UAD Raih Juara Pertama PCTA 2018

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil menjadi yang terbaik dengan menjadi juara satu lomba Parade Cinta Tanah Air (PCTA) tahun 2018 tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diadakan Perwakilan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia DIY pada 18 Juli 2018 di Gedung Biro Umum Setda DIY.

Perlombaan ini diikuti 22 peserta dari perguruan tinggi dan SMA sederajat. Tim UAD berhasil mengungguli tim dari UIN Sunan Kalijaga sebagai juara dua dan UGM yang menempati posisi tiga.

Dr. Dedi Pramono, M.Hum., Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD mengungkapkan, kegiatan tahunan yang digelar Kementerian Pertahanan RI itu sangat bagus untuk memupuk pemahaman dan karakter cinta tanah air generasi muda.

“Dengan pemahaman cinta tanah air, generasi muda dapat terhindar dari bahaya yang dapat merusak kecintaannya kepada negara,” paparnya ketika diwawancarai, Jum’at (20/7/2018), di kampus 1 UAD, Jln. Kapas 9, Semaki, Yogyakarta.

Tim UAD atas nama Akbar Asmar (semester dua) dan Vivi Lutfia (semester empat) dari Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum UAD mempresentasikan esai tentang rehabilitasi berbasis kampus sebagai upaya mewujudkan generasi sadar bahaya penyalahgunaan narkoba dan cinta tanah air. Keduanya didampingi dan dibimbing oleh Gatot Sugiharto, S.H.,M.H.

Sebagai pembimbing Gatot menyampaikan, selain harus menulis esai, untuk mengikuti lomba mahasiswa harus menmiliki keterampilan seperti menyanyi, berpuisi, bermain alat musik, atau menari.

“Tim menyelesaikan esai selama dua hari. Saat lomba, kualitas dan orisinalitas tulisan menjadi nilai penting. Kemudian ada uji oral selama 15 menit oleh juri. Alhamdulillah tim UAD masuk tiga besar,” terangnya.

 

Prodi PGSD UAD Adakan Seminar Etika Guru

 

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UniversitasAhmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Badan KerjaSama Sekolah (BKS) Yogyakarta menyelenggarakan Seminar “Soft Skill dan Etika Guru”. Tajuk yang diangkat mengenai “Kompetensi Sosial dan Akhlak Membentuk Guru yang Unggul”.

Seminar diadakan di kampus 2 UAD Unit B, Jln. Pramuka, Yogyakarta, Sabtu (21/7/2018) dan diikuti kepala sekolah serta guru SD Muhammadiyah wilayah Yogyakarta Barat. Ketua panitia, Rohimah, S.Pd., menjelaskan, setelah seminar akan berlanjut pada implementasi program dan kegiatan yang telah direncanakan.

Sementara itu, Ketua Program Studi PGSD, Dra. Sri Tutur Martaningsih, M.Pd. mengatakan, PGSD UAD telah melakukan pendampingan bagi guru SD Muhammadiyah yang memiliki aktivitas padat. Ia mengungkapkan selama inikeinginan para guru untuk mengembangkan diri sangat besar.

“Guru memiliki peran sangat penting dan utama. Tantangannya juga besar karena harus memahami budaya dan pendidikan karakter,” paparnya sebagai salah satu pembicara bersama Dr. Khoiruddin Bashori, M.Si.

Ia menambahkan, tantangan abad 21 bagi para pendidik meliputi akhlak, karakter moral dan karakter kinerja, kompetensi, serta keterbukaan wawasan dan literasi. Oleh karenanya ia berharap pengelola institusi pendidikan harus terus bekerja keras untuk menghasilkan output generasi emas 2045 mendatang.

Di sisi lain, Wakil Ketua PDM Kota Yogyakarta, Heniy Astiyanto, S.H. mengatakan, guru mempunyai fungsi dua wajah, yaitu di mata siswa dan masyarakat. “Jika di mata masyarakat guru tidak baik, maka tidak baik juga bagi sekolah. Untuk itu guru harus memiliki kepribadian yang baik,” tandasnya. (ard)

Peksimuda, UAD Student Competition

 

Student Art Week of Universitas Ahmad Dahlan (Peksimuda) has just been completed and the winners of the several competition branches have been decided. More than 150 students participated in the event which took place from July12-14, 2018.

UAD Rector, Kasiyarno, M.Hum., stated that although UADwas a Muhammadiyah Islamic institution, it was not opposed to art. According to him, we could also use art as a medium for preaching.

