PT Harus Berbenah: Tantangan Masa Depan Lebih Berat

“Tantangan ke depan dalam mengelola Perguruan Tinggi (PT) harus lebih solid lagi. Kompetitor di dunia pendidikan semakin bertambah kuat. Kita harus lebih waspada dan terus mengembangkan diri,” kata Dr. Kasiyarno., M.Hum., Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat memberikan sambutan dalam acara syawwalan dosen dan karyawan pada Sabtu, (16/7/2016) di auditorium kampus I.

Saat ini, sangat banyak PT akan berdiri. Di antaranya PT yang akan didirikan oleh Polri dan PT milik dinas pemerintahan. Bahkan, perusahaan-perusahaan turut berlomba-lomba mendirikan PT.

Kasiyarno, yang juga merupakan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini berharap para dosen, khususnya di UAD, terus mengembangkan kemampuannya dan dapat berkontribusi kepada masyarakat lewat karya. Sebagai upaya mendukung hal tersebut, selama ini, UAD selalu memberikan reward kepada dosen yang berprestasi.

Selain itu, UAD juga mendorong dan mendukung para dosen untuk meraih beasiswa, terlebih beasiswa kuliah di luar negeri. Seperti baru-baru ini, dosen UAD mendapat beasiswa ke luar negeri. Mereka berhasil ke New Zealand, Hugaria, dan Australia.

Selain kepada dosen, rektor yang sudah dua periode ini menghimbau kepada karyawan untuk memberikan pelayanan yang baik, dengan senyum kepada mahasiswa.

“Berikan mereka yang terbaik,” pintanya.

Lulusan Perguruan Tinggi Harus Mempunyai Kredibilitas dengan Moral dan Kejujuran yang Baik

“Di Indonesia Perguruan Tinggi (PT) islam lebih banyak dibanding perguruan yang lain. Maka, diharapkan PT tersebut dapat melahirkan lulusan yang baik,” kata Koordinator Kopertis Wilayah V, Dr. Bambang Supriyadi, CES., DEA., saat memberikan sambutan dalam acara syawwalan dosen dan karyawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Sabtu, (16/7/2016) di auditorium kampus I UAD .

Menurutnya, jika banyak PT yang berdiri berdasarkan agama, seharusnya juga menciptakan lulusan yang baik. Baginya, berkualitas tidak hanya berkualitas secara akademis, tetapi juga bermoral. Saat ini, PT berbasis NU maupun Muhammadiyah sudah mulai mengembangkannya, walaupun masih belum sempurna dan terus dikembangkan. Termasuk oleh UAD yang mempunyai motto “Moral Intelektual dan Integritas”, serta visi misi “Berkelas Internasional Berbasis pada Nilai Keislaman.

“Jika PT Islam ini dengan lulusan yang mempunyai kredibilitas dengan moral dan kejujuran yang baik, maka Indonesia akan sangat disegani. Mudah-mudahan yang diajarkan UAD dan kesejahteraan semakin meningkat,” kata Bambang.

UAD’s Two New Master Programs Open Student Admission

Post Graduate Program of University of Ahmad Dahlan (UAD) opens two new Master Programs i.e. Mathematics Education Master Program and Vocational Teacher Master Program.

‘The two programs like other Master Programs have opened student admission,’ said Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc., Apt the director of Post Graduate Program as he was introducing the programs at Campus II Unit B last Tuesday (21/06/2016)

‘These two programs are to meet the demand,’ Mursyidi said. According to him the programs are badly needed for they are few such master programs in Yogyakarta.

Jumintono, the head of Vocational Master Program, said the same thing. This program focusses on field study to abridge academic environment to industrial need.

‘There are a lot of vocational school graduate, who become jobless. UAD wants to overcome this problem,’ Jumintono said.

Meanwhile UAD now has 7 Master Programs. They are S2 Pharmacy Master Program, S2 Information Technology Master Program, S2 Educational Management Master Program, S2 English Education Master Program, S2 Physics Education Master Program, S2 Psychological Profession Master Program and S2 Scientific Psychology Master Program.

 

Dua Prodi Master UAD Menerima Pendaftaran Baru Tahun Ini

Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali membuka dua program studi (prodi) master baru, yaitu Master Pendidikan Matematika dan Pendidikan Guru Vokasi.

“Dua master baru UAD tahun ini sudah menerima pendaftaran mahasiswa baru,” terang Direktur Pascasarjana UAD, Prof. Dr. Achmad Mursyidi, M.Sc., Apt. saat mengisi sosialisasi di kampus II Unit B UAD, Selasa (21/6/2016).

