Rika Fitriani: Pandangan Terkait Pendidikan di Indonesia

“Sekolah memang penting, tetapi sebenarnya pendidikan anak dengan durasi waktu paling lama ada di rumah. Jadi orang tua juga memiliki peran penting. Mereka tidak boleh lepas tangan, mereka harus mendidik anak di rumah, tidak sekadar memasrahkan,” papar Rika Fitriani.

Perempuan berusia 20 tahun ini merupakan Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yang terpilih sebagai Finalis Putra Putri Pendidikan Indonesia 2017 mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sebelum mengikuti ajang ini, perempuan yang aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Psikologi ini pernah mengikuti ajang Duta Mahasiswa DIY 2017, tetapi hanya sampai 80 besar.

Siapa sangka, dari penampilannya yang terlihat feminin, ternyata Rika pernah menjadi juara 3 Seni Beregu Dewasa Kejuaraan Airlangga Championship Tapak Suci National Open Cup 2014 di Surabaya dan juara 2 Seni Beregu Dewasa Kejuaraan Turnamen Nasional Pencak Silat  Rektor UNM Cup 2016 di Makassar.  

Rika sangat menyayangkan dengan orang tua yang menganggap sekolah adalah segalanya. Baginya, orang tua yang terlalu memercayakan anak-anaknya kepada sekolah merupakan sebuah kesalahan.

Ia menginginkan orang tua tetap mengontrol anak-anaknya ketika di sekolah. Hal ini bisa dilakukan dengan cara komunikasi intensif dengan guru yang bersangkutan.

Sebelum masuk di Psikologi UAD, Rika memiliki rencana untuk mengambil konsentrasi di Pendidikan Luar Biasa (PLB) di salah satu universitas di Yogyakarta. Tetapi, orang tuanya melarang.

“Saya pengen ngajar orang-orang berkebutuhan khusus, karena ngajar anak-anak yang normal sudah biasa. Semua orang kan punya hak untuk mendapatkan pendidikan,” ungkapnya.

Memang sudah sepantasnya, sebagai finalis ajang yang berkonsentrasi pada bidang pendidikan, Rika juga harus memperhatikan pendidikan yang ada di sekitarnya. Selain itu, keterampilan pencak silat seperti yang sudah ia raih selama ini juga dapat menunjang pembelajaran dengan cara berbeda. Tidak menutup kemungkinan, dapat pula diajarkan untuk anak-anak yang berada di PLB. (ard)

 

UAD Resmikan Saudi Arabian Corner

Rabu (12/4/2017), Saudi Arabian Corner Universitas Ahmad Dahlan (UAD) diresmikan langsung oleh PP Muhammadiyah, Rektor UAD, dan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud. Acara yang berlangsung di Masjid Islamic Centre kampus 4 UAD Jl. Ring Road Selatan Tamanan Banguntapan Bantul tersebut sekaligus penandatanganan MoU antara UAD dengan Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud.

Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum. berharap kerja sama tersebut memberikan perkembangan di bidang akademik. 

“Dalam MoU tersebut juga ada kerja sama studi lanjut untuk staf dan dosen, pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, pertukaran budaya, publikasi, serta kerja sama lain yang sangat bermanfaat bagi Muhammadiyah,” kata Kasiyarno dalam sambutannya.

Lebih lanjut, Kasiyarno berharap adanya beasiswa di Saudi untuk dosen dan mahasiswa.

Saudi Arabian Corner diharapkan menjadi wahana baik bagi dosen dan mahasiswa khususnya, serta masyarakat Indonesia secara umum.

“Kami akan memublikasikan keberadaan Arab Saudi Corner ini agar bisa dinikmati masyarakat umum,” tukasnya.

Penjajakan Kerja Sama FTI-UAD dan FKP-UMP

Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI-UAD) Yogyakarta selenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Lean Manufacture” pada Kamis, (6/4/2017). Hadir sebagai pembicara pada acara tersebut dosen dari Fakulti Kejuruteraan Pembuatan Universiti Malaysia Pahang (FKP-UMP), Prof. Dr. Wan Azhar Bin Wan Yusoff, didampingi Prof. Dr. Zahari Bin Taha, dan Assoc. Prof. Dr. Ismed Iskandar.

