karang taruna warga dusun Grogol IX, Grogol X, dan Mancingan. Selain itu, terdapat mural bak sampah oleh para seniman yang bekerja sama dengan Gardu Action, serta lomba acoustic jingle bertema “Peduli Sampah”.

Dholina berharap, KKN-PPM UAD 2015 yang berlokasi di Parangtritis ini dapat meningkatkan peran serta mahasiswa dan perguruan tinggi dalam membantu mengatasi problematika yang sedang dihadapi masyarakat.

“Melalui kegiatan pengelolaan sampah di Parangtritis diharapkan terjadi perubahan cara pandang serta sikap masyarakat sekitar pantai Parangtritis dalam menyikapi sampah sebagai keikutsertaan dalam menjaga kelestarian lingkungan, serta keberlanjutan program disertai munculnya inovasi-inovasi baru dalam mengatasi masalah sampah,” ujar dosen PGSD itu.

Selain acara tersebut, juga dilakukan penyerahan secara simbolis 50 bak sampah dari tim pengusung UAD disaksikan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Nyono, S.Sn., Wakil Rektor UAD Dr. Abdul Fadlil, M.T., LPM UAD Dr. Rina Ratih, Pemerintah Desa Parangtritis, kadus, RT, karang taruna, serta komunitas peduli lingkungan Gardu Action.

Manfaatkan Limbah Hewan Menjadi Pribiotik

“Limbah pemotongan hewan seperti tembolok, isi rumen sapi, atau isi rumen kambing yang tidak dimakan dan dibuang, hendaknya dicampur dengan bekatul, tetes tebu, terasi, dan ragi. Limbah tersebut difermentasi selama satu minggu. Setelah itu baru jadi pribiotik,” terang Dosen Farmasi, Kintoko, S.F., M.Sc., Apt. saat pameran produknya di Tirtonirmolo. Acara ini diadakan oleh Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jum’at, (14/08/2015).

Agar fermentasinya lancar, setiap tiga hari diaduk. Selanjutnya, probiotik tersebut dicampur dengan limbah pertanian seperti jerami, rumput-rumputan, ketebok pisang, dan lain-lain. Jerami yang difermentasi dengan probiotik, selama lima belas hari sudah dapat dijadikan bahan makanan hewan.

Probiotik juga bisa digunakan untuk pupuk organik. Limbah ternak atau kotoran sapi, kambing, atau kuda difermentasikan dengan probiotik selama lima belas hari, maka sudah bisa digunakan menjadi pupuk organik.

“Ini adalah sistem integrasi, nanti tidak ada lagi limbah peternakan, limbah pertanian, ataupun limbah pemotong hewan. Semua sudah bisa dimanfaatkan,” lanjut dosen yang menyelesaikan doktornya di Guangxi Medical University (GXMU), Tiongkok.

Sementara ini, penjualan bisa dipesan melalui online. Siapa pun yang berminat memiliki probiotik atau pupuk organik, dapat membuka web bhaktimudatirtonirmolo.web.id.

KKN-PPM UAD Adakan Lomba Turuna Jahe dan Gerak Lagu

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diterjunkan 21 Juli lalu, menggelar lomba produk “tutuna jahe” dan gerak lagu pada Jum’at, (14/08/2015) di Tirtonirmolo Kasihan, Bantul.

“Lomba gerak lagu diikuti 6 tim dari 3 pedukuhan. Sedangkan lomba gelar turuna jahe diikuti 4 time dari 3 pedukuhan,” terang Faisal, mahasiswa Farmasi yang menjabat ketua panitia acara, saat diwawancarai.

Faisal mengatakan, lomba tersebut diharapkan bukan sekadar lomba. Produk yang lombakan dan dibuat bersama masyarakat setempat, dapat terus berlanjut hingga mahasiswa selesai melaksanakan KKN. Jika dikembangkan dengan telaten, hal tersebut akan menguntungkan masyarakat setempat.

