Mahasiswa BK Juara 2 LKTIN di UNESA

Perkembangan dan kemajuan teknologi turut berperan dalam meningkatkan kebutuhan manusia, salah satunya kebutuhan hiburan. Hiburan dalam hal ini adalah game online. Pengguna game online di Indonesia kebanyakan merupakan remaja. Inilah yang diangkat oleh Siti Feti Fatonah, Claudy Desya Wiretna, Khansa Salsabila sebagai latar belakang dalam menulis Karya Tulis Ilmiah (KTI).

Dengan judul “Meningkatkan Interaksi Sosial Terhadap Lingkungan Sekitar pada Pecandu Game Online dengan Konseling Cognitive Behavior Therapy”, mereka ingin memberikan win-win solution terhadap orangtua dan masyarakat untuk membantu meningkatkan interaksi pemain game online dengan orang-orang terdekatnya dan lingkungan.

“Kami mencari banyak data terkait kasus-kasus di indonesia. Harus banyak baca sumber referensi, karena penulisan KTI bertujuan memberikan solusi.” Ungkap Feti sebagai ketua tim.

Siti Feti Fatonah, atau biasa dipanggil Feti merasa takut mengikuti lomba, karena ia baru semester tiga. Feti dan dua temannya harus latihan presentasi dan menduga-duga pertanyaan yang akan diajukan oleh dewan juri sebelum hari pelaksanaan lomba (27/11/2016) di Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

“Momen paling berkesan adalah ketika pengumuman mendapat juara dua dan pengalaman lombanya. Ternyata banyak pertanyaan dari juri yang tidak terduga dan kami tidak bisa menjawab dengan maksimal. Saat perlombaan itu ada rasa takut, cemas, deg-degan. Untung ada Pak Caraka yang terus memotivasi kami.” Terang Feti ketika ditemui di Kampus 2 UAD.

Menjadi juara di Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) ternyata membuat Feti ketagihan, jika ada lomba ia ingin terus berpartisipasi. Lomba yang ingin diikutinya seperti penulisan PKM dan artikel ilmiah.

“Saya suka menulis. Dengan tulisan bisa membantu seseorang belajar menangani suatu masalah dan juga mendapat pengetahuan. Saya ingat pesan Pak Wahyu, dosen yang mendampingi waktu lomba di UNESA. Ia berpesan bahwa kemenangan itu bukan ketika kita bisa menjadi juara, tapi kemenangan adalah ketika kita bisa menahan emosi saat kita menjadi juara dan saat kita tidak menjadi juara.” Pungkas Feti.

 

Wika Won Short Story Writing Competitions Three Times in Two Month

Wika G. Wulandari, a student of Biology, Ahmad Dahlan University (UAD) again won the short story writing contest. This time, he won the first place in short story writing competition organized by the Family of Indonesian Letter Student (KMSI), Gadjah Mada University (UGM) in commemoration of language month.

This was the third time within the last two months for Wika winning short story writing contest. Previously, he won the first place on the short story contest of National Student Art Week (PEKSIMINAS) XIII in Kendari, Southeast Sulawesi and the 3rd place on short story competition organized by the Faculty of Theology of the University of Sanata Darma (USD).

Sunday (27/11/2016) he attended the announcement of the winners and the closing of language months with his friends from the “Jejak Imagi" community in PKKH UGM. Wika managed to set aside about 300 other participants from all over Indonesia.

"2016 is not over, there is still the month of December. There is still a chance to add a certificate from a short story writing contest, "she said optimistically.

Wika Successfully won the 1st place in that event with her short story entitled "Barapem Nisan". The short story was about gold mines in the eastern region that made people forgetting the upcoming impact. (Ar)

Mengenalkan Budaya Melalui NPPC

National Poster and Paper Competition (NPPC) menjadi acara terakhir dari rangkaian Economic Expo keempat yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE). Acara yang diselenggarakan Sabtu (27/11/2016) di Auditorium Kampus 1 menggandeng beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UAD dan sponsor pendukung.

Menurut Budiman, selaku ketua panitia, tujuan utama diadakannya acara ini untuk memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan di bidang desain grafis. “Mahasiswa UAD memiliki potensi yang luar biasa di bidang akademik maupun non akademik. Oleh karena itu, perlu adanya perlombaan untuk meningkatkan daya saing dan kreativitas mahasiswa, ” ungkap Budiman mewakili panitia NPPC.

Mengusung tema umum kebudayaan, perlombaan NPPC bertujuan ingin mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada khalayak dengan memanfaatkan teknologi informasi. Perlombaan ini diikuti oleh 8 tim yang berkompetisi di bidang paper dan 7 tujuh tim di bidang poster. Dari total 15 tim yang berpartisipasi, beberapa tim berasal dari luar UAD seperti UGM, UMP, UNAIR, UN Jember, UKDW, dan UST.

