Presiden Jokowi Sarankan UAD Buka Fakultas Logistik dan Animasi

 

“Kita harus berani melakukan perubahan-perubahan. Mestinya, fakultas-fakultas juga harus bersifat kekinian. Jangan terlalu linier dan yang sudah ada saja, misalnya saja fakultas logistik. Sebab, platfrom logistik baik retail platfrom sangat spesifik dan kebutuhanya sangat besar,” terang Presiden RI Ir.H. Joko Widodo saat menyampaikan kuliah umum di Islamic Center, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sabtu (22/7/2017).

Dalam kuliah umum yang bertemakan “Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Kompetitif” tersebut, Presiden RI ke-7 itu juga menyampaikan bahwa universitas harus mempersiapkan diri dengan perubahan zaman.

“Khususnya univesitas yang di bawah PP Muhammadiah, khususnya lagi UAD,” lanjutnya.

Untuk membaca zaman yang cepat berubah, selain fakultas logistik, ia juga menyarankan dibukanya fakultas animasi.

“Jurusannya nanti meme,” sedikit kelakarnya yang membuat kuliah umum tersebut semakin cair.

Setelah selasai mengisi kuliah umum, kegiatan dilanjutkan dengan peletakan batu pertama Museum Muhammadiyah yang berlokasi tidak jauh dari Islamic Center UAD. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan, Ketua Umum PP Muhammadiyah, dan Sri Sultan Hamengkubuwono ke-X. (Stt)

 

Jokowi Berikan Kuliah Umum dan Letakkan Batu Pertama Musem Muhammadiyah di UAD

“Andil Muhammadiyah sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan, meningkatkan pendidikan, dan perubahan lainnya. UAD sebagai salah satu perguruan tinggi dengan mahasiswa kurang lebih 24 ribu, juga punya peran penting dalam pengembangan pendidikan,” kata Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan kuliah umum di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sabtu (22/7/2017).

Kuliah umum yang mengangkat tema “Pembangunan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Kompetitif” tersebut dihadiri petinggi UAD, menteri, Sri Sultan Hamengkubuwono ke-X, warga, mahasiswa, dan civitas UAD.

Selain kuliah umum, Presiden Republik Indonesia tersebut juga meletakkan batu pertama Museum Muhammadiyah. Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. menjelaskan, pembangunan Museum Muhammadiyah juga disokong dana dari pemerintah.

 “Kami tidak tahu berapa dana yang diberikan pemerintah. Namun, berapa pun yang diberikan oleh pemerintah akan kami berdayakan sebaik mungkin untuk pembangunan dan pengembangan Museum Muhammadiyah ini,” terang Kasiyarno.

Dr. KH. Haedar Nashir selaku Ketua Umum Muhammadiyah dalam sambutannya mengatakan, “Museum ini akan banyak berbicara tentang sejarah dan tentu saja penting bagi generasi kita untuk tahu sejarah. Saya berharap pemerintah turut mendukung pembangunan tersebut.”

 

Tim Debat UAD Wakili Yogyakarta di NUDC 2017

Secara kualitas, tim debat dari Debating Community Universitas Ahmad Dahlan (DeCo UAD) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Meskipun belum menjadi best speaker, untuk prestasi bisa dibilang dapat mempertahankan posisi.

Mengikuti seleksi National University Debating Competition (NUDC) tingkat Kopertis V (22-24/5/17), tim dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil meraih 2nd best speaker dan 5th best speaker. Kedua mahasiswa tersebut atas nama Ahmad Puji Santoso dan Niken Fatma Putri.

Tim DeCo UAD terdiri atas 2 debaters dan satu N1 adjudicator atau bisa disebut juri independen, atas nama Lidya Tarmizani Putri.

“Kami melakukan persiapan 3 bulan sebelum lomba. Sistem latihan diadakan setiap hari dengan durasi setiap pertemuan 3 sampai 5 jam,” ungkap Niken yang menjadi 5th best speaker di tingkat Kopertis V.

Ia menambahan, sesi latihan dimulai dari membangun kasus dan simulasi debat. Bantuan seluruh anggota (DeCo) sangat diperlukan untuk menjadi sparing partner.

Dari hasil tersebut, delegasi UAD terpilih menjadi salah satu representative Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dari delapan institusi terpilih berdasarkan hasil kalkulasi penialian oleh tim juri untuk mengikuti NUDC 2017. NUDC 2017 akan diselenggarakan pada bulan September 2017.

