HMPS PBSI Adakan Buka Bersama: Eratkan Silaturahim di Bulan Suci

Minggu, 22 Juli 2012 – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta adakan buka bersama. Acara yang diadakan di Hall kampus II UAD, Jln. Pramuka, No. 42, Umbulharjo, Yogyakarta ini dibuka dengan acara ceramah oleh Ust. Ali Yusuf, pimpinan Pondok Pesantren Mauzul Muslimin, Kota Gede.

“Di bulan Ramadhan ini, banyak sekali keberkahan yang bisa kita nikmati, di antaranya adalah keberkahan dari silaturahim. Silaturahim merupakan salah satu gerbang untuk mencapai keberkahan Allah Swt. Selain itu, di bulan yang suci ini, hendaknya kita meningkatkan amal dan ibadah, semacam shalat, dzikir, zakat, dan sedekah. Sungguh tidak akan kekurangan bagi mereka (manusia) yang selalu berbagi dengan sesamanya.” ujar Ustad yang juga dosen UAD pada mata kuliah Sertifikasi dan Studi Islam ini”.

Acara yang dihadiri oleh anggota HMPS, Kreskit, Teater JAB, BEM, dan beberapa alumni ini berjalan sangat khidmat. Tampak kekeluargaan yang kuat dan utuh antara divisi, generasi, dan komunitas.

“Ini adalah bukti nyata kami (HMPS PBSI) dalam menjalin silaturahim antarmahasiswa dan dosen. Kami berharap, dengan adanya acara ini, sebagai manusia, kita tahu apa yang sebenarnya menjadi tugas utama kita di muka bumi. Dan kami sudah mengundang semua dosen serta kaprodi.” tutur Edi, ketua HMPS PBSI.

“Saya sangat senang bisa menghadiri agenda ini. Sungguh suatu kehormatan bagi Saya mendapatkan undangan semacam ini. Artinya, kawan-kawan mahasiswa sadar atas tugas mereka, tidak hanya sebagai mahasiswa, tetapi juga sebagai manusia. Tapi sayang, Saya tidak menemukan dosen PBSI dan Kaprodi dalam acara yang entah akan kita temui lagi pada tahun yang akan datang. Semoga kita selalu dalam keberkahan sang Kuasa.” tegas salah seorang alumni yang datang dalam acara tersebut. (IHS)

Read more

Lulusan Sistem Informasi UAD, Mudah Dapatkan Kerja

IT_UAD_Scilik

Seseorang yang telah menyandang gelar sarjana tentu akan mendapatkan tantangan tersendiri. Terlebih setelah mereka menghadapi dunia kerja yang kompetitif. Tidak terkecuali juga bagi Sarjana Sistem Informasi (SI). Era globallisasi yang sebagian orang tergantung pada perkembangan teknologi memberi dampak yang besar bagi lulusan Sistem Informasi. Secara teori mereka jelas dibutuhkan namun pada praktiknya tidak semua Sarjana sistem Informasi bisa mendapatkan peluang.

UAD sebagai salah satu universitas yang juga memiliki Program Studi Sistem Informasi (SI) memahami benar akan hal ini. Oleh karena itu, untuk membantu para lulusan, Sistem Informasi UAD bekerja sama dengan Gamatechno menggelar sebuah acara bertajuk IT Career Clinic.

IT Career Clinic yang mengusung tema “IT Preneurship dan Sukses Karir di Bidang TI bersama Gamatechno” ini dilaksanakan di Kampus III UAD pada Senin (16/07/2012). Tiga orang pemateri dari Gamatechno dihadirkan yaitu Muhammad Aditya, Aditya, dan Robi. Mereka memberikan gambaran tentang bagaimana cara memperoleh peluang kerja. Peluang kerja ternyata tidak semata-mata bagi orang yang memiliki kemampuan dari segi knowledge saja namun beberapa hal lain juga turut diperhatikan. Hal-hal lain yang perlu dimiliki terlebih lagi untuk menjadi seorang IT Profesional antara lain self assessment, hardskill, softskill, attitude, dan social network literate.