Sebanyak 27 mahasiswa diterjunkan di 3 padukuhan di Tirtonirmolo. Mereka berharap lomba yang sudah diselenggarakan dapat mengakrabkan masyarakat.

KKN-PPM reguler tersebut direncanakan akan ditarik pada (20/08/2015). Selama menjalankan kegiatan, mereka berbaur dengan masyarakat selama satu bulan.

Kembangkan Jahe Menjadi Aneka Produk

“Dengan satu bahan jahe, kita bisa membuat berbagai macam makanan,” kata Dosen Farmasi, Kintoko, S.F., M.Sc., Apt., saat pameran produk jahe yang dikembangkannya. Pameran yang juga menjadi program kerja mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tersebut dihadiri oleh Rektor Dr. Kasiyarno, M.Hum. dan Wakil Rektor I Dr. Muchlas M.T., serta masyarakat Tirtonirmolo pada Jum’at, (14/08/2015).

Produk yang dibuat oleh mahasiswa KKN-PPM yang didamping Kintoko dan istrinya tersebut mengembangkan kebermanfaatan jahe sebagai bahan dasar. Mereka membuat lima produk, yakni sirup jahe, jahe instan, permen jahe, yoghurt, dan kue kering jahe.

Faisal, selaku ketua panitia acara pameran berharap, produk yang sudah dibuat bersama masyarakat tersebut bisa sampai dan terjual kepada masyarakat. Sebab, jahe merupakan tumbuhan yang banyak manfaatnya bagi kesehatan. “Selain menyehatkan, juga membuat stamina tubuh terjaga, apalagi bulan-bulan ini memasuki musim dengan cuaca tidak menentu,” terangnya.

Kasiyarno dalam sambutannya bertanya kepada masyarakat dan camat yang hadir, “Apakah program KKN UAD bermanfaat bagi masyarakat?”

“Bermanfaat,” serentak masyarakat menjawab pertanyaan itu.

Kasiyarno berharap program seperti pengolahan jahe dan limbah yang menjadi program KKN UAD terus dikembangkan dan dapat menjadi nilai dari hal yang sebelumnya tidak diperhatikan menjadi bernilai.

Selain produk yang berbahan jahe, juga ada produk pemanfaatan limbah pertanian, kotoran sapi, dan limbah pemotongan yang dijadikan pribiotik, pupuk organik, serta lainnya. Acara yang bertajuk “Gelar dan Lomba Produk Tutuna Jahe” tersebut mendapat sambutan antusias oleh berbagai pihak.

Dua Dusun Karang Tengah Realisasikan Program STMB

 

Selama ini, tempat buang air besar belum terealisasikan secara menyeluruh. Ada dua dusun di Karang Tengah, Imogiri, Bantul, yang buang air besar sembarangan. Namun, kami yakin dengan dibantu oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Ahmad Dahlan  (UAD), hal tersebut dapat segera diatasi,” terang Sugito selaku Kepala Desa.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD Diyah Suryani, Mkes. sebagai tim pengusul program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) mengatakan, mengubah perilaku masyarakat yang biasa buang air besar di jamban dapat dikurangi jika mengetahui akibatnya.

Menurutnya, perilaku kurang sehat akan menimbulkan banyak penyakit, seperti diare, kolera, typhus, dan penyakit lainnya.

“Untuk itu, kami KKN UAD membuat program MCK, tempat cuci tangan, sampah terpilah,  untuk diterapkan di tiga dusun, yaitu Mojo Legi, Karang Tengah, Pujung Growong,” jelas Diyah.

KKN-PPM yang mengusung program STBM tersebut disambut baik oleh masyarakat setempat. Hal ini merupakan pendekatan untuk menguubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. STBM menjadi acuan nasional untuk program sanitasi berbasis masyarakat sejak lahirnya Kepmenkes No 852/Menkes/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.