"Art must be preserved. Do not let others claim our cultural products. For now, students must be able to develop their interests and talents. UAD is ready to support and facilitatestudents to develop their talents," he explained.

He added that UAD students had great cultural art potential that still could be developed. Their potentials could result inachievements that brought good impact to the university.

"The students should make use of their talent well, because in the future it can be useful for their professions. Students must have the required skills and abilities as a stepping stone. Comparative potential and talent must also be utilized, not only academic skills. Student potential should be sharpened, whatever the field is," said Kasiyarno.

On the other hand, Dr. Dedi Pramono, M.Hum., the Head of Bureau of Students and Alumni Affairs (Bimawa) revealed that Peksimuda was an event to look for those from UAD who had potential to be developed to later participate in Peksimida.

"The activity aims to increase the student motivation, achievement, productivity, as well as to put it in SKPI(Diploma Supplement)."

To improve the quality of the students’ works in order to be able to compete with other universities in Peksimida, the chosen champions from each branch will be taught by designated artists or writers as the mentors.

Some branches of the competition include keroncong, pop, semiclassical and classical singing, group vocals, dangdut, poetry writing, short stories, plays, poetry reading, monologue, painting, photography, calligraphy, comic strips, poster design and MTQ. (ard)

Peksimuda, Ajang Kompetisi Mahasiswa UAD

Pekan Seni Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (Peksimuda) telah selesai diselenggarakan dan menemukan pemenang pada beberapa tangkai lomba. Acara yang berlangsung sejak 12-14 Juli 2018 ini diikuti lebih dari 150 mahasiswa.

Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. menyampaikanmeskipunUAD lembaga Islam Muhammadiyahtidak anti terhadap seni. Menurutnya seni bisa menjadi media untuk berdakwah.

“Seni harus dilestarikan, jangan sampai produk kebudayaan ini diakui oleh yang lain. Untuk sekarang ini mahasiswa harus mampu mengembangkan minat dan bakatnya. UAD siap mendukung dan memfasilitasi,” jelasnya.

Ia menambahkan, potensi seni budaya mahasiswa UAD sangat besar dan bisa dikembangkanPotensi bisa memberi prestasi dan berdampak baik kepada perguruan tinggi.

Bakat harus ditekuni dengan baik, sebab ke depan bisa jadi profesi. Mahasiswa harus memiliki keterampilan dan kemampuan sebagai batu loncatan. Keunggulan komparatif harus dimanfaatkan, bukam cuma akademik komparatif saja. Potensi harus diasah, apa pun bidangnya,” tandas Kasiyarno.

Sementara Dr. Dedi Pramono, M.Hum., Kepala Biro Mahasiswa dan Alumni (Bimawa) mengungkapkan, Peksimuda merupakan ajang untuk mencari bibit-bibit muda dari UAD untuk mengikuti Peksimida.

Arahnya, kegiatan ini untuk meningkatkan semangat mahasiswaprestasiproduktivitas, dan mengisi SKPI.”

Untuk meningkatkan kualitas karya dan agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain di Peksimida, para juara terpilih dari masing-masing tangkai lomba akan belajar dengan mentor seniman maupun sastrawan yang telah ditentukan.

Beberapa tangkai yang dilombakan antara lain nyanyi keroncong, pop, seriosavokal grup, dangdut, penulisan puisi, cerpen, naskah lakon, baca puisi, monologlukisfotografikaligrafikomik strip, desain poster, dan MTQ. (ard)

Tawheed Study at UAD IC Mosque

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta organized a tawheed study with K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) and Ustaz Wijayanto as the speakers. The event that took place at the Islamic Center Mosque of UAD was attended by people from the community, lecturers, employees, and students.

In his speech, UAD Rector. Kasiyarno, M.Hum., conveyed that as one of the Islamic universities, UAD provided scholarships for prospective students who could memorize at least five Juz of Al-Qur’an.

"This event aims to strengthen tawheed and aqeedah, so that students can understand the true Islam."

Moreover, when interviewed on the issue of terrorism, Kasiyarno revealed that there were no terrorists on campus. "Campus has its own system to solve the problem of terrorism. There are rules and Islam teaching. However, we are still keeping a watch, because anything that concerns with terrorism can happen anytime," he said.

In line with Kasiyarno, Aa Gym firmly stated that terrorism had nothing to do with Islam. Evildoing is not taught in Islam.