Dari keterangan Ketua Program Studi (Kaprodi) Teknik Industri, Annie Purwani, STP.,M.T., penyelenggaraan kuliah umum ini merupakan implementasi MoU anatara UAD dan UMP.

“Selain kuliah umum, nantinya akan ada student excahane, general lecture di UMP, dan join research,” jelas Annie.

Tidak hanya mengisi kuliah umum, kedatangan dosen dari FKP-UMP juga bertujuan untuk penjajakan peluang kerja dengan FTI-UAD, utamanya dengan Program Studi Teknik Industri.

Pada acara sharing dosen di ruang dekanat FTI yang dilakukan selepas kuliah umum, Wan Azhar memperkenalkan profil FKP-UMP. Perkenalan ini sekaligus untuk mendiskusikan dan menggali potensi kerja sama yang bisa dilakukan nantinya. (ard)

Pengajian Dosen dan Karyawan UAD


Sabtu (8/4/2017), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan pengajian rutin dosen dan karyawan di Masjid Islamic Center Kampus 4. Menurut Wakil Rektor I, Dr. Muchlas, M.T., dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pengajian rutin merupakan salah satu implementasi dari visi UAD terkait dengan nilai-nilai keislaman.

Tema yang diangkat dalam acara kali ini adalah “Strategi Mewujudkan Kehidupan Islami dalam Menjalankan Profesi” dengan pembicara Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc.,M.Ag., salah satu tokoh Muhammadiyah.

Yunahar Ilyas menjelaskan pentingnya memahami pandangan suatu pekerjaan yang dilakukan. Ada tiga pandangan seseorang terhadap pekerjaan. Pertama bekerja untuk mendapatkan uang, kedua bekerja sebagai karier, dan ketiga bekerja sebagai panggilan jiwa.

Pandangan pertama merupakan level terendah, artinya orang bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan dan bertahan hidup. Orang yang berada di level ini akan merasa kecewa apabila apa yang didapatkan (bayaran/gaji) tidak sesuai dengan harapannya.

Kemudian pandangan yang kedua, bekerja sebagai karier, biasanya digunakan untuk mencapai suatu prestasi tertentu. Orang yang ada di dalam level ini cenderung bekerja secara profesional dan mengejar kesempurnaan. Semakin profesional maka akan semakin sukses.

Pandangan terakhir merupakan pandangan tingkat tertinggi. Orang yang memiliki pandangan bekerja sebagai panggilan jiwa akan mencintai segala pekerjaannya dan mendapatkan manfaat yang luar biasa. Orang-orang pada level ini akan mendapat barokah terhadap apa yang telah dikerjakannya. (ard)

 

Fakultas Hukum UAD Adakan Diskusi Internasional

Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (FH-UAD) Yogyakarta menyelenggarakan diskusi internasional dengan pembicara Dr. Sonny Zulhuda dari Internasional Islamic University (Malaysia) dan Prof. Dr. Onder Kutlu dari Necmettin Erbakkan University (Turki), Kamis, (6/4/2107).

Acara yang dilangsungkan di ruang sidang utama kampus 2 UAD dan mengangkat tema “Urgency Cyber Law to Protect Consumer” ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen Fakultas Hukum, serta Wakil Rektor IV Prof. Drs. Sarbiran, M.Ed., Ph.D.

Dalam sambutannya, Sarbiran mengungkapkan bahwa penyelenggaraan diskusi ini dapat meningkatkan wawasan dan kinerja dosen serta meningkatkan keilmuan mahasiswa. Selain itu, dia mengharapkan adanya kerja sama antara UAD dan univeristas yang terkait, sehingga nantinya ada dosen maupun mahasiswa Fakultas Hukum yang mendapat kesempatan kuliah di luar negeri.

Sependapat dengan Sarbiran, Dekan Fakultas Hukum Rahmat Muhajir Nugroho, S.H.,M.H., mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan keilmuan dan wawasan baru bagi dosen dan mahasiswa (FH-UAD).