“Ini merupakan program pemerintah menyukseskan MDGs (Millenium Development Goals) untuk masyarakat. Program sudah dilaksanakan untuk menggiring masyarakat hidup sehat,” kata Yuniar, salah satu tim yang menyusun program STMB saat memberikan sambutan untuk peresmian, Jum’at (14/8/2015) di Taman Kanak-Kanak Aisyah Busthanul Athfal Imogiri, Bantul.

UAD tercatat telah mengirim 27 mahasiswa KKN-PPM yang akan membatu untuk merealisasikan program tersebut.

 

Sarang Penyu Terbatas, Populasi Tukik Terancam

 

Agung Budiantoro, M.Si., staf pengajar dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang juga merupakan anggota KAGAMA Virtual mengatakan, sedikitnya jumlah tukik yang dilepasliarkan diduga karena sedikitnya sarang tukik yang ditemukan. Hal ini karena abrasi yang semakin parah yang tidak memungkinkan pendaratan penyu untuk bertelur di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, DIY.

Agung bersama KAGAMA Virtual melepas 60 tukik penyu lekang/abu-abu (Lepidochelys olivacea) Kamis, (13/8/2015). Pelepasan tersebut untuk memperingati Kemerdekaan RI yang ke-70. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat umum, mengundang pemerintah setempat, seperti bupati Bantul, DKP kabupaten Bantul, BKSDA kabupaten Bantul, dan BLH kabupaten Bantul.

Kata Agung, kegiatan serupa juga sudah dilakukan di Taman Nasional Alas Purwo dengan melepasliarkan ribuan tukik dari jenis penyu belimbing (Dermochelys coriacea) dan penyu hijau (Chelonia mydas) untuk memperingati Kemerdekaan RI pada 2014 lalu.

Keterlibatan pemerintah setempat merupakan upaya untuk mendorong dukungan legal formal dan konservasi di Pantai Baru. Harapannya, berbagai inisiatif untuk mendukung hal tersebut juga semakin kuat. Keberlanjutan program ekowisata melalui konservasi penyu ini ditujukan untuk memperkuat riset dan penelitian terkait konservasi ekosistem pesisir juga terus dibutuhkan.

Pelepasan tukik secara liar ke habitat alaminya dilakukan setiap musim kemarau pada Juli hingga September. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi dan persyaratan penetasan dan pelepasan telur, seperti diatur oleh peraturan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP).

“Penyu merupakan reptilia purba yang masih ada di dunia. Di dunia ada 7 spesies penyu dan 6 di antaranya terdapat di Indonesia. Jenis penyu yang ada di Indonesia adalah penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu pipih (Natator depressus), dan penyu tempayan (Caretta caretta),” terang Agung.

Berdasarkan ketentuan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna), semua jenis penyu laut telah dimasukkan dalam appendix I. Artinya, perdagangan internasional penyu untuk tujuan komersil juga dilarang. Badan konservasi dunia, IUCN, memasukkan penyu sisik ke dalam daftar spesies yang sangat terancam punah. Sedangkan penyu hijau, penyu lekang, dan penyu tempayan digolongkan sebagai terancam punah.

 

KKN-MU Jilid II Siap Terjun

Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah untuk Negeri atau yang lebih akrab disingkat KKN-MU kembali diselenggarakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk pengabdian Muhammadiyah sebagai gerakan, melalui berbagai amal usahanya yang tergabung dalam berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah. Pada tahun kedua ini, KKN-MU diselenggarakan di kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dengan Universitas Muhammadiyah Surabaya sebagai tuan rumah.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menjadi salah satu peserta juga turut mengirimkan 26 mahasiswa dari berbagai program studi. Untuk dapat mengikuti KKN-MU ini, Kepala Pusat KKN UAD Dr. Rina Ratih S.S., M.Hum. tidak mau sembarangan. Para calon peserta harus memenuhi beberapa persyaratan di antaranya IPK minimal 3,00, mempunyai pengalaman organisasi yang baik, sehat, dan pastinya siap mengabdikan diri selama 1 bulan penuh di kolasi KKN.