“Dengan adanya acara Economic Expo, saya berharap UAD dan Fakultas Ekonomi bisa lebih dikenal masyarakat. Semoga tahun depan Economic Expo yang kelima bisa lebih meriah. Kami dari pihak panitia berharap adanya peran serta dukungan dari pihak kampus dan mahasiswa untuk bersama-sama memajukan UAD dengan saling mendukung satu sama lain, ” ungkap  Budiman.

Payung Teduh Menutup Rangkaian Economic Expo 2016

Bertempat di halaman parkir Gor Amongrogo, Sabtu malam (27/11/2016) rangkaian Economic Expo 2016 resmi ditutup dengan acara Konser Peneduh Hati. Konser ini mendatangkan band Payung Teduh untuk menghibur para mahasiswa dengan lirik-lirik lagunya yang puitis.

“Alhamdulillah antusiasme mahasiswa cukup tinggi. Walaupun hujan, mereka tetap setia berdiri dan berdesak-desakan di depan panggung. Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung, ” terang Budiman  ketua panitia.

Selain konser, acara ini juga diselingi dengan pengumuman beberapa perlombaan dalam rangkaian Economic Expo dan penyerahan hadiah kepada para pemenang.

Menurut Marzuki,  Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE) acara ini tidak akan terselenggara jika tidak ada kemauan dan tekad yang kuat dari keluarga besar FE.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung. Semoga tahun depan kami bisa menyelanggarakan acara dengan lebih baik, lebih meriah. Kami berharap partisipasi seluruh mahasiswa UAD untuk saling merapatkan jemari demi kemajuan kampus, ” pungkas Marzuki salah satu panitia ketika ditemui di sela-sela acara.

UAD Juara 1 2 dan 3 LKTIN di UNESA

Juara adalah hadiah dari proses dan kerja keras. Itulah prinsip yang selalu disampaikan Caraka Putra Bhakti, S.Pd., M.Pd.,  kepada mahasiswa bimbingannya yang mengikuti LKTIN di Universitas Negeri Surabaya (UNESA).

Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional (LKTIN) dengan tema ‘Penanganan Konseling Bagi Kecanduan Teknologi’ diselenggarakan pada Sabtu (27/11/2016). Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengirim enam tim yang semua mahasiswanya berasal dari Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK). Tiga dari enam tim yang berpartisipasi berhasil menyabet juara 1, 2, dan 3.

Total ada sekitar 30 tim yang mengikuti perlombaan ini. Tim UAD harus berkompetisi dengan 24 tim lainnya yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dari 30 tim itu UAD berhasil memasukkan 4 tim sebagai nominator.

Menurut Caraka, ketika ditemui di gedung B kampus 2 UAD, rekruitmen dimulai dari memberikan informasi perlombaan kepada mahasiswa. Ada sekitar 15 tim yang mengajukan diri, kemudian diseleksi dan diambil 6 terbaik dan dibimbing selama 2 minggu untuk mematangkan Karya Tulis Ilmiahnya.

“Prodi BK selalu menyampaikan kepada mahasiswa untuk terus melakukan yang terbaik. Kami juga memiliki prinsip ‘Mukidi’ bagi mahasiswa, (M) mulai dengan doa, (U) usaha maksimal, (K) kerja keras, (I) inisiatif yang tinggi, (D) dibimbing dengan maksimal, (I) insyaalah berhasil, ” ungkap Caraka.

Di sisi lain, Dody Hartanto, M.Pd selaku Kaprodi BK menyampaikan pentingya mahasiswa mengikuti perlombaan. “Ini terkait dengan visi misi BK 2018 yang ingin menjadi prodi yang di tingkat nasional menjadi prodi yang terbaik. Oleh karenanya, penurunan dari visi misi itu turunnya pada bidang kemahasiswaan. Kami mensuport mahasiswa dan mendukung mahasiswa secara maksimal untuk terus berproses dan mengikuti berbagai perlombaan baik di tingkat nasional maupun internasional.”

Mahasiswa BK Juara 1 LKTIN di UNESA

Jangan pernah kehilangan kesempatanmu dalam hal apapun.  Pergunakanlah sebaik mungkin kesempatan yang ada. Itulah kalimat yang terus memotivasi Sumini terus berkaya.

Sumini beserta dua teman lainnya, Marita Indriani dan Ratna Dewi Rohmah berhasil memperoleh Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diselenggarakan di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) (27/11/2016).

Latar belakang Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang mereka tulis bermula dari kegelisahan terhadap masyarakat yang saat ini kecanduan terhadap media sosial. Dari kecanduan ini muncul fenomena Fear of Missing Out atau yang sering disebut FOMO.

