Workshop Culinary Adventures Program Studi Bisnis Jasa Makanan

 

Proses kegiatan perkuliahan di Program Studi Vokasi tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Pada 21 dan 23 Juli 2018, Program Studi D-IV Bisnis Jasa Makanan (Bisma) menyelenggarakan Workshop Kegiatan Mahasiswa “Culinary Adventures” yakni kunjungan mahasiswa ke industri pengolahan makanan. Di tempat tersebut, mahasiswa mendapatkan informasi yang biasanya disampaikan oleh owner industri, melihat proses produksi, bahkan diberikan kesempatan untuk turun langsung mempraktikkan proses produksinya.

   

Hari pertama, kegiatan dilaksanakan di industri pengolahan ikan Khansa Snack and Food dan Resto jeJamuran. Khansa Snack and Food beralamat di Dusun Kayen, Sleman, Yogyakarta. Endah selaku owner menceritakan terkait latar belakang, sejarah, perjuangan, proses produksi, pemasaran, hingga kesuksesan usahanya hingga saat ini. Selain itu, ia juga mengajak mahasiswa berkeliling lantai produksi serta mempraktikkan memasak abon ikan lele yang merupakan salah satu produk dari Khansa Snack and Food.

Tujuan selanjutnya adalah Resto jeJamuran yang terletak di Jl. Magelang km. 11, Sleman, Yogyakarta. Di sana terdapat budi daya jamur dan resto yang menyediakan olahan makanan dari berbagai macam jenis jamur. Mahasiswa diberikan tugas oleh dosen untuk mengidentifikasi rasa, tampilan, dan cara pengolahan dari masing-masing masakan sehingga dapat dijadikan bahan referensi untuk proses perkuliahan di kelas.  

  

Pada hari kedua, Culinary Adventures dilanjutkan ke Ndalem Katelan dan Ngudi Rejeki Kelorida. Industri pengolahan ubi ungu Ndalem Katelan dengan produk Shasa Egg Roll terletak di Pleret, Bantul, Yogyakarta. Sewaktu berada di tempat ini, mahasiswa diajak oleh owner-nya untuk mencoba membuat egg roll ubi ungu.

Kemudian, tujuan kedua adalah rumah produksi pengolahan daun kelor, yaitu Ngudi Rejeki Kelorida yang beralamat di Trirenggo, Bantul, Yogyakarta. Olahan daun kelor yang diproduksi meliputi peyek kelor, egg roll kelor, stik kelor, mi kelor, lodeh kelor, bothok kelor, cokelat kelor, kerupuk kelor, wedhang teh kelor, kurma cokelat kelor, bahkan masker kelor.

  

Culinary Adventures memberikan banyak manfaat, ilmu, dan pengalaman yang dapat dijadikan pembelajaran maupun acuan mahasiswa, khususnya terkait bidang bisnis kuliner ke depannya. Selain itu, secara emosional, pengalaman yang disampaikan oleh para owner dari masing-masing industri dalam membangun industri dari nol bahkan tanpa modal, mempromosikan produknya, serta mengembangkan dan menjaga usahanya hingga menjadi sukses, bisa menjadi poin penting untuk mahasiswa. Hal tersebut mampu menumbuhkan rasa semangat dalam diri mahasiswa sekaligus keinginan menjadi pelaku dalam dunia bisnis kuliner. 

 

IJAIN UAD Selenggarakan SAIN 2018 di Yogyakarta

International Symposium on Advanced Intelligent Informatics (SAIN 2018) telah diadakan pada tanggal 29-30 Agustus 2018 di Yogyakarta. Acara yang diorganisir oleh International Journal of Advances in Intelligent Informatics (IJAIN) ini diikuti oleh peserta dari lima negara yakni Jepang, Vietnam, Bangladesh, Ukraina, dan Indonesia.

SAIN 2018 merupakan acara simposium internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan telah terdaftar sebagai konferensi Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) dengan mengusung tema “Revolutionize Intelligent Informatics Spectrum for Humanity”. Secara spesifik, SAIN 2018 mencakupi seluruh bidang Intelligent Informatics yang meliputi Machine Learning & Soft Computing, Data Mining & Big Data Analytics, Computer Vision & Pattern Recognition, dan Automated Reasoning.