Tidak berhenti di NUDC, beberapa tahun yang lalu, debaters dari DeCo UAD juga pernah sampai ke World University Debating Competition (WUDC). WUDC merupakan ajang perlombaan debat tingkat dunia. (ard)

 

Mahasiswi Biologi Juara 3 Lomba Cerpen DIY

 

Wika G. Wulandari, mahasiswi Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menjadi juara 3 lomba cipta cerpen remaja yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Yogyakarta (BBY). Lomba yang diperuntukkan bagi remaja Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut mencakup tiga tangkai, yakni cipta puisi, cerpen, dan esai.

Peraih juara 1 Peksiminas XIII 2016 tangkai lomba cerpen ini memiliki resep tersendiri untuk menulis. Ia aktif dan banyak memerhatikan lingkungan sekitarnya.

“Ide unik selalu muncul di sela hiruk-pikuk. Jadi, saya mencoba untuk mengasah diri dengan memerhatikan lingkungan sekitar.”

Selain ide, yang terpenting baginya adalah membagi waktu. Wika tidak merecoki waktu kuliah, nugas, dan liburan.

“Nulis itu tergantung mood dan keharusan. Kalau lagi mood nulis ya nulis, tetapi dengan catatan tidak sedang waktu ujian. Kalau lagi mood belajar ya belajar, tapi dengan catatan tidak sedang liburan,” ungkapnya santai.

Mahasiswi yang mengidolakan Yanusa Nugroho ini memiliki target minimal mengoleksi satu sertifikat lomba cipta cerpen dalam rentang waktu satu tahun. Kesibukan kuliah tidak menjadi penghambat bagi Wika untuk terus berprestasi.

“Sebenarnya, semua tergantung dari kemauan. Kalau kuat dan niat nulis, pasti bisa membagi waktu,” tukasnya.

Perlu diketahui, selain Wika yang menjadi juara 3 tangkai lomba cipta cerpen, Ilham Rabbani dari PBSI UAD juga meraih juara 2 cipta puisi. Keduanya berhasil mengangkat tropi mengharumkan nama UAD di kancah kesusastraan DIY. (ard)

Hidup untuk Memberi Sebanyak-banyaknya

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dinyatakan sebagai kota dengan prevalensi gangguan jiwa berat paling tinggi di Indonesia. Dilansir dari kompasiana.com, sekitar 3 dari setiap 1.000 orang penduduk DIY mengalami gangguan jiwa berat. Fakta tersebut kemudian melatarbelakangi pembentukan Paguyuban Wingking Keraton (Pawiton) oleh Ratna Yunita Setyani Subarjo, kepala Program Studi Psikologi Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA).

Ratna Yunita Setyani Subarjo, S.Psi., M.Psi., Psikolog. adalah alumnus Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Magister Profesi Psikologi. Ratna, begitu ia biasa dipanggil, adalah penerima penghargaan alumni berprestasi UAD 2017. Putri Jawa kelahiran Sumatera tersebut adalah sosok seorang praktisi dan pendidik yang sangat berprestasi. Saat ditemui di UNISA, Ratna menuturkan bahwa goal yang belum tercapai dan sedang diusahakan adalah mengusulan draf kebijakan deteksi dini kesehatan jiwa ke DPRD Kota Yogyakarta.

“Kota dengan tingkat gangguan jiwa paling tinggi se-Indonesia berdasarkan Riskesdes 2013 adalah Jogja, padahal angka harapan hidupnya juga paling tinggi se-Indonesia. Artinya, ada sesuatu. Maka, goal dan mimpi saya tahun ini bisa membuat draf untuk diusulkan ke DPRD wilayah kota Jogja, demi meningkatkan kesehatan jiwa di wilayah itu,” jelasnya.

Komunitas kader jiwa yang dilatih Ratna untuk usaha deteksi dini kesehatan jiwa adalah produk atau output dari short course yang ia ikuti. Bersama 15 psikiater lain, ia mendapatkan kesempatan mengikuti short course yang digelar oleh Melbourne University bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemkes RI). Dalam short course tersebut, setiap peserta mendapat “pekerjaan rumah” yang harus direalisasikan untuk membantu lingkungan praktiknya.

Dalam pembentukan Pawiton, tentu Ratna tidak berusaha sendiri. Dengan dukungan yang diberikan oleh Kepala Puskesmas dan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, kelompok dukungan masyarakat keluarga pasien gangguan jiwa tersebut dapat direalisasikan. Selain Pawiton, ia juga melakukan pembentukan kader jiwa yang dilatih untuk melakukan deteksi dini kesehatan jiwa.