Total ada 234 mahasiswa dari 13 perguruan tinggi Muhammadiyah turut andil dalam KKN ini. Mahasiswa tersebut terdiri atas Universitas Muhammadiyah (UM) Riau, UM Gorontalo, UM Pare-Pare, UM Metro, UM Tangerang, UM Dr. Hamka, UM Jakarta, UM Magelang, UAD, UM Purwokerto, UM Surakarta, UM Sidoarjo, dan UM Surabaya.

“Sebelum diterjunkan langsung ke masyarakat, terlebih dahulu para mahasiswa diberikan pembekalan,” terang kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UAD, Drs. H. Jabrohim, M.M. saat ditemui.

Jabrohim menjelaskan, pembekalan tersebut diberikan langsung oleh pejabat pemerintah daerah Bojonegoro dan lima camat dari masing-masing lokasi yang dibidik sebagai lokasi KKN-MU.

Selain pembekalan kewilayahan dari pemerintah daerah setempat, kegiatan pembekalan ini juga diisi oleh Jabrohim dengan materi wawasan KKN-MU, Rina Ratih mengenai administrasi KKN-MU, Beni Suhendra Winarso, S.E., M.Si. mengenai buku aktivitas harian, matriks, rekapitulasi, serta pendanaan. Kemudian, materi yang terakhir adalah penyusunan program kerja dan laporan KKN-MU yang disampaikan oleh Ir. Moehamad Aman, M.T.

Panitia pelaksanaan KKN-MU sangat berharap melalui berbagai kegiatan pembekalan tersebut, mahasiswa akan lebih siap untuk mengabdikan diri kepada masyarakat selama pelaksanaan kegiatan.

Stan UAD di Tiongkok Menarik Perhatian Guizhou University

Guizhou University (GU) Tiongkok tanda tangani MoU dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara ini merupakan rangkaian dalam acara 8th China-ASEAN Education Cooperation Week di Multi-functtion Hall A & B 3rd Floor  GIFC, Guiyang, Guizhou, Tiongkok, Senin (3/8/2015).

Menurut Ida Puspita, S.S., M.A.Res. selaku Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI), diskusi yang berlangsung berisi tentang beberapa kemungkinan kerja sama pada program Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional, joint research, short course, beasiswa dari GU maupun pemerintah Tiongkok, dan pengadaan Tiongkok-Indonesia Center di GU.

Acara yang  diadakan Chinese Service Center for Scholarly Exchange (CSCSE) tersebut dihadiri oleh beberapa universitas dari Tiongkok, Indonesia, Malaysia, Australia, dan lain-lain. Peserta dari Indonesia terdiri atas 14 Universitas. Dalam kesempatan tersebut, UAD membuka stan, diwakili oleh Ida Puspita dan Dessy Kamila Sari. Mereka adalah staf  KUI.

Dalam acara ini, booth atau stan UAD menjadi stan yang paling menarik. “Selama di pameran, banyak pengunjung yang mengambil foto dan video untuk mendokumentasikan diri di stan UAD. Bahkan ada yang mendokumentasikan secara keroyokan,” terang Dessy.

Selain itu, stan UAD juga diwawancarai oleh TV Guizhou yang ditayangkan pada (4/8/2015) di Tiongkok. “Kehadiran TV tersebut tidak luput dari banyaknya pengunjung ke stan kami. Mereka yang datang begitu antusias, dan minta foto setelah bertanya tentang UAD,” timpal Ida.

Para LO pameran turut mengakui bahwa stan dari UAD lebih sering dijadikan tempat berkumpul. Menurut mereka, stan UAD  menarik dan orangnya ramah, santai, serta seru.

Daya tarik lainnya karena stan UAD dihias sangat menarik. Konsep yang ditampilkan adalah dekorasi dan unsur Yogyakarta yang sangat dominan. Lagu-lagu Indonesia, lagu “Jogjakata” (Jogja Istimewa), dan video profile serta visit Indonesia turut menjadi daya tarik tersendiri.