Pada pukul 08.00 WIB, acara dibuka oleh Professor Riyanarto Sarno selaku General Chair SAIN 2018 dilanjutkan oleh Assistant Professor Aji Prasetya Wibawa selaku TPC Chair SAIN 2018 dan Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Urusan Internasional, Prof. Dr. Sarbiran, serta Kepala Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Universitas Ahmad Dahlan (LPPI UAD), Associate Professor Tole Sutikno.

SAIN 2018 turut mengundang empat keynote speaker dari empat negara yakni Associate Professor Huynh ThiTanhBinh (Vietnam), Assistant Professor Rafał Dreżewski (Polandia), Professor Mustafa Mat Deris (Malaysia), dan Professor Riyanarto Sarno (Indonesia).

Assoc. Prof. HuynThi Tanh Binh dari Hanoi University of Science Technology (HUST) Vietnam menyampaikan speech pada sesi pertama dengan judul “Evolutionary Multitasking–A New Paradigm”. Selanjutnya pada sesi kedua, Prof. Mustafa Mat Deris dari UniversitiTun Huseinn Onn Malaysia menyampaikan speech terkait “Data Reduction Using Rough Set Theory and Conditional Entropy: Case Study on Software Testing” dan dilanjutkan pada sesi ketiga oleh Assist. Professor Rafał Dreżewski dari AGH University of Science and Technology Polandia dengan judul “Agent-Based Modeling and Simulation of Speciation and Ecosystem Diversity”. Sesi terakhir ditutup dari Prof. Riyanarto Sarno dari Institut Teknologi Sepuluh November dengan pemaparan “A Survey of Graph-based Algorithms for Discovering Business Process Models”.

SAIN 2018 berhasil menarik perhatian dengan mengundang beberapa penulis dari berbagai kalangan, dari akademisi maupun profesional yang secara khusus berada pada cakupan penelitian bidang Intelligent Informatics.

Antusiasme dan semangat peserta dalam mengikuti simposium ini terlihat dari diskusi yang terjadi pada saat sesi presentasi paralel berlangsung. Sesi presentasi yang dimulai pukul 13.00 berakhir pada pukul 17.30 WIB. Selepas Gala Dinner, seluruh peserta diundang untuk acara penutupan disertai dengan pengumuman paper terbaik dan undangan untuk mengikuti acara SAIN pada tahun 2019. SAIN 2019 akan diselenggarakan pada 3-4 September 2019 di Osaka, Jepang. (Doc SAIN 2018)

P2K 2018 Usung Tema Era Milenial

 

Taufiq Hidayat selaku ketua panitia Program Pengenalan Kampus (P2K) saat ditemui di gedung Among Raga dalam acara Closing Ceremony P2K menjelaskan mengenai konsep dan tema yang diusung P2K kali ini. Secara garis besar, yang disoroti adalah tentang kepemimpinan, kebersamaan, dan milenial. Alasan mengusung tema tersebut karena melihat mahasiswa baru pada tahun ini adalah kelahiran 2000. Sehingga, tema milenial dianggap sesuai zamannya.

Ikon singa tak lepas dari itu semua. Singa melambangkan kepemimpinan, yang sangat berkaitan dengan kaum milenial yang sudah saatnya menjadi pemimpin.

Antusias mahasiswa baru terlihat dari kehadiran. Pada tahun ini, tingkat ketidakhadiran mahasiswa baru dalam mengikuti P2K sangat sedikit. Berbeda dengan tahun lalu. Selain itu, tidak sedikit pula mahasiswa yang berkontribusi dalam menyukseskan acara yakni dengan penampilan pentas seni setiap fakultas. Pentas seni ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang ditugaskan bagi setiap fakultas agar mengirimkan mahasiswa untuk tampil.

Chindy Clara, salah satu mahasiswa baru yang ikut meramaikan pentas seni Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK) mengatakan kesan yang dirasakan saat terpilih menjadi salah satu perwakilan. Ia merasa bangga dan senang karena dapat membantu memeriahkan P2K. Suka duka pun dirasakan oleh Chindy karena harus rela menahan lelah dan pulang malam demi latihan untuk menampilkan yang terbaik. Namun, itu semua bukan menjadi sesuatu halangan.