“Harapan saya, deteksi dini kesehatan jiwa ini nanti bisa ditularkan kepada kader jiwa seluruh wilayah lingkungan kecamatan Keraton,” tutur Ratna.

Selain berproses di Pawiton, Ratna juga menjabat sebagai sekretaris di Ikatan Psikologi Klinis (IPK). Ratna dikenal sebagai orang yang senang memiliki kesibukan bermanfaat. Berkumpul dengan kawan-kawan di IPK pun awalnya ia lakukan untuk membantu event-event yang berlangsung.

“Mungkin karena mereka melihat saya mampu menyelesaikan tugas dengan baik, lalu ditawari untuk menjadi pengurus tetap. Lebih banyak mengambil manfaat saja, karena dengan begitu saya jadi mengerti jaringan psikiater Indonesia. Alhamdulillah dari situ bisa ketemu orang-orang besar, diskusi, dan menjadi peningkatan kualitas diri saya lagi selain membawa nama almamater juga,” jelasnya ketika ditanya perihal kesibukannya.

Selain mengajar dan praktik, Ratna juga kerap mengisi seminar dan talkshow tentang psikologi dan bidang di sekitarnya. Tulisannya pun kerap dimuat beberapa media cetak, dan ia kerap mengunggah buah pikirannya ke media sosial pribadinya. Ratna senang menulis, ia menulis baik bidang akademik hingga puisi, bahkan jika hanya sekadar katarsis. Ia telah menerbitkan sebuah buku tentang panduan pengasuhan untuk orang tua anak penderita ADHD.

Ratna mengaku bahwa ia adalah tipe pekerja keras dan perfeksionis. Dengan segudang kesibukan, maka tentu harus ada yang dikorbankan dengan bekerja lembur dan lain sebagainya. Ia memiliki prinsip kerja tuntas adalah sebuah kepuasan.

Ia memulai kariernya sebagai konselor anak dan keluarga di sekolah dalam Yayasan Rumah Sakit Rajawali Citra. Kemudian, demi meningkatkan kualitas diri, ia melanjutkan studi magister profesi. Ia tertarik mendalami psikologi klinis yang lebih menjurus ke kesehatan mental, cakupannya lebih luas dan tantangan yang dihadapi pun lebih sulit. Ketika ditanya perihal profesi, Ratna tidak bisa menentukan pada satu bidang saja.

“Profesi antara praktisi klinis dan dosen tidak bisa dipisahkan, tidak bisa didefinisikan saya dosen saja atau psikolog saja. Keduanya berkelindan. Tidak bisa lepas dari keduanya, kalau disuruh pilih salah satu tetap tidak bisa,” jelasnya.

Saat ini, Ratna aktif mengajar di UNISA dan berpraktik sebagai psikolog di Rumah Sakit Rajawali Citra, Pleret. Hingga saat ini, ia berpegang teguh pada moto hidupnya yaitu hidup untuk memberi sebanyak-banyaknya, bukan untuk menerima sebanyak-banyaknya. Berdasar dari moto tersebut, ia berharap diberikan kesehatan untuk dapat menjadi semakin kuat.

“Ketika ada hal-hal yang berguna untuk lingkungan, jangan sampai dipatahkan oleh diri saya sendiri hanya karena sakit atau lelah. Sebab, saya ingin selalu siap memberikan yang terbaik bagi lingkungan di sekitar saya,” tutupnya. (dev)

Berbagi Ilmu dan Silaturahmi melalui Kunjungan Edukasi

Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (HMPS PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mendapat kunjungan edukasi dari Himpunan Mahasiswa (HIMA) PBSI UNY, Sabtu (15/7/2017).

Kunjungan edukasi yang dibuka oleh Wakil Dekan FKIP UAD, Dr. Suparman, M.Si.DEA., ini dalam rangka silaturahmi himpunan mahasiswa PBSI UNY dan PBSI UAD.

Menurut Zainda Usmana Aulia, ketua HIMA PBSI UNY 2017, tujuan kunjungan edukasi ke UAD untuk bertukar ilmu serta pengalaman, dan untuk sharing tentang program kerja.

Di sisi lain, Uky Eji Anggara, ketua HMPS PBSI UAD 2017 mengharapkan dengan adanya kunjungan ini terjalin komunikasi dan silaturahmi yang baik antar himpunan mahasiswa dan program studi PBSI.