Menurut Sumi, di era sekarang ini orang-orang tidak bisa terlepas dari gadget. Mereka selalu melihat postingan orang lain, dan dari postingan orang lain itu membuat mereka penasaran untuk terus mengikutinya. Dengan pola pikir yang demikian, pada akhirnya mereka tidak bisa menghargai dirinya sendiri.

Dari permasalahan tersebut, kemudian Sumini dan kedua temannya mengangkat judul “Teknik Miracle Question SFBT (Solution Focused Brief Therapy) Untuk Mengurangi Efek FOMO (Fear of Missing Out) Pada Kecanduan Media Sosial.”

“Proses penulisan KTI ini awalnya diberi kesempatan olek Pak  Caraka. Beberapa hari sebelum deadline kami belum menemukan tema yang tepat untuk ditulis. Setelah itu, kami memutuskan untuk berdiskusi dengan beberapa teman dengan mencari referensi dari buku dan internet, ” terang Sumini ketika ditemui di Kampus 2 UAD Jalan Pramuka.

Tim yang anggotanya perempuan semua ini hanya diberi waktu sekitar 3 hari untuk menulis KTI. Setelah penulisan selesai, kemudian mereka konsultasi dengan Caraka Putra Bhakti, S.Pd., M.Pd.,  dosen pembimbing dan melakukan beberapa kali revisi.

“Saat proses perlombaan kami diberi waktu presentasi 30 menit, 5 menit persiapan, 15 pemaparan materi, dan sisanya sesi tanya jawab. Paling berkesan adalah saat sesi tanya jawab. Juri terus mengejar kami dengan pertanyaan-pertanyaan yang kritis, ” ungkap Sumi ketika menceritaka perlombaan di UNESA.

 “Setiap kegiatan saya di kampus adalah motivasi dari orangtua. Saya sangat bersyukur bisa kuliah, dan selama beberapa kali mengikuti lomba.  Ini yang paling berkesan. Ini adalah tanda bakti saya untuk orangtua, ” jelas  Sumini.

Melalui Video BK UAD Raih Juara 1 dan 3

Program Studi Bimbingan & Konseling, Univesitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mencatatkan namanya di kancah nasional dengan menjuarai “Lomba Inovasi BK Tingkat Nasional” dalam rangka perayaan ‘Setengah Abad Jurusan BK FIP, Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat.

Pada perlombaan video berdurasi 5 menit tersebut mahasiswa BK UAD, mendapat juara 1 dan 3. Juara 1 dengan judul “Lentera” dengan anggota, Ridlo Kamaludin Hendardi, Destiana Mentari, Agung Gunawan, Duwi Suprapti dan Apik Vesta Wardana. Sedangkan judul “Tembilang” berhasil raih juara 3 dengan anggota M. Azis Ahmade, Ngudi Pratomo Bangun, Nindiya Eka Safitri, Septia Nugraha dan Hasan Bin Tino.

 

“Lomba itu salah satu promosi/iklan/sosialisasi berkaitan dengan BK di sekolah dan luar sekolah, ” terang Bangun.

 

Bangun menjelaskan Video berjudul Lentera bercerita tentang siswa yang mengalami masalah belajar. Tokoh itu adalah Dera mengalami kebuntuan dalam berpikir dan kesulitan dalam mengenal pribadinya sendiri. Selain itu, lingkungan para guru dan teman-teman ‘terlanjur’ mengecapnya sebagai ‘anak nakal’. Dalam kondisi ini peran guru BK sangat dibutuhkan. Guru BK  yang diperankan Nindiya Eka Safitri mempunyai tanggung jawab membantu menyelesaikan masalah Dera.

“Melalui bimbingan kelompok sampai konseling individu, akhirnya Dera dengan sadar dapat berubah lebih baik. Kini, Dera yang dulu dicap ‘anak nakal’ tersebut hanya bisa mengenang masa lalunya yang ‘kelam’, karena sekarang Dera sudah menjadi Direktur di sebuah perusahaan yang bertahun-tahun diperjuangkannya, ” ungkap Bangun.

Bangun, mahasiswa yang suka menulis puisi tersebut menjelaskan, video Lentera maupun Tembilang sebenarnya bertujuan untuk menyampaikan kepada masyarakat betapa pentingnya peran guru BK di sekolah. “Melalui video kami berharap bisa mengembalikan citra guru BK yang lebih dikenal dengan Polisi Sekolah, ” kata Bangun lagi.

 

Prestasi tersebut semakin mengangkat reputasi kampus UAD, khususnya Prodi BK yang kini terakdreditasi A. BK tidak hanya terus meningkatkan kreativitas yang dimiliki mahasiswanya. tapi juga menjadikan mahasiswanya berjiwa juara.