“Semoga kegiatan ini memicu mahasiswa untuk mengikuti pertukaran pelajar. Mereka harus memiliki keinginan yang kuat dan meningkatkan kemampuan bahasa Inggris,” terang Rahmat. (ard)

Dosen Siam University Isi Kuliah Umum di Fakultas Farmasi

Dr. Thanompong Sathienluckana, Pharm.D.,BCPP., Dosen Siam University Thailand menjadi pembicara pada kuliah umum yang diselenggarakan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.

Acara yang berlangsung di auditorium kampus 3 UAD, Sabtu (8/4/2017) ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dengan tema “Practical Points of Antipsychotics in Psychiatric Practice” dhadiri oleh mahasiswa S2. Kemudian pada sesi dengan tema “Adverse Drug Reaction of Antipsychotics Monitor and Management” pesertanya mahasiswa S1.

Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Farmasi menjelaskan bahwa kuliah umum ini dilaksanakan setiap semester sebagai salah satu bentuk aktivasi kerja sama yang sudah ada dari Fakultas Farmasi UAD dengan perguruan tinggi luar negeri yang memiliki studi farmasi.

“Fakultas Farmasi selalu mengundang dosen tamu dari luar negeri untuk memberikan kuliah umum. Tujuannya, agar mahasiswa dapat membuka wawasan dan wacana mengenai perkembangan ilmu kefarmasian yang ada di negara lain,” terang Dyah. (ard)

Improving the Quality of Human Resources in Business Competition

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Ahmad Dahlan (BEM FE-UAD) akan mengadakan Seminar Nasional dengan tema "Improving the Quality of Human Resources in Business Competition".

Acara tersebut akan diselenggarakan pada Sabtu, 29 April 2017, di Hotel Grand Serela Yogyakarta, jalan Magelang Km 4 No.145.  Hadir sebagai pembicara utama Tom Mc Ifle selaku Top Coach Indonesia, Rizki Rizal selaku Master Black Belt Six Sigma Indonesia dan Wannie Singal yang merupakan Mantan Konsultan Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM di Bank Indonesia.

Peserta dapat mendaftar dan mengakses informasi lengkap di situs web www.bem.fe.uad.ac.id

Mendikbud Tandatangani Prasasti MIM Wonosobo

Prasasti Madrasah IbtidaiyahMuhammadiyah (MIM) Wonosobo ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendi, M.A.P., Minggu (9/4/2017).

Penandatanganan ini merupakan tindak lanjut dari acara peresmian yang dilangsungkan dua minggu sebelumnya. Saat itu, Muhadjir yang juga merupakan Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berhalangan hadir dan prasasti hanya ditandatangani oleh Ketua PP Muhammadiyah Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.

Menurut penuturan Muhadjir, kedatangannya bukan atas nama Mendikbud, melainkan sebagai Kabid Pendidikan PP Muhammadiyah.

“Madrasah ini ada di bawah wewenang Kementrian Agama (Kemenag), jadi saya di sini hadir sebagai perwakilan dari PP Muhammadiyah, bukan sebagai menteri,” ujarnya berkelakar.

Muhadjir sangat mengapresiasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta atas kepeduliannya terhadap bidang pendidikan, utamanya atas gelontoran dana 3,4 miliar untuk membangun bangunan sekolah baru MIM Wonosobo dengan segala fasilitasnya.

Ia juga berpesan agar Sekolah Laboratorium UAD ini bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk menunjang pendidikan di Gunungkidul.

Saat penandatanganan prasasti, Muhadjir juga menyerahkan sejumlah uang untuk membantu MIM Wonosobo membeli seragam drum band. Ia juga akan mengalokasikan dana untuk menambah fasilitas komputer di sekolah ini.

Wakil Rektor 1 UAD, Dr. Muchlas, M.T., menjelasakan bahwa Sekolah Laboratorium UAD ini akan dijadikan sebagai sekolah yang sehat secara organisasi, unggul, dan terpercaya. Untuk mewujudkan ketiga hal tersebut, UAD telah menunjuk Yudi Wardhana, S.Pd., M.Sc. yang akan mendampingi kinerja kepala sekolah selama 6 bulan ke depan.