“Lulusan Sistem Informasi di UAD tidak kalah dengan perguruan tinggi yang lain. Hal ini dapat dibuktikan bahwa sebagain besar lulusannya kurang dari tiga bulan sudah bisa memeroleh pekerjaan”, Papar Imam Azhari, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi UAD dalam sambutannya. (FM)



Read more

Peluncuran Cerpen Mahasiswa: “Nyanyian Sunyi Perempuan Malam”

Sabtu, 21 Juli 2012 – Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta meluncurkan Antologi Cerpen. Peluncuran yang dihelat di Hall kampus UAD II, Jl. Pramuka, No. 42, Umbulharjo, Yogyakarta ini dihadiri oleh para penulis, mahasiswa, Wachid Eko Purwanto, S.Pd. sebagai dosen pengampu serta Abdul Wachid, B.S., penyair – dosen STAIN Purwokerto dan juga sebagai dosen tamu di PBSI UAD.

“Ini baik, berwujud motivasi. Tetapi yang harus diingat, kawan-kawan mahasiswa jangan terlalu sering dibombardir dengan kebanggaan-kebanggaan yang “semu”. Sastra itu harus diseriusi. Kalau ilmu silat, hanya ada satu juara. Kalau ilmu surat, semua adalah juara. Tergantung intensitas mereka melakoni. Mahasiswa hendaknya sadar atas keberadaan komunitas. Sehebat apapun sebuah universitas atau seorang dosen, tanpa ada komunitas, maka hanya menghadirkan nilai. Orang pintar sudah terlanjur banyak saat ini. Orang beruntung itu sedikit sekali. Dan keberuntungan hanya bisa didapat di luar (komunitas), bukan di dalam kelas (formal). papar Abdul Wachid, B.S, penyair yang sebentar lagi akan meluncurkan kumpulan puisinya yang terbaru.

Acara yang diawali dengan pembacaan cerpen oleh Forta Giawaji ini berjalan dengan khidmat. Peluncuran ini merupakan pengaplikasian teori mata kuliah penulisan fiksi yang diampu Wachid Eko Purwanto.

“Ini merupakan pengaplikasian teori di kelas. Selain itu, acara ini diadakan untuk menyambut Ramadhan. Kami berharap, dengan diterbitkannya di bulan Ramadhan, maka akan ada kebarokahan lainnya. Amin.” Tutur Ichsan YNP, salah satu penulis yang menjadi ketua panitia acara tersebut.

“Bagi Saya, menulis sastra itu tidak mudah. Mahasiswa harus senang dulu. Dari senang itulah kemudahan akan menghampiri mereka. Harapan Saya, dengan dibukukannya karya mereka, akan adanya estafet rasa senang menjadi keseriusan. Semoga ada di antara penulis dalam buku ini yang istiqomah menulis. Terlebih jika ada yang akan menjadi penulis yang mewarnai khasanah sastra Yogyakarta pada khususnya, sastra Indonesia pada umumnya. Amin.” terang Wachid Eko sesaat setelah acara selesai.” (IHS)

Read more

2 Emas dan 2 Tropi Warnai Prestasi Mahasiswa di Awal Juli 2012


prestasi-mahasiswa-UAD-awal-bulan-Juli-2012-ok“Alhamdulillah. Dalam PIMNAS XXV kali ini, Tim mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menyabet 2 emas. Mahasiswa kami berhasil meyumbangkan emas dari Kategori Poster dan Kategori Presentasi. Ini merupakan pencapaian yang sangat baik di ajang nasional yang berlangsung 1 tahun sekali ini. Pada tahun 2010 kami hanya bisa menduduki tim favorit, dan 2011 kami harus absen dari lingkaran juara dan nominasi. Tapi, berkaca dari 2 tahun tersebutlah kami bisa belajar dan berjuang dengan gigih. Ya alhamdulillah, di tahun ini kami berhasil menyabet 2 emas sekaligus.” Papar Drs. Muchlas, M.T., selaku Wakil Rektor III dalam sambutannya saat jumpa pers 
Selasa, 17 Juli 2012. Bertempat di Ruang Sidang Rektorat Kampus I UAD, Jln. Kapas No. 9, Semaki, Yogyakarta, telah diumumkan pencapaian prestasi mahasiswa yang diraih pada awal bulan ini (Juli 2012).