“Dua prodi master baru ini untuk memenuhi keinginan masyarakat,” terang Mursyidi.

Menurutnya, dua prodi master tersebut dibuka sesuai dengan aspirasi masyarakat dibuka sesuai dengan aspirasi masyarakat. Apa lagi, belum banyak pascasarjana perguruan tinggi (PT) di Yogyakarta dan sekitarnya yang membuka jurusan tersebut.

Senada, Kaprodi Magister Pendidikan Guru Vokasi, Jumintono mengatakan, prodi ini lebih banyak melakukan perkuliahan di lapangan. Sebab, pihaknya ingin ikut membantu penyelarasan antara dunia sekolah dengan kebutuhan industri.

“Banyak lulusan SMK yang menganggur dan UAD ingin menjembatani masalah yang dihadiri SMK tersebut,” terang Jumintono

UAD sendiri sudah membuka Prodi S2 Farmasi (Peminatan Klinis dan POKBA), S2 Magister Teknologi Informasi (MTI), S2 Manajemen Pendidikan, S2 Pendidikan Bahasa Inggris, S2 Pendidikan Fisika, S2 Psikologi Profesi (Klinis dan PIO), dan S2 Psikologi Sains.

Lebih Mengenal UAD daripada PTS Lain di Yogyakarta

“Di Gunungkidul, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) cukup terkenal,” kata Joko Setiarjo saat ditemui di Masjid Islamic Center kampus IV UAD, Kamis (23/6/2016).

Lelaki yang mempunyai nadzar untuk bersih-bersih di masjid UAD tersebut mengaku UAD dikenal karena sering memberi batuan kepada TK Bustanul Athfal (ABA) Aisyiyah. UAD sering memberikan santunan tidak hanya materi, tetapi juga memberikan pelatihan kepada masyarakat Gunungkidul lewat Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Joko sudah mengenal UAD sejak IKIP Muhammadiyah. UAD termasuk salah satu perguruan tinggi yang maju sangat pesat dan terus menambah fakultas baru. Salah satu alasan yang membuat UAD besar adalah prestasi mahasiswa dan alumninya. Alumni UAD menyebar dan memberikan manfaat kepada orang lain. 

Joko memenuhi nadzar untuk berih-bersih masjid  setelah anaknya diterima menjadi dosen Pendidikan Biologi. Baginya, menjadi dosen negeri atau swasta tidak masalah.

Joko melakukan aktivitas di masjid Islamic Center selama seminggu di bulan puasa. Guru SMP1 Girisub, Gunungkidul ini membantu takmir.

 

UAD Is More Well-Known Than Other Private Universities In Yogyakarta

‘University of Ahmad Dahlan (UAD) is popular in Gunung Kidul,’ said Joko Setiarjo as he was interviewed at the Mosque of Islamic Center Cmpus IV UAD last Thursday (23/06/2016)

The man, who swore to clean the UAD’s mosque if his daughter was accepted as lecturer, said that UAD often gives help to Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) kindergarten. It gives help in the form of fund and training to Gunungkidul people through Public Service Program (KKN).

Joko has known UAD since it was an institute of teacher training (IKIP) Muhammadiyah. UAD is one of universities, which develops fast and continues to expand its faculties. One thing, which makes UAD popular is its student achievement and alumni. Its alumni are found everywhere and takes their own roles.

Jojo fulfilled his promise to clean the mosque after his daughter was accepted as biology lecturer. For him being state or private lecturer is no problem.

Joko, who is a secondary school teacher at SMP1 Girisubo, Gunungkidul, completed his promise by keeping the mosque clean for a week.

Kenapa Binatang Puasa?

Hendro Kusumo Eko Prasetyo Moro, S.Si., M.Sc.

Dosen Pendidikan Biologi UAD

 

Secara bahasa, puasa bermakna menahan. Sedangkan dari istilah umum, puasa bermakna menahan diri dari lapar, haus, bicara, yang bisa membatalkan menurut cara tertentu. Berpuasa bermanfaat secara jasmani, ruhani, dan sosial. Puasa sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh umat Islam saja. Namun juga dilakukan oleh pemeluk agama lain, oleh makhluk lain, tidak terkecuali binatang. Bagi muslim, puasa di bulan Ramadhan adalah penuh berkah dan rahmat. Lantas bagaimana bagi binatang yang berpuasa?