Selain itu, Muchlas juga menyampaikan bahwa UAD telah menyiapkan sebuah mobil untuk antar jemput siswa. Mobil ini sebagai sarana untuk memudahkan akses siswa. UAD juga akan meningkatkan gaji para guru sebesar 5 kali lipat. (ard)

Strategi Meningkatkan Long-Term Memory

Proses belajar yang dilakukan seorang siswa hendaknya dilakukan secara bertahap. Proses yang demikian ini akan meningkatkan daya ingat memori jangka panjang (long-term memory).

Saat ini banyak strategi pembelajaran matematika yang mengutamakan hafalan. Menurut Prof. Allan Lesile White, Ph.D., dari Western Sydney University Australia, strategi semacam ini berbahaya bagi pemahaman siswa. Hafalan akan memunculkan pemikiran singkat/instan yang akan berakibat pada rendahnya pemahaman siswa terhadap apa yang dipelajarinya.

Tujuan dari pembelajaran matematika adalah bagaimana konsep matematika dapat disimpan atau dipahami dan masuk pada long-term memory. Itulah kenapa kebermaknaan konsep sangat penting, karena konsep yang bermakna akan membuat informasi yang dipelajari dapat disimpan dalam long-term memory.

Pada acara Guest Lecture ‘Building a 21st Century Mathematical Brain’ yang diselenggarakan Prodi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (PMAT-UAD) Yogyakarta, Allan menjelaskan pentingnya kombinasi antara pemahaman instrumental dan relasional di dalam pembelajaran matematika.

Penggabungan kedua pemahaman ini sebaiknya digunakan oleh guru dalam pembelajaran untuk meningkatkan perkembangan siswa agar tidak hanya menjadi siswa penghafal, melainkan bisa berpikir secara kritis, analitis, dan logis.

Pemahaman instrumental yaitu hasil dari belajar suatu ‘konsep atau aturan tanpa tahu maknanya’ atau ‘tanpa tahu kenapa dan bagaimana'. Sedangkan pemahaman relasional lebih pada kebermaknaan konsep dan mengembangkan pengetahuan yang mendalam dan terkoneksi.

Selain menjelaskan kedua pemahaman tersebut, Allan juga menyampaikan perihal pujian/reward bagi siswa. Ketika di dalam pembelajaran siswa dapat menjawab suatu pertanyaan dengan benar, maka jangan dipuji dari sisi pribadinya. Tetapi harus dipuji atas apa yang telah dilakukannya. Misalnya ‘jawaban yang bagus, analisis yang bagus’, bukan ‘kamu pandai, atau kamu pintar’.

Memuji secara personal, suatu ketika, akan membuat siswa berpikir bahwa saat dia melakukan kesalahan dia tidak akan diangap pintar lagi. Hal ini akan berakibat negatif pada psikisnya.

Apa yang disampaikan Allan dalam acara tersebut bertujuan untuk memotivasi guru Pendidikan Matematika agar selalu mengajak siswa mau menghadapi tantangan, membangun pemahaman matematika secara mandiri, membentuk koneksi-koneksi pengetahuan dan mengembangkan sikap positif terhadap pembelajaran matematika.

Kedatangan Allan di UAD ini merupakan kali kedua. Sebelumnya dia pernah hadir juga sebagai pembicara dalam acara yang diselenggarakan PMAT-UAD. Dia merasa UAD kampus yang luar biasa karena menghasilkan guru.

“Universitas Ahmad Dahlan sangat luar biasa karena menghasilkan para pendidik/guru. Bagi saya, pendidik itu seperti seorang super hero,” papar Allan ketika diwawancarai di Islamic Center kampus 4 UAD, Rabu (5/4/2017). (ard)

Lomba Kreaivitas Mahasiswa UAD cek infoselanjutnya

Lomba Kreaivitas Mahasiswa UAD cek infoselanjutnya