“Terkait dengan program kerja, nantinya kami ingin berkolaborasi dan saling berpartisipasi dengan mengadakan kegiatan bersama. Salah satunya membuat sebuah kegiatan yang terkait kebahasaaan dan kesusatraan,” terang Uky.

Wakil Ketua Program Studi PBSI, Roni Sulistiyono, M.Pd., mengharapkan dengan adanya kunjungan edukasi ini nantinya dapat mendongkrak prestasi mahasiswa, khususnya PBSI UAD. (ard)

Tiga Poin Mendebarkan UAD FC

“Ini tiga poin yang mendebarkan bagi kami, mereka (PERSIG) bermain bagus dan beberapa kali menciptakan peluang bagus,” begitulah yang disampaikan Sudarmaji pelatih Universtas Ahmad Dahlan Football Club (UAD FC) setelah anak asuhnya menumbangkan tim dari Gunungkidul dengan skor tipis 1-0.

Bertindak sebagai taun rumah, UAD FC dibuat kerepotan oleh permainan PERSIG Gunungkidul. Beruntung, gol dari Endra Budi di menit 10’ mampu memberikan kemenangan untuk tim ber-jersey orange itu.

Selama pertandingan, official dari kedua tim dibuat cemas dengan para pemain di tengah lapangan. Pasalnya, “jual-beli” serangan silih berganti dilakukan kedua tim dengan mengandalkan kecepatan dan skema serangan balik.

“Kami pantas bersyukur. Secara permainan, kami menurun dari pertandingan sebelumnya. Dari hasil juga bisa dikatakan kita beruntung. Realistis saja, mereka menciptakan banyak peluang, tetapi tidak ada yang terkonversi menjadi gol,” ungkap Darmaji pasca-pertandingan di Stadion Kridosono, Jum’at (14/7/2017).

Di dua pertandingan sisa, UAD FC akan terus memburu kemenangan untuk memantapkan diri melaju ke semifinal dan mengejar target juara Liga 3 (Liga Nusantara) PSSI regional Yogyakarta. (ard)

Susunan Pemain UAD FC: Agung (PG), Pramono (C), Andi, Rahmat, Hendro, Tatak, Endra (Gol, 10’) (88’), Reza, Diko (55’), Alvons, Yoko

Cadangan: Jumarno, Agung, Fajar (88’), Isma, Munib, Mahendra, Faiz (55’)

Pelatih: Sudarmaji

 

Susunan Pemain PERSIG: Nursan (PG), Sulis (63’), Hamdani, Santiago, Bowo, Afri, Agung, Fatahudin, Sadewa (46’), Achbar (C), Joko

Cadangan: Praditya, Restu, Aldy, Rekhan, Setyo, Utomo (46’), Indra (63’)

Pelatih: Fitri Yuli Setyawan

Seminar Nasional Farmasi, Peran NSAID dan Fitoterapi

Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan diskusi ilmiah dan seminar nasional di auditorium kampus 3 UAD, Kamis (13/7/2017). Tema yang diangkat mengenai peran NSAID dan fitoterapi pada penanganan nyeri di pelayanan primer.

Hadir sebagai pembicara utama ketua Ikatan Ahli Farmakologi Indonesia (IKAFI), Prof. Dr. Mustofa, M.Kes.,Apt. Turut hadir juga Dr. Probosuseno, Sp.Pd.K.Ger.finasim., praktisi dan konsultan Geriatri RSUP Dr. Sardjito., serta Dr. Akrom, M.Kes., dosen farmasi UAD.

Nining Sugihartini, M.Si.Apt., Wakil Dekan Fakultas Farmasi menyampaikan kepada para mahasiswa agar dapat mengikuti acara dengan baik, sebab apa yang disampaikan dalam seminar merupakan materi yang sangat bermanfaat dan dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang farmasi.

Perlu diketahui, selain seminar, acara ini juga mempresentasikan sistematik review mahasiswa terhadap suatu penelitian tertentu. Peserta seminar merupakan mahasiswa Profesi Apoteker UAD. (ard)

PBI UAD Adakan Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Inggris ke-4

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) akan kembali mengadakan seminar internasional. Acara bertajuk The 4th UAD TEFL International Conference (UTIC) ini akan diadakan 19-20 September 2017 mendatang. Dengan mengusung tema “EFL for Sustainable Development”, UTIC mengajak para dosen, guru, dan mahasiswa di bidang pendidikan bahasa Inggris untuk ikut serta baik sebagai pemakalah maupun peserta.

