Sahabat Dakwah UAD Adakan Bakti Sosial

Salam sahabat, salam dakwah. Karena dengan berbagi, hidup tak akan rugi.”

Begitulah jargon salah satu komunitas di Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (BEM UAD), yaitu Sahabat Dakwah. Kegiatan yang dilakukan pada Sabtu (30/4/2016) tersebut adalah bakti sosial (baksos) bertempat di Panti Asuhan dan Dhu’affa Mustika Tama, Bantul, DIY.

Bakti sosial merupakan kegiatan rutin Sahabat Dakwah. Pada kesempatan kali ini, dana yang didapat adalah Infaq Sahabat. Infaq Sahabat merupakan kegiatan pengumpulan dana dakwah berupa celengan. Celengan itu rutin digilirkan pada seluruh civitas akademika UAD dengan format One Day, One Coin. Dengan kegiatan tersebut, seluruh keluarga besar mahasiswa UAD berkesempatan untuk berbagi kepada sesama.

Pada kegiatan baksos yang diadakan sejak pukul 10.00-14.00 WIB, sebanyak 20 mahasiswa yang tergabung dalam panitia dikerahkan untuk memberikan sumbangan berupa perlengkapan bayi. Di antaranya, makanan, pampers, dan baju bayi.

Pada kesempatan tersebut pula, Sahabat Dakwah berkesempatan untuk mengasuh beberapa balita, makan bersama, berbagi cerita, serta shalat berjamaah dengan warga panti.

“Kita tak akan pernah tahu skenario kehidupan ini. Jalani dengan selalu memberikan yang terbaik kepada sesama. Karena keringatmu adalah air mata dari kerja kerasmu. Maka janganlah engkau sia-siakan itu,” ujar Umi Latifah, mahasiswa semester 2 Prodi PGSD UAD. (AKN)

β€œSahabat Dakwah” community of UAD Carried Out Charity Social Event

best regard for friends and propagation. By sharing, life would be beneficial

 

That is the motto of “Sahabat Dakwah”, one of communities in student Executive Board (BEM) of Ahmad Dahlan University (UAD). This community carried out social event of charity on Saturday (30/4/2016) at Mustika Tama orphan and foster home in Bantul, Yogyakarta special province.

This was a regular event of “Sahabat Dakwah” community. The fund for this event was from the program of “Infaq Sahabat”, the program of propagation fundraising using money box (celengan) to gather fund from all family member of UAD by take turn through “One Day, One Coin” scheme. With this scheme, all UAD students have an opportunity to share with others.

In this event, at 10.00-14.00 local time, there were 20 students participating in giving donation in the form of baby equipments such as food, diapers, and baby clothes.

In this event, the participants got a chance to share stories, pray in congregation, eat together with orphanage residents, and care for some toddlers.

“we will never know the scenario of life.  Live it by giving the best to others cause your secretion is the tears of your hard work. So, don’t waste your opportunity to do that”. Said Umi Latifah, the second semester student of primary teacher education (PGSD) study program of UAD. (AKN)

 

Seminar Nasional: Peran Investasi dalam Pertumbuhan Ekonomi

Senin (2/05/2016), Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan seminar nasional yang mengusung tema “Peran Investasi dalam Pertumbuhan Ekonomi” di ruang auditorium kampus I. Acara ini diselenggarakan berkat bekerja sama Prodi Manajemen FE UAD dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Yogyakarta dan surat kabar Kedaulatan Rakyat.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Rektor II Drs. M. Safar Nasir, M.Si., Dekan FE Dra. Salamatun Asakdiyah, M.Si., para dosen FE, mahasiswa, dan tamu undangan dari instansi lain, di antaranya BCA, BNI, BPD, Bukopin, Bank Syariah Mandiri, BPR Solo, Asosiasi Program Studi Manajemen, Majelis Ekonomi PWM, Majelis Ekonomi PWA, serta ISEI.

Hadir sebagai pembicara yaitu Arif Budi Santoso (Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan DIY), Dr. Taufik Hidayat, CFA. (Dosen Prodi Manajemen FE UAD), dan Robby Kusuma Harta (Ketua KADIN DIY). Seminar ini dimoderatori langsung oleh Roni Siyantoro selaku Pemimpin Redaksi Kedaulatan Rakyat Yogyakarta.

Dalam kesempatan pertama, Dr. Taufik Hidayat menyampaikan, dalam investasi, masyarakat Indonesia masih menjadi follower.

“Kalau masih dipertahankan jadi follower maka tidak akan dapat apa-apa, sifat follower tidak pernah untung,” ungkap Taufik.

Taufik juga menambahkan bahwa kondisi investasi di Indonesia masih jauh jika melihat potensi yang dimiliki, seperti asuransi, dana pensiun, dan pasar modal.