Menurut beberapa sumber, gajah, kucing, dan anjing berpuasa ketika menderita luka dalam, sedangkan kuda dan sapi berpuasa ketika terserang penyakit. Laba-laba dan anak ayam berpuasa di awal kelahirannya untuk menyempurnakan proses adaptasi. Ikan salmon, penguin, angsa, seabull, anjing laut, singa laut, dan ulat bulu, berpuasa untuk meningkatkan kualitas sperma dan sel telur guna menghasilkan generasi yang sehat (Anonim, 2010; Dadan, 2016). Setiap binatang mempunyai siklus puasa dengan periode dan lama yang berbeda-beda.

Menurut Sparks (1983) terdapat istilah hibernasi, walaupun ada perbedaan dengan makna puasa. Selama hibernasi di musim dingin, beberapa binatang akan tidur selama berbulan-bulan. Tujuannya menurunkan suhu tubuh hingga 1°C di atas suhu lingkungan, menurunkan detak jantung hingga 2% dibandingkan dengan detak jantung normal, dan mengurangi konsumsi oksigen hingga 3% dari normal (Campbell et al., 2004). Meskipun begitu, baik beruang, anjing laut, singa laut, ulat bulu, penguin, kelelawar, tikus, landak, kadal air, kadal darat, lalat, lebah, serangga, maupun woodchuck, puasa dengan polanya masing-masing.

Ada yang berpuasa dalam hitungan hari, ada juga yang hingga hitungan bulan. Beberapa binatang lain melakukan estivation, yaitu tidur selama musim panas. Tujuannya menghadapi langkanya sumber makanan, juga menghindari terjadinya dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Binatang-binatang yang berpuasa pada musim panas contohnya seperti buaya, ular, katak, capung, aardvark, lemur, bekicot, lungfish, kepiting, dan siput. Ada yang beberapa hari, ada pula yang sampai enam tahun, seperti siput (Hickman et al., 2012). Binatang memiliki tujuan tertentu, sehingga kuat menahan lapar dan haus sampai berbulan-bulan lamanya.

Beberapa binatang memiliki nilai dalam berpuasa. Ular, akan melakukan puasa setelah makan dan menyimpan sebagai cadangan makanan di perutnya. Apa lagi jika tubuh mangsanya lebih besar dari tubuh ular tersebut. Hal ini karena ular memerlukan waktu lama untuk memproses mangsanya. Puasa ular biasanya berkisar antara 2 sampai 3 minggu. Selama berpuasa, ular tidak melakukan aktivitas apa pun,  bersembunyi, diam saja. Kadang kala, selama berpuasa, ular juga mengganti kulitnya. Puasa mempermudah proses pergantian kulit, karena suhu tubuhnya meningkat. Pada saat berpuasa, biasanya ular menjadi “penyabar”, tidak emosi oleh gangguan kecil. Setelah berpuasa, ular tidak mengalami perubahan fundamental pada sifat dan karakternya. Perubahan kulit dan perilaku terjadi hanya ketika masa puasa saja, kemudian kembali sebagai ular dengan karakter semula.

Begitu pula dengan kelompok manusia yang baik hanya saat bulan Ramadhan tetapi tidak mampu mempertahankannya setelah Ramadhan usai. Ibaratnya kelompok tersebut seperti puasa ular.

Why Do Animals Fast?

Hendro Kusumo Eko Prasetyo Moro, S.Si., M.Sc.

Lecturer at Biology Education Department UAD

 

Semantically, the word fasting means preventing. The word is generally meant to prevent from drinking, eating, and speaking unnecessary things. Fasting is beneficial for the body, spirit, and social relations. Fasting is not only done by muslims only but also done by other religion believers even by animals. For muslims Ramadhan is the fasting month full of blessings. Then why do animals fast?

According to some sources, elephants, cats, and dogs fast when they are seriously hurt, whereas horses and cows fast when they are sick. Spiders and chicks fast as they are infant as an adaptation process. Salmon, penguins, swans, sea bulls, and seals fast to improve the quality of their sperms and eggs to preduce healthy young generation (Anonymous, 2010; Dadan, 2016). Every animal follows a fasting cycle of which the period varies.

According to Sparks (1983) there is a term hibernation, which can be associated with fasting. During hibernation period some animals sleep for months in the winter. Hibernation reduces animals’ temperature up to 1 degree above the environmental temperature, reduces heart’s beat up to 2% and reduces the oxygen consumption up to 3% (Campbelll, et al.2004). Furthermore, bears, seals, caterpillars, penguins, bats, mice, hedgehog, lizards, flies, bees, insects, and woodchuck fast in their own ways.