 

Bagi Ridlo, berkarya seperti bernafas. “Tanpa berkarya hidup ini terasa sepi.” tutur Ridlo setelah diwawancarai sepulang dari tanah minang tersebut. Menurutnya,  kemenangan itu bonus dari keseriusan  berkarya.

FMIPA Improved the understanding of Molecular Biology and Bioinformatics Implementation

In order to improve the quality of biology teaching, the study program of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Ahmad Dahlan (FMIPA-UAD), Yogyakarta held a public lecture delivered by a keynote speaker Prof. Dr. Helmut Erdmann from Flensburg University of Applied Sciences, Tuesday (11/29/2016).

The public lecture was attended by students of semester 5 and 7 entitled "Introduction of Biotechnology: Molecular Biology and Bioinformatics". "This activity aimed to improve understanding of the implementation of molecular biology and bioinformatics for biology students. "This event is an effort dealing with global challenges in the future," said Iwan Tri Yanto Riyadi, S.Si., MIT., Public Relation of FMIPA UAD.

Moreover, Iwan explained that this event was divided into two stages. On Tuesday, November 29, 2016 was exclusively for students of semester 5 and 7. Meanwhile, earlier stage of public lecture was for students of semester 1 and 3 delivered by Dr. Budi Setiadi Daryono from the Faculty of Biology UGM.

At the event, the students were very enthusiastic in participating the public lecture. They conducted group discussions internally to formulate questions that will be addressed to the speakers.

"We hope that this public lecture can help students to develop their knowledge in the field of biology in line with the latest information technology developments." Iwan said. (Doc)

Orange and Blue, the Logo Color for UAD Anniversary

Tuesday (29/11/2016), rector of UAD, Drs. Kasiyarno, M. Hum. Officially launched the Logo of the 56th Anniversary (Milad) of Ahmad Dahlan University (UAD) in the courtroom of campus 1.

Kasiyarno explained that the logo color of orange and blue symbolized the dynamics of UAD in giving enlightenment. The theme of UAD anniversary this year is “Reinforcement of Sharia Banking Implementation for advanced development of Indonesia”

Tarbiyah Dirosah Islamiah Faculty and Public Health Faculty, the boards committee of this year UAD anniversary have prepared a series of events to enliven the UAD anniversary day. There will be National scientific writing competition with theme” Sharia Banking”. This event will be carried out in upcoming December to January. Another event will be a Provincial Islamic Olympics of Yogyakarta special province (DIY) in December 2016.

 “Apart from that, the committee also invited some experts from Egypt, Turkey, Malaysia and Indonesia to be speakers for International Seminar entitled “Reviving Islamic values in response to human crisis that will be carried out in February, 22 2017,” said Ferawati, S.S., M.Hum., public relation of Milad UAD.

            Furthermore, Fera explained that the rector’s scientific and annual speech would be delivered on December. In this event, the committee would also invite Mulyaman Dharmansyah Haddad, PhD., Chairman of the Board of Commissioners of the Financial Services Authority of the Republic of Indonesia.

like the previous Milad, this year Milad would also provide various kinds of competition for students involving family gathering, social service as well as health service, (dev).

 

Introducing UAD through the 7th International Day

"It's been seven times we held this kind of event. What special today is that there are many participants of foreign students from other campuses outside Ahmad Dahlan University UAD, "said Ida Puspita, M.A.Res., Head of International Affairs Office (KUI) while giving a speech at the event which took place on green hall campus 1, Saturday (11/26/2016).

Participants who attended the 7th Internasinal Day were not only foreign students from UAD, but also from other provinces such as Bandung, Solo and some universities outside Yogyakarta.

In addition to foreign star singing contest, there was also a wide variety of typical foods from different countries in the provided booths such as China, Laos, Thailand, Malaysia, Nepal, Philippines, Sweden, Indonesia and more. Many foreign students were attracted by typical food provided by the participants.

Ida in his speech said that the purpose of this event was to provide an opportunity for students in art, both local and international students of UAD. In addition, this event was an effort of KUI to introduce UAD as an university that have foreign students with the amount reaching 187 students this year.

Rector of UAD, Dr. kasiyarno, M.Hum. added that the event was very positive, because there were competitions showing students’ ability in cooking and singing. "I hope this cooking competition continues to be held next year with provision for participants to cook on site," he hoped

“UAD Students will not just know typical foods from abroad but also the cooking process. This event is also an attempt of UAD to make a closer relation between local students and foreign students. Foreign students can learn Indonesian language and culture, while Indonesian students can learn from foreign students, "he said when opening the event.