Ia melanjutkan, harus ada constraints dalam meningkatkan investasi, seperti Investmen Horizon pendek; pemahaman mengenai fungsi dan bagaimana melakukan investasi; masih rendahnya partisipasi masyarakat pada asuransi, dana pensiun, dan pasar modal; serta program kesejahteraan hari tua masih belum menjadi prioritas.

Sementara itu, Arif Budi Santoso selaku pembicara kedua dalam seminar ini, lebih melihat investasi secara makro khusus di DIY. Ia menjelaskan, sektor yang paling berperan yang mendorong pertumbuhan ekonomi DIY adalah sektor industri sebesar 13%, pertanian 10% , hotel dan restauran 10%, dan konstruksi 9%. Sedangkan untuk pariwisata mencapai 35%. Arif menerangkan alasan pariwisata lebih besar, yakni karena pariwisata dapat menggerakkan berbagai sektor usaha di antaranya, perdagangan, industri pengolahan, transportasi, dan info komunikasi. Ia juga menambahkan bahwa di tahun 2025 akan menjadi kota pariwisata, pendidikan, dan budaya. 

Sementara untuk investasi di DIY, pada tahun 2015 akan mengalami penurunan 1,44% di banding tahun 2014. Pada tahun 2015 sebesar 4,34% dan tahun 2014 5,78%. Arif menjelaskan ada beberapa penghambat untuk investasi di DIY seperti mismatch (tenaga kerja, kualifikasi supply dan demand tidak sesuai), keterbatasan infrastruktur, dan kesulitan untuk memperoleh lahan. Arif juga menyarankan, jika berinvestasi di DIY sebaiknya yang berbentuk padat karya.

Dalam kesempatan yang sama, Robby menambahkan, kekuatan dan prospek yang dimiliki di DIY adalah di sektor pariwisata. Ia menjelaskan lima kekuatan yang dimiliki seperti, keris, batik, historis dan kultur, region spirituality, serta continually dan natural beauty. (doc)

 

 

Nasional Seminar: Investment Role in Economic Growth

On Monday (2/05/2016) a national seminar with the theme of The Investment Role in Economic Growth was held at auditorium Campus I by Management Department of Faculty of Economics (FE) University of Ahmad Dahlan (UAD). The event was held in collaboration with Association of Indonesian Economic Scholars (ISEI) chapter Yogyakarta and daily Kedaulatan Rakyat.

The event was attended by UAD’s Deputy Rector II Drs. M. Safar Nasir, M.Si., the dean of Faculty of Economics Dra. Salamatun Asakdiyah, M.Si., lecturers at the department, the students, and invited quests from BCA, BNI, Bukopin, Syariah Mandiri Bank, BPR Solo, Association of Management Departments, The Council of Economics of Regional Muhammadiyah Board, The Council of Economics of PWA.

The main speakers in the event were Arif Budi Santoso (Director of Indonesian Bank chapter Yogyakarta), Dr. Taufik Hidayat, CFA. (UAD’s lecturer at FE) and Robby Kusuma Harta (Chief of Indonesian Chamber of Commerce and Industry KADIN Yogyakarta chapter). The moderator of seminar was Roni Siyantoro an editor of daily Kedaulatan Rakyat.

In his first session Dr. Taufik Hidayat said that in investment field, Indonesian people are still at follower level. If we keep the post we will never get anything for followers get less profit.

He added that the condition for investment in Indonesia is far left behind compared to its potentials such as in insurance, pension, and capital market.

Moreover, he said there should be constraints in improving investment such as short Horizon Investment: the understanding of function and how to make an investment; the low people’s participation in insurance, pension, and capital market; and security programs for the old people.

 Meanwhile, Arif Budi Santoso as the second speaker dealt with macro-economics in Yogyakarta. He said that Yogyakarta’s economy is mainly supported by tourism 39% followed by industry 13%, agriculture 10%, hotel and restaurants 10%, and construction 9%. He said that tourism took the main role for it could stimulate other sectors such as trade, manufacture industry, transportation, and communication and information. He said that Yogyakarta would remain city of tourism, education, and culture by 2025.

 He said that investment in Yogyakarta dropped 1.44% this year compared to 2014 from 5.78% to 4.34%. Arif explained that there were some obstacles for investment in Yogyakarta such as mismatch (man power, supply and demand qualification imbalance), infrastructure condition, and land availability. He added that investment in Yogyakarta should be

Sementara untuk investasi di DIY, pada tahun 2015 akan mengalami penurunan 1,44% di banding tahun 2014. Pada tahun 2015 sebesar 4,34% dan tahun 2014 5,78%. Arif menjelaskan ada beberapa penghambat untuk investasi di DIY seperti mismatch (tenaga kerja, kualifikasi supply dan demand tidak sesuai), keterbatasan infrastruktur, dan kesulitan untuk memperoleh lahan. Arif juga menyarankan, jika berinvestasi di DIY sebaiknya yang berbentuk padat karya.