Lain lagi dengan Moch Ariq Nurfallah, mahasiswa baru dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Ia juga mengaku sangat senang karena bisa menjadi perwakilan fakultas. Tidak semua mahasiswa dapat merasakan yang telah ia rasakan. Jadi, meskipun lelah karena pagi mengikuti P2K dan malamnya harus berlatih, justru menjadikan kebanggaan tersendiri. Suka duka yang dirasa menjadi sebuah pengalaman sangat berharga.

Secara umum, mahasiswa baru sangat menikmati semua proses P2K selama satu minggu ini.

 

Peduli Korban Gempa Lombok, FKIP Kumpulkan Sembako

Momentum Program Pengenalan Kampus (P2K) dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa baru Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) untuk berbagi serta ikut merasakan kesedihan yang dialami masyarakat Lombok. Mahasiswa baru mengumpulkan sembako berupa beras, gula, teh, minyak, susu, dan peralatan mandi.

“Mahasiswa baru sengaja diminta mengumpulkan sembako untuk meningkatkan jiwa sosial mereka terhadap sesama yang sedang mengalami musibah. Banyak yang membutuhkan bantuan di Lombok, sedangkan kami di sini dalam keadaan aman. Sudah seharusnya kami membantu mereka,” ungkap Tsabita.

Rencananya, bantuan tersebut akan dikirim ke Lombok setelah acara P2K selesai. “Panitia akan terus memperdalam informasi dan konfirmasi dari pihak yang akan membantu menyalurkan bantuan untuk Lombok. Terutama terkait kapan waktunya dan daerah mana yang lebih membutuhkan bantuan,” tambah Tsabita.

Mahasiswa baru tidak keberatan diwajibkan membawa macam-macam sembako ataupun alat mandi untuk bantuan ke Lombok.

“Pengumpulan sembako dan alat mandi dengan tujuan untuk disumbangkan ke Lombok membuat kita semakin mengerti, sebagai makhluk sosial harus saling menolong orang-orang yang tertimpa musibah,” tegas Kevin Saputra.

Bantuan untuk mereka yang membutuhkan meskipun sedikit, tetap akan sangat berharga.

Mahasiswa Baru UAD Kirim Bantuan untuk Lombok

Selama kegiatan Program Pengenalan Kampus (P2K), mahasiswa baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) diwajibkan membawa barang-barang untuk bakti sosial (baksos). Barang-barang tersebut berupa sembako yang akan dialokasikan kepada korban bencana gempa di Lombok.

Tsabita Naila Ulinnuha selaku penanggung jawab baksos Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menjelaskan, ada beberapa barang-barang baksos yang harus dibawa oleh mahasiswa baru. “Mereka diwajibkan untuk membawa beras, gula, susu, kopi, minyak goreng, dan alat mandi.  Barang itu dibawa pada hari Selasa, Kamis, dan Jumat. Jadi, tidak langsung dibawa dalam satu hari.”

“Panitia sengaja mewajibkan agar mahasiswa membawa barang baksos dengan ukuran dan takaran yang sama.  Mengingat itu untuk diberikan kepada orang, jadi ketika dibagikan tampak adil,” tambah Naila.

Ia juga menerangkan apabila ada mahasiswa baru yang tidak membawa, maka panitia akan tetap menunggu sampai hari penutupan, kecuali mahasiswa tersebut memang tidak mengikuti P2K sejak awal maka akan dibiarkan.

Pada tahun-tahun sebelumnya, barang baksos dari mahasiswa baru selalu dialokasikan kepada masyarakat yang di sekitar Yogyakarta saja. Namun berbeda dengan tahun ini, mengingat saudara-saudara kita di Lombok sedang sangat membutuhkan, maka panitia berkoordinasi dengan pihak kampus agar hasil baksos dapat dikirim ke Lombok.

Pihak panitia masih menunggu konfirmasi dari Gubernur Mahasiswa terkait koordinasi dengan Wakil Dekan FKIP tentang sistem pengiriman barang baksos, karena baksos ini dikirim atas nama Fakultas. (nrl)