UTIC mendatangkan sejumlah ahli dari sejumlah negara dalam bidang TEFL sebagai pemateri. Mereka berasal dari Australia, Jepang, Thailand, Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Sejumlah nama tersebut adalah Dr. Dat Bao (Monash University, Australia), Prof. Gregory A. Goodmacher (Keiwa College, Japan), Prof. Estrela Aroyo (University of Saint Anthony, Filipina), Prof. Dr. Suraiya Sulaiman (Prince Songkla University, Thailand), Bambang W. Pratolo, Ph.D. (Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia), Dwi Santoso, Ph.D. (Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia), dan Dr. Kamariah binti Yunus (University Sultan Zainal Abidin, Malaysia).

Acara yang akan diselenggarakan di Hotel Cavinton Yogyakarta ini terdiri atas sejumlah topik pembahasan. Di antaranya Local Wisdom in English Classroom, Integratting Religious Values in ELT, Teaching English with Envioronmental Issues, ELT and Humanity, Multiculturalism in ELT, Human Right in ELT, Building Good Attitude with ELT Activities, Linguistics in ELT, Literature in ELT, dan topik lainnya.

Pengiriman abstrak dibuka hingga 16 Juli 2017 dengan mengirimkannya ke alamat surel utic@pbi.uad.ac.id. Biaya yang dikenakan untuk pemakalah dalam negeri berkisar antara Rp800.000,00 untuk pendaftaran awal sampai 10 Agustus 2017. Untuk informasi lebih lanjut, calon peserta UTIC 2017 dapat mengunjungi utic.pbi.uad.ac.id atau telepon ke nomor +62878.2121.2000. 

Bappeda Kota Yogyakarta Launching Simpelbang

 

 

Selasa, (11/7/ 2017), Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta me-launching Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengembangan (Simpelbang) di ruang Yudhistira Balai Kota, Jl. Kenari No. 56 Yogyakarta.

Simpelbang sebagai salah satu perangkat lunak sistem informasi tentu secara positif menambah jumlah Sistem Informasi (SIM) yang telah dimiliki dan dilaksanakan oleh Pemkot Yogyakarta.  Menurut Andri Pranolo, S.Kom., salah satu tim pengembang dari Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD), Simpelbang tersebut adalah kelanjutan dari hasil penandatangan MoU antara Pemkot dengan FTI UAD. Hadir dalam kesempatan tersebut Dr. Muchlas, M.T. (Wakil Rektor 1 UAD), Endah Sulistiawati, S.T., M.T. (Wakil Dekan FTI UAD), serta dosen tim pengembang dari Program Studi Teknik Informatika Yana Hendriana, S.T., M.Eng., Drs. Tedy Setiadi, M.T., dan Herman Yuliansyah, S.T., M.Eng.

Kerja sama yang diwujudkan adalah berupa aplikasi berbasis website. Aplikasi Simpelbang ini merupakan media informasi publik, terutama yang berkaitan dengan penelitian dan perencanaan pembangunan kota Yogyakarta. Dalam Simpelbang, terdapat Web Profil Bappeda, E-Jarlit, dan E-Journal. Untuk hasil penelitian, saat ini masih banyak yang dipublikasikan secara manual dengan hard copy. Diharapkan dengan hadirnya aplikasi Simpelbang ini, semua akan dilakukan secara online dengan memanfaatkan jaringan internet yang berkualitas.

Jurnal Jarlit adalah Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kota Yogyakarta yang diterbitkan berupa laporan penelitian atau penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang masalah yang dipelajari. Penyusunan jurnal tugas kepada tim dilakukan sebagai wahana untuk mendokumentasikan laporan penelitian dalam bentuk jurnal yang dapat dibaca sebagai bahan referensi dalam mendukung keputusan, sedangkan E Journal merupakan publikasi dari hasil-hasil penelitian.

Launching tersebut dihadiri Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti. Dalam sambutannya, ia menyampaikan, “Hal ini sesuai dengan visi kota Yogyakarta, yaitu terwujudnya e-government sebagai sarana sistem informasi pengelolaan kota Yogyakarta yang andal dalam mendukung pelayanan publik yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan partisipatif sehingga menjadi Yogyakarta smart city. Simpelbang ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas SKPD atau Unit Kerja di Pemkot Yogyakarta, untuk mendukung peningkatan pelayanan kepada publik terutama dalam hal proses penyelenggaraan usulan penelitian secara online, maupun memudahkan akses untuk penyebarluasan informasi hasil-hasil kegiatan penelitian kepada masyarakat luas. /(ns)