In the event, Robby added that Yogyakarta’s strength and prospects for investment is mainly in tourism. He said the supporting aspects were keris traditional dagger, batik traditional cloth, history and culture, region spirituality and preserving natural beauty.

Pentingnya Komunikasi

Salah satu pelayanan untuk mahasiswa di era global ini adalah kelancaran komunikasi, khususnya di media sosial.

“Komunikasi itu penting. Untuk melancarkan komunikasi khusus di bidang IT, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyediakan kuota internet kurang lebih 795 Mbps,” kata Dr. Kasiyarno, M.Hum. saat memberikan sambutan di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pusat Muhammadiyah di kampus III UAD, Kamis (5/5/2016).

Selain itu, untuk meningkatkan kualitas, UAD juga melakukan kerja sama dengan Telkom dan beberapa bidang informasi lainnya.

Menanggapi tentang Rakernas MPI, Kasiyarno berharap Rakernas MPI kali ini dapat menciptakan program untuk mendukung dakwah Muhammadiyah berkemajuan. Salah satu yang dilakukan untuk memajukan dakwah, MPI terus berbenah menghadapi perkembangan teknologi.

Pada Rakernas kali ini, menurut Ketua MPI PP Muhammadiyah, Dr. Muchlas, M.T. akan dibicarakan arah kebijakan program MPI PP Muhammadiyah dan presentasi program kerja MPI PP Muhammadiyah 2015-2020.

Tema yang diangkat pada Rakernas tersebut adalah “Pendayagunaan Teknologi Informasi untuk Integrasi dan Internasionalisasi Dakwah Islam Berkemajuan”.

 

The Importance of Communication

Communication especially social media is one of services the students get from university in this global era.

‘Due to the importance of communication especially related to Information Technology (IT) University of Ahmad Dahlan provides internet quota as much as 795 Mbps,’ said Dr. Kasiyarno, M.Hum. as he was delivering an opening speech at National Workshop (Rakernas) of National Council of Library and Information Practitioners (MPI) Central Board of Muhammadiyah at Campus III UAD on Thursday (5/5/2016).

Besides improving communication service, UAD also collaborates with Telkom the national telecommunication company with its departments.

For the workshop, Kasiyarno expected that the event could accommodate Muhammadiyah’s Islamic advanced proselytizer. One of the efforts is always to be prepared to catch up with technology development.

By this event, according to Chief of MPI Central Board of Muhammadiyah Dr. Muchals, M.T., MPI was discussing its policy and agenda for 2015-2020 of its working service.

Enhancing The Use of Information Technology for Integration and Internationalization of Islamic Advanced Proselytizer was the theme of the workshop.

 

The Opening Ceremony of The 14th Anniversary of FKM UAD

 

A series of programs is to carry out to celebrate the 14th anniversary of Faculty of Public Health University of Ahmad Dahlan (FKM UAD). Tabligh Akbar or great Islamic proselytizer marked the opening ceremony at UAD’s Islamic Center Complex on South Ringroad, Banguntapan, Bantul.

In the event the dean of the faculty, Rosydah, S.E., M.Kes. tuned a gong as an official mark of the anniversary. The great Islamic proselytizer was held last Thursday (5/5/2016) from 9 a.m. to 11 a.m. presenting Okrisal Eka Putra, Lc. M.Ag a lecturer of UAD at Psychology Department. The event was attended by some 300 students of different departments at UAD.

The great Islamic proselytizer was also meant to commemorate the birth of Prophet Muhammad SAW on Rajab 27th of Islamic calendar. The day is called Isra’ Mi’raj which means Prophet’s journey from Mosque Al-Haram in Mecca to Mosque Al-Aqsha in Palestine and his journey to the highest outer space.

Okrisal told that Isra’ Mi’raj is an important event for in the event Prophet Muhammad SAW was assigned to tell to the people to practice five prayers Shalat which will be first credited. It is from Mi’raj the study of outer space began. (AKN)

Pembukaan Milad FKM UAD Ke-XIV

 

Serangkaian acara akan diselenggarakan untuk memperingati Milad Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM UAD) yang ke-XIV. Dalam pembukaan kegiatan tersebut, diadakan tabligh akbar di Masjid Ahmad Dahlan, Kompleks Islamic Center UAD, Jalan Ringroad Selatan, Banguntapan, Bantul.

Pada acara tabligh akbar tersebut, diadakan penabuhan gong oleh Rosyidah, S.E., M.Kes. selaku dekan FKM sebagai tanda dibukanya serangkaian acara dalam peringatan Milad.