Beliau juga menambahkan, kemenangan di PIMNAS terasa lengkap karena tim Robot UAD juga berhasil meraih posisi ketiga dalam ajang Lomba Robot Line Follower Nasional, Elins Robot Competition 2012 – Trophy Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta. Lebih lengkap lagi dari Fakultas Farmasi juga menambahkan prestasi yang sangat bergengsi juga yaitu dari Tim Technopreneurship yang meraih The Second Winner of Participant with The Best Technological Innovation pada Intensive-Student Techopreneurship Program (i-STEP).

“Kami sangat bersyukur sekali. Ini adalah prestasi yang patut diapresiasi.” Tambah Wakil Rektor III ini sambil mengacungkan jempol duanya.

Fakultas Farmasi yang diwakili oleh Mary Fitriyah dan Latifatul Isthichomah dengan Pembimbing Dr. rer.nat. Endang Darmawan, Apoteker. ini melenggang di tingkat nasional didasarkan pada seleksi sebelumnya yang masuk 25 besar proposal terseleksi, seperti pernah diberitakan di uad.ac.id (3/7/2012) lalu. Event ini merupakan program tahunan yang diselenggarakan oleh RAMP-IPB bekerjasama dengan The Lemelson Foundation. Tim i-STEP Farmasi

Tim PIMNAS XXV memperkenalkan software baru temuan mahasiswa Teknik Elektro (TE) dan Teknik Informatika (TIF) Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAD, yaitu alat Penghitungan Jumlah Telur Ikan Gurami Menggunakan Metode Pengolahan Citra yang diprakarsai Zulfikar Alfan Kamil (TE), Meldi Rahma Saputra (TE) duduk di semester 6, dan Dinan Yulianto (TIF) yang masih duduk di semester 4. Selain itu, yang mengiringi keberhasilan lainnya adalah Tri Agtaviana, Muhammad AS, Ida Noor R, Hasni GA yang menyabet emas di kategori poster. Keempat mahasiswa yang seluruhnya berasal dari Prodi TIF tersebut juga memamerkan hasil karya mereka berupa Pembuatan dan Penerapan Sistem Informasi Kependudukan (SIK) di Kelurahan Sorosutan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta.

“Untuk SIK, sebenarnya konsep sederhana. Kami mencoba mengaplikasan teori di kelas dengan realita yang ada di masyarakat. Berhubung belakangan sedang marak-maraknya E-KTP, maka kami mencoba melakukan terobosan yang lebih cepat. Saat ini, E-KTP sudah disosialisasikan, tetapi belum berjalan secara efektif. Dan kami mencoba mengefektifkan karya kami di lingkup sederhana, yaitu kecamatan. Alhamdulillah, itu berhasil. Untuk pembuatan setiap surat, dari 2 jam waktu yang biasa dihabiskan, kini kami berhasil menghemat waktu hingga 1 jam, 45 menit. Ya, kami bersyukur atas pencapaian mahasiswa kami.” Terang Lisna Zahrotun, S.T., yang merupakan alumni TIF UAD yang menjadi pembimbing lomba dan dosen di almamaternya. (IHS)

Read more

UAD Juara I dalam Drill Test ID-SIRTII 2012

 

 

 

 

 

The Amazing Trace dengan tema "Trace, Track And Tackle The Criminal To Clean Our Cyberspace" adalah sebuah permainan simulasi respon insiden untuk melatih penanganan dan memperbaiki insiden dengan koordinasi sesama tim CSIRT dalam melacak dan menganalisa insiden di dunia cyber.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 13 – 14 Juli 2012 yang diselenggarakan oleh Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure/Coordination Center (ID-SIRTII/CC http://idsirtii.or.id). Kegiatan terbagi menjadi dua sesi, yaitu seminar yang diselenggarakan di Grand Aston Hotel dan The Amazing Trace dilaksanakan di Seputar Keraton Yogyakarta. Kegiatan diikuti oleh 100 peserta dari berbagai kalangan, Praktisi, ISP, Komunitas, Perusahaan, dan Universitas se-Indonesia.