"We should be proud to be a Muslim. Islam is rahmatan lil alamin (blessings to the whole world and its content). Now, our duty is to prove the beauty of Islam, by actively spreading the truth when false information is widely believed," he told reporters on Sunday (15/07/2018). (ard)

Kajian Tauhid di Masjid IC UAD

Universitas Ahmad Dahan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan dakwah berjamaah kajian tauhid dengan pembicara K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dan Ustaz Wijayanto. Acara yang berlangsung di Masjid Islamic Center UAD ini dihadiri jamaah dari kalangan masyarakat, dosen, karyawan, dan mahasiswa.

Pada sambutannya, Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. menyampaikan, sebagai salah satu perguruan tinggi Islam, UAD memberikan beasiswa bagi calon mahasiswa yang hafal minimal lima juz Alquran.

“Ini untuk menguatkan tauhid dan akidah, agar mahasiswa memahami Islam yang sebenarnya.”

Kemudian saat diwawancarai mengenai isu terorisme, Kasiyarno mengungkapkan bahwa tidak ada teroris di kampus. “Kampus memiliki sistem tersendiri untuk mengatasi masalah terosisme. Ada aturan dan mengajarkan Islam. Tetapi kami tetap waspada, karena apa pun yang menyangkut terosisme bisa terjadi kapan saja,” tandasnya.

Senada dengan Kasiyarno, Aa Gym dengan tegas menyatakan teror tidak ada kaitan dengan Islam. Keburukan tidak diajarkan dalam agama Islam.

“Sebagai seorang muslim, harus bangga menjadi Islam. Islam itu rahmatan lil alamin. Sekarang tugasnya berlomba-lomba menjadi bukti indahnya Islam, dengan cara aktif menyebarkan indahnya Islam saat informasi semakin carut-marut,” terangnya kepada wartawan, Minggu (15/7/2018). (ard)

Visiting UAD, Lecturers from JICHI Japan Give Presentation in a Studium Generale

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta organized a studium generale with two speakers from Japan, Prof. Hiroshi Nishino and Associate Prof. Mashiko from JICHI Medical University. The event was held in collaboration with The Council of Higher Education, Research and Development (Diktilitbang) of Central Board of Muhammadiyah (PP Muhammadiyah).

Rector of UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., expressed his gratefulness to the two speakers who had been willing to share their experience and knowledge in the field of health. He stated that he wished in the future there would be cooperation between UAD and JICHI Medical University.

"After the studium generale, we expect there will be cooperation between UAD and JICHI. The cooperation can be in the field of research, student exchanges, public lectures, and others which are related to the scientific field of health," said Kasiyarno in his speech on Wednesday (18/07/2018).

If the cooperation can be realized, its implementation can be done with the Faculty of Medicine, Faculty of Pharmacy, and the Faculty of Public Health of UAD. The three faculties have health background, which is in accordance with JICHI Medical University.

It must be noted that JICHI Medical University was established to educate an ethical dedicated doctor to provide medical care in remote areas of Japan with limited medical assistance. It also aims to promote health and wellbeing of people living in the countryside, and contribute to the advancement of medicine. (ard)

Sambangi UAD, Dosen JICHI Jepang Isi Stadium General

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan stadium general dengan menghadirkan dua pembicara dari Jepang, Prof. Hiroshi Nishino dan Associate Prof. Mashiko dari JICHI Medical University. Acara ini terselenggara atas kerja sama dengan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada kedua pembicara yang telah berkenan berbagi pengalaman dan keilmuannya di bidang kesehatan. Ia berharap, ke depan akan ada kerja sama antara UAD dengan JICHI Medical University.

“Setelah stadium general ini, kami mengharapkan akan ada kerja sama dari UAD dan JICHI. Kerja sama bisa di bidang penelitian, riset, pertukaran mahasiswa, kuliah umum, dan berbagai lainnya yang terkait dengan keilmuan bidang kesehatan,” papar Kasiyarno ketika menyampaikan sambutan, Rabu (18/7/2018).

Jika benar-benar terealisasi, implementasi kerja sama dapat dilakukan dengan Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, maupun Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD. Ketiga fakultas ini berlatar belakang kesehatan, sesuai dengan JICHI Medical University.