Tabligh akbar pada Kamis (5/5/2016) sejak pukul 09.00-11.00 WIB tersebut menghadirkan Okrisal Eka Putra, Lc., M.Ag. Ia merupakan salah satu dosen UAD Prodi Psikologi. Peserta yang terlibat berjumlah sekitar 300, berasal dari seluruh fakultas di UAD.

Selain sebagai acara pembuka pada peringatan Milad FKM, tabligh akbar juga diadakan untuk memperingati hari Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. yang bertepatan pada tanggal 27 Rajab.

Isra’ Mi’raj merupakan proses isra’-nya Rasulullah Saw. dari Masjid al-Haram menuju Masjid al-Aqsa’, atau dari kota Makkah ke Madinah, Saudi Arabia.

Okrisal menerangkan, peristiwa Isra’ Mi’raj ini merupakan hal penting. Karena pada peristiwa tersebut, Rasulullah Saw. membawa “oleh-oleh” berupa amalan yang paling pertama diperhitungkan di hari akhir nanti, yaitu shalat. Selain itu, dari peristiwa Isra’ Mi’raj-lah ilmu pengetahuan tentang luar angkasa menjadi suatu kajian ilmiah yang dipelajari sampai saat ini. (AKN)

 

The Convergence of Media and Participation Culture in Islamic Progressive Proselytizer

The progress of mobile and digital technology boosts media industry toward a new era of integration, synchronization, and conglomeration (Tapsell, 2015)

 On Thursday (5/5/2016) Taufiqur Rahman in his working paper in National Workshop (Rakernas) MPI at Campus III University of Ahmad Dahlan (UAD) said that there are some implications of converging media. Among others, the strengthening of media conglomeration, the emerging of ‘one newsroom’ for multiplatform news media, the integration of social media, and public journalism as mainstream media.

In order to prevent from the above mentioned cases, we have to know the things that may influence them. One of them is the media participation culture.

By quoting Jenkins, Taufiqur Rahman presented the characteristics of participation culture. Those are more opportunities for creative expression, public participation, and stronger support for creation to share with others, experts’ informal assistance for the beginners, assurance of meaningful contribution, and social relationship among participants.

‘For sure, public contribution is very helpful in gathering information but the data may be invalid and less accurate,’ Taufiqur Rahman added. This can lead to a dangerous situation where the Islamic proselytizer loses its essence. Due to the above reasons, Din Syamsudin emphasizes the need for clear Muhammadiyah Islamic vision free from space and time dimension but movement in order that it can encourage or mobilize the nation to meet the slogan Today is better than yesterday and Tomorrow is better than today.

Konvergensi Media dan Budaya Partisipasi dalam Dakwah Islam Berkemajuan

Proses teknologi mobile dan digital mendorong industri media menuju arah baru untuk melakukan integrasi, sinkronisasi, dan konglomerasi (Tapsell, 2015).

Taufiqur Rahman dalam makalahnya pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) MPI di kampus III Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Kamis (5/5/2016) mengatakan, ada beberapa implikasi konvergensi media. Di antaranya penguatan konglomerasi media, muncul fenomena “one newsroomfor multiplatform news media, integrasi media sosial, dan jurnalisme warga dengan media mainstream.

Untuk menanggulangi hal tersebut, kita perlu mengetahui hal-hal yang memengaruhi. Salah satunya adalah gejala budaya partisipan media tersebut.

Mengutip pernyataan Jenkins, Taufiqur Rahman menyampaikan ciri-ciri budaya partisipasi. Yakni minimnya hambatan terhadap ekspresi kreatif dan keterlibatan warga, dukungan kuat untuk mencipta dan berbagi karya dengan orang lain, bimbingan informal dari ahli buat para pemula, keyakinan bahwa setiap kontribusi itu berarti, serta ada hubungan sosial yang dirasakan oleh pihak-pihak yang terlibat.

Tentu saja, lanjut Taufiqur Rahman, kontribusi masyarakat sangat membantu dalam memberikan informasi. Tapi di sisi lain juga memungkinkan data yang ditulis tidak valid dan kurang tepat.

Akan tetapi, yang sangat membahayakan adalah bagaimana kini tontonan tidak lagi menjadi tuntunan. Inilah yang sangat susah untuk melakukan dakwah Islam berkemajuan. Karena itu, seperti yang dikatakan Din Syamsudin, untuk berdakwah, perlu visi keislaman Muhammadiyah yang tidak terikat dengan dimensi ruang dan dibatasi waktu, tetapi terkait dengan dimensi gerak. Yakni untuk menggerakkan bangsa agar hari ini lebih baik dari kemarin, dan yang akan datang harus lebih baik dari hari ini.