UAD mengirimkan peserta diwakili oleh 4 mahasiswa Program Studi Teknik Informatika yang tergabung dalam Kelompok Studi Linux (KSL) yaitu Erwin A. Latif (angkatan 2009), Chandra Dwi Waskito (angkatan 2010), Wisnu Arisandy (angkatan 2010), dan Indra Pramana (angkatan 2011) serta didampingi seorang dosen yaitu Taufiq Ismail, S.T., M.Cs. The Amazing Trace begitu seru dan menegangkan, tetapi tetap fun, karena dilaksanakan secara outdoor sambil melihat dan menelusuri peninggalan sejarah dan budaya Keraton Yogyakarta. Dari hasil penilaian ID-SIRTII, UAD – dengan nama grup Nakula – dinyatakan sebagai grup yang terbaik mendapat Juara I dalam menyelesaikan misi-misi yang diberikan. Pemenang di samping mendapat sertifikat kejuaraan juga mendapatkan kenangan hadiah berupa 5 unit gadget Android Flexy dari Huawei.

"UAD adalah perguruan tinggi Islam, semoga terlahir para cyber security muslim yang baik di sana," demikian kata Bapak Rudy dari P.T. Telkom usai memberikan hadiah utama kepada "grup Nakula" tim dari KSL Teknik Informatika UAD. (TI)

 

Galeri kronologi kompetisi pemecahan misi dapat dilihat di repository UAD pada link: 

 

http://goo.gl/meeuK

Read more

Pascasarjana Fisika UAD Adakan Workshop bagi Guru SMA se-DIY

Foto-Acara-workshop-pembelajaran-inovatif-Pascasarjana-Fisika-uad

Minggu, 15 Juli 2012 – Program Magister Pendidikan Fisika – Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta adakan workshop bagi guru-guru SMA se-DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan sekitarnya. Workshop yang baru pertama kali diselenggarakan ini mengangkat tema “Peranan ICT Bagi Pengembangan Pembelajaran Fisika dan Eksperimen Fisika”.

“Ini adalah agenda pertama yang kami lakukan. Kami berkesimpulan akan pentingnya pengembangan dalam proses pembelajaran Fisika di sekolah. Dan ini adalah bukti nyata kami untuk Fisika Nusantara. Harapnnya, dengan terselenggaranya acara hari ini, akan adanya kreativitas pengajar dan mengajar, sehingga akan lahirlah para fisikawan-fisikawan baru yang akan mengharumkan nama Indonesia. Amin.” tutur salah satu panitia acara tersebut.

Kegiatan yang diselenggarakan di ruang sidang Universitas Ahmad Dahlan, gedung II, Jl. Pramuka, No.42, Umbulharjo Yogyakarta ini diikuti oleh 50 guru dari berbagai sekolah yang ada di Yogyakarta dan sekitarnya.

“Saya sangat senang atas terselenggaranya acara semacam ini. Agenda seperti ini sangatlah perlu dilakukan secara estafet. Ada beberapa teman mengharapkan kegiatan ini menjadi agenda musiman yang terus ada. Terbukti, tidak hanya dari Yogyakarta, di dalam ruangan Saya bertemu dengan kawan-kawan guru dari Magelang, Sulawesi, Ternate, bahkan NTB. Ini sungguh luar biasa. Antusiasme yang pantas untuk diapresiasi.” terang Dra. Parwiti, guru Fisika MAN Wonokromo yang ikut workshop dan sekaligus sebagai mahasiswa Pascasarjana Fisika UAD. (IHS)

Read more

FKIP Melepas 248 Wisudawan pada Periode Juli 2012

FKIP-melepas-248-wisudawan-periode-juli-2012

Minggu, 15 Juli 2012 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, lepas 248 mahasiswa. Acara pelepasan yang dibuka oleh Dekan FKIP, Drs. Ishafit, M.Si. ini berjalan dengan khidmat.

“Saya mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada semua tamu yang hadir. Saya mewakili FKIP UAD, mengucapkan terimakasih kepada bapak ibu atas kepercayaanya telah memilih UAD sebagai wadah bagi putra-putrinya menimba ilmu. Yakinlah, di UAD, putra-putri ibu tidak hanya mendapatkan ilmu secara akademisi, tetapi mereka juga mendapatkan bekal keagamaan. Ini sesuai dengan moto UAD, Moral and intellectual Integrity. Insyaallah, setelah ini, mereka akan siap untuk terjun ke masyarakat.” Papar pak Dekan.