Some animals fast for days or for months. Some do estivation or sleep during the summer. This is done due to the rarity of food and prevention of dehydration. The animals doing fasting includes crocodiles, snakes, frogs, dragonflies, aardvarks, lemurs, snails, lungfish, crabs, and slugs. They also fast for different periods of time ranging from days to six years as slugs do (Hickman et. al., 2012). They do fasting for different reasons. They can bear hunger and thirst for months.

Some animals fast under certain conditions. Snakes fast after consuming preys and keep them in their intestines especially when the preys are larger than their bodies. This is because the snakes need much time to digest the preys. They fast for 2 up to 3 weeks. During the fasting snakes do nothing and hide. Sometimes they changes their skins. Fasting makes it easy to change the skins. The raise of temperature because of fasting help them change their skins. At this moment snakes become ‘patient’ not aggressive. After fasting their characteristics and temperament change drastically as the previous characteristics and temperament.

The same case happens to man. Most people return to previous characteristics and temperament after fasting but a few people can retain the characteristics and temperament as they fast.

 

The Daughter Becomes A Lecturer, Her Father Fulfill His Promise To Clean UAD’s Mosque

It was Joko Setiarjo, who promised to clean the mosque at Islamic Center University of Ahmad Dahlan (UAD) on condition that his daughter be a lecturer at the university. He said he assisted the mosque’s committee to clean the mosque and serve the people’s breaking their fasting there as he was interviewed by the reporter.

After introducing himself to the committee and campus, the secondary school teacher of SMP 1 Girisubo, Gunungkidul, hurriedly helped the committee for the first day. He did it for a week.

After his daughter was announced a lecturer, the 56 year teacher met his promise. ‘If not cleaning, anything I can do. This is an expression of my honor to Allah as my daughter was announced a lecturer,’ said Joko at Islamic Center Mosque.

Joko admitted that his promise was pronounced when his daughter was studying at university. His daughter Etika Diyah Puspita Sari becomes a lecturer at UAD.

‘I am proud and happy because my daughter becomes a lecturer at UAD.’

He hopes his daughter dedicate to UAD especially in serving the students and society through her researches.

‘UAD’s Mosque is one of Yogyakarta’s highlights located near Ring Road. I want to help clean this beautiful mosque. I hope this mosque enlighten all Indonesians especially the Jogjanese,’ he hopes

“Masjid UAD semacam marcusuarnya umat Islam di Yogyakarta. Apa lagi dekat jalan besar. Saya akan menjaga dan bersih-bersih serta membantu takmir untuk masjid yang cantik ini. Semoga masjid ini mencerahkan bagi Indonesia, khususnya di Yogyakarta,” harapnya.

 

Anak Menjadi Dosen, Bapak Ini Lakukan Nadzar Bersih-Bersih di Masjid UAD

Joko Setiarjo mempunyai nadzar bersih-bersih masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), jika suatu saat anaknya diterima menjadi dosen di UAD. Ditemui di halaman masjid UAD pada Kamis (23/6/2016), Joko mengaku akan membantu takmir, baik bersih-bersih maupun melayani orang yang datang untuk berbuka puasa.

Setelah konfirmasi ke pihak takmir dan kampus, laki-laki yang juga berprofesi sebagai Guru SMP 1 Girisubo, Gunungkidul, tersebut langsung membantu takmir bersih-bersih di hari pertama. Ia melakukan nadzarnya sejak hari itu hingga seminggu kemudian.

Setelah anaknya diterima menjadi dosen, lelaki berusia 56 tahun ini langsung memenuhi nadzarnya.

“Kalaupun tidak bersih-bersih, apa pun yang bisa dibantu di masjid, akan saya kerjakan. Ini sebagai wujud dari syukur karena anak saya diterima menjadi dosen,” kata Joko saat di temui di masjid Islamic Center.

“Masjid UAD semacam marcusuarnya umat Islam di Yogyakarta. Apa lagi dekat jalan besar. Saya akan menjaga dan bersih-bersih serta membantu takmir untuk masjid yang cantik ini. Semoga masjid ini mencerahkan bagi Indonesia, khususnya di Yogyakarta,” harapnya.

Joko mengaku, nadzar itu sudah diniatkan sejak anaknya baru masuk kuliah. Anak Joko yang bernama Etika Diyah Puspita Sari, tahun ini diterima menjadi dosen Pendidikan Biologi di UAD.

“Saya bangga dan senang karena anak saya sudah diterima menjadi dosen, terlebih di UAD.”

Ia berharap putrinya dapat mengabdikan dengan optimal, seperti UAD yang memberikan pelayanan optimal kepada mahasiswa, dan khususnya masyarakat lewat penelitiannya.