Perlu diketahui, JICHI Medical University didirikan untuk mendidik dokter berdedikasi yang beretika untuk menyediakan perawatan medis di daerah terpencil di Jepang, dengan bantuan medis terbatas. Selai itu juga untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan bagi orang-orang yang tinggal di pedesaan, serta berkontribusi pada kemajuan kedokteran. (ard)

Gandeng ICRC, UAD Selenggarakan Pelatihan bagi Guru PKn

 

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pelatihan “Akhlak Kemanusiaan” bagi guru PKn Muhammdiyah se-Yogyakarta. Pelatihan ini bekerja sama dengan delegasi regional Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk Indonesia dan Timor Leste.

Acara yang berlangsung 9-12 Juli 2018 di Hotel Grand Dafam Roham merupakan kerja sama yang ke sekian kali dengan PPKn UAD. Pelatihan ICRC sebelumnya menyasar mahasiswa dan dosen.

Wakil Rektor I UAD, Dr. Muchlas, M.T. dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah dijalin dengan ICRC untuk meningkatkan kompetensi baik bagi mahasiswa, dosen, maupun guru di lingkungan Muhammadiyah.

“Pelatihan akhlak kemanusiaan ini perlu diikuti dengan sebaik-baiknya, sebab masalah kemanusiaan perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak,” tandasnya.

Sementara Andrew Bartles-Smith Penasihat Regional ICRC untuk urusan kemanusiaan mengungkapkan kebahagiannya menyaksikan komitmen UAD untuk memperkenalkan dan mengajarkan aspek penting dalam menjaga harkat dan martabat kemanusiaan kepada pendidik dan peserta didik.

“Untuk alasan inilah ICRC sampai saat ini juga berkomitmen memperkuat kerja sama ini sembari berbagi sense of ownership lebih dalam lagi dengan UAD.”

Pada pelatihan ini, program yang akan dilakukan adalah FGD dan workshop penyisipan modul “Akhlak Kemanusiaan” ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PPKn beserta monitoring dan hasilnya.

Pelatihan tersebut merupakan bentuk dan metode pengajaran penjelajahan nilai-nilai dan kandungan Hukum Humaniter Internasional yang modulnya telah disesuaikan dan cukup menyenangkan. Di Program Studi PPKn, integrasi dan implementasi modul ke dalam kurikulum telah berjalan baik.

Di sisi lain, Ketua Program Studi PPKn, Dra. Sumaryati M.Hum., menjelaskan, mata kuliah yang telah terintegrasi dengan modul dan masuk kurikulum adalah akhlak kemanusiaan dan kepalangmerahan.

“Implementasi di sekolah dari mata kuliah ini bisa bermanfaat untuk mengajar ekstrakurikuler Palang Merah Remaja di SMP maupun SMA. Mata kuliah ini penting karena mengandung Hukum Humaniter Internasional.” (ard)

Guidance and Counseling (BK) Study Program of UAD Hosts Indonesian Counseling Olympics

Indonesian Counseling Olimpiade (Indonesian Counseling Olympics) is a national level competition organized by Guidance and Counseling (BK) Study Program of Universitas Ahmad Dahlan (UAD). This activity aims to improve the competence and professionalism of prospective BK teachers.

The event that took place on Saturday (7/7/2018) at the auditorium of UAD campus 2 on Jln. Pramuka 42, Yogyakarta, was attended by 52 participants from 11 universities in Indonesia. The title of the Olympics was "Improving the Competence of Guidance and Counseling Students to Produce Superior, Effective, and Innovative Counselors".

Head of BK Study Program, Dr. Dodi Hartanto, M.Pd., conveyed that they were currently concerning about the competition to fill the position as a BK teacher. Dodi explained that many BK teachers did not have a counselor background.

"Out of the 7,000 existing BK teachers, only 2,000 of them have a background as counselors. The rests are from other majors," he said seriously.

He assumed that this phenomenon raised a question on the competence of BK teachers and their inability to overcome student problems at school. Therefore, he expressed his expectation that with this event, prospective BK teachers with counselor background could improve their quality in order to win the competition.

On the other hand, according to Caraka Putra Bhakti, M.Pd., a student supervisor from UAD, as well as the competition judge conveyed that this kind of event was the first one that was held by BK Study Program of UAD. The competitions that they often held were usually related to the media.

"With this competition, we have a commitment to improve student competence, propose productive ideas, and produce professional BK teachers. The goal of the event is to develop the academic ability, especially in the field of scientific paper writing," he explained.

In addition, this Olympics is organized to optimize BK student potentials and strengthen the existence of BK Study Program of UAD on the national level. The competition is divided into two categories, namely BK Olympics and scientific paper writing competition. (ard)