Kegiatan yang diadakan di Auditorium kampus II UAD, JL. Pramuka, No. 42, Umbulharjo Yogyakarta ini dipadati oleh wisudawan dan para keluarganya. Dalam wisuda periode Juli 2012 kali ini, FKIP melepas 248 wisudawan yang terdiri dari Pendidikan Bahasa Inggris 90 mahasiswa, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 45 mahasiswa, Pendidikan Matematika 43 mahasiswa, Pendidikan Biologi 18 mahasiswa, Pendidikan Fisika 10 mahasiswa, Pendidikan PKn 23 mahasiswa, dan Pendidikan Bimbingan dan Konseling 19 mahasiswa.

Ada 7 mahasiswa yang meraih IP tertinggi di masing-masing program studi (Prodi), yaitu; Pkn diraih Ida Diana dengan IP 3.93, PBI diraih Lis Savitri dengan IP 3.81, P. Biologi diraih Dwi Rahayu dengan IP 3.80, P. Matematika diraih Arifiani dengan IP 3.71 dan Deni Susanti dengan IP 3.71, BK diraih Cucu Arumsari dengan IP 3.66, PBSI diraih Heni Dwi Lestari dengan IP 3.55, Aditya Septorahardi dengan IP 3.23 dan Kurnia Yunita Sari dengan IP 3.23. dan yang meraih IP tertinggi fakultas adalah, pertama, Ida Diana dari prodi PKn dengan IP 3.93, kedua, Puspa Anggraini Yulianti dari Prodi PKn dengan IP 3.81 dan Lis Savitri dari prodi PBI dengan IP yang sama, serta ketiga Dwi Rahayu dari prodi Pendidikan Biologi dengan IP 3.80.

“Alhamdullah, Saya sangat senang atas apa yang Saya capai saat ini. Sungguh tidak menyangka Saya meraih IPK tertinggi dalam periode ini. Ini merupakan pencapaian tersendiri bagi Saya. Semoga Saya bisa menerapkan pencapaian ini di masayarakat nanti. Amin.” ujar Ida saat menyampaikan pidato alumni. (IHS)

Read more

Mahasiswa PBSI Luncurkan Antologi Cerpen Mahasiswa

Minggu, 15 Juli 2012 – mahasiswa semester 6, Program Studi (prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta luncurkan antologi cerpen mahasiswa. Antologi yang dinamai “Tuhan, Aku tak Pantas Jadi Ibu”, ini memuat 33 penulis muda terdiri dari mahasiswa. Kesemua penulis seluruhnya merupakan mahasiswa PBSI yang duduk di semester 6.

“Ini adalah buku antologi cerpen pertama kami. Ini adalah bukti bakti kami kepada almamater. Kami sadar dan mengakui akan banyaknya kekurangan dalam karangan tersebut. Tapi harapan kami adalah, dengan lahirnya buku ini (dengan segala kekurangannya), kami telah membuktikan keseriusan kami atas Prodi PBSI yang menjadi pilihan dalam proses pembelajaran akademis kami. Dan beberapa penulis yang terlibatpun ada yang sudah memiliki karya di media massa, sebut saja Tiwi, yang beberapa minggu lalu cerpennya dimuat di harian Minggu Pagi. Semoga karya ini bisa menjadi “cambuk” bagi kami dalam menggarap lahan sastra Indonesia dewasa ini. Amin.” papar Racmah Nurjanah, ketua panitia yang menyelipkan cerpennya berjudul Lelakon.

Pembahasan dan pembedahan yang dihelat di Hall Kampus II UAD, Jl. Pramuka, No. 42, Umbulharjo, Yogyakarta ini dilakukan oleh seorang sastrawan perempuan, Evi Idawati. Dalam diskusi yang berjalan selama satu setengah jam ini mengupas tuntas beberapa aspek penting pembangun dasar sebuah karya (cerpen).

“Terlepas dari pemula atau tidak, sebuah karya yang sudah lahir adalah milik masyarakat. Jika kita (penulis) sudah mendeklarasikan karya tersebut dalam bentuk buku, maka kita harus benar-benar siap dan wajib tahu atas apa saja yang seharusnya ada dan tidak dalam karya kita itu. Maka, seorang penulis “wajib membaca” apa saja guna memenuhi persyaratan mutlak tersebut. Sebab seorang penulis harus lihai berbahasa. Harus membaca apa saja. Dan hindari sikap “silau” terhadap seorang sastrawan atau satu karya sastra saja. Hal ini dilakukan agar adanya peningkatan atas karya-karya berikutnya. Semoga 33 penulis dalam buku ini bisa dan mampu istiqomah menulis.” terang Evi Idawati, sastrawan yang sempat mengenyam pendidikan di UAD ini.