Tim IT UAD Beri Pelatihan 150 mahasiswa

Tim Informasi Teknologi (IT) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan pelatihan singkat kepada 150 mahasiswa yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muhammadiyah Pare-Pare, dan anggota Angkatan Muda Muhammadiyah se-Kota Makassar untuk berperan menjadi panitia registrasi, LO, dan sebagainya.

Kedatangan Tim UAD ke Makassar ini sebenarnya dalam rangka membantu tim IT Muktamar Muhammadiyah untuk registrasi dan pendataan peserta Muktamar.

“Tim IT UAD ini akan berpartisipasi penuh dalam registrasi peserta mulai dari siding Tanwir pada tanggal 1-2 Agustus 2015, serta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah pada tanggal 3-7 Agustus 2015 di Makassar,” ucap Tawar, S.Si., M.Kom. selaku Kepala Biskom UAD.

Tim IT tiba di Makassar pada Selasa (28/7/2015) pukul 23.30 WITA. Tim yang dikomandoi oleh Tawar ini berangkat dari Yogyakarta ke Semarang dengan bus, kemudian dari Bandara Ahmad Yani Semarang terbang ke Jakarta. Mereka transit satu jam sebelum terbang ke Makassar, dan tiba di bandara Sultan Hasanuddin pukul 23.30 WITA.

Mereka membawa 2 buah server untuk digunak saat acara Muktamar berlangsung hingga tanggal 7 Agustus 2015 mendatang.

IPK Lulusan UAD Terus Meningkat

Pencapaian prestasi akademik lulusan UAD (Universitas Ahmad Dahlan) Yogyakarta terus membaik. Pada wisuda periode Juli 2015, di gedung JEC (Jogja Expo Center), Yogyakarta, Sabtu (1/8/2015), IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) lulusan program studi (prodi) sarjana (S-1) mengalami peningkatan.

Wisuda periode kali ini diikuti 765 orang wisudawan dari 30 prodi S-1, IPK rata-rata mencapai 3,31, atau naik 0,12 dibandingkan periode sebelumnya. “Jumlah wisudawan tersebut termasuk lulusan dari enam prodi S-2,” tutur Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M. Hum.

Untuk lulusan program S-2, meliputi wisudawan dari program pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris (4), Pendidikan Fisika (17), Psikologi Profesi (4), Psikologi Sains Sekolah (11), Farmasi (5), dan Manajemen Pendidikan (1).

Pada upacara wisuda tersebut, hadir memberikan pidato ilmiah Shi Ying Gan, Asisten Direktur Environmental Behavioral Science and Economics Research Unit, Ministry of the Environment and Water Resources, Singapura.

Dalam pidato yang disampaikan dalam Bahasa Inggris, ia mengemukakan mengenai perekonomian Indonesia dan pentingnya pendidikan untuk peningkatan kehidupan ekonomi-sosial secara umum.

Hingga saat ini, program pascasarjana UAD telah mewisuda 555 lulusan. Dengan demikian, alumni mencapai jumlah 35.120 orang. Lulusan tercepat untuk wisudawan S-1 diraih Renaning Pudyastuti dari prodi S-1 Farmasi dengan masa studi 3 tahun 6 bulan 8 hari, dengan IPK 3,77.

“Untuk wisudawan termuda, tercatat atas nama Pamungkas Budi Sumarno dari prodi Fisika,” ungkap Kasiyarno. Wisudawan ini lulus pada usia 20 tahun 7 bulan 7 hari, dengan IPK 3,67.

Untuk tiga IPK tertinggi, berturut-turut diraih Rina Ernawati dengan IPK 3,98 dari prodi Manajemen, Susi Nuryanti IPK 3,96 dari prodi Manajemen, dan Nur Laili Dzul Fitrah prodi Pendidikan Matematika IPK 3,95.