Selain penulis, mahasiswa, dan alumni, bedah karya pada malam yang cerah itu pun dihadiri oleh dosen pengampu mata kuliah Penulisan Fiksi, Wachid Eko Purwanto, S.Pd.

“Semoga nantinya lahir sastrawan baru dari UAD. Semoga mereka bisa langgeng berhubungan dengan karya sastra. Kita tunggu karya-karya mereka selanjutnya.” Ujar bapak satu putra yang tahun ini karyanya (Puisi) mendapat penghargaan dari Ernawati Literary Foundation.

“Saya berharap, karya Saya, “Di Balik Sebuah Penantian” dan semua karya yang ada dalam antologi ini bisa bermanfaat bagi pembacanya. Dan semoga kami semua bisa terus berkarya. Amin.” ujar Nova Primastuti, mahasiswi asli Bantul yang lahir pada bulan November. (IHS)

Read more

Kelas Drama Pentaskan 5 Naskah dalam Ujian Pemeranan

Ujian-pemeranan-kelas-drama-PBSI-sebagai-nilai-tugas-akhir

Sabtu, 14 Juli 2012 – Kelas Drama, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Univeristas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta pentaskan 5 naskah. Pementasan yang digelar di Hall kampus II UAD, Jl. Pramuka, No.42, Umbulharjo, Yogyakarta ini dikerumuni oleh beberapa mahasiswa dan alumni.

“Ini adalah salah satu kewajiban kami (mahasiswa) dalam Kelas Drama. Selain mengenal dan memahami teori drama dan bermain drama di kelas, kami berkewajiban untuk mengaplikasikannya dalam bentuk pertunjukan. Kami berharap apa yang kami lakukan malam ini bisa bermanfaat, paling tidak bagi diri kami dan para penonton yang datang. Ini adalah salah satu proses yang harus kami lewati untuk mengenal dan lebih memahami drama secara intens.” papar Farida Nur’aini, pimpro (pimpinan produksi) dalam kegiatan tersebut.

Agenda ini merupakan agenda rutin Kelas Drama yang ada di Prodi PBSI. Pasalnya, mahasiswa semester 4 akan diklasifikasikan menjadi dua kelas pilihan, yaitu Drama dan Jurnalistik. Dalam Kelas Drama yang diampu oleh Agus Leylor, para mahasiswa memang diwajibkan untuk mementaskan sebuah karya. Pementasan tersebut bertujuan untuk tugas akhir guna mendapatkan nilai akhir semester.

“Dibandingkan (tidak bermaksud membanding-bandingkan) denga beberapa angkatan sebelumnya, angkatan kali ini sangat terasa kemerosotannya. Kemerosotan tersebut saya simpulkan dari beberapa sudut pandang mendasar yang saya kumpukan, di antaranya pemahaman terhadap naskah dan penginterpretasikan karya sangat terasa. Bagi saya, ini adalah muara dari apa yang sudah dilakukan di kelas. Miskinnya budaya diskusi di kelas merupakan salah satu alasan terkuat dari kemerosotan ini. Dari semua pertunjukan, saya menyimpulkan, para mahasiswa tidak melakukan pengendapan terhadap naskah atau lakon yang sedang mereka mainkan. Tapi saya masih bersyukur. Di antara “ketidakefektifan” pembelajaran di kelas, juga “mengingat” kampus UAD bukanlah “kampus teater”, dengan terpaksa saya harus melakukan pemakluman. Tapi saya harap, adanya korelasi antara mahasiswa, sistem, dan penggerak sistem yang ada di UAD untuk lebih serius dalam menyikapi setiap mata kuliah yang ada di kampus. Selamat buat para aktor. Semangat berkesenian untuk semua.” papar dosen drama, Agus Leylor yang akhir-akhir ini aktif dalam beberapa pementasan ketoprak di Yogyakarta. (